Instruktur:
DENAR ZULIANDANU
ITM 045 00721 2019
Certified Instructor of BNSP
Daftar Pustaka
Ketertelusuran
Standar Internasional
Aplikasi Kalibrasi
Metrologi
Metrologi adalah disiplin ilmu pengetahuan yang
mempelajari mengenai pengukuran dan penerapannya
(The science of measurement and its application).
Metrologi mencakup 3 hal:
1. Penetapan definisi satuan ukur
2. Perwujudan satuan ukur berdasarkan metode ilmiah
3. Penetapan rantai ketertelusuran
Measurement (pengukuran) :
Proses empirik untuk memperoleh/mendapatkan satu
atau lebih nilai kuantitatif sehingga didapatkan gambaran
yang jelas mengenai suatu objek / kejadian tertentu dari
angka yang telah kita dapatkan tadi.
Sumber:
JCGM 200:2012: International vocabulary of metrology – Basic and general concepts and associated terms (VIM),
joint issue BIPM/IEC/IFCC/ILAC/ISO/IUPAC/IUPAP/OIML, 2012
Metrologi
11
Kalibrasi dalam ISO/IEC 17025
6.4.5 Peralatan yang digunakan untuk pengukuran harus
mampu mencapai ketelitian pengukuran dan/atau
ketidakpastian pengukuran yang diperlukan untuk
memberikan hasil yang sah
17
Traceability is an unbroken chain of comparisons, all
having stated uncertainties. This ensures that a
measurement result or the value of a standard is related to
references at the higher levels, ending at the primary
standard. (Metrology in short 3th edition – EURAMET,
2008)
18
Traceability is a property of a measurement result whereby
the result can be related to a reference through a
documented unbroken chain of calibrations, each
contributing to the measurement uncertainty.
(JCGM 200:2012*, 2.41(6.10)
Sumber:
*JCGM 200:2012: International vocabulary of metrology – Basic and general concepts and associated terms (VIM),
joint issue BIPM/IEC/IFCC/ILAC/ISO/IUPAC/IUPAP/OIML, 2012
19
UNBROKEN CHAIN: Rantai pembanding yang tidak terputus yang berakhir
ke standar primer
UNCERTAINTY: Ketidakpastian pengukuran tiap tahap dalam rantai
ketertelusuran harus dihitung dengan metode tertentu.
DOCUMENTED: Adanya dokumentasi tiap tahap dalam rantai
ketertelusuran
COMPETENCE: Laboratorium harus dapat membuktikan kemampuan atau
kompetensinya (terakreditasi) termasuk kompetensi personel yang
tersertifikasi.
REFERENCE TO SI UNITS: Kalau memungkinkan STD nasional, STD
internasional, atau STD primer yg mjd acuan merupakan realisasi dari
satuan SI.
RECALIBRATION:Interval waktu kalibrasi (Rekalibrasi) harus dilakukan
dalam periode yang disesuaikan dengan frekuensi pemakaian alat, tingkat
ketelitian, rekomendasi, dll.
20
Rantai Ketertelusuran
21
Rantai ketertelusuran pengukuran di Indonesia
(SI)
Sistem BIPM
International
SNSU-BSN
Institut Metrologi
National
LK – 220 - IDN
Lab. Kalibrasi
terakreditasi
Lab. Pengujian/Industri
Lab. Uji dan Pengukuran Industri
22
Contoh ketertelusuran timbangan dan mikropipet
Sumber:
SNSU PK-M-01:2020 Panduan Kalibrasi Mikropipet
23
Tingkat International BIPM
Pada tingkat internasional keputusan sistem international dari
SI dan realisasi dari standar primer ditentukan oleh BIPM
sebagai penanggung jawab dalam koordinasi
pengembangan, pemeliharaan standard dan dalam proses
interkomparasi pada tingkat tertinggi.
24
Sistem Satuan International
25
Standar yang diakui dengan persetujuan internasional
sebagai dasar menentukan nilai standar-standar
lainnya dari besaran tertentu.
Standar Dimensi
Standar meter mula-mula disepakati tahun 1889 berupa batang Pt-Ir.
Tahun 1960 diubah berdasarkan gelombang radiasi krypton 86. Meter
didefinisikan sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang radiasi
krypton 86. Tahun 1983 definisinya dirubah menjadi jarak yang ditempuh
oleh cahaya dalam vakum selama 1/299 792 458 detik. Prototip meter
pertama tetap disimpan dan dipelihara di BIPM (Bureau International des
Poids et Mesures) dibawah kondisi yang disepakati tahun 1889.
26
Standar Massa
Standar kilogram mula-mula didefinisikan sebagai massa 1 dm3 air
suling pada densitas maksimumnya. Pada tahun 1889 disepakati
sebagai massa dari prototip kilogram yang terbuat dari Pt-Ir dengan
diameter dan tinggi 39 mm. Prototip ini tetap digunakan hingga
sekarang dan disimpan di BIPM.
Standar Waktu
Standar detik tahun 1968 didefinisikan sebagai 1/86400 rataan waktu 1
hari matahari. Namun karena waktu edar bumi ternyata tidak konsisten,
maka pada tahun 1968 definisinya diganti menjadi 9.192.631.770 kali
waktu yang diperlukan untuk peralihan atom cesium 133 pada kondisi
bebas medan maknit dan pada suhu 0°K.
International Prototype of Kilogram (IPK) yang di simpan di BIPM
Standar Kuat Arus
Standar kuat arus, ampere, tahun 1946 didefinisikan sebagai arus
konstan yang dipertahankan dalam dua buah konduktor, sehingga
diantara kedua konduktor tersebut muncul gaya sebesar 2 x 10-
7 Newton. Kedua konduktor tersebut lurus, sejajar pada jarak 1 m,
Standar Suhu
Satuan termodinamik suhu, Kelvin, tahun 1968 didefinisikan sebagai
1/273.16 kali termodinamik suhu titik tripel air yaitu kondisi air yang
berada dalam tiga fase cair, padat, dan gas pada tekanan 1 atmosfir.
Titik tripel tersebut terjadi pada suhu 0.01°C.
STANDAR PRIMER
Standar primer adalah turunan pertama dari standar
internasional yang merupakan standar tertinggi di suatu
negara (Standar Nasional).
Prototip standar primer untuk masing-masing besaran:
Prototip standar primer untuk massa dan dimensi sama dengan
standar internasionalnya.
Prototip untuk standar primer waktu adalah sebuah jam atom yang
didasarkan pada waktu peralihan atom cesium.
Prototip standar primer untuk kuat arus adalah standar primer resistor
dan standar primer tegangan.
Prototip standar primer suhu adalah termometer tahanan platina.
Tahun 1927 IPTS (International Practical of Temperature Scale)
menyetujui penggunaan skala praktis untuk pengukuran suhu.
Prototip standar primer kuat cahaya adalah alat pengukur kekuatan
radiasi optik dengan metode radiometri.
30
Standar sekunder merupakan turunan dari standar primer
yang disimpan atau dipelihara di berbagai industri alat ukur
atau di laboratorium kalibrasi.
Standar sekunder dapat diproduksi dan digunakan untuk
kalibrasi alat standar dibawahnya.
Contoh:
Standar sekunder waktu berupa alat yang
disebut frequency counter, dijual secara bebas.
31
CONTOH PENERAPAN
KALIBRASI
Aplikasi Metrologi
Aplikasi Metrologi
UU no. 23 tahun 1997
UU no. 23 tahun 1997
Hasil Pengukuran
No Parameter Satuan Baku Mutu *
U1 U2
1 Sulfur dioxide, SO2 µg/Nm3 <73,7 <73,7 900/1H
2 Carbon monoxide, CO µg/Nm3 2200 2100 30000/1H
3 Nitrogen dioxide, NO2 µg/Nm3 26,28 421,83 400/1H
4 Oxidant, O3 µg/Nm3 <0,56 <0,56 235/1H
5 Dust, particulate µg/Nm3 1,26 4,39 230/24H
6 Lead, Pb µg/Nm3 <0,04 <0,04 2/24H
Keterangan:
*) : Baku Mutu mengacu pada PPRI No. 41 Tahun 1999
U1 : Area Gudang (Juli 2014)
U2 : Area Lapangan Parkir (Juli 2014)
Lar. Penjerap
(Timbangan, Panjang
Pipet, Labu Laju alir Gelombang
ukur) 0.4 L/min
Absorbans
NO2
Labu
Timbangan Ukur
Labu Pipet
Pipet
Ukur
FISIKA
1 Temperatur air oC 30,30 38 40
2 Residu terlarut mg/l 536,00 2000 4000
3 Residu tersuspensi mg/l 19,00 200 400
4 Daya hantar listrik µmho/cm 1084,00 - -
KIMIA
1 pH - 7,33 6,0 – 9,0
2 Sulfida (S2-) mg/l <0,005 0,05 0,1
3 Klorin bebas(Cl2) mg/l <0,02 1 2
4 Ammonia(NH3-N mg/l 0,31 1 5
5 Nitrat (NO3-N) mg/l 0,42 20 30
6 Nitrit (NO2-N) mg/l 0,020 1 3
7 Phosphat (PO4-) mg/l 0,45 - -
8 Kromium heksa (Cr6+) mg/l <0,02 0,1 0,5
9 Sianida (CN-) mg/l 0,008 0,05 0,5
10 Sulfat (SO4-) mg/l 454,14 - -
11 Mangan (Mn) mg/l 0,019 2 5
12 Besi (Fe) mg/l 0,180 5 10
13 Seng (Zn) mg/l 0,076 5 10
14 Tembaga (Cu) mg/l <0,003 2 3
15 BOD5 mg/l 35,00 50 150
16 COD mg/l 44,57 100 300
17 Cadmium (Cd) mg/l <0,002 0,05 0,1
18 Timbal (Pb) mg/l <0,02 0,1 1
19 Fluoride (F) mg/l 0,37 2 3
20 Minyak & Lemak mg/l 0,08 5 10
21 Deterjan mg/l 1,22 5 10
Keterangan:
*) : Baku mutu mengacu pada SK Gubernur Jabar No. 6 tahun