Estimasi
KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
Oleh: Rusmadi Eko Priyono
1
SASARAN PELATIHAN
rumahmutu.id
1
REFERENSI
• ISO/IEC Guide 98-3:2008: Uncertainty of measurement – Part 3: Guide to
the expression of uncertainty in measurement (GUM:1995).
• ISO/TS 19036:2006: Microbiology of food and animal feeding stuffs —
Guidelines for the estimation of measurement uncertainty for quantitative
determinations
• ISO 19036:2019: Microbiology of the food chain – Estimation of
measurement uncertainty for quantitative determinations
• KAN K.01-04: Persyaratan tambahan akreditasi laboratorium pengujian
biologi
• Health Protection Agency, 2005: Guidance Note, Uncertainty of
measurement in testing, National Standard Method, QSOP 4, Issue 5.
2
ISTILAH DAN DEFINISI
Measurand,
adalah sejumlah tertentu atau konsentrasi dari subyek
pengukuran, misal: jumlah bakteri mesofil aerob dalam
makanan, jumlah koliform dan Escherichia coli dalam air minum.
Contoh:
- Koloni/gram
- Koloni/mL
DEFINISI
3
DEFINISI
• Faktor Cakupan (Coverage Factor), faktor numerik yang
digunakan sebagai pengkali Ketidakpastian Baku Gabungan agar
memperoleh Ketidakpastian Diperluas (k, biasanya nilai, 2 – 3)
• Sensitifitas (Sensitivity), persentase sampel yang ditemukan
positif benar
• Spesifisitas (Specificity), persentase sampel yang ditemukan
negatif benar
• Bias, perbedaan antara ekspektasi hasil uji dengan nilai acuan
yang diterima.
DEFINISI
• Repitabilitas (Repeatability), presisi pengukuran dari kondisi pengujian
yang sama, dimana laboratorium, operator/analis, alat dan sampel uji
sama dan interval waktu singkat serta metode uji sama
• Reprodusibilitas (Reproducibility), presisi pengukuran dari kondisi
pengujian yang berbeda, dimana laboratorium, operator/analis, alat
berbeda dimana sampel uji dan ulangan serta metode uji sama
4
KETIDAKPASTIAN BAKU
(STANDARD UNCERTAINTY)
TIPE A TIPE B
• Hasil dari Pengujian atau • Hasil Perkiraan
Percobaan
• Evaluasi selain tipe A, adalah tipe B
• Dihitung dari serangkaian
pengujian atau pengukuran • Bersumber dari sertifikat (kalibrasi)
berulang dan data diolah secara atau buku referensi, atau manual alat
statistik
• Contoh:
• Contoh: simpangan baku
(standard deviation) • hasil kalibrasi alat (U/2 )
• manual alat (rectangular
Mpe/√3)(triangular Mpe/ √6)
10
5
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI SECARA SPESIFIK TERHADAP
KETIDAKPASTIAN DALAM MIKROBIOLOGI
11
3) Homogenisasi sampel
Tingkat heterogeneitas suspensi yang dibuat dari
sampel
Clumping mikroba (distribusi tidak merata)
Distribusi mikroba yang tidak biasanya
Mixing yang tidak baik (insufficient)
12
6
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI….
4) Pengenceran
Akurasi volume yang diukur sebelumnya atau bobot larutan
pengencer
Volume larutan pengencer yang digunakan
Tingkat penampuran (mixing) pada setiap tahap pengenceran
Jumlah dari tahapan dalam serial pengenceran
Presisi, akurasi dan perkiraan peralatan pengencer yang
dipergunakan
Pipet volume yang digunakan
Mikroba yang ada di dalam pipet
13
14
7
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI….
6) Inokulasi Media
Volume inokulum
Peralatan uang digunakan dalam dispensing, spreading dan
filtering
Suhu media agar cair saat penuangan dalam cawan (pour plate
techniques)
7) Kondisi Inkubasi
Durasi
Suhu
Kelembaban (humiditas)
Kondisi ruangan
15
16
8
SUMBER INFORMASI TERHADAP KETIDAKPASTIAN
PENGUKURAN
Ada berbagai sumber informasi terhadap ketidakpastian berkaitan
dengan metode uji, meliputi:
• Hasil-hasil dari validasi inter-lab • Data kinerja manufaktur (alat lab dan
yang dipublikasi dalam scientific media mikro)
press dan standar internasional • Data hasil uji duplo dari IQC yang
• Data yang dipublikasikan terhadap dilakukan oleh analis yang sama atau
pengaruh penyimpanan sampel analis berbeda, mengunakan sampel
spike
• Publikasi dan data in-house pada
kinerja uji • Data dari uji profisiensi (asesmen
skema pengendalian mutu eksternal)
• Data validasi in-house termasuk
percobaan umur simpan • Data dari sertifikat kalibrasi dan
kalibrasi in-house terhadap perlatan
lab yang relevan.
17
MEMPERKIRAKAN KETIDAKPASTIAN
Terdapat 2 cara untuk memperkirakan ketidakpastian:
1. Cara “bottom-up”: diperoleh dengan menggabungkan seluruh
error yang berkaitan dengan tiap tahapan/langkah yang
dilakukan dalam proses analisis hingga diperoleh combined
standard uncertainty suatu metode.
2. Cara “top-down”: diperoleh dengan analisis statistika suatu data
yang diperoleh dari suatu metode baik yang dilakukan oleh satu
laboratorium atau beberapa laboratorium.
18
9
SKEMA SINGKAT DALAM ESTIMASI KPP
Tipe A Tipe A
(Ketidakpastian Baku) (Ketidakpastian Baku)
KETIDAKPASTIAN
DIPERLUAS LAPORAN HASIL
19
Menetapkan
measurand
Menetapkan measurand, dengan melakukan
pengujian
20
10
ISO 19036:2006
(SNI ISO 19036:2015)
21
22
11
PENDEKATAN GLOBAL UNTUK ESTIMASI MU
• Pendekatan global untuk estimasi MU adalah pendekatan tahap demi tahap dalam
hal analisis mikrobiologi (pangan)
• Dalam pengujian mikrobiologi sumber ketidakpastian terbesar mulai dari sampling
sampai distribusi mikroba tidak homogen dalam sampel
atau
• Berdasarkan keseluruhan variabilitas dari proses analitik sampai menjadi hasil uji.
Variabilitas tersebut meliputi presisi yang dapat diobservasi (komponen acak) dan
bias (komponen sistematik). Dalam prakteknya, di bidang mikrobiologi, hanya
presisi yang dimasukkan dalam perhitungan (ISO 19036, 3.2)
• Estimasi MU diturunkan dari simpangan baku reprodusibilitas eksperimen dari hasil
akhir proses pengukuran secara lengkap yang dinyatakan sebagai ketidakpastian
baku gabungan (lihat 4.1.)
23
24
12
SIMPANGAN BAKU REPRODUSIBILITAS
(STANDARD DEVIATION OF REPRODUCIBILITY )
Tiga kemungkinan berbeda telah dipilih untuk estimasi Simpangan Baku
Reprodusibilitas (sR), dengan prioritas, sbb.:
⎯ opsi 1: Simpangan baku reprod. dalam lab (intralab.);
⎯ opsi 2: Simpangan baku reprod. dari metode turunan dari uji antar lab
(interlab.);
⎯ opsi 3: Simpangan baku reprod. Hasil dari uji profisiensi (an
interlaboratory proficiency trial).
Catatan:
Opsi 1 jelas menjadi prioritas dalam standar ini.
25
KETIDAKPASTIAN DIPERLUAS
( EXPANDED UNCERTAINTY )
26
13
OPSI 1 - SIMPANGAN BAKU REPRODUSIBILITAS HASIL UJI BANDING
ANTARA PERSONEL DALAM LAB (INTRALAB),
27
Gambar 2. sR Intralab.
28
14
SIMPANGAN BAKU REPRODUSIBILITAS
(SR INTRALAB)
Protokol pengujian
29
15
PERNYATAAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
(MU) DALAM HASIL UJI
Ketidak pastian baku
diperluas
Ketidakpastian baku gabungan Simpangan baku reprodusibilitas, sR
Hasil uji :
31
Gambar 3. sR Interlab.
32
16
OPSI 3 - SIMPANGAN BAKU REPRODUSIBILITAS, TURUNAN DARI
UJI PROFISIENSI (AN INTERLABORATORY PROFICIENCY TRIAL )
33
ISO 19036:2019
34
17
ISO / TS
ISO / TS 19036:2006 19036:2006/
Amd. 2009
ISO 19036:2019
35
RUANG LINGKUP
estimasi ketidakpastian dalam dok ISO ini tidak termasuk pengaruh sistematik (bias)
36
18
ISO 19036:2019
37
ISO 19036:2019
1. Ketidakpastian Teknis (utech )
Untuk teknik hitung-koloni: Ketidakpastian teknis muncul dari
variabilitas operasional dan diestimasi, menggunakan pendekatan
global, dari suatu simpangan baku reprodusibilitas (SR) hasil akhir
dari proses pengukuran (pengujian)
Pendekatan global artinya bahwa estimasi ketidakpastian teknis
yang berasal dari hasil uji akhir bukan dengan penghitungan
menggunakan estimasi ketidakpastian pada setiap
tingkatan/tahapan uji individual.
38
19
ISO 19036:2019
2. Ketidakpastian Matriks
39
ISO 19036:2019
3.Ketidakpastian Distribusional
Ketidakpastian distribusional disebabkan distribusi mikroba
acak dari bahan-bahan yang homogen. Ada tiga tipe yang
potensial untuk dipertimbangkan dalam dokumen ini, dimana
relevansinya dari masing-masing bergantung pada metode yang
digunakan:
• Ketidakpastian Poisson
• Ketidakpastian konfirmasi
• Ketidakpastian MPN
40
20
rumahmutu.id
1 KETIDAKPASTIAN TEKNIS
41
42
21
ESTIMASI KETIDAKPASTIAN TEKNIS
I = 1- n (n>10); yiA
dan yiB = log10 Kondisi A dan B Berbeda
hasil A dan B
43
44
22
rumahmutu.id
2 KETIDAKPASTIAN MATRIKS
45
Ketidakpastian matriks diestimasi dari pengujian ganda porsi uji dari sampel
(matriks) yang sama dalam kondisi repitabilitas (analis sama, peralatan sama,
bets media biakan sama dilaksanakan dalam periode waktu singkat). Lihat
Gambar 3.
Dalam semua kasus, sedikitnya dua porsi uji harus diambil dari setiap sampel
laboratorium, dan jumlah total porsi uji seharusnya sepuluh atau lebih jumlah
sampel laboratorium. Sebagai contoh:
• 2 porsi uji diambil dari setiap 10 sampel laboratorium
• 11 porsi uji diambil dari 1 sampel laboratorium
Ket:
Sr = simpangan baku repitabilitas
n = jumlah sampel
yi = log 10 sampel ke i
46
23
2. KETIDAKPASTIAN MATRIKS, UMATRIK
Ketidakpastian matriks dapat diterima Gambar 3 – Rancangan percobaan untuk mengestimasi
apabila hasil uji nya, sbb: ketidakpastian matriks dari sedikitnya dua porsi uji dari setiap
a. Teknik hitung koloni, sedikitnya 30 sampel laboratorium – Rancangan untuk setiap sampel
koloni terhitung (30 – 250/300 laboratorium (Sampel terkontaminasi alami & sama)
koloni/cawan)
b. Metode termasuk konfirmasi
parsial, sedikitnya setengah dari
koloni uji terkonfirmasi
c. Metode berdasarkan MPN/APM,
sedikitnya 5 hasil uji positif
Pengalaman menunjukkan bahwa cairan
(larutan encer dan tidak kental) dianggap
sebagai homogen dan mempunyai
ketidakpastian matriks relatif rendah,
secara khusus Umatriks = 0,1 log 10 cfu/g
atau mL,
47
rumahmutu.id
KETIDAKPASTIAN DISTRIBUSI
48
24
KETIDAKPASTIAN DISTRIBUSI
Ketidakpastian Distribusi
Ketidakpastian yang dihasilkan dari variabilitas intrinsik/hakiki yang terkait dengan
distribusi mikroba di dalam sampel, suspensi awal dan pengenceran berikutnya.
Ketidakpastian distribusi, terdiri dari:
1. Teknik Hitung Koloni, meliputi:
a. ketidakpastian Poisson
b. ketidakpastian konfirmasi
2. Angka Paling Mungkin (ketidakpastian APM)
49
Tabel 2. memberikan nilai ketidakpastian baku Poisson, UPoisson dalam unit Log10 untuk nilai
angka/hitungan (C ) dari 1 sampai dengan 40.
Apabila C = 0, artinya tidak ada koloni yang dihitung, UPoisson = 0,343
UNTUK NILAI C BESAR, KOMPONEN KETIDAKPASTIAN POISSON DAPAT DIABAIKAN APABILA KOMPONEN KETIDAKPASTIAN LAINNYA BESAR
50
25
KETIDAKPASTIAN DISTRIBUSI
Tabel 3. Nilai ketidakpastian konfirmasi (Uconf) log10 untuk jumlah koloni
1b. Teknik Hitung Koloni – Ketidakpastian Konfirmasi dipilih dari jumlah koloni yang diuji (np) dan jumlah koloni terkonfirmasi (nc)
51
KETIDAKPASTIAN DISTRIBUSI
(3)
52
26
KETIDAKPASTIAN DISTRIBUSI (7)
2. Ketidakpastian Angka Paling Mungkin (APM/MPN)
Teknik Angka Paling Mungkin (APM/MPN) memperoleh angka paling mungkin dari
hasil dari deteksi atau tidak terdeteksi ganda.
Teknik ini termasuk teknik lempeng mikrotiter otomatis dimana banyak tabung dapat
dinilai sebagai positif atau negatif.
Untuk teknik MPN, ketidakpastian distribusi minimum lebih besar dari Poisson
sederhana dan tergantung pada hasil detailnya
Prosedur untuk mengestimasi ketidakpastian baku yang sesuai dalam log10, UMPN
yang sesuai , diberikan dalam Lampiran C.
Pada uji MPN memerlukan konfirmasi adanya organisme target dalam setiap
presumtif/terduga positif. Dalam hal ini, menghitung MPN dan ketidakpastian dari
jumlah hasil positif yang terkonfirmasi.
53
LAMPIRAN INFORMATIF
dimana
54
27
rumahmutu.id
KETIDAKPASTIAN GABUNGAN
DAN KETIDAKPASTIAN
DIPERLUAS
55
56
28
KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN
CATATAN :
Secara umum diterima bahwa pengaruh komponen diabaikan apabila
ketidakpastian baku tidak lebih besar dari seperlima (1/5) besaran
ketidakpastian baku komponen terbesar. ( <0,20 Utech)
Komponen ketidakpastian distribusi dan matriks dapat diabaikan
dibandingkan ketidakpastian teknis. Seperti ditunjukkan dalam contoh,
dapat diabaikan. Secara ekstrim, ketika semua komponen ketidakpastian
distribusi dan matriks diabaikan dibandingkan terhadap ketidakpastian
teknis, contoh-contoh di atas diturunkan menjadi uc(y) = utech.
57
58
29
CONTOH - CONTOH
59
60
30
CONTOH 1 ----
2. Ketidakpastian Poisson
Ketidakpastian baku distribusi upoisson ditetapkan dari jumlah total koloni C = 110
Untuk rasio Upoisson/Utech =0,0414/0,15 = 0,276 yang lebih besar dari 0,20, sehingga
Upoisson tidak dapat diabaikan (lihat, CATATAN 8.1.2)
3. Ketidakpastian Matriks
Untuk matriks homogen, ketidakpastian baku matriks umatriks = 0,1 log10 cfu/g (ISO
19036:2019, klausul 6.2)
-Ketidakpastian baku gabungan (lihat ISO 19036:2019, 8.1.2) adalah:
61
62
31
CONTOH 3 – KOMPONEN MATRIKS, POISSON DAN KONFIRMASI
(8.3.3)
Contoh 1, Hasil ditunjukkan sebagai koloni tipikal yang dihitung pada media diferensial (selektif),
diperlukan konfirmasi.
uPoisson = 0,0414 dan uPoisson/utech = 0,0414/0,15 = 0,276, yang lebih besar dari 0,2, sehingga Upoisson
tidak dapat diabaikan (lihat, CATATAN 8.1.2)
Konfirmasi: 5 koloni tipikal yang diuji, hasilnya 4 koloni terkonfirmasi menjadi organisme target.
Hasilnya direvisi, seperti ditunjukkan dalam Tabel 4, berikut:
63
CONTOH 3 – (8.3.3)
Tabel 3 uconf
Dari 1b.: untuk np = 5 dan nc = 4, uconf= 0,08888. uconf/utech = 0,08888/0,15 = 0,592, yang lebih besar dari
0,20, sehingga uconf tidak dapat diabaikan
Sehingga ketidakpastian baku gabungan adalah:
Ini dikalikan faktor cakupan (k) = 2 menjadi U = 0,41 log10 cfu/g (untuk dua gambar signifikan)
CATATAN Hasil jumlah terkonfirmasi adalah 4,90 ± 0,41 log10 cfu/g, sedangkan jumlah presumtif/terduga
(seperti contoh 1) adalah
5,0 ± 0,37 log10 cfu/g.
64
32
CONTOH 4 – KOMPONEN TEKNIK, MATRIKS dan
MPN/APM (8.3.4)
65
66
33
CONTOH 4 – (8.3.4)
67
68
34
PERNYATAAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
DALAM LAPORAN PENGUJIAN
Aspek - aspek Umum ( lanjutan )
Sekali MU diperluas telah diturunkan, seperti
Banyaknya tampilan dalam laporan MU harus diterangkan dalam 8.2, mungkin dinyatakan
selalu merefleksikan kenyataan kemampuan dalam laporan pengujian bersama dengan hasil
pengukuran. Dengan melihat proses uji, sebagai interval pada skala log10 atau nilai
mengestimasi MU, melaporkan MU kepada lebih sebenarnya (cfu/g atau cfu/mL), seperti yang
dari dua angka yang signifikan jarang dibenarkan. diilustrasikan oleh contoh alternatif berikut:
O.k.i, disarankan ketidakpastian diperluas
Hasil log10 dengan ± U: y ± U log10 cfu/g atau
dibulatkan menjadi 2 angka signifikan, mengikuti
cfu/mL, misal : 5,00 ± 0,31 log10 cfu/g.
aturan normal ISO 7218. Nilai angka dalam
pelaporan hasil uji secara normal dibulatkan Hasil log10 dengan dengan batas/limit: y log10
paling sedikit angka signifikannya dalam nilai cfu/g atau cfu/mL [ y – U; y + U], misal : 5,00
ketidakpastian diperluas terhadap hasil log10 cfu/g [4,69; 5,31]
pengukuran. Pembulatan selalu dilakukan di akhir
proses untuk menghindari efek kesalahan Nilai hasil alami dengan limit/batas: x cfu/g atau
pembulatan kumulatif, lihat ISO/IEC Guide 98-3. cfu/mL [10 y-U; 10 y+U], misal: 1,0 x 105 cfu/g [4,9
x 104; 2,0 x 105]
69
PERNYATAAN KETIDAKPASTIAN..................
Hasil di bawah batas kuantifikasi
Aspek-aspek Umum
70
35
PERNYATAAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DALAM
LAPORAN PENGUJIAN
Contoh
Subklausul di bawah batas kuantifikasi adalah contoh
Meskipun, hasilnya konsisten dengan dari metode hitung koloni dengan utech = 0,15 cfu log10
nilai measurand nol (0) cfu/g atau cfu.g dan umatriks = 0,1 log10 cfu/g.
cfu/mL. Ketika menyatakan hasilnya Apabila sampel laboratorium memberikan koloni
sebagai nilai sebenarnya dengan terhitung Nol (0) pada pengenceran 10-1 dan 10-2,
batas-batas, opsi C) dalam 9.1, kemudian ƩC = 0 dan 1a. memberikan uPoisson =
0,434 log10 cfu/g
menghitung batas atas sebagaimana
Ketidakpastian baku gabungan dan ketidakpastian
hasilnya sama terhadap LoQ dan diperluas dapat dihitung menurut 8.1 dan 8.2.:
ambil batas bawah pada nol (0)
Meskipun, log nol tidak ditentukan,
ketika menyatakan hasilnya sebagai
log10 dengan limit, nyatakan batas Batas kuantifikasi (LoQ)(xLoQ) terkait dengan koloni
terhitung tunggal/satu, ƩC = 1
bawah sebagai “kurang dari”;
<[log10xLoQ] – U.
71
72
36
AGENS PENGENDALI HAYATI (APH)
BAGIAN 3: TRICHODERMA SPP
SNI 8027.3:2014
73
TIPE UJI
74
37
1. UJI VIABILITAS KONIDIUM
a. ALAT UJI: b. BAHAN, MEDIA &
- Gelas Benda dan gelas penutup PEREAKSI:
- Syringe atau Pipet volume 1 mL -Sampel APH konidia
- Mikroskop dengan perbesaran 400x Trichoderma spp
- Cawan Petri, diam. 9 cm -Kapas gulung steril ± 0,45 g
- Hand counter -Media PDA atau SDA steril
- Cork borer, diam 0,5 cm -Akuades steril
- Magnetic stirrer -Alkohol 70%
- Lampu spiritus
- Skalpel/pinset tumpul
- Ruang suhu kamar (sebagai incubator)
75
76
38
SKEMA : SUMBER UTAMA KETIDAKPASTIAN DALAM UJI VIABILITAS
KONIDIUM APH TRICHODERMA SPP (TS/ISO 19036. 2006)
77
78
39
2. UJI KERAPATAN KONIDIUM
79
80
40
Skema : Sumber Utama Ketidakpastian dalam Uji Kerapatan
Konidium APH Trichoderma spp (TS/ISO 19036. 2006)
• Haemoytom
• Mikroskop, 400x
eter
• Syringe/Pipet Neubauer
Neraca
volume 1 mL • Hand
Analitik
(kalibrasi) counter (kalibrasi)
(kalibrasi)
81
CARA BOTTOM UP
(terlampir dengan excel)
82
41
CONTOH : KETIDAKPASTIAN QPCR
CARA GLOBAL / TOP DOWN
(terlampir dengan excel)
83
84
42