Anda di halaman 1dari 3

_ PENGELOLAAN REAGEN, ALAT

MEDIS HABIS PAKAI DAN BAHAN


MEDIS HABIS PAKAI
No. Dokumen :
No.Revisi :
SOP
Tgl.Diberlakukan :
Halaman : 1/2

UPTD
Hj.Tati Susilawati,S.ST
PUSKESMAS NIP.19700421 199103 2 003
MAJALENGKA

Pengertian Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan pengawasan


pada hal yang terlibat dengan reagen, meliputi pembuatan laporan
penerimaan, dan penggunaan reagen ,Alat Medis Habis Pakai
(AMPH), Bahan Medis Pakai Habis {BMPH), pemyimpanan dan
distribusi reagen, pembelian reagen

Tujuan 1. Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen


dan mengetahui stok reagen untuk perencanaan kebutuhan
berikutnya.

2. Sebagai pedoaman dalam melaksanakan penyimpanan dan


distribusi reagensia di laboratorium puskesmas supaya terjaga,
terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai batas
kadaluarsa, guna terpenuhi semua persyaratan.

3. Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas,


guna menghindari kesalahan pengambilan dan pemakaian
reagen.

Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Majalengka Nomor :


Tentang Jenis Reagensia Esensial dan Bahan Lain Yang Harus
Tersedia
2. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Majalengka Nomor :
Tentang Menyatakan Kapan Reagensia Tidak Tersedia (Batas
Buffer Stock Untuk Melakukan Order).

Referensi 1. PERMENKES RI No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan


Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. PERMENKES RI No. 43 tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik.
3. Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar, Depkes RI, Tahun
2008.
Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH,
Prosedur
BMPH
1. Petugas laboratorium membuat Permintaan Reagen ke
bagian farmasi
2. Petugas farmasi melakukan order reagen pada distributor
reagen.
3. Petugas Farmasi menerima reagen dari distributor dan
menyerahkan ke bagian Laboratorium.
Penyimpanan reagen
1. Petugas laboratorium menerima reagen dari gudang
barang puskesmas dan distributor reagen.
2. Petugas Labortorium memperhatikan tanggal kadaluarsa
dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan reagen
pada suhu ruangan atau suhu dingin (2-8 0C) atau harus
beku, disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada
bawah wadah.
3. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam
botol kaca berwarna coklat/gelap, kemudian menyimpan
dalam lemari supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
4. Petugas Laboratorium menyimpan reagen atau larutan
yang tidak mengalami reaksi fotokimia dalam botil plastik
putih.
5. Petugas laboatorium meletakan bahan-bahan berbahaya di
bagian bawah/dilantai.
6. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
Distribusi reagensia
1. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang diterima
sesuai tanggal penerimaan.
2. Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama
masuk-pertama keluar.
3. Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa
kadaluarsa pendek dipakai dahulu.
Pelabelan Reagen
Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen apakah
label sudah memuat identitas reagen.
Menentukan buffer stock
1. Petugas laboratorium menentukan reagen yang
memerlukan buffer stock.
2. Petuas laboratorium mengambil data variasi permintan
reagen dalam waktu tiga bulan.
3. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi,
kemudian mengurangi dengan rata-rata permintaan
perhari, didapat hasil buffer stock reagen.

Diagram Alir -

Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

Unit terkait Unit Laboratorium


Unit Farmasi

Dokumen 1. Kartu stok.


terkait 2. Buku Catatan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


Riwayat
1. Nomor Dokumen
historis
2. Nomor Revisi
perubahan
3. Nama Puskesmas

4. Nama Kepala
Puskesmas
5. Referensi

Anda mungkin juga menyukai