Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN REAGEN

No.Kode A/II/SPO/6/15/00 DitetapkanOleh


:
6 Puskesmas Air Saga
Terbitan : 01
No.Revisi : 00
SPO TglMulaiBerlak
: 29/02/2016
u
Yunizah, SKM
Halaman : 1-3 NIP.
197306211998032003

Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan


pengawasan pada hal yang terlibat dengan reagen, meliputi
pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, Alat
Medis Pakai Habis ( AMPH ), Bahan Media Pakai Habis
( BMPH ), penyimpanan dan distribusi reagen, pelabelan
reagen.
1. Pengertian Penyimpanan dan distribusi reagensia adalah suatu tindakan
menyimpan dan mendistribusikan bahan reagensia sesuai
persyaratan dan prosedur yang ditetapkan untuk menjaga dan
menjamin kualitas reagensia.
Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas reagen
Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk menanggulangi
perubahan permintaan.
Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen
agar dapat mengetahui stock reagen untuk perencanaan
kebutuhan berikutnya.
Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyimpanan dan
distribusi reagensia di laboratorium puskesmas supaya terjaga,
2. Tujuan
terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai batas
kedaluarsa, guna terpenuhi semua persyaratan.
Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas,
guna menghindari kesalahan pengambilan dan pemakaian
reagen.
SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang
jenis reagen Esensial dan bahan lain yang harus tersedia.
SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang
3. Kebijakan menyatakan kapan reagensia tidak tersedia ( Batas Buffer
Stock untuk melakukan Order )
SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang
pengendalian mutu laboratorium.
Permenkes No. 37 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan
laboratorium pusat kesehatan masyarakat.
4. Referensi
Permenkes No. 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan
laboratorium klinik yang baik.
5. Alat dan Bahan
6. Langkah-langkah I. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen,
AMPH, BMPH

1. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian dan


lembar permintaan reagen ( LP-LPLAB )
2. Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala Puskesmas
pada LP-LPLAB.
3. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT Farmasi
dan Alkes Dinas Kesehatan.
II. Penyimpanan Reagen
1. Petugas laboratorium menerima reagen dari UPT Farmasi dan
Alkas Dinas Kesehatan dan dari Unit Farmasi Puskesmas.
2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kedaluarsa dan
suhu penyimpanan, kemudian menyimpan ragen pada suhu
ruangan atau suhu dingin ( 2-8 C ) atau harus beku,
disesuaikan dengan ketentuan yang terterah
pada wadah reagen.
3. Petugas laboratorium menyimpan larutan
berwarna dalam botol kaca berwarna
coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.
4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau
larutan yang tidak mengalami reaksi fotokimia
dalam botol plastic putih.
5. Petugas
7. BaganAlur

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan
9. Unit Terkait Laboratorium
10. Dokumen terkait
11.Rekaman historis
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai