enumeration testing
verification &
validation
1. PENDAHULUAN
2. ISTILAH DAN DEFINISI
3. PARAMETER VALIDASI/VERIFIKASI
4. VALIDASI, VERIFIKASI, KESESUAIAN METODE
5. PROTOKOL
1. PENDAHULUAN
• Berdasarkan Kutipan: 21CFR 211.194, tentang Cara Produksi Obat yang
Baik (GMP), point.2) Bahwa metode yang digunakan dalam pengujian
sampel (produk) harus memenuhi standar akurasi dan keandalan yang
tepat dan Jika metode yang digunakan adalah edisi terbaru dari USP, NF,
AOAC International atau Referensi Standard lain yang diakui harus
dilakukan VERIFIKASI dalam kondisi penggunaan yang sebenarnya, apabila
tidak dilakukan modifikasi.
• Metode Validasi adalah proses yang digunakan untuk mengkonfirmasi
bahwa prosedur analitis yang dikembangkan untuk uji khusus/spesifik
sesuai untuk penggunaannya. Hasil dari validasi metode dapat digunakan
untuk menilai kualitas, keandalan dan konsistensi hasil analisis, dan menjadi
bagian integral dari praktik analitik yang baik.
• Metode Analisis perlu divalidasi atau direvalidasi:
a. sebelum diperkenalkan untuk penggunaan (metode) rutin
b. setiap kali kondisi berubah, metode tersebut telah divalidasi (misal, instrumen
dengan karakteristik berbeda atau sampel dengan matriks berbeda),
c. setiap kali metode berubah dan perubahan tsb di luar ruang lingkup asli metode
tersebut
1. PENDAHULUAN
Validasi
Verifikasi
• Presisi dinyatakan :
simpangan baku = standard deviasi (SD)
SD = √ { ∑ (Xi – X )2 } / n -1
Dimana
A = hasil pengujian dg metode (alternatif)
B = hasil pengujian sebenarnya dari mikroba target
X = hasil pengujian metode baku
2. ISTILAH DEFINISI
Robustness / ketangguhan ukuran kemampuan
metode analisis untuk tidak terpengaruh oleh perubahan
atau variasi kecil dari parameter metode analisis yang
sengaja dibuat dan memberikan indikasi dalam
penggunaan normal
Robustness diterapkan pada saat pembuatan atau
pengembangan metode analisis, dengan melihat faktor-
faktor yangg mempengaruhi hasil pengujian
Pengujian yang sangat peka terhadap perubahan kondisi
analisis harus mendapat perhatian.
2. ISTILAH DEFINISI
Deviasi negatif/negatif palsu adalah metode alternatif
memberikan hasil deviasi negatif, artinya hasil uji negatif,
sedangkan metode acuan memberikan hasil positif
Deviasi positif/positif palsu adalah metode alternatif
memberikan hasil deviasi positif, artinya hasil uji positif,
sedangkan metode acuan memberikan hasil negatif
Metode kualitatif adalah metode analisis yg merespon ada
dan tidaknya analit didalam sejumlah tertentu sampel
Metode kuantitatif adalah metode analisis yg merespons
sejumlah analit yang diukur secara langsung atau tidak
langsung didalam sejumlah tertentu sampel
Metode acuan adalah metode yg diakui dan diterima secara
internasional
PERSYARATAN LAB
VALIDASI METODE
ALTERNATIF
USP <1223>, 42nd
Outline Bahasan:
•Persyaratan Pengguna:
kualifikasi instrumen
validasi teknologi/metode alternatif
kesesuaian metode
batasan penggunaan CFU sebagai sinyal baku metode mikrobiologi
•Kesetaraan (hal baru):
prosedur yang dapat diterima
kesetaraan kinerja
kesetaraan hasil
kesetaraan keputusan
•Aplikasi konsep non-inferionitas terhadap validasi metode
•Pedoman metode statistik
•Metode mikrobiologi: metode kualititatif (ada dan tidaknya
mikroba/positif/negatif) dan metode kuantitatif (enumeratif,
kandungan mikroba didalam produk)
PARAMETER VALIDASI UJI KUALITATIF UJI KUANTITATIF
USP <1225>, 42ND
VALIDASI METODE
KOMPENDIAL
KARAKTERISTIK KINERJA ANALITIK
VALIDASI METODE (USP <1225>)
• AKURASI
• PRESISI
• SPESIFISITAS
• BATAS DETEKSI
• LINEARITAS
• RENTANG
• ROBUSTNESS (KETANGGUHAN)
ELEMEN DATA YANG DIPERLUKAN UNTUK
VALIDASI (USP <1225>, 42)
Keterangan :
VERIFIKASI METODE
KOMPENDIAL
USP <1226 >, 42ND
• Di Amerika Serikat, persyaratan ini (verifikasi) ditetapkan
dalam 21 CFR 211.194 (a) (2) Cara Produksi yang Baik
(GMP), yang menyatakan bahwa "Kesesuaian semua
metode pengujian yang digunakan harus diverifikasi
dalam kondisi penggunaan yang sebenarnya"
• Berdasarkan ketersediaan personel, peralatan, media dan
reagen
• Bab ini tidak membahas verifikasi prosedur mikrobiologi
karena sudah tercakup dalam bab uji umum USP, seperti:
• Uji Efektivitas Antimikroba (USP <51>),
• Pemeriksaan Mikrobiologis Produk Nonsteril: Uji Angka Mikroba (USP <61>),
• Pemeriksaan Mikrobiologi Produk Nonsteril: Uji untuk Mikroba Tertentu
(USP<62>),
• Uji Sterilitas (USP <71>),
• Validasi Pemulihan Mikroba dari Artikel Farmakope
(USP <1227>) Informasi Umum
USP <1226 >, 42ND
PROSES VERIFIKASI
• Untuk prosedur uji kompendial adalah penilaian apakah
prosedur dapat digunakan untuk tujuan yang sebenarnya,
di bawah kondisi penggunaan yang sebenarnya untuk
bahan obat tertentu dan / atau matriks produk obat.
• Pengguna harus memiliki pengalaman, pengetahuan, dan
pelatihan yang sesuai untuk memahami dan mampu
melakukan prosedur kompendial seperti yang tertulis.
• Verifikasi harus dilakukan oleh pengguna sehingga
hasilnya akan memberikan keyakinan bahwa prosedur
kompendial akan bekerja sesuai dengan yang diinginkan.
USP <1226 >, 42ND
PERSYARATAN VERIFIKASI
• harus didasarkan pada penilaian kompleksitas prosedur
dan bahan yang akan digunakan dimana prosedur
diterapkan.
• tidak diperlukan validasi ulang lengkap dari metode
kompendial, cukup melakukan verifikasi kesesuaian
prosedur dalam kondisi penggunaan yang sebenarnya,
dan beberapa karakteristik kinerja analitis yang
tercantum dalam bab {1225},
• Tabel 2, dapat digunakan untuk proses verifikasi. Hanya
karakteristik yang dianggap sesuai untuk verifikasi
prosedur tertentu yang perlu dievaluasi.
USP <1227>, 42ND
VALIDASI PEMULIHAN
MIKROBA DARI PRODUK
FARMASI
USP <1227>, 42ND
FAKTOR BERPENGARUH
•Beberapa faktor mempengaruhi pengukuran aktivitas antimikroba
larutan uji,yaitu:
- pertimbangan desain validasi.
- sifat mikroba yang digunakan sebagai mikroba tantang,
- persiapan inokulum mikroba tantang,
- kondisi khusus pengujian, dan kondisi pemulihan.
MICROBIAL ENUMERATION
TESTS
DAFTAR BAHASAN
• PENDAHULUAN
• PROSEDUR UMUM
• METODE ENUMERASI
• UJI PROMOSI PERTUMBUHAN, KESESUAIAN
METODE HITUNG DAN KONTROL NEGATIF
UMUM
PENYIAPAN STRAIN UJI
KONTROL NEGATIF
PROMOSI MEDIA PERTUMBUHAN
KESESUAIAN METODE HITUNG DENGAN ADANYA PRODUK
• PENGUJIAN PRODUK
USP <61>, MET
PENDAHULUAN
• Pengujian ini dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri dan kapang mesofilik
yang mungkin tumbuh di bawah kondisi aerobik
• Metode ini tidak berlaku untuk menguji produk yang mengandung mikroba
hidup sebagai komposisi aktifnya.
• Prosedur mikrobiologi alternatif, termasuk metode otomatisasi dapat
digunakan, karena kesetaraannya telah dibuktikan sebagai metode
farmakope.
PROSEDUR UMUM
• Prosedur ini dilakukan determinasi di bawah kondisi dan dirancang untuk
menghindari kontaminasi mikroba luar (extrinsic) dari produk yang akan diuji,
dimana kehati-hatian tersebut untuk mencegah kontaminasi tetapi tidak
berpengaruh terhadap mikroba yang akan diungkapkan dalam pengujian.
• Bila produk mengandung aktifitas antimikroba, sedapat mungkin dipindah
atau dinetralkan, bila digunakan inaktivator, khasiat dan tidak adaan toksisitas
untuk mikroba harus dibuktikan. Juga zat surfaktan (surface-active subtances)
USP <61>, MET
METODE HITUNG/ENUMERASI:
• NEGATIF KONTROL
Untuk memverifikasi kondisi pengujia, kontrol negatif dilakukan dengan
menggunakan pengencer yang digunakan pada saat persiapan uji,
hasilnya harus NEGATIF. Bila perlu media yang digunakan juga harus diuji
sterilitasnya. Perlu investigasi bila hasilnya positif terhadap kontrol
negatif.
• Metode penyiapan sampel tergantung pada ciri fisik produk yang diuji. Apabila tidak ada
prosedurnya dapat dikembangkan metode alternatif
• Produk larut Air: larut atau encerkan (1:10) produk dalam PSS 7,0; BPS, 7,2; SCDB, atur
pH 6-8, bila perlu, pengenceran selanjutnya dengan pengencer sama
• Produk non-lemak tidak larut Air: larut atau encerkan (1:10) produk dalam PSS 7,0; BPS,
7,2; SCDB, tambahkan 1 g Polisorbat 80 (surfaktan) per L untuk membantu suspensi yang
susah larut tersebut, atur pH 6-8, bila perlu.
• Produk berlemak: larutkan dalam isopropil miristat steril (dengan filtrasi membran), campur
dengan sedikit polisorbat 80 steril atau pereaksi surfaktan non-penghambat lainnya, bila perlu
dipanaskan 40C atau hal tertentu 45 C. Aduk hati-hati pada waterbath dan cukupkan
dengan pengencer yang hangat hingga perbandingan 1:10, bila bentuk suspensi segera
lakukan.. Lakukan pengenceran desimal berikutnya dengan pengencer yang mengandung
polisorbat 80 atau surfaktan lainnya.
• Cairan atau Padatan dalam bentuk Aerosol: secara aseptik pindahkan produk kedalam
wadah MF wadah steril
• Transdermal Patches: lakukan secara aseptik untuk mencegah kontaminasi, buka dan
pindahkan kemasan, dan letakkan, perekat bagian atas ke nampan plastikatau gelas steril.
Tutup permukaan perekat dengan bahan steril berpori yang sesuai untuk mencegah
perekatan kembali. Transfer pengencer yang mengandung inaktifator seperti Polisorbat 80
dan / atau Lesitin ke patches dan kocok hati hati sedikit 30 menit.
UJI PROMOSI PERTUMBUHAN,.....
Setiap mikroba di daftar, lakukan uji terpisah, hanya mikroba yang digunakan
sebagai strain uji yang dihitung:
Filtrasi Membran, membran Ф 0,45 m, membran yang dipilih adalah
efisiensinya menahan bakteri dan tidak mempengaruhi komponen sampel yang
akan diselidiki/diuji.
Setiap mikroba hanya menggunakan satu membran filter.
Transfer jumlah sampel yang sesuai seperti diterangkan pada penyiapan
sampel (1 g produk , atau kurang apabila jumlah koloni lebih besar dari yang
diharapkan) ke filter membran, lakukan penyaringan segera, dan bilas filter
membran dengan pengencernya.
Untuk determinasi angka mikroba total, pindahkan membran ke permukaan
media SCDA, untuk angka kapang khamir, pindahkan membran ke
permukaan media SDA, inkubasi dan hitung koloni yang tumbuh (Tabel 1).
UJI PROMOSI PERTUMBUHAN,.....
Metode MPN :
Presisi dan akurasi metode MPN kurang dari metode Filtrasi
Membran dan Metode Hitung Lempeng
Metode ini tidak digunakan untuk uji kapang khamir, karena
hasilnya tidak nyata (unrealible)
Siapkan 3 seri pengenceran desimal (misal: 10-1, 10-2 dan 10-3);
dari setiap tingkat pengenceran, 3 alikuot 1 g atau 1 mL
digunakan untuk menginokulasi 3 tabung berisi 9-10 mL SCDB,
bila perlu ditambahkan Polisorbat 80 atau inaktifator pereaksi
antimikroba ke dalam media; jadi disiapkan 3 tabung media
SCDB untuk setiap tingkat pengenceran (ada 3 tingkat), butuh 9
tabung
Inkubasi semua tabung pada 30-35C, selama tidak lebih 3 hari;
bila kesulitan dalam membaca hasil produk uji, lakukan
subkultur ke SCDB atau SCDA, inkubasi pada suhu sama dan
selama 1-2 hari. Hasil dirujuk ke Tabel 3 MPN
UJI PROMOSI PERTUMBUHAN,.....
• ALT/TAMC, jumlah koloni yang tumbuh pada media SCDA, bila koloni jamur
(kapang dan khamir) terdeteksi pada media ini, mereka dihitung sebagai bagian
dari ALT, total jumlah kapang dan khamir yang tumbuh semestinya sama
dengan jumlah koloni yang tumbuh pada SDA.
• Sebaliknyabila koloni bakteri terdeteksi pada media SDA, mereka dihitung
sebagai bagian dari AKK/TYMC. Ketika AKK, diharapkan melebihi kriteria
keberterimaan karena ada pertumbuhan bakteri, maka media SDA dapat
ditambahkan antibiotik (misal kloramfenikol, asam tartrat)
• Apabila pengujian dengan metode MPN, nilai terhitung sebagai ALT.
• Ketika kriteria keberterimaan mutu mikrobiologi ditetapkan, interpretasinya, sbb.:
• 101 cfu : maksimum angka yang diterima = 20
• 102 cfu : maksimum angka yang diterima = 200
• 103 cfu : maksimum angka yang diterima = 2000
4. PROTOKOL VALIDASI