1. Instalasi Laboratorium
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Laboratorium jejaring
1168/LAB/SPO/2019
Ditetapkan oleh Direktur
STANDAR Tanggal diterbitkan:
06 Nvember 2019
PROSEDUR
OPERASIONAL
KEBIJAKAN
PROSEDUR Uji kualitas reagen harus dilakukan pada saat :
1. Setiap kali BATCH larutan kerja (working solution) dibuat.
2. Setiap minggu (sangat penting untuk larutan pewarna Ziehl
Neelsen).
3. Bila sudah mendekati masa kadaluarsa.
4. Bila ditemukan / terlihat tanda-tanda kerusakan (timbul kekeruhan,
perubahan warna, timbul endapan).
5. Bila terdapat kecurigaan terhadap hasil pemeriksaan
Cara pengujian kualitas reagen :
1. Melakukan pemeriksaan bahan kontrol assayed yang telah diketahui
nilainya dengan menggunakan reagen tersebut.
2. Menggunakan strain bakteri (khususnya larutan cat).
Uji ketelitian
Hasil laboratorium digunakan untuk menentukan diagnosis, pemantauan
pengobatan dan meramalkan prognosis, maka amatlah perlu untuk selalu
menjaga mutu hasil pemeriksaan, dalam arti mempunyai tingkat akurasi
dan presisi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam melaksanakan uji ketelitian ini dapat digunakan bahan kontrol
assayed atau unassayed. Kegiatan yang harus dilakukan dalam pengujian
ini adalah :
1. Periode pendahuluan
Pada periode ini ditentukan nilai dasar yang merupakan nilai
rujukan untuk pemeriksaan selanjutnya. Periode ini umumnya
dilakukan baik untuk pemeriksaan kimia klinik, hematologi,
imunoserologi maupun kimia lingkungan. Cara :
a. Periksalah bahan kontrol bersamaan dengan pemeriksaan
spesimen setiap hari kerja atau pada hari parameter yang
bersangkutan diperiksa sampai mencapai 25 hari kerja.
b. Catat setiap nilai yang diperoleh tiap hari kerja tersebut dalam
formulir periode pendahuluan pada kolom x.
c. Setelah diperoleh 25 nilai pemeriksaan, hitung nilai rata-
ratanya (mean), standar deviasi (SD). Koefisien variasi (CV),
batas peringatan (mean ± 2 SD) dan batas kontrol (mean ± 3
SD).
d. Teliti kembali apakah ada nilai yang melebihi batas mean ± 3
SD. Bila ada, maka nilai tersebut dihilangkan. Hitung kembali
nilai mean, SD, CV, mean ± 2 SD dan mean ± 3 SD.
e. Nilai mean dan S yang diperoleh ini dipakai sebagai nilai
rujukan periode kontrol.
2. Periode kontrol
Merupakan periode untuk menentukan ketelitian pemeriksaan pada
hari tersebut. Prosedur pada periode kontrol ini tergantung dari
bidang pemeriksaannya. Untuk pemeriksaan kimia klinik,
hematologi dan kimia lingkungan caranya sebagai berikut :
a. Periksa bahan kontrol setiap hari kerja atau pada hari
parameter yang bersangkutan diperiksa.
b. Catatlah nilai yang diperoleh pada formulir periode kontrol.
c. Hitung penyimpangannya terhadap nilai rujukan dalam satuan
S (Standar Deviasi Index) dengan rumus : Xi – mean Satuan
SD = ------------------SD
d. Satuan S yang diperoleh di plot pada kertas grafik kontrol.
Sumbu X dalam grafik kontrol hari/tanggal pemeriksaan
sedangkan sumbu Y menunjukkan satuan S.
3. Evaluasi hasil
1 3S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol (out of control), apabila hasil pemeriksaan satu bahan
kontrol melewati batas x ± 3 S.
2 2S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila hasil pemeriksaan 2 kontrol berturut-turut keluar
dari batas yang sama yaitu x + 2 S atau x – 2 S.
R 4S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila perbedaan antara 2 hasil kontrol yang berturut-turut
melebihi 4 S (satu kontrol diatas +2 S, lainnya dibawah -2 S).
4 1S : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila 4 kontrol berturut-turut keluar dari batas yang sama
x + S maupun x – S.
10 X : Seluruh pemeriksaan dari satu seri dinyatakan keluar dari
kontrol, apabila 10 kontrol berturut-turut berada pada pihak yang
sama dari nilai tengah. Aturan ini mendeteksi gangguan ketelitian
(kesalahan acak) yaitu 1 3S, R 4S, atau gangguan ketepatan
(kesalahan sistemik) yaitu 2 2S, 4 1S, 10 x, 1 3S.
4. Uji Ketepatan
Pada uji ketepatan ini dipakai serum kontrol yang telah diketahui
rentang nilai kontrolnya (assayed). Hasil pemeriksaan uji ketepatan
ini dilihat apakah terletak didalam atau diluar rentang nilai kontrol
menurut metode pemeriksaan yang sama. Bila terletak didalam
rentang nilai kontrol, maka dianggap hasil pemeriksaan bahan
kontrol masih tepat sehingga dapat dianggap hasil pemeriksaan
terhadap spesimen juga tepat. Bila terletak diluar rentang nilai
kontrol, dianggap hasil pemeriksaan bahan kontrol tidak tepat
sehingga hasil pemeriksaan terhadap spesimen juga dianggap tidak
tepat.
1 Instalasi Patologi Klinik
INSTALASI
2 Instalasi Rawat Jalan
TERKAIT
3 Instalasi Rawat Inap
00 1/1
1171/LAB/SPO/2019
Ditetapkan oleh Direktur
Tanggal diterbitkan
Ditetapkan, tgl.
Direktur RSUD dr. H.Moh. Anwar
STANDAR
PROSEDUR 06 November 2019
OPERASIONAL
dr. ERLIYATI, M.Kes
Pembina
NIP. 19700722 200012 2 003