ISO 6579-1:2017/Amd.1:2020
Mikrobiologi rantai pangan –
Metode horisontal untuk deteksi,
enumerasi dan serotyping Salmonella -
Bagian 1: Deteksi Salmonella spp.
Materi Pembahasan
• Pengantar
• Ruang Lingkup
• Prinsip
• Prosedur
• Laporan hasil uji
1
3/15/2021
Pengantar
ISO 6579: 2002 ISO 6579: 2002 / Cor 1: 2004
Pengantar
2
3/15/2021
Pengantar
ISO 6579-1 2017 ini membatalkan dan menggantikan ISO 6579: 2002 dan
ISO 6785: 2001 yang telah direvisi secara teknis, juga menggabungkan
ISO 6579: 2002 / Amd 1: 2007 dan ISO 6579: 2002 / Cor 1: 2004.
Perubahan utama dibandingkan dengan ISO 6579: 2002:
• ISO 6785 (susu dan produk susu) telah digabungkan pada dokumen
• Sampel dari tahap produksi primer telah ditambahkan ke ruang lingkup.
• Deteksi Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi dijelaskan dalam
Lampiran D.
• Deskripsi penyiapan suspensi awal telah dihapus, kemudian mengacu
pada bagian yang relevan dari ISO 6887, jika memungkinkan.
• Kisaran suhu untuk inkubasi media non-selektif dan selektif telah
diperpanjang dari 37°C ± 1°C menjadi 34°C hingga 38°C tanpa
toleransi lebih lanjut.
Pengantar
Perubahan utama dibandingkan dengan ISO 6579: 2002 (lanjutan)
3
3/15/2021
Pengantar
Perubahan utama dibandingkan dengan ISO 6579: 2002 (lanjutan)
• Diijinkan untuk melakukan konfirmasi biokimia secara langsung pada
koloni yang dicurigai dan terisolasi dengan baik dari media selektif.
Pemeriksaan kemurnian pada media agar non-selektif kemudian dapat
dilakukan secara paralel.
• Dua uji konfirmasi menjadi opsional (tes ß-galactosidase dan reaksi
indole) dan satu uji konfirmasi telah dihapus (reaksi Voges-Proskauer).
• Dalam dokumen ini dijelaskan konfirmasi serologis (ke tingkat
serogrup). Untuk panduan serotyping (ke level serovar) merujuk pada
referensi ISO / TR 6579-3.
• Tabel 1 (Interpretasi Uji Biokimia) telah diperbaiki.
• Pengujian kinerja untuk jaminan mutu media biakan telah ditambahkan
pada Lampiran B.
• Karakteristik kinerja MSRV telah ditambahkan pada Lampiran C.
Harsi D Kusumaningrum, 2021
Daftar Isi
1. Ruang Lingkup
2. Acuan normatif
3. Istilah dan definisi
4. Prinsip
5. Media kultur, reagen, dan antisera
6. Peralatan dan barang habis pakai
7. Pengambilan sampel
8. Persiapan sampel uji
9. Prosedur
10. Pernyataan hasil
11. Karakteristik kinerja metode
12. Laporan Hasil Uji
4
3/15/2021
Daftar Isi
Bibliografi
RUANG LINGKUP
Mengapa SNI ISO 6579 ?
5
3/15/2021
PRINSIP
Deteksi Salmonella dilakukan dengan empat tahap:
1. Pengayaan dalam media cair non selektif
2. Pengayaan pada/dalam media selektif
3. Penumbuhan pada media selektif padat
4. Konfirmasi
CATATAN
• Salmonella dapat ditemukan dalam jumlah rendah dan sering
disertai dengan Enterobacteriaceae lain atau bakteri dari famili
lain dalam jumlah yang jauh lebih besar .
• Pra-pengayaan digunakan untuk memungkinkan deteksi
Salmonella dengan jumlah rendah atau Salmonella yang terluka
(injury).
PRINSIP
6
3/15/2021
PRINSIP
2. Pengayaan dalam/pada media selektif
• Medium Rappaport-Vassiliadis with soya (RVS broth) atau Modified
Semi-solid agar Rappaport-Vassiliadis (MSRV) dan Muller-Kauffmann
tetrathionate/novobiocin broth (MKTTn broth) diinokulasi dengan
biakan yang diperoleh dari tahap pra-pengayaan.
• RVS broth atau MSRV agar diinkubasi pada suhu 41,5°C selama 24
jam dan MKTTn broth pada suhu antara 34°C dan 38°C selama 24
jam.
• Untuk beberapa produk, medium/media pengayaan selektif mungkin
perlu diinkubasi selama 24 jam lagi
CATATAN
Media agar MSRV digunakan untuk deteksi strain Salmonella
motil dan tidak sesuai untuk deteksi strain Salmonella non-motil
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PRINSIP
3. Penumbuhan pada media padat selektif
• Biakan yang diperoleh dalam pengayaan selektif diinokulasikan pada
dua media selektif padat berikut:
• Agar Xylose Lysine Deoxycholate (agar XLD);
• media selektif padat lainnya yang melengkapi agar XLD (sebagai
contoh, lihat Lampiran E).
• Agar XLD diinkubasi pada suhu antara 34°C dan 38°C, kemudian
diamati setelah 24 jam.
Agar selektif kedua diinkubasi sesuai dengan instruksi pabrikan.
4. Konfirmasi
Koloni Salmonella terduga disub-biakan dan identitasnya dikonfirmasi
dengan uji biokimia dan serologi yang sesuai.
7
3/15/2021
Agar non-selektif
24 jam ± 3 jam pada suhu 34 oC – 38 oC
Pernyataan hasil
PROSEDUR
1. Porsi uji dan suspensi awal
• Untuk penyiapan suspensi awal, pada kasus umum, gunakan media
pra-pengayaan buffered peptone water (BPW) sebagai pengencer.
Hangatkan terlebih dahulu BPW ke suhu ruang sebelum digunakan.
• Umumnya, jumlah porsi uji (massa atau volume) ditambahkan ke
dalam sejumlah BPW (massa atau volume) untuk memperoleh
pengenceran 10 kali. Untuk ini, porsi uji 25 g dicampurkan dengan
225 mL BPW. Untuk beberapa jenis contoh (misal. boot socks, debu),
mungkin diperlukan rasio lainnya.
• Untuk produk spesifik, ikuti prosedur yang ditetapkan dalam ISO
6887 (semua bagian).
8
3/15/2021
PROSEDUR
1. Porsi uji dan suspensi awal (lanjutan)
CATATAN 1
• Validasi dapat dilakukan berdasarkan bagian yang sesuai dari ISO 16140.
• Verifikasi untuk penggabungan (pooling) sampel dapat dilakukan
berdasarkan protokol yang dijelaskan dalam ISO 6887-1
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
1. Porsi uji dan suspensi awal (lanjutan)
CATATAN 2
• Jika lebih dari satu porsi uji 25 g dari lot produk yang ditentukan untuk
diuji dan jika tersedia bukti bahwa menggabungkan porsi uji tidak
mempengaruhi hasil untuk pangan tertentu, maka porsi uji dapat
digabungkan.
• Informasi lebih lanjut tentang penggabungan contoh serta prosedur
untuk menguji pengaruh penggabungan terhadap sensitivitas metode
dapat ditemukan dalam ISO 6887-1
9
3/15/2021
PROSEDUR
2. Pra-pengayaan non-selektif
(a) Inkubator, mampu beroperasi pada kisaran suhu 34°C hingga 38°C
Catatan
kisaran suhu 34°C hingga 38°C untuk inkubasi media adalah termasuk
penggunaan inkubator yang diset pada suhu 35°C±1°C, 36°C±2°C atau
37°C±1°C.
(b) Lemari pendingin, mampu beroperasi pada suhu 5°C ± 3°C
PROSEDUR
3. Pengayaan selektif
• Biarkan media pengayaan selektif, RVS broth atau MSRV agar, dan
MKTTn broth hingga mencapai suhu ruang jika sebelumnya disimpan
pada suhu yang lebih rendah.
• Minimalkan terbawanya partikel halus dari media pra-pengayaan
ke dalam media pengayaan selektif.
• Setelah inkubasi, diperbolehkan untuk menyimpan pengayaan
selektif pada suhu 5 °C selama maksimal 72 jam
CATATAN
MSRV agar ditujukan untuk deteksi strain Salmonella motil dan tidak
sesuai untuk deteksi strain Salmonella non-motil.
10
3/15/2021
PROSEDUR
3. Pengayaan selektif (lanjutan)
PROSEDUR
3. Pengayaan selektif (lanjutan)
11
3/15/2021
PROSEDUR
3. Pengayaan selektif (lanjutan)
PROSEDUR
4. Penumbuhan pada media agar selektif
12
3/15/2021
PROSEDUR
4. Penumbuhan pada media agar selektif (lanjutan)
Prosedur untuk contoh pangan, pakan hewan dan contoh lingkungan
dari area produksi pangan:
• Dari biakan yang diperoleh dari RVS broth, gores permukaan cawan
XLD dengan jarum Ose 10 µl (diameter 3 mm) sehingga diperoleh
koloni yang terpisah dengan baik. Lakukan dengan cara yang sama
dengan media penumbuhan selektif kedua.
• Dari pertumbuhan positif pada MSRV agar, tentukan titik terjauh
pertumbuhan opak (opaque) dari titik inokulasi dan tusukkan jarum
Ose 1 µl ke dalam batas pertumbuhan opak.
Tarik Ose dan pastikan tidak ada gumpalan besar MSRV agar yang
terbawa. Inokulasikan permukaan cawan XLD sehingga diperoleh
koloni yang terpisah dengan baik. Lakukan cara yang sama untuk
media penumbuhan selektif kedua.
PROSEDUR
4. Penumbuhan pada media agar selektif (lanjutan)
Prosedur untuk contoh pangan, pakan hewan dan contoh lingkungan
dari area produksi pangan:
• Dari biakan yang diperoleh dari MKTTn broth, inokulasi permukaan
cawan agar XLD dengan jarum Ose 10 µl (diameter 3 mm) sehingga
diperoleh koloni yang terpisah dengan baik. Lakukan cara yang sama
untuk media penumbuhan selektif kedua.
CATATAN 1
Untuk memperoleh koloni yang terpisah dengan baik dapat digunakan
cawan Petri berukuran besar (diameter kira-kira 140 mm) atau dua cawan
berukuran normal (diameter kira-kira 90 mm).
• Inkubasi cawan XLD yang dibalik pada suhu antara 34°C sampai 38°C
selama 24 jam ± 3 jam
• Inkubasi medium penumbuhan selektif kedua berdasarkan instruksi
pabrikan.
Harsi D Kusumaningrum, 2021
13
3/15/2021
PROSEDUR
4. Penumbuhan pada media agar selektif (lanjutan)
Prosedur untuk contoh pangan, pakan hewan dan contoh lingkungan
dari area produksi pangan:
• Koloni khas Salmonella pada agar XLD memiliki bagian tengah yang
hitam dan zona agak transparan berwarna kemerahan disebabkan
perubahan warna dari indikator.
CATATAN 2
Variasi Salmonella negatif H2S yang tumbuh pada agar XLD berwarna
merah muda dengan bagian tengah warna merah muda yang lebih gelap.
Salmonella positif laktosa yang tumbuh pada agar XLD berwarna kuning
dengan atau tanpa penghitaman. Munculnya fenotip ini dirangkum dalam
Tabel 1.
• Amati media penumbuhan selektif kedua setelah waktu inkubasi
yang sesuai untuk keberadaan koloni yang dari karakteristiknya,
diperhitungkan sebagai Salmonella terduga.
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Umum
• Kombinasi hasil uji biokimia dan serologi menunjukkan apakah suatu
isolat termasuk ke dalam genus Salmonella.
Untuk karakterisasi strain Salmonella diperlukan serotyping. Panduan
untuk serotyping dijelaskan dalam ISO/TR 6579-3
• Untuk beberapa media konfirmasi tersedia formulasi alternatif
(komersial), yang juga dapat digunakan untuk konfirmasi biokimia
pada Salmonella. Formulasi alternatif ini diperbolehkan, jika kinerja
konfirmasi biokimia terhadap Salmonella diverifikasi sebelum
digunakan.
14
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Umum
• Untuk pembedaan yang jelas antara reaksi biokimia positif dan
negatif, akan sangat membantu untuk melakukan verifikasi reaksi
media pada masing-masing uji biokimia dengan strain kontrol positif
dan negatif yang dikarakterisasi dengan baik.
CATATAN 1 Pengenalan koloni Salmonella sebagian besar merupakan
masalah pengalaman, dan kenampakan koloni dapat bervariasi, tidak hanya
dari serovar ke serovar, tetapi juga dari batch ke batch medium biakan
selektif yang digunakan.
• Jika terbukti handal, galeri miniatur untuk identifikasi biokimia
Salmonella dapat digunakan (lihat ISO 7218).
CATATAN 2 Prosedur alternatif dapat digunakan untuk mengonfirmasi
isolat sebagai Salmonella spp. jika kesesuaian prosedur alternatif tersebut
sudah diverifikasi (lihat ISO 7218).
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pemilihan koloni untuk konfirmasi
• Tandai koloni terduga pada masing-masing cawan media selektif.
Pilih setidaknya satu koloni khas atau koloni terduga untuk disub-
biakan dan konfirmasi.
Jika negatif, pilih hingga empat koloni lagi untuk memastikan bahwa
koloni-koloni ini disub-biakan dari berbagai kombinasi media
pengayaan/isolasi yang menunjukkan pertumbuhan yang dicurigai.
• Gores koloni yang dipilih pada permukaan media agar non-selektif
yang sudah dikeringkan (misal Nutrient agar) sehingga dapat
diperoleh koloni yang terpisah dengan baik.
Inkubasi cawan yang diinokulasi pada suhu antara 34°C dan 38°C
selama 24 jam ± 3 jam.
15
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pemilihan koloni untuk konfirmasi
• Sebagai alternatif, jika koloni yang terpisah dengan baik dan murni
terdapat pada media penumbuhan selektif, konfirmasi biokimia
dapat dilakukan langsung dari koloni terduga tersebut. Tahap
pembiakan pada medium agar non-selektif kemudian dapat
dilakukan secara paralel dengan uji biokimia untuk memeriksa
kemurnian koloni yang diambil dari medium agar selektif.
• Gunakan biakan murni untuk konfirmasi biokimia dan serologi
CATATAN
Untuk tujuan epidemiologi atau selama investigasi wabah, konfirmasi koloni
tambahan, misal lima koloni khas atau terduga dari masing-masing
kombinasi medium pengayaan/isolasi, akan bermanfaat.
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia
• Inokulasikan media konfirmasi biokimia dengan masing-masing
biakan yang diperoleh dari koloni yang dipilih pada media selektif
(lihat dokumen butir 9.4) atau koloni yang dipilih untuk konfirmasi
(lihat dokumen butir 9.5.2).
• Untuk konfirmasi Salmonella spp., setidaknya harus dilakukan uji TSI
agar, Urea Agar dan medium L-Lysine decarboxylation.
• Uji deteksi β -galactosidase dan reaksi indol juga dapat dilakukan,
jika hasil uji konfirmasi lainnya tidak memberikan identifikasi yang
jelas
16
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: TSI agar
• Gores permukaan agar miring dan tusuk bagian tegak (butt).
Inkubasi pada suhu antara 34°C hingga 38°C selama 24 jam±3 jam.
• Interpretasikan perubahannya pada medium sebagai berikut:
a) bagian tegak
₋ kuning : positif glukosa (penggunaan glukosa)
₋ merah atau tidak berubah: negatif glukosa (tidak ada
penggunaan glukosa)
₋ hitam : pembentukan hidrogen sulfida
₋ gelembung atau retak : pembentukan gas dari glukosa
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: TSI agar
• Interpretasikan perubahannya pada medium sebagai berikut:
b) bagian permukaan miring
₋ kuning : positif laktosa dan/atau sukrosa (penggunaan laktosa
dan/atau sukrosa)
₋ merah atau tidak berubah : negatif laktosa dan/atau sukrosa
(tidak ada penggunaan laktosa atau sukrosa)
17
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: TSI agar
• Sebagian besar biakan Salmonella khas menunjukkan alkalin pada
agar miring (merah) dan asam (kuning) pada bagian tegak dengan
pembentukan gas (gelembung) dan (pada sekitar 90% kasus)
pembentukan hidrogen sulfida (penghitaman agar) (lihat Tabel 1).
• Ketika Salmonella positif laktosa diisolasi, permukaan miring TSI
berwarna kuning. Sehingga, konfirmasi pendahuluan pada biakan
Salmonella tidak harus berdasarkan pada hasil dari uji TSI agar saja
(lihat 9.5.3.1).
CATATAN
Medium Kligler-Hajna memberikan hasil yang serupa dengan TSI agar
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Urea agar
• Gores permukaan agar miring. Inkubasi pada suhu antara 34°C dan
38°C selama 24 jam±3 jam.
• Jika reaksi positif, urea akan dihidrolisis melepaskan ammonia. Ini
merubah warna phenol red menjadi pink-rose dan selanjutnya
menjadi lebih gelap (deep cerise). Reaksi tersebut seringkali muncul
setelah 2 jam hingga 4 jam.
• Biakan Salmonella khas tidak menghidrolisis urea sehingga warna
urea agar tidak berubah (lihat Tabel 1.)
18
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Medium L-Lysine decarboxylation (LDC)
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Deteksi β -galactosidase (opsional)
19
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Deteksi β -galactosidase (opsional)
• Tambahkan 1 tetes toluene dan kocok tabung. Tempatkan tabung
dalam penangas air dan inkubasi pada suhu antara 34°C dan 38°C(d)
beberapa menit (sekitar 5 menit).
Tambahkan 0,25 mL pereaksi untuk deteksi β-galactosidase (larutan
ONPG dalam larutan buffer), kemudian campurkan.
(d) Penangas air, mampu beroperasi pada kisaran suhu 34°C hingga 38°C
Catatan kisaran suhu 34°C hingga 38°C untuk inkubasi media adalah
termasuk penggunaan penangas air yang diset pada suhu 35°C±1°C,
36°C±2°C atau 37°C±1°C.
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Deteksi β -galactosidase (opsional)
• Tempatkan kembali tabung ke dalam penangas air dan inkubasi pada
suhu antara 34°C dan 38°C (d) selama 24 jam.
• Warna kuning menunjukkan reaksi positif. Reaksi seringkali muncul
setelah 20 menit.
• Jika menggunakan kertas cakram (paper disc) siap pakai untuk
deteksi β-galactosidase, ikuti instruksi pabrikan.
(d) Penangas air, mampu beroperasi pada kisaran suhu 34°C hingga 38°C
Catatan kisaran suhu 34°C hingga 38°C untuk inkubasi media adalah
termasuk penggunaan penangas air yang diset pada suhu 35°C±1°C,
36°C±2°C atau 37°C±1°C.
20
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian biokimia: Reaksi indol (opsional)
• Uji indol dapat digunakan jika diperlukan untuk membedakan
Salmonella (umumnya negatif indol, lihat Tabel 1) dari Escherichia
coli dan Citrobacter (keduanya positif indol), karena organisme ini
dapat memberikan reaksi khas pada beberapa media isolasi
Salmonella.
• Inokulasi tabung yang mengandung 5 mL medium tryptone/
tryptophan menggunakan koloni terduga.
• Inkubasi pada inkubator suhu antara 34°C dan 38°C selama 24 jam±3
jam. Setelah inkubasi, tambahkan 1 mL pereaksi Kovacs.
• Pembentukan cincin merah (lapisan permukaan) menunjukkan reaksi
positif. Cincin kuning kecoklatan (lapisan permukaan) menunjukkan
reaksi negatif.
Harsi D Kusumaningrum, 2021
21
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian serologis: Umum
• Koloni murni yang menunjukkan reaksi biokimia khas untuk
Salmonella juga diuji untuk keberadaan Salmonella antigen-O dan -H
(dan, jika Salmonella Typhi diperkirakan ada di dalam suplai pangan,
juga untuk antigen-Vi) dengan slide agglutination menggunakan
antisera polyvalent.
• Koloni murni dibiakkan di medium agar non selektif dan diuji untuk
auto-aglutinasi.
• Strain yang auto-agglutinable tidak dapat diuji untuk keberadaan
antigen Salmonella.
• Gunakan antisera berdasarkan instruksi pabrikan jika berbeda
dengan metode yang dijelaskan di bawah ini untuk mendeteksi
keberadaan Salmonella antigen-O dan -H (dan jika diperlukan, juga
untuk antigen -Vi).
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian serologis: Umum
• Uji berikut (eliminasi strain auto-agglutinable, pengujian antigen-O,
antigen-H dan antigen-Vi (opsional) ) merupakan persyaratan
minimum untuk pengujian serologis pada Salmonella spp.
• Panduan lebih lanjut untuk konfirmasi serologis dan serotyping
dijelaskan dalam ISO/TR 6579-3
22
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian serologis: Eliminasi strain auto-agglutinable
• Teteskan satu tetes larutan garam (0,85%) pada gelas obyek yang
bersih. Campurkan bagian dari koloni yang akan diuji ke dalam
tetesan tersebut menggunakan jarum Ose, untuk mendapatkan
suspensi yang homogen dan keruh.
• Goyangkan gelas obyek dengan perlahan selama 5 detik hingga 60
detik (tergantung pada instruksi pabrikan). Amati suspensi, lebih baik
dengan latar yang gelap.
• Jika bakteri membentuk granula (butiran) dalam suspensi, hal ini
menunjukkan auto-aglutinasi dan konfirmasi serologis akan menjadi
rumit.
• Informasi tambahan pada perlakuan strain auto-aglutinasi dapat
ditemukan dalam ISO/TR 6579-3
Harsi D Kusumaningrum, 2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian serologis: Pengujian antigen-O
• Dengan menggunakan koloni murni non-auto-aglutinasi, lakukan
berdasarkan uji auto-aglutinasi, menggunakan satu tetes sera anti-O
menggantikan larutan garam.
• Jika terjadi aglutinasi, reaksi dianggap positif.
23
3/15/2021
PROSEDUR
5. Konfirmasi
Pengujian serologis: Pengujian antigen-H
• Dengan menggunakan koloni murni non-auto-aglutinasi, lakukan
berdasarkan uji auto-aglutinasi, menggunakan satu tetes sera anti-H
menggantikan larutan garam.
• Jika terjadi aglutinasi, reaksi dianggap positif.
24
3/15/2021
PROSEDUR
6. Serotyping
• Strain yang dikonfirmasi sebagai Salmonella spp. (Tabel 2) dapat di
typing lebih lanjut hingga tingkat serovar. Panduan untuk serotyping
dijelaskan dalam ISO/TR 6579-3
• Jika diperlukan, strain terkonfirmasi dapat dikirim ke pusat acuan
Salmonella yang diakui untuk typing definitif (serotyping, phage
typing, molecular typing). Jika strain dikirim ke pusat acuan,
sebaiknya disertai dengan semua informasi yang relevan seperti hasil
konfirmasi, sumber dari mana strain diisolasi, dan apakah isolat
terkait dengan suatu wabah/outbreak.
Pernyataan hasil
25
3/15/2021
Selengkapnya lihat
ISO 6579-1:2017
Microbiology of the food chain — Horizontal method for
the detection, enumeration and serotyping of Salmonella —
Part 1: Detection of Salmonella spp.
ISO 6579-1:2017/Amd.1:2020
Microbiology of the food chain — Horizontal method for
the detection, enumeration and serotyping of Salmonella —
Part 1: Detection of Salmonella spp.
26
3/15/2021
27
3/15/2021
Terima kasih
h_kusumaningrum@apps.ipb.ac.id
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
Kampus IPB Darmaga, Telp. 02518626725
Harsi D Kusumaningrum, 2021
28
3/15/2021
29