pop
INTRODUCTION
07
Uji kuantitatif pengotor;
Uji Identifikasi Memastikan identitas sampel (spektra,
kromatogram, reaktivitas dll) dengan standart reference
Mencerminkan karakteristik kemurnian sampel
Uji batas untuk kontrol pengotor
04
Uji kuantitatif senyawa aktif Adanya analit dalam sampel
dan kuantitatif zat di dalam obat
Characteristics
Table 1: ICH characteristics
Test for impurities Identification
Quantitative Limit test
Assay
V
X
Accuracy
Precision | Repeatability
Intermediate precision Specificity Detection limit Quantitation limit
Linearity Range
X
X
mo a
Category
IV
Table 2: characteristics required for the validation as
per USP Analytical performance Category 1 Category II
| Category characteristics
Quantitative Limit test III Accuracy Precision
V Specificity
V V
V Limit of detection
T
V Limit of quantitation
V Linearity
V
V
| * Range Ruggedness
|
mov
2. Presisi (precission)
Kedekatan kesesuaian (tingkat sebaran) di antara
serangkaian pengukuran yang diperoleh dari
pengambilan sampel yang berulang pada sampel
homogen yang sama dalam kondisi yang ditentukan.
Semua data sampel penelitian saling
berdekatan, Kondisi dibagi menjadi 3: biasanya
ada yang jauh dari data standar/yg
menjadi 1. Pengulangan
patokan (tergantung akurasinya) presisi
dalam kondisi operasi yang sama, analis yang sama
dalam periode waktu yang singkat 2. Presisi menengah
metode diuji pada beberapa hari, instrumen, analis dll
3. Reprodusibilitas studi antar-laboratorium
Kriteria sampel : homogen dan otentik
Nilai sesungguhnya
Nilai Terukur
PRESISI
TIDAK PRESISI
Akurasi
Nilai
Presisi
TIDAK AKURAT
TIDAK AKURAT
Oo oo
TIDAK BIAS
High accuracy Low precision
High accuracy High precision
AKURAT
TIDAK AKURAT
3. Keterulangan (repeatability)
5. Kekhususan (specificity)
Spesifisitas adalah kemampuan untuk mengukur analit
di dalam kompleks
campuran o Kemampuan untuk menghasilkan sinyal
yang bebas dari gangguan (kotoran,
zat pengurai, matriks, dll)
Definisi tersebut memiliki implikasi berikut: a. Tes
identifikasi : Tes identifikasi harus dapat membedakan
senyawa yang terkait erat dengan struktur yang
diharapkan ada yaitu, untuk memastikan identitas
analit. b. Tes kemurnian: Untuk memastikan bahwa
prosedur analitik yang dilakukan memungkinkan
pernyataan akurat isi dari pengotor analit yaitu zat
terkait residu pelarut, logam berat, dll. C. Pengujian:
Untuk mencapai hasil yang akurat, ini memungkinkan
laporan yang benar tentang potensi atau konten analit
dalam sampel.
Spesifisitas adalah yang tertinggi dari Selektivitas
Selektifitas
8. Linearitas (linierity
Linieritas
9. Jarak (range)
10. Robustness
AKURASI
Rumus % recovery =
kadar terukur
-X 100% kadar sebenarnya
Kasus
Uji ketepatan dilakukan dengan menggunakan metode
akurasi baku dan diekspresikan dengan menghitung
persentase recovery. Pengujian dilakukan dengan
membuat suatu seri baku ofloksasin dalam dapar fosfat
dengan lima konsentrasi (y= 0,0224 X – 0,0234;
r=0,998). Pengujian dilanjutkan dengan melakukan
penimbangan ofloksasin sejumlah tertentu sehingga
diperoleh konsentrasi 5; 10; dan 15 ppm. Ketiga
sampel tersebut dianalisis dengan menggunakan
spektrofotometer UV pada panjang gelombang
maksimum. Hasil pengukuran dibandingkan dengan
kurva baku yang telah dibuat dan digunakan untuk
menghitung persentase recovery..
Absorbansi
Konsentrasi baku ofloksasin
(ppm)
0,105
0,213
0,321
Tahapan Penyelesaian
1. Tentukan konsentrasi dari perolehan sampel setelah
penambahan baku (dapat diperoleh melalui persamaan
garis regresi dari kurva baku) 2. Hitung % recovery
sesuai dengan rumus
Perhitungan % Recovery
kadar terukur
3. % recovery = kadar sebenarnya
dar sebenarnva* 100%
x 100%
4,792 ppm
5,0 ppm = 95,84 %
PRESISI
Presisi
{(xs-x)
SD=11-1
KVC) = P x 100%
Kasus
Kuercetin merupakan salah satu senyawa aktif yang
terkandung pada daun asam jawa. Pengujian senyawa
aktif dengan metode spektrofotometri UV Vis perlu
dilakukan validasi sebagai salah satu persyaratan
penjaminan mutu herbal. Salah satu pengujian validasi
metode yaitu presisi dengan menggunakan larutan
baku standart seri kuersetin. Larutan baku standart
kuersetin konsentrasi seri 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm, 10
ppm, dan 12 ppm diukur serapannya pada panjang
gelombang maksimum 361,8 nm. Setiap konsentrasi
dilakukan pengukuran dengan pengulangan
sebanyak 7 kali. Hasil pengukurannnya dalam bentuk
absorbansi yang terdapat dalam tabel. a. Berapakah
nilai % koefesien korelasi (%KV)? b. Apakah pengujian
tersebut memenuhi syarat ?
Replication
6 ppm 0.343 0.343
0.348
4 ppm 0.232 0.226 0.226 0.229 0.231 0.235 0.235
Absorbance (A)
8 ppm 0.470 0.476 0.476 0.474 0.472 0.471 0.480
10 ppm 0.601 0.594 0.598 0.607 0.596 0.604 0.597
12 ppm 0.731 0.716 0.725 0.716 0.721 0.724 0.722
0.349 0.356 0.353 0.353
Tahapan Penyelesaian
Kesimpulan
% RSD atau % KV = 1,636% Hasil memenuhi syarat
presisi
matrik
Kasus
Hasil Uji
2435 mm0.679 Abs
Algorogner
0.000
Kasus
Konsentrasi (ppm)
2,2 2,6 3,0 3,4 3,8
Absorbansi
0,317 0,395 0,411 0,504 0,536 0,667
Tahapan Penyelesaian
Konsentrasi Absorbansi Yi
Y-Yi
(Y-Yi)2
(C)
(Y)
2,2
0,317
0,007
0,000
0,310
0,375
2,6
0,395
0,020
0,000
3,0
0,411
0,439
-0,028
0,001
0,000
0,504
0,504
0,000
3,4 3,8 4,2
0,536 0,667
0,569 0,634
-0,033 0,033
0,001 0,001
Tahapan Penyelesaian
E (Y-Yi)2 = 0,003 N = 6
LOD =
3.S(y/x) slope (b)
3.0,032
= 3,0,032 = = 0,568 ppm
= 0,568 ppm
S (v/x)2 =
(yi – yi)2
N-2
0,003
= 6-2 = 0,001 Sly/x) = 70,001 = 0,032
LOQ =
10.S(y/x) slope (b)
Kesimpulan
LOD = 0,568 ppm LOQ = 1,892 ppm
LINIERITAS
Kasus
Konsentrasi (ppm)
10,0 12,5 15,0 17,5 20,0 22,5
Absorbansi
0,256 0,329 0,379 0,439 0,476 0,557
0.557
Absorbansi
R
05
20
25
10 15
Konsentrasi (ppm)
-
Data
........ Linear (Data)
Kesimpulan
R' = 0,992
ROBUSTNESS (KETAHANAN)
kehati-hatian
Kasus
Hasil Uji
Replikasi
3
242 nm 243 nm 0,650 0,653 0,650 0,653 0,651 0,653
0,651 0,653 0,651 0,654 0,652 0,653
244 nm 0,657 0,656 0.656 0,657 0,657 0,657
Tahapan Penyelesaian
1. Hitung rata-rata masing-masing pengujian 2. Hitung
nilai SD masing-masing pengujian 3. Hitung nilai %
RSD sesuai dengan rumus
Tahapan Penyelesaian
i
(x1 - x)2
10-6
= 3,905 = 0,651 2. Nilai standart deviasi (SD)
Ż (X, - 7)
- in= jumlah data
Data ke-1 (xi)
0,650 0,650 0,651
Rata-rata (x)
0,651 0,651 0,651
10-6
(xi-x) -0,001 -0,001 0,000 0,000 0,000
0,000
0,651
0,651 0,651
0,000
0,000
- 3.10 6 = 7,07 x 10-4
0,651 0,652
10-6
0,651
0,001
3.10-6
Ź (*: - *)
Tahapan Penyelesaian
3. Nilai % RSD
% RSD = P x 100%
7,07 x 10-4
0651X100% = 0,10 %
Kasus
Sampel No.
1.
Absorbansi
0,660 0,661 0,660 0,660 0,660 0,660
Tahapan Penyelesaian
Tahapan Penyelesaian
10-6
Ź (*. – 3)"
Tahapan Penyelesaian
3. Nilai % RSD
% RSD = P x 100%
4,08 x 10-4 ==
x 100% = 0,06 %
0,660 Hasil pengujian memenuhi syarat diperoleh %
RSD sebesar 0,06% (< 2%)
Kesimpulan