Anda di halaman 1dari 3

HOT ThSGRThG SRM PENGELOLAAN REAGEN

No. Dokurnen SOP/ PKMSRPfQ66

Terbit ke :1
O4 SOP No.Revjsj

Tanggal Terbit : 8 Oktober 2018

Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS
SERPONG I Dra. Raiyan, Apt
NIP. 19611231 1996032 fl0

1. Pengertian Pengolahan reangen adalah proses yang memberikan


pengawasan pada hal yang terlibat dengan reagen meliputi
pembuatan laporan, penerimaan dan penggunaan reangen dan
BMHP Jahoratorium.

Penyimpanan dan distribusi reagensia adalah suatu tindakan


menyimpan dan mendistribusikan bahan reagensia sesuai
persyaratan dan prosedur yang di tetapkan untuk menjaga dan
menjamin kualitas reagensia.

Pelabelan reagensia adalah upaya pemeberian iderititas


reage n
Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk menanggulangj
perubahan permintaan reagensia
2. Tujuan
Sebagal acuan penerapan langkah-Iangkah dalam pengelolaan
rea g en
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Serpong 1 tentang jenis
reagensia esensial dan bahan lain yang harus tersedia di Puskesmas
Serpong 1.
4. Referensi Undang-undang nomor 37 tahun 2012 tentang penyeienggaraan
laboratorium Puskesmas.
2. Permenkes nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
3. Buku Good Laboratory Practice, Depkes 2008
5. Alat dan Bahan 1. Alat:
a. ATK
b. label
c. kulkas
d. Kartu Stok
2. Bahan:
a. Reagensia
b. SBBK
c. BMHP
6. Prosedur
Pembuatan laporan penermaan dan penggunaan reagen,
BMHP
1. Petugas Iaboratorjum membuat laporan pernakalan dan
permintaan reagen
2. Petugas meminta tanda tangan kepala puskesmas pada
surat permintaan reagen
3. Petugas laboratorium melaporkan surat permintaan

reagen ke Bagian Falmalkes Dinas Kesehatan


Penyimpanan Reagen
1. Petugas aboratorium menerima reagen dan Bagian
Falmalkes Dinas Kesehatan
2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kadaluarsa

dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan reagen


pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8 °c) atau hrus

beku, disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada


wadah reagen.
3. Petugas Jaboratorium menyimpan larutan berwarna

daarn botol kaca berwarna coklat/ gelap, kemudian


menyimpan dalam lemari supaya tidak kena cahaya
matahari Iangsung
4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan
yang tidak mengalami reaksi foto kimia dalam botol
plastik putih
5. Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan
berbahaya di bagian bawah atau lantai dengan label
tanda bahaya
6. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
Ill. Distribusi Reagensia
1. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang
diterima dan Bagian Falmalkes Dinas Kesehatan sesuai
tanggal penerimaannya.
2. Petugas laboratorium menggunakan prinsip pertama
masuk-pertama keluar (FIFO, first in first out), yaftu
reagen yang lebih dahulu masuk persediaan harus
diqunakan terlebih dahulu.
3. Petugas laboratorium menggunakani kaidah masa
kadaluarsa pendek dipakai dahulu (FEFO,first expired

2/4
first out)
IV. Pelabelan Reagen
1. Petugas laboratorjum memeriksa semua label reagen
apakah label sudah memuat identtas reagen.
V. Menentukan buffer stock
1. Petugas laboratorium menetukari reagen yang
memerlukan buffer stock
2. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi,
kemudian mengurangi dengan rata-rata permintaan
perhari, didapat hash buffer stock
3. Petugas laboratorium menepatkan buffer
stock reagen
ditempat terpisah
4. Petugas laboratorium mencatat pengisian dan
pengambilan buffer stock reagen.
7. Bagan Alir -

8.Hal-hal yang perlu -


di perhatikan
9. Unit Terkait 1. Laboratorjum
2. Bagian FARMALKES Dinas kesehtan
1O.Dokumen Terkait Kartu Stok Reagen, SBBK BMHP
11 .Rekaman historis
perubahan No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulal
diberlakukan

3/4

Anda mungkin juga menyukai