Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN REAGEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT Puskesmas Dr. Eva Kordiana Surojo


NIP.197811012005012010
Cipari
1. Pengertian Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan
pengawasan pada hal yang terlibat dengan reagen,
meliputi pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan
reagen, Alat Medis Pakai Habis (AMPH), Bahan Media
Pakai Habis (BMPH), penyimpanan dan distribusi reagen,
pelabelan reagen.
Penyimpanan dan Distribusi reagensia adalah suatu
tindakan menyimpan dan mendistribusikan bahan
reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang
ditetapkan untuk menjaga dan menjamin kualitas
reagensia.
Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas
reagen.
Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk
menanggulangi perubahan permintaan reagensia.
2. Tujuan Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan
reagen agar dapat mengetahui stock reagen untuk
perencanaan kebutuhan berikutnya.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyimpanan dan
distribusi reagensia di laboratorium puskesmas supaya
terjaga, terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai
batas kedaluwarsa, guna terpenuhi semua persyaratan.
Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas,
guna menghindari kesalahan pengambilan dan pemakaian
reagen.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cipari Nomor .......
tentang Jenis Reagen Esensial dan Bahan Lain Yang
Harus Tersedia.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cipari Nomor ......
tentang Menyatakan Kapan Reagensia Tidak Tersedia
(batas Buffer Stock untuk melakukan order).
Surat Keputusan SK Kepala Puskesmas Cipari Nomor .....
tentang Pengendalian Mutu Laboratorium.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomro 43 Tahun 2013
tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang
Baik.
Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar, Depkes RI
Tahun 2008.

5. Prosedur I. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen,


AMPH, BMPH
1. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian
dan Lembar Permintaan Reagen (LP-LPLAB).
2. Petugas laboratorium meminta tanda tanda tangan
Kepala Puskemas pada LP-LPLAB.
3. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT
Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan.
II. Penyimpanan Reagen
1. Petugas laboratorium menerima reagen dari UPT
Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan dan dari Unit
Farmas Puskesmas.
2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal
kedaluwarsa dan suhu penyimpanan, kemudian
menyimpan reagen pada suhu ruangan atau dingin (2-8
derajat celcius) atau harus beku, disesuaikan dengan
ketentuan yang tertera pada wadah reagen.
3. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna
dalam botol kaca berwarna coklat/gelap, kemudian
menyimpan dalam lemari supaya tidak kena cahaya
matahari langsung.
4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan
yang tidak mengalami reaksi fotokimia dalam botol
plastik putih.
5. Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan
berbahaya di bagian bawah atau di lantai dengan label
tanda bahaya.
6. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
III. Distribusi Reagensia
1. Petugas laboratorium membuat daftar yang diterima dari
UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan dan dari Unit
Farmasi Puskesmas sesuai tanggal penerimaannya.
2. Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama
masuk-pertama keluar(FIFO-first in-first out), yaitu
reagen yang lebih dulu masuk persediaan harus
digunakan terlebih dahulu.
3. Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa
kedaluwarsa pendek dipakai dahulu (FEFO-first expired-
first out).
IV. Pelabelan Reagen
1. Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen
apakah label sudah membuat identitas reagen.
2. Petugas laboratorium memberi label pada reagen
buatan sendiri yang berisi nama reagen, tanggal
pembuatan, expired date.
V. Menentukan buffer stock
1. Petugas laboratorium menentukan reagen yang
memerlukan buffer stock.
2. Petugas laboratorium mengambil data variasi
permintaan reagen dalam waktu 3 bulan.
3. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi
kemudian mengurangi dengan rata-rata permintaan per
hari, didapat hasil buffer stock reagen.
4. Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen
di tempat terpisah.
5. Petugas laboratorium mencatat pengisian dan
pengambilan buffer stock reagen.
6. Bagan Alir
I. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH,
BMPH
Petugas laboratorium membuat Petugas laboratorium

Laporan Pemakaian dan Lembar meminta tanda tanda tangan

Permintaan Reagen (LP-LPLAB) Kepala Puskemas pada LP-


LPLAB

Petugas laboratorium
melaporkan LP-LPLAB ke
UPT Farmasi dan Alkes
Dinas Kesehatan

II. Penyimpanan Reagen

Petugas laboratorium menerima Petugas laboratorium memperhatikan


reagen dari UPT Farmasi dan tanggal kedaluwarsa dan suhu
penyimpanan, kemudian menyimpan
Alkes Dinas Kesehatan dan dari
reagen pada suhu ruangan atau dingin (2-
Unit Farmas Puskesmas
8 derajat celcius) atau harus beku,
disesuaikan dengan ketentuan yang tertera
pada wadah reagen

Petugas laboratorium menyimpan


Petugas laboratorium menyimpan
larutan berwarna dalam botol kaca
reagen atau larutan yang tidak berwarna coklat/gelap, kemudian
mengalami reaksi fotokimia dalam menyimpan dalam lemari supaya
botol plastik putih tidak kena cahaya matahari langsung

Petugas laboratorium meletakkan


bahan-bahan berbahaya di bagian Petugas laboratorium
bawah atau di lantai dengan label menutup botol reagen
tanda bahaya selama penyimpanan

III. Distribusi Reagensia

Petugas laboratorium menggunakan


Petugas laboratorium membuat
kaidah pertama masuk-pertama
daftar yang diterima dari UPT
keluar(FIFO-first in-first out), yaitu
Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan
reagen yang lebih dulu masuk persediaan
dan dari Unit Farmasi Puskesmas
harus digunakan terlebih dahulu
sesuai tanggal penerimaannya

Petugas laboratorium menggunakan


kaidah masa kedaluwarsa pendek
dipakai dahulu (FEFO-first expired-
first out)
IV. Pelabelan Reagen

Petugas laboratorium Petugas laboratorium


memeriksa semua label memberi label pada
reagen apakah label sudah
reagen buatan sendiri
membuat identitas reagen yang berisi nama reagen,
tanggal pembuatan,
expired date

V. Menentukan buffer stock

Petugas laboratorium Petugas laboratorium mengambil


menentukan reagen yang data variasi permintaan reagen
memerlukan buffer stock dalam waktu 3 bulan

Petugas laboratorium mencatat


Petugas laboratorium permintaan tertinggi kemudian
menempatkan buffer stock reagen mengurangi dengan rata-rata permintaan
di tempat terpisah per hari, didapat hasil buffer stock reagen

Petugas laboratorium mencatat


pengisian dan pengambilan
buffer stock reagen

VI. Hal-hal yang


perlu
diperhatikan
VII. Unit Terkait Laboratorium
VIII. Dokumen Register laboratorium
Terkait Blangko permintaan pemeriksaan lab
Blanko hasil pemeriksaan lab

IX. RekamanHistorisPerubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan TglMulaiBerlaku
PENGELOLAAN REAGEN
No. Kode :
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
UPT
TILIK Tgl. :
PUSKESMAS MulaiBerlaku
CIPARI Halaman : 1/1

N Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak
o Berlaku
1 Apakah Petugas laboratorium membuat Laporan
Pemakaian dan Lembar Permintaan Reagen
(LP-LPLAB).?
2 Apakah Petugas laboratorium meminta tanda tanda
tangan Kepala Puskemas pada LP-LPLAB ?
3 Apakah Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke
UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan ?
4 Apakah Petugas laboratorium menerima reagen dari
UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan dan
dari Unit Farmas Puskesmas ?
5 Apakah Petugas laboratorium memperhatikan tanggal
kedaluwarsa dan suhu penyimpanan, kemudian
menyimpan reagen pada suhu ruangan atau
dingin (2-8 derajat celcius) atau harus beku,
disesuaikan dengan ketentuan yang tertera
pada wadah reagen?
6 Apakah Petugas laboratorium menyimpan larutan
berwarna dalam botol kaca berwarna
coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam
lemari supaya tidak kena cahaya matahari
langsung ?
7 Apakah Petugas laboratorium menyimpan reagen atau
larutan yang tidak mengalami reaksi fotokimia
dalam botol plastik putih ?
8 Apakah Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan
berbahaya di bagian bawah atau di lantai
dengan label tanda bahaya ?
9 Apakah Petugas laboratorium menutup botol reagen
selama penyimpanan ?
10 Apakah Petugas laboratorium membuat daftar yang
diterima dari UPT Farmasi dan Alkes Dinas
Kesehatan dan dari Unit Farmasi Puskesmas
sesuai tanggal penerimaannya ?
11 Apakah Petugas laboratorium menggunakan kaidah
pertama masuk-pertama keluar(FIFO-first in-first
out), yaitu reagen yang lebih dulu masuk
persediaan harus digunakan terlebih dahulu ?
12 Apakah Petugas laboratorium menggunakan kaidah
masa kedaluwarsa pendek dipakai dahulu
(FEFO-first expired-first out)?
13 Apakah Petugas laboratorium memeriksa semua label
reagen apakah label sudah membuat identitas
reagen ?
14 Apakah Petugas laboratorium memberi label pada
reagen buatan sendiri yang berisi nama reagen,
tanggal pembuatan, expired date?

15 Apakah Petugas laboratorium menentukan reagen yang


memerlukan buffer stock ?
16 Apakah Petugas laboratorium mengambil data variasi
permintaan reagen dalam waktu 3 bulan ?
17 Apakah Petugas laboratorium mencatat permintaan
tertinggi kemudian mengurangi dengan rata-rata
permintaan per hari, didapat hasil buffer stock
reagen?
18 Apakah Petugas laboratorium menempatkan buffer stock
reagen di tempat terpisah?
19 Apakah Petugas laboratorium mencatat pengisian dan
pengambilan buffer stock reagen?
CR : %.

Cipari,..

Pelaksana / Auditor

(..)

Anda mungkin juga menyukai