1
1.Pendahuluan
2.Persiapan
3.Validasi MA
5.Kesimpulan
2
Validitas suatu prosedur analisis hanya dapat
dibuktikan melalui hasil uji laboratorium. Oleh
karena itu kelengkapan dokumentasi dari
setiap pengujian merupakan suatu persyaratan
dasar dalam menentukan kesesuaian prosedur
1. Pendahuluan
tersebut dengan tujuan penggunaannya.
PENYUSUNAN PROTOKOL
OPTIMASI
2.
PERSIAPAN Untuk mencari sistem alat pada instrument yang digunakan misal
VALIDASI MA kesesuaian kolom, komposisi fase gerak, pH fase gerak dll.
UJI STABILITAS
6
3.Validasi MA
7
Validasi Metode Analisis
Validasi suatu prosedur
analisis adalah proses
yang ditetapkan melalui
kajian laboratorium
bahwa karakteristik
kinerja prosedur
tersebut telah
memenuhi persyaratan
sesuai dengan tujuan Farmakope Indonesia VI
penggunaannya
Pharma Forum 2023 8
Kategori I Prosedur analisis untuk penetapan kadar komponen
utama dalam bahan baku obat atau bahan aktif (termasuk
pengawet) dalam sediaan obat jadi.
10
Revalidasi perlu dilakukan dalam kasus berikut:
a.Spesifisitas • Penetapan:
- Menggunakan sampel (+) dan sampel (-)
mengandung analit.
- Cemaran: spesifisitas dilakukan dengan menetapkan
sejumlah tertentu cemaran yang ditambahkan pada
senyawa obat atau sediaan farmasi, dan hasilnya
menunjukkan cemaran tersebut ditetapkan dengan
akurasi dan presisi yang memadai.
14
Pharma Forum 2023
b.Presisi
• Presisi prosedur analisis adalah tingkat kedekatan diantara hasil uji individu bila prosedur
diterapkan berulangkali terhadap sampling ganda atau sampel yang homogen. Presisi
biasanya dinyatakan sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien
variasi) dari satu seri pengukuran. Presisi merupakan ukuran tingkat reprodusibilitas atau
repitibilitas prosedur analisis dalam kondisi kerja normal
• Presisi antara (ruggedness) →pada hari yang berbeda atau oleh analis yang berbeda atau
peralatan yang berbeda di laboratorium yang sama.
• Repitibilitas →laboratorium yang sama dalam periode waktu yang singkat oleh analis yang
sama dengan peralatan yang sama
15
Pharma Forum 2023
b.Presisi…lanjutan
• Presisi prosedur analisis ditetapkan dengan menentukan kadar sejumlah memadai larutan
sampel homogen beberapa kali, sehingga hasil pengujian dapat dihitung secara statistik
perkiraan dari simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi).
• Penetapan kadar ini merupakan analisis terhadap sampel yang dilakukan secara lengkap
mulai dari penyiapan sampel hingga diperoleh hasil akhir pengujian.
• Dokumen ICH merekomendasikan bahwa repitibilitas ditentukan dengan menggunakan
minimal 9 penetapan meliputi suatu rentang konsentrasi khusus untuk prosedur (misalnya
3 konsentrasi dan 3 replikasi untuk masing-masing konsentrasi, atau minimal 6 penetapan
pada konsentrasi uji 100%)
16
Pharma Forum 2023
17
Merupakan konsentrasi terendah analit dalam
sampel yang dapat dideteksi, tetapi tidak perlu
kuantitatif dalam kondisi percobaan yang
ditentukan.
Uji batas semata-mata menunjang bahwa
konsentrasi analit di bawah atau di atas aras
d.BATAS tertentu. Batas deteksi umumnya dinyatakan
sebagai konsentrasi analit (misalnya persen, bpj,
DETEKSI bpm) dalam sampel.
Penetapan
Batas deteksi umumnya ditetapkan dengan
analisis sampel yang mengandung analit dalam
kadar yang diketahui dan menentukan kadar
analit terendah yang dapat dideteksi dengan baik.
Pharma Forum 2023 18
• Konsentrasi minimum analit yang masih
dapat dideteksi dapat ditentukan pada
perbandingan ”signal-to-noise” 2:1 atau
BATAS 3:1.
• Pendekatan lain tergantung pada
DETEKSI… penetapan arah garis kurva kalibrasi dan
standar deviasi respons. Selanjutnya
lanjutan batas deteksi dapat divalidasi dengan
menganalisis sejumlah sampel yang
diketahui kadarnya mendekati atau
dipersiapkan pada batas deteksinya
23
Pharma Forum 2023
24
Pharma Forum 2023
g.Ketegaran
25
4.Kriteria Keberterimaan
26
Pharma Forum 2023
Kriteria Kebeterimaan
Kriteria Keberterimaan ditetapkan terlebih dahulu pada Protokol Uji sebelum mulai
melakukan Validasi Metode Analisis. Laboratorium dapat memilih kriteria
berdasarkan acuan yang dipilih dan tertelusur.
Uji Spesifisitas
• Tidak ada puncak pada pelarut yang memiliki waktu retensi yang sama dengan waktu retensi larutan baku.
• Kromatogram Larutan Uji dan Larutan Spiked mempunyai waktu retensi yang sama dengan larutan baku.
• Kromatogram Larutan uji dan larutan spiked mempunyai puncak tunggal (murni).
• Peak purity index puncak pada kromatogram Larutan Spiked, Larutan Uji dan Larutan Baku ≥0,99
27
Pharma Forum 2023
Kriteria Kebeterimaan
Uji Presisi
• Simpangan Baku Relatif (RSD): ≤ 2,0%
• Simpangan Baku Relatif untuk metode tertentu, menggunakan kriteria yang tercantum dalam acuan yang
digunakan (seperti: Kromatografi Gas, AAS, Ion Kromatografi)
• Sampel dengan kondisi tertentu atau memerlukan perlakuan khusus, persyaratan simpangan baku relatif
dapat menggunakan tabel berikut:
% Analit Rasio Analit Unit RSD (%)
Analyte (%) Analyte Ratio Unit RSD
100 1 100% 1.3
10 10-1 10% 1.8
1 10-2 1% 2.7
0.1 10-3 0.1% 3.7
0.01 10-4 100 ppm 5.3
0.001 10-5 10 ppm 7.3
0.0001 10-6 1 ppm 11
0.00001 10-7 100 ppb 15
0.000001 10-8 10 ppb 21
0.0000001 10-9 1 ppb 30
28
Uji Akurasi
Kriteria Kebeterimaan
Sumber: Huber, L. (2010). Validation of Analytical Methods, Germany
Agilent Technologies.
3. ≥1 10-2 1% 97-103
29
Linieritas Metode
• Koefisien korelasi regresi (r) ≥ 0,99 dan
Vx0 ≤5,0%
Robustness
• Tidak ada perbedaan bermakna antara variasi
Kebeterimaan
30
• Validasi Metode Analisis dengan pemenuhan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya
memberikan keyakinan bahwa MA yang
5. KESIMPULAN akan digunakan telah sesuai peruntukannya
• Kriteria keberterimaan masing masing
31
• Kementerian Kesehatan RI, Farmakope Indonesia ed. VI,
Validasi Prosedur Dalam Farmakope <1381>, 2020
• ICH Harmonised Tripartite Guideline, Validation of
Analytical Prosedure: Text and Methodology Q2 (R1).
(2014).
• USP 43 NF General Chapter <1225> : Validation of
Compendial Procedures, 2020
• Huber, L. Validation of Analytical Methods, Germany
32
33