0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan reagen di laboratorium puskesmas yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, langkah-langkah penyimpanan dan distribusi reagen, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan reagen. Tujuannya adalah agar reagen tersedia sesuai kebutuhan, terjamin kualitasnya, dan teridentifikasi dengan baik.
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan reagen di laboratorium puskesmas yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, langkah-langkah penyimpanan dan distribusi reagen, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan reagen. Tujuannya adalah agar reagen tersedia sesuai kebutuhan, terjamin kualitasnya, dan teridentifikasi dengan baik.
Dokumen ini membahas tentang pengelolaan reagen di laboratorium puskesmas yang meliputi pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, langkah-langkah penyimpanan dan distribusi reagen, serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan reagen. Tujuannya adalah agar reagen tersedia sesuai kebutuhan, terjamin kualitasnya, dan teridentifikasi dengan baik.
pengawasan pada hal yang terlibat dengan reagen, meliputi pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, Alat Medis Pakai Habis ( AMPH ), Bahan Media Pakai Habis ( BMPH ), penyimpanan dan distribusi reagen, pelabelan reagen. 1. Pengertian Penyimpanan dan distribusi reagensia adalah suatu tindakan menyimpan dan mendistribusikan bahan reagensia sesuai persyaratan dan prosedur yang ditetapkan untuk menjaga dan menjamin kualitas reagensia. Pelabelan reagensia adalah upaya pemberian identitas reagen Buffer stock adalah stock yang dibuat untuk menanggulangi perubahan permintaan. Agar dapat mempertanggungjawabkan penggunaan reagen agar dapat mengetahui stock reagen untuk perencanaan kebutuhan berikutnya. Sebagai pedoman dalam melaksanakan penyimpanan dan distribusi reagensia di laboratorium puskesmas supaya terjaga, 2. Tujuan terjamin kualitasnya, stabil, tidak rusak sampai batas kedaluarsa, guna terpenuhi semua persyaratan. Supaya reagen dapat teridentifikasi dengan baik dan jelas, guna menghindari kesalahan pengambilan dan pemakaian reagen. SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang jenis reagen Esensial dan bahan lain yang harus tersedia. SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang 3. Kebijakan menyatakan kapan reagensia tidak tersedia ( Batas Buffer Stock untuk melakukan Order ) SK Kepala Puskesmas Air Saga No. Tahun 2016 tentang pengendalian mutu laboratorium. Permenkes No. 37 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan laboratorium pusat kesehatan masyarakat. 4. Referensi Permenkes No. 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik. 5. Alat dan Bahan 6. Langkah-langkah I. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen, AMPH, BMPH
1. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian dan
lembar permintaan reagen ( LP-LPLAB ) 2. Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala Puskesmas pada LP-LPLAB. 3. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan. II. Penyimpanan Reagen 1. Petugas laboratorium menerima reagen dari UPT Farmasi dan Alkas Dinas Kesehatan dan dari Unit Farmasi Puskesmas. 2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kedaluarsa dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan ragen pada suhu ruangan atau suhu dingin ( 2-8 C ) atau harus beku, disesuaikan dengan ketentuan yang terterah pada wadah reagen. 3. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam botol kaca berwarna coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam lemari supaya tidak kena cahaya matahari langsung. 4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan yang tidak mengalami reaksi fotokimia dalam botol plastic putih. 5. Petugas 7. BaganAlur
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 9. Unit Terkait Laboratorium 10. Dokumen terkait 11.Rekaman historis perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan