Anda di halaman 1dari 35

KETELUSURAN

PENGUKURAN
oleh:
S.V. Tokan, S.Si.

Page 1 of 35
TUJUAN:

Peserta seminar dapat memperoleh


informasi mengenai penerapan
ketertelusuran pengukuran secara
metrologis di laboratorium pengujian
farmasi

Page 2 of 35
CAKUPAN:

1. Pengertian Metrologi
2. Pengertian Ketertelusuran
3. Kalibrasi Peralatan
4. Penggunaan Bahan Pembanding

Page 3 of 35
Metrologi  Meteorologi

Page 4 of 35
Pengertian Metrologi

Metrologi adalah:
Ilmu Pengukuran
(Science of Measurement)

Page 5 of 35
Metrologi sangat terkait dengan kehidupan kita
sehari-hari, yaitu pada pengukuran-pengukuran
di bidang:

1. Penyaluran Air PAM


2. Listrik
3. Pembelian bahan pokok
4. Pembelian BBM
5. Proses industri
6. Proses riset dan ilmu pengetahuan
7. Kesehatan

Page 6 of 35
Lingkup Metrologi

Perwujudan satuan
Penetapan definisi
ukuran dengan
satuan ukuran
metode ilmiah

Penetapan rantai
ketertelusuran

Page 7 of 35
Kategori Metrologi:

Page 8 of 35
Metrologi Ilmiah

Berhubungan realisasi Satuan SI ,dan dengan


pengaturan dan pengembangan standar-standar
pengukuran dan pemeliharaannya pada tingkat
tertinggi

Ditangani oleh BIPM (Bureau Internationale des


Poids et Mesures) di Severe, Perancis.

Page 9 of 35
Besaran Pokok Satuan SI
SI = Sistem Internasional (Le Systeme
International d'unites)

Massa (kilogram/kg)
Satuan massa yang sama dengan massa
international prototype of the kilogram

Panjang (meter/m)
Panjang lintasan yang dilalui cahaya di dalam
vakum dalam interval waktu 1/299.792.458 detik

Page 10 of 35
Waktu (detik/s)
Lamanya 9.192.631.770 periode radiasi yang
berhubungan dengan transisi antara dua
hyperfine levels dari ground state atom Caesium-
133

Page 11 of 35
Arus Listrik (ampere/A)
Arus konstan yang bila dipelihara dalam dua
konduktor lurus paralel dengan panjang tak
hingga, dan diameter yang bisa diabaikan dan
diletakkan berjarak 1 meter di dalam vakum,
akan menghasilkan gaya 2x10-7 Newton per
meter panjang di antara dua konduktor tersebut

Page 12 of 35
Suhu termodinamika (kelvin/K)
1/273,16 bagian dari temperatur termodinamika
titik tripel air.

Jumlah zat (mol/mol)


Jumlah zat dari sebuah sistem yang terdiri dari
unsur dasar sebanyak jumlah atom yang
terdapat dalam 0,012 g karbon-12.

Page 13 of 35
Intensitas cahaya (kandela/cd)
Intensitas cahaya pada arah tertentu dari sebuah
sumber yang memancarkan radiasi
monokromalia dengan frekuensi (540x1012) Hz
dan yang memiliki intensitas radiasi sebesar
1/683 watt per steradian pada arah tertentu.

Page 14 of 35
Metrologi Industri

Bertujuan untuk memastikan sistem pengukuran


termasuk alat-alat ukur yang ada di industri
berfungsi dengan baik.

Page 15 of 35
Metrologi Legal

Berkaitan dengan pengukuran yang berdampak


pada transaksi ekonomi, kesehatan, dan
keselamatan

Ditangani oleh OIML (Organisation Internationale


de Metrologie Legale) di Paris, Perancis

Page 16 of 35
Lembaga Metrologi Nasional (National
Metrologi Institute) di Indonesia:

1. Pusat Penelitian Kalibrasi


Instrumentasi dan Metrologi (Puslit
KIM) - LIPI
2. Pusat Penelitian Kimia - LIPI
3. Pusat Teknologi Keselamatan dan
Metrologi Radiasi (PTKMR) - BATAN

Page 17 of 35
KETELUSURAN

Definisi ketertelusuran metrologis:


“Sifat dari suatu hasil pengukuran yang
hasilnya dapat dihubungkan dengan
suatu acuan melalui rantai kalibrasi tidak
terputus yang didokumentasikan, yang
masing-masing menyumbang
ketidakpastian pengukuran”

Page 18 of 35
Page 19 of 35
BEBERAPA PERSYARATAN TERKAIT
KETERTELUSURAN

1. ISO/IEC 17025:2005 Klausul 5.6.


Ketertelusuran pengukuran.
2. ISO 9001:2015 Klausul 7.1.5.2.
Ketertelusuran Pengukuran
3. KAN P-08 Kebijakan tentang
Ketertelusuran Metrologi

Page 20 of 35
CARA MEMPEROLEH KETERTELUSURAN
6 Elemen Ketertelusuran:
1. Rantai perbandingan yang tak terputus
2. Ketidakpastian pengukuran
3. Dokumentasi rantai ketertelusuran dan
ketidakpastian
4. Kompetensi teknis tiap laboratorium atau
lembaga dalam rantai ketertelusuran
5. Harus mengacu ke satuan SI
6. Rekalibrasi

Page 21 of 35
CARA MEMPEROLEH KETERTELUSURAN
Sumber ketertelusuran metrologis harus dapat
dibuktikan dalam bentuk (KAN P-08):
1. Sertifikat yang diterbitkan oleh NMI
2. Sertifikat yang diterbitkan oleh NMI negara lain
3. Sertifikat yang diterbitkan oleh laboratorium
kalibrasi yang diakreditasi oleh KAN
4. Sertifikat yang diterbitkan oleh produsen bahan
acuan yang diakreditasi oleh badan akreditasi full
member ILAC
5. Sertifikat kalibrasi in house yang diterbitkan oleh
bagian dari laboratorium uji, lembaga inspeksi
dan/atau produsen bahan acuan

Page 22 of 35
Secara umum, ketertelusuran pengukuran dapat
diperoleh melalui:

1. Kalibrasi Peralatan Ukur

2. Penggunaan Bahan Pembanding

Page 23 of 35
PENETAPAN INTERVAL KALIBRASI PERALATAN

Dalam dokumen KAN P-08, penetapan interval kalibrasi awal dapat


didasarkan pada berbagai faktor, yang dapat mencakup, tetapi
tidak terbatas pada:

1. rekomendasi pembuat peralatan


2. perkiraan frekuensi penggunaan
3. pengaruh lingkungan penggunaan
4. ketidakpastian pengukuran yang diharapkan
5. kesalahan terbesar yang diijinkan (contoh: untuk
pemenuhan regulasi metrologi legal)
6. penyetelan atau perubahan karakteristik peralatan
7. pengaruh dari besaran yang diukur (contoh: pengaruh
temperatur tinggi pada termokopel)
8. data yang tersedia untuk tipe peralatan yang sejenis

Page 24 of 35
PENETAPAN INTERVAL KALIBRASI PERALATAN

Pengguna harus melakukan review terhadap interval


kalibrasi.

Program rekalibrasi yang memuat interval kalibrasi yang


tetap tanpa review dianggap tidak memadai.

Page 25 of 35
PENETAPAN INTERVAL KALIBRASI PERALATAN

Metode review interval kalibrasi (diantaranya):


1. Pengaturan otomatis (waktu kalender)
2. Control chart (waktu kalender)
3. Waktu penggunaan
4. Pengujian parameter kritis sebuah alat ukur

Page 26 of 35
PENGGUNAAN BAHAN PEMBANDING

ISO/IEC 17025:2005 klausul 5.6.2.2.2:

Bila ketertelusuran pengukuran ke satuan SI


tidak mungkin dan/atau tidak relevan,
persyaratan yang sama untuk ketertelusuran ke,
misalnya, bahan acuan bersertifikat, metode
dan/atau standar konsensus yang disepakati,
diperlukan sebagaimana halnya untuk
laboratorium kalibrasi.

Page 27 of 35
Skema Ketertelusuran Pengukuran dalam
Pengujian

SI

Bahan
pembanding
primer

Bahan pembanding
sekunder

Bahan pembanding kerja

Page 28 of 35
Bahan Pembanding (Reference Material):

“Bahan yang memiliki sifat-sifat tertentu yang


cukup homogen dan stabil, yang telah
ditetapkan untuk dapat digunakan dalam
pengukuran atau dalam pengujian suatu
contoh. (VIM)”

Page 29 of 35
Certified Reference Material:

“Bahan pembanding yang salah satu atau


lebih sifatnya telah disertifikasi dengan
prosedur metrologi yang absah, disertai
sertifikat yang memuat nilai sifat,
ketidakpastiannya, dan pernyataan
ketertelusuran metrologinya”

Page 30 of 35
Bahan Pembanding Primer:

Bahan pembanding yang nilainya ditetapkan


tanpa melalui perbandingan terhadap bahan
kimia lain.

Bahan Pembanding Sekunder:

Bahan pembanding yang nilainya ditetapkan


melalui perbandingan terhadap bahan
pembanding primer.

Page 31 of 35
Bahan Pembanding Kerja (Working
Standard):

Bahan pembanding yang rutin digunakan


dalam pengujian.

Page 32 of 35
ISO Guide terkait Bahan Pembanding:

ISO Guide 30 - Term & Definitions Used in


Connection with Reference Materials
ISO Guide 31 - Certificates of Reference Materials
ISO Guide 32 - Calibration in Analytical Chemistry and
Use of Certified Reference Materials
ISO Guide 33 - Uses of Certified Reference Materials
ISO Guide 34 - General Requirements for the
Competence of Reference Materials
Producers
ISO Guide 35 - Certification of Reference Materials

Page 33 of 35
PRODUSEN BAHAN PEMBANDING

Produsen bahan pembanding harus menerapkan


proses pembuatan sesuai ISO Guide 34, dan
memiliki laboratorium pengujian yang
terakreditasi ISO/IEC 17025:2005.

Produsen tersebut sebaiknya juga diakreditasi


ISO Guide 34 dalam kompetensinya sebagai
penghasil bahan pembanding.

Page 34 of 35
Page 35 of 35

Anda mungkin juga menyukai