UJI BIOEKIVALENSI
Rustamaji
OUTLINE
PENDAHULUAN
Produk Biologi
• Vaksin, imunosera, antigen, hormon, enzim, produk darah dan produk
hasil fermentasi lainnya (termasuk antibodi monoklonal dan produk yang
berasal dari teknologi rekombinan DNA)
Obat Copy/Generic
• obat yang mengandung zat aktif dengan komposisi, kekuatan, bentuk
sediaan, rute pemberian , indikasi dan posologi sama dengan obat yang
sudah terdaftar.
• Ekivalen farmasetik dan terapetik
TahapPengembangan Obat
Copy / Generik
Pemantapan:
• Pengembangan
produk / trial formula BPOM
sertifikasi obat
• Validasi proses
• Validasi / verifikasi
Proses
MA
• Uji Ekivalensi
Pemantauan: Registrasi &
Pemilihan zat aktif, • IPC Evaluasi
zat tambahan, & • Stabilitas obat
bahan kemasan yg • Pemenuhan cGMP
berkualitas (Konsistensi Bets)
Perubahan
spesifikasi
produk,
formula, proses IZIN
produksi, dll. EDAR
/
PERSETUJUAN
PERUBAHAN
PMS
Penggunaan
MESO
KEBUTUHAN JAMINAN EKIVALENSI
(INTERCHANGEABLE)
Ekivalensi farmasetik,
ekivalensi terapeutik
Obat Obat
Copy Inovator
( in vivo /in vitro)
Pastikan formula obat yang akan diuji BE sama dengan obat yang telah dibuktikan uji
disolusi terbandingnya sudah sangat cepat/similar dengan obat inovator
Pastikan batch size obat Uji dan jumlah obat komparator cukup untuk menyisakan
obat setelah uji BE dilakukan untuk antisipasi hal-hal dalam Uji BE
Revisi
Pedoman Uji
Pedoman BE sejalan
Metodologi dengan
Spesifik Zat ASEAN GL
Tanya Jawab Aktif, 2011
Pedoman Uji dan regulasi
BE Jilid II internasional
Tanya 2011
Jawab Diskusi
Pedoman Uji terakhir tgl 4
BE Jilid I 4 Desember
Pedoman Uji 2009 2015
Bioekivalensi
2004
REGULASI UJI BE DI INDONESIA (1)
Pedoman Uji Bioekivalensi (Peraturan Kepala Badan POM RI No.
HK.00.05.3.1818 tanggal 29 Maret 2005)
• ASEAN Guideline For the the Conduct of BABE Studies 2004
• Kriteria Obat Uji Bioekivalensi:
• Obat yang memerlukan Uji Ekivalensi In Vivo
• Obat yang memerlukan Uji Ekivalensi Uji Invitro (UDT)
• Obat yang tidak memerlukan Uji BE
• Desain & Pelaksanaan Uji BE
• Pelaporan Hasil Uji BE = Format Laporan harus sesuai dengan Format
ASEAN BE Study Report
UJI EKIVALENSI
• Dapat berupa studi bioekivalensi
farmakokinetik, studi farmakodinamik
Uji Ekivalensi komparatif atau uji klinik komparatif
In vivo • Diperlukan jika ada risiko bahwa
perbedaan bioavailabilitas dapat
menyebabkan inekivalensi terapi
• Ekivalensi farmasetik
Uji Ekivalensi • Uji disolusi yang
In vitro dibandingkan dengan obat
inovator
Obat yang Memerlukan Uji Ekivalensi
in vivo
13
Obat yang cukup dilakukan Uji Ekivalensi in vitro
(Uji disolusi terbanding)
• Lab uji BE minimal harus diakui BPOM atau sertifikat akreditasi untuk
pemenuhan ISO/IEC 17025: 2005/2008
• Pelaksanaan uji BE harus disetujui oleh komisi etik dan BPOM (PPUB)
• Wajib mempunyai peneliti utama dan penanggung jawab medis
• Pelaksanaan Uji BE harus sesuai dengan prinsip GCP dan GLP
• Kejadian serius yang tidak diinginkan : peneliti sponsor/pemegang NIE
melaporkan ke komisi etik dan Badan POM
• Inspeksi Lab BE: untuk memastikan pelaksanaan Uji BE sesuai aspek GCP dan
GLP. Pemeriksaan fasilitas, dokumen, rekaman dan sumber lain yang terkait
dengan pelaksanaan Uji BE oleh BPOM
Alur Persetujuan Protokol Uji Bioekivalen (PPUB) di
BPOM
Industri Farmasi
Dokumen Uji BE
Evaluasi Metodologi
KETENTUAN PERALIHAN
1 ASEAN Guideline for The Pedoman Uji Bioekivalensi 2005 , revisi sesuai
Conduct of Bioavailibility and revisi ASEAN GL –adopsi EMA GL 2010
Bioequivalence Studies Daftar Obat Wajib Uji BE :
Kajian berdasarkan kriteria obat yang
memerlukan Uji Ekivalensi In-vivo:
88 zat aktif dan sedian Modified Release
Tablet
2 ASEAN SOP & Checklist on BE SK Tata Laksana Uji BE Tahun 2005
Study Inspection Lab Uji BE harus terakreditasi sesuai ISO 17025
dan atau Mendapat Pengakuan dari BPOM
Penyusunan Standar Laboratorium Uji BE
(finalisasi)
Penyusunan Checklist Inspeksi Uji BE sesuai
ASEAN Inspection Checklist (finalisasi)
3 Q& A on BA/BE GL Buku Tanya Jawab Pedoman Uji BE (2009 dan
2011)
4 ASEAN Bioequivalence Study Laporan Hasil Uji BE sesuai dengan format
Reporting Format ASEAN
Kebijakan Pelaksanaan Uji BE di Indonesia sejalan dengan
Harmonisasi ASEAN Bidang BA/BE (1)
INFORMASI UMUM
♦ JUDUL
♦ Nomor Protokol
♦ Versi/tanggal
♦ Identitas Sponsor
♦ Nama, alamat, telefon, email
♦ Personel Uji
Tanggung jawab personel
Protokol Uji BE/Laporan UJI BE
Informasi umum
♦ Peneliti
♦ Daftar peneliti, Dokter penanggung jawab
♦ Lab lain yang terlibat
Parallel Cross-over
A B
R
B A
Penetapan waktu pengambilan
cuplikan darah
• Sebanyak 16 cuplikan yang mencakup waktu
absorbsi, kadar puncak, dan masa
pembersihan
Kriteria subyek
Jumlah makanan
Ketertelusuran pencatatan
Standarisasi pelaksanaan Pengujian
dan Peran Tenaga Pendukung
Kondisi Puasa
10
AUC
1 Time
10
12
14
16
18
20
22
24
0
8
Data Keamanan Obat
Definisi