MIKROBIOLOGI
3
Pemilihan Metode
Faktor yang menjadi pertimbangan :
Status metode
Apakah lab. menguasai teknologinya ?
Apakah SDM/Analis kompeten ?
Biaya & waktu yang dibutuhkan
Metode mudah diaplikasikan
Kondisi akomodasi & peralatan lab. memadai ?
4
Validasi
5
Mengapa dilakukan Validasi ???
6
Kapan Validasi dilakukan ???
7
Verifikasi
8
Kapan Verifikasi dilakukan???
Apabila laboratorium menggunakan metode
baku yang sudah divalidasi oleh organisasi yang
berwenang.
9
Mengapa metode standar harus
diverifikasi ???
Lab harus meyakinkan bahwa metode tsb dapat diterapkan
terhadap jenis sampel yang diuji
Lab dapat mengetahui masalah yang timbul dalam
menerapkan metode tersebut
Lab dapat mengetahui unjuk kerja analis dalam melakukan
pengujian dengan metode tersebut
Lab dapat menunjukkan bahwa pengujian dilakukan
dengan benar (memenuhi persyaratan tertentu)
10
Metode pengujian
11
METODA PENGUJIAN
1. Kuantitatif
Hitungan Cawan
Pour plate : TPC, Y&M, Coliform, Enterobacteriaceae,dll.
Spread Plate : Y&M, S.aureus, B.cereus, dll.
2. Semi kuantitatif
MPN : Coliform, E.coli, dll.
3. Kualitatif
Isolasi : Salmonella, L.monocytogenes, dll.
12
Acuan validasi metode kuantitatif
Sac-Singlas, 2002. Guidance Notes C&B and ENV 002.
Method Validation of Microbiological methods
ISO16140:2003 (Amd2011), Microbiology of Food and
Animal Feeding Stuffs —Protocol for the Validation of
Alternative Methods
AOAC, 2012, International Methods Committee
Guidelines for Validation of Microbiological Methods for
Food and Environmental surfaces
NordVal International Protocol for the validation of
microbiological alternative (proprietary) methods,
against a reference method. 2 June 2016
13
Acuan validasi metode kualitatif
ISO16140:2003 (Amd2011), Microbiology of Food and
Animal Feeding Stuffs —Protocol for the Validation of
Alternative Methods
AOAC, 2012, International Methods Committee Guidelines
for Validation of Microbiological Methods for Food and
Environmental surfaces
US-FDA 2015, Guidelines for the Validation of Analytical
Methods for the Detection of Microbial Pathogens in Foods
in Feeds. 2nd edition
NordVal International Protocol for the validation of
microbiological alternative (proprietary) methods, against a
reference method. 2 June 2016.
14
Validasi & Verifikasi Metode Kuantitatif
15
Umum
Lingkup pedoman validasi metode mikrobiologi untuk makanan, air dan
produk farmasi, dengan penekanan khusus pada metode kuantitatif di
mana perkiraan kuantitatif didasarkan pada penghitungan partikel pada
dasar pertumbuhan (multiplikasi) menjadi koloni atau kekeruhan.
Prinsip-prinsip dan prosedur dalam lingkup ini umumnya dikenal sebagai
jumlah total koloni, jumlah paling mungkin (MPN) dan jumlah koloni
organisme target khusus pada media selektif.
Pedoman ini tidak berlaku untuk validasi metode cepat (rapid methods)
yang tergantung pada pengukuran produk atau perubahan karena aktivitas
mikroba tetapi tidak mengatasi deteksi partikel individu dan metode
pengujian mikrobiologi menggunakan mikroorganisme sebagai alat uji.
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 16
Laboratorium diharapkan menggunakan referensi/metode standar yang
diharuskan untuk menunjukkan validasi dari metode ini, tetapi hanya perlu
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 17
Dalam situasi di mana laboratorium untuk mengembangkan in-house
diperlukan.
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 18
Parameter Validasi Metode Analisis
Mikrobiologi
1. Akurasi
2. Presisi (repeatability, reproducibility, dan intermediate
precision)
3. Sensitifitas & Spesifisitas
4. Selektifitas
5. Relatif recovery rate
6. Rentang hitung yang diterima (acceptable), batas atas dan
batas bawah dari rentang perhitungan
7. Ketangguhan (Robustness)
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 19
1. Akurasi
Akurasi adalah ketepatan/kedekatan dari suatu
metode pengujian antara nilai hasil uji yang
diukur dengan nilai benar/nilai konvensional/nilai
acuan.
Akurasi dapat dilakukan dengan :
1. Penggunaan bahan acuan atau bahan acuan
kerja yang tertelusur.
2. Bahan in house (disiapkan oleh laboratorium).
3. Membandingkan hasil dari metode yang sedang
divalidasi dengan hasil dari metode kedua yang
telah diketahui akurasinya.
20
2. Presisi (Keseksamaan)
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 21
Repeatability (keterulangan) : variasi dalam independent test
terhadap sampel yang sama oleh analis yang sama dengan interval
waktu yang singkat.
Reproducibility (ketertiruan) : variasi dalam independent test
terhadap sampel yang sama namun dilakukan oleh analis dan
laboratorium yang berbeda.
Intermediate precision (keseksamaan antara) : variasi hasil
laboratorium pada hari yang berbeda, atau analis yang berbeda,
atau alat yang berbeda di dalam laboratorium yang sama.
Dilakukan 15 kali pada 3 level konsentrasi (rendah, sedang, tinggi).
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 22
3. SENSITIFITAS & SPESIFISITAS
1. Sensitifity : kemampuan metoda dalam memberikan hasil positif
terhadap sampel presumtif positif.
2. Spesificity : kemampuan metoda dalam memberikan hasil negatif
terhadap sampel presumtif negatif.
3. False positive rate : pengamatan hasil positif yang salah.
4. False negative rate : pengamatan hasil negatif yang salah.
Karakteristik kinerja ini berlaku untuk metode selektif dan dilakukan
verifikasi dugaan koloni positif dan negatif pada cawan atau
pertumbuhan positif dan negatif pada tabung (MPN).
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 23
Validasi : setidaknya gunakan tiga strain mikroorganisme
dalam proses spiking.
Verifikasi : gunakan satu atau lebih mikroorganisme
dalam proses spiking.
Validasi : semua presumtif positif dan negatif harus
dikonfirmasi.
Verifikasi : hanya presumtif positif yang dikonfirmasi.
24
4. SELEKTIFITAS
25
5. Relatif recovery rate
Relatif recovery rate : membandingkan recovery antara metode yang diuji dengan
metode standar.
Dilakukan setidaknya 5 kali pada konsentrasi mikroba uji, dan dilakukan triplo dari
masing-masing dilusi.
Parameter :
Recovery (Perolehan Kembali)
Teknik analisis yang dilakukan dengan menambahkan kultur acuan pada
konsentrasi tertentu dalam suatu matriks contoh.
Sebaiknyan gunakan contoh yang tidak mengandung sample yang tidak tercemar
(jika diperlukan lakukan sterilisasi).
Laporakan hasil rata-rata dari masing-masing metode dan hitung persentasi
antara metode uji dan metode standar. Singapore Acreditation
Council, July 2002. 26
Contoh perhitungan akurasi & Relatif Recovery Rate
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 27
6. Rentang Hasil Pengujian
Rentang hasil pengujian menunjukkan nilai terendah dan nilai
tertinggi dari pengujian yang dapat ditentukan dengan cermat
dan seksama.
Batas rendah (Lower limit)
Hasil pengujian terendah yang ditandai dengan galat analisis
yang diperbolehkan tidak lebih dari 20%.
Batas tertinggi (Upper limit)
Hasil pengujian koloni tertinggi yang masih dapat dihitung
dengan cermat dan seksama, galat analisis 15%.
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 28
Rentang hasil pengujian (lempeng agar) :
Makanan & farmasi : 25-250 koloni
Sampel air : 30-300 koloni
Kapang (A.brasilliensis) : 8-80 koloni
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 29
7. Ketangguhan (Robustness)
Robustness adalah kemampuan metode untuk tetap tidak
berpengaruh oleh variasi/keragaman parameter metode (misal :
waktu inkubasi, suhu inkubasi) dan menunjukkan hasil yang
reliable selama metode tersebut digunakan.
Efek waktu inkubasi pada koloni hitungan bisa ditentukan dengan
cara menghitung sama cawan sampel dua kali pada dua waktu
inkubasi ekstrem yang ditentukan oleh metode.
Efek suhu inkubasi pada koloni hitungan bisa ditentukan dengan
menginkubasi piring duplikat dari sampel yang sama pada kedua
suhu inkubasi ekstrim ditentukan oleh metode.
Analisis statistik seperti Student t-test dapat digunakan untuk
melihat perbandingan cawan paralel diperoleh dari dua inkubasi
ekstrem waktu atau suhu inkubasi.
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 30
Tahapan Validasi/Verifikasi
31
Syarat,,,,
32
Memilih Organisme Uji
Sesuai KAN-TN-LP 02
MO acuan berasal dari koleksi yang diakui
Menjamin ketertelusuran
Dipelihara oleh Penanggungjawab MO acuan
Pemeliharaan sebagai berikut :
33
Strain (ATCC, NTCC, dll)
Subkultur sekali
*
Persediaan acuan
(Liofilisasi)
Dicairkan
Kultur kerja
*
(Penggunaan rutin)
* : uji kemurnian 34
Memilih Organisme Uji
35
Memilih Matrik Sampel
36
Persiapan matriks contoh Validasi & Verifikasi
1. Disiapkan sampel
2. Dilakukan spiking kultur
3. Dilarutkan dengan 9 bagian pelarut
4. Dihomogenisasi
37
Metode Spike Sample
Menghitung Populasi pada Biakan Murni
Hari ke 1
38
Metode Spike Sample
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
1 ml
BHI-Broth BPW 9 ml BPW 9 ml BPW 9 ml BPW 9 ml BPW 9 ml BPW 9 ml
10 ml 1 ml
39
Metode Spike Sample
Menghitung Populasi pada Biakan Murni
Hari ke 4
1 241 24 3
2,4 x 109 kol/ml
2 238 22 2
40
Pembuatan Spike Populasi Rendah
Dst
10-1 10-2 . 10-8
90 ml
1 ml 1 ml 10 ml sample
1 ml
41
Pembuatan Spike Populasi Sedang
Dst.
10-1 10-2 10-7
90 ml
1 ml sample
1 ml 1 ml 10 ml
42
Pembuatan Spike Populasi Tinggi
90 ml
1 ml 1 ml 10 ml sample
BHI-Broth BPW 9 ml BPW 9 ml BPW 9 ml
1 ml Didapatkan 1 : 10
10 ml
spike sample
populasi tinggi
(2,0 x102 kol/ml atau /gr)
43
1. Akurasi
Kuantitatif (Hitungan Cawan)
1. Siapkan sampel yang sudah di spike dengan mikroorganisme,
lalu lakukan pengujian secara duplo, lakukan minimal 6x
ulangan.
Perhitungan
H x 100 %
A
H = Hasil pengujian dengan metode (sample + spike) -
sample
A = Hasil sebenarnya dari MO target (spike)
Catatan : Gunakan sample yang tidak mengandung MO
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 44
2. Presisi
Kuantitatif (Hitungan Cawan)
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 46
3. Sensitifitas, Spesifisitas, Selektifitas
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 47
Konfirmasi
Validasi
Semua presumptive positive dan negative harus
dikonfirmasi.
Verifikasi
Semua presumptive positive yang dikonfirmasi.
Hitung Sensitifity, Spesificity, False Positif, False Negatif, dan
Efficiency
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 48
Perhitungan
Confirmed Presumtive
Positif Negatif
A B
Positif (positive) (false negative)
Negatif C D
(false positive) (negative)
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 51
Contoh perhitungan Relatif Recovery Rate
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 52
5. Robusstness
Singapore Acreditation
Council, July 2002. 53
Validasi Metode Kualitatif
ISO 16140:2003
Microbiology of Food and Animal Feeding Stuffs –
Protocol for The Validation of Alternative Methods
54
Metode pengujian dalam acuan validasi
ISO 16140:2003
55
Lingkup
ISO 16140:2003 menetapkan prinsip-prinsip umum dan
protokol teknis untuk validasi metode alternatif di bidang
analisis mikrobiologi sampel pangan, pakan
hewan,lingkungan dan sampel ternak.
Penetapan prinsip-prinsip umum dari sertifikasi metode
alternatif berdasarkan protokol validasi ini.
Metode alternatif digunakan sebagai metode rutin di lab
internal tanpa harus merujuk ke persyaratan ekternal yang
lebih tinggi dari QA.
ISO 16140:2003
56
Prinsip-prinsip Umum Validasi dan
Sertifikasi Metode Alternatif
1.Protokol Validasi
Terdiri dari 2 fase :
a.Studi perbandingan metode antara metode alternatif dengan
metode acuan yang dilakukan oleh lab yang mapan.
b.Studi interlaboratorium dengan 2 metode tersebut.
2. Prinsip Sertifikasi
a.Bila metode alternatif diperlukan sertifikasi, protokol validasi harus
dipenuhi.
b.Pabrikan harus menerapkan quality sytem untuk line produksi
berdasarkan European Standar atau yang setara (contohnya ISO
9001)
c. Verifikasi reguler dari kualitas metode alternatif yang sudah
disertifikasi dapat dilakukan setelah sertifikasi diakui. Audit
dilakukan secara teratur untuk memverifikasi persyaratan QA dan
products production control.
ISO 16140:2003
57
Parameter/Karakteristik Umum Kinerja
Validasi Metode
Quantitative Qualitative
Linearity Relative accuracy
Relative accuracy Relative specificity
ISO 16140:2003 62
ISO 16140:2003 63
ISO 16140:2003
64
Food categories relevant to major non-pathogenic microorganisms
ISO 16140:2003
65
Peraturan Kepala BPOM RI No 16 tahun 2016
No Kategori Pangan
1 Produk-produk susu dan analognya, kecuali yang termasuk kategori pangan 02.0
2 Lemak, minyak, dan emulsi minyak
3 Es untuk dimakan (edible ice, termasuk sherbet dan sorbet)
Buah dab sayuran (termasuk jamur, umbi, kacang termasuk kacang kedelai, dan lidah buaya), rumput laut,
4
biji-bijian
5 Kembang gula/permen dan cokelat
Serealia dan produk serealia yang merupakan produk turunan dari biji serealia, akar dan umbi, kacang dan
6 empulur (bagian dalam batang tanaman), tidak termasuk produk bakeri dari kategori 07.0 dan tidak
termasuk kacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.2
7 Produk bakeri
8 Daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan
9 Ikan dan produk perikanan termasuk moluska, krustase, dan ekinodermata serta amfibi dan reptil
10 Telur dan produk-produk telur
11 Pemanis, termasuk madu
12 Garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein
13 Produk pangan untuk keperluan gizi khusus
14 Minuman tidak termasuk produk susu
15 Makanan ringan siap santap
16 Pangan campuran (komposit)
66
Penghitungan hasil validasi kualitatif
Hasil uji metode acuan dan metode alternative
ISO 16140:2003 67
Penghitungan hasil validasi kualitatif
Penghitungan relative accuracy, relative sensitivity dan relative specificity
ISO 16140:2003 68
2. Relative detection level
Tujuan : konsentrasi terkecil mikroorganisme yang dapat
dideteksi minimal 50% oleh alternative dan reference
methods didalam sampel
Pilih 1 produk pangan diantara masing-masing kategori
pangan.
Gunakan 5 target mikroorganisme yang berbeda.
Uji minimum 3 level konsentrasi (L0= kontrol negatif;
L1 = 1 – 10 sel per 25 g sampel dan L2 = 10 – 100 sel per
25 g sampel)
Lakukan uji sebanyak 6x ulangan dengan alternative
dan reference methods
ISO 16140:2003
69
Penghitungan hasil validasi kualitatif
ISO 16140:2003
70
3. Inclusivity dan Exclusivity
ISO 16140:2003
71
Penghitungan hasil validasi kualitatif
ISO 16140:2003 72
Verifikasi Metode Kualitatif
73
Prosedur
Sampel: sesuai kategori pangan atau sampel yang biasa diuji di
laboratorium.
Untuk setiap sampel, siapkan sampel tanpa spike bakteri (kontrol),
siapkan sampel spike bakteri target (dapat menggunakan satu atau
lebih bakteri), dan siapkan sampel spike bakteri non target.
Spike sampel dengan tingkat kontaminasi rendah (1-10 sel per 25 g
sampel dan kontaminasi tinggi (10-100 sel per 25 g sampel)*
Lakukan enam kali ulangan masing-masing level.
Uji sesuai prosedur yang tertera pada metode.
Konfirmasi sampel presumtif positif dengan uji biokimia dan
serologi, presumptive negative tidak dikonfirmasi.
* NordVal International protocol for the validation of microbiological alternative (proprietary) methods
74
Penghitungan
Konfirmasi Presumptif
positif negatif
a b
positif (positive) (false negative)
c d
negatif (false positive) (negative)
77
Materi pelatihan MJ MC Nerney : Method validation
techniques 19 – 22 August 2014
78
Materi pelatihan MJ MC Nerney : Method validation
techniques 19 – 22 August 2014
79
Materi pelatihan MJ MC Nerney : Method validation
techniques 19 – 22 August 2014
80
Materi pelatihan MJ MC Nerney : Method validation
techniques 19 – 22 August 2014
81
Materi pelatihan MJ MC Nerney : Method validation
techniques 19 – 22 August 2014
82
Laporan validasi/verifikasi metode
83
Laporan validasi/verifikasi metode
Analisa data
Kriteria yang digunakan dalam validasi/verifikasi
Laporkan semua hasil uji (lampirkan data mentah)
Bedakan hasil yang diperoleh dari sampel alami dan
kontaminasi (spike)
Kesimpulan tentang kesesuaian metode tersebut
terhadap persyaratan laboratorium
85
The N
86