No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
Priyadi Yusra Wijaya
UPTD PUSKESMAS
,SKM.M.Kes
TARAMAN
Nip.19720609 199203 1004
1. Pengertian 1. Pengelolaan reagen adala proses memberikan pengawasan pada hal yang
terlibat dengan reagen, meliputi pembuatan laporan dan pengggunaan reagen,
Alat Medis Habis Pakai ( AMPH ) , Bahan Medis Habis Pakai ( BMPH ),
penyimpanan dan distrbusi reagen, pelabelan reagen
2. Penyimpanan dan disrtibusi reagensia adalah suatu tindakan menyimpan dan
mendisrtibusikan bahan reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang
ditetapkan untuk menjaga dan menjamin kualitas reagensia
3. Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas reagen
4. Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk menanggulangi perubahan
permintaan reagensia
2. Tujuan 1. Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen dan dapat mengetaui
stok reagen untuk perencanaan kebutuhan selanjutnya
2. Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyimpanan dan distribusi reagensia di
laboratorium puskesmas supaya terjaga, terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak
sampai batas kadaluarsa, guna terpenuhi semua persyaratan
3. Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas, guna menghindari
kesalahan pengambilan dan pemakaian
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Taraman No tahun 2016 tentang Jenis Reagen
Esensial Dan Bahan Lain Yang Harus Tersedia
2. SK Kepala Puskesmas Taraman No tahun 2016 tentang Menyatakan Kapan
Reagensia Tidak Tersedia ( Batas Buffer Stock Untuk Melakukan Order )
3. SK Kepala Puskesmas Taraman No tahun 2016 tentang Pengendalian Mutu
Laboratorium
4. Refrensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik
5. Alat dan Bahan -
6. Prosedur 1. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH, BMPH
Petugas laboratorium membuat laporan pemakaian dan lembar permintaan
reagen
Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala Puskesmas
Petugas laboratorium melaporkan laporan pemakaian dan lembar
permintaan reagen ke Alkes Dinas Kesehatan
2. Penyimpanan reagen
Petugas laboratorium menerima reagen dari Alkes Dinas Kesehatan
Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kadaluarsa dan suhu
penyimpanan, kemudian menyimpan reagen pada suhu ruangan atau suhu
dingin ( 2 – 8 0 C), Sesuai dengan ketentuan yang tertera pada wadah reagen
Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam botol kaca
berwarna coklat / gelap, kemudian menyimpan dalam lemari supaya tidak
terpapar snar matahari secara langsung
Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan yang tidak mengalami
reaksi fotokimia ke dalam botol plastik
Petugas laboratorium meletakkan bahan- bahan berbahayadibagian bawah
atau lantai dengan label tanda bahaya
Petugas laboratorium menutup botol reagen selama penyimpanan
3. Distribusi reagensia
Petugas laboratorium mebuat daftar reagen yang diterima dari Alkes Dinas
Kesehatan sesuai tanggal penerimaan
Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama masuk pertama keluar
( FIFO - first in – first out ), yaitu reagen yang pertama dulu masuk
persediaan harus digunakan terlebih dahulu
Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa kadaluarsa pendek di
pakai dahulu ( FEFO – first expired – first out )
4. Pelabelan
Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen apakah label sudah
memuat identitas reagen
Petugas laboratorium memberi label pada reagen buatan sendiri yang berisi
nama reagen, tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa
5. Menentukan buffer stock
Petugas laboratorium menentukan reagen yang memerlukan buffer stock
Petugas laboratorium mengambil data variasi permintaan reagen dalam
waktu tiga bulan
Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi, kemudian mengurangi
dengan rata- rata permintaan perhari, didapat hasil buffer stock
Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen diruang terpisah
Petugas laboratorium mencatat pengisian dan pengambilan buffer stock
7. Diagram Alir -