Anda di halaman 1dari 26

VALIDASI METODE

EDA VARIA RAHMI, SKM.MS.


ELEMEN I S O 17025
Persyaratan Teknis …..

Personil

Kondisi
ISO 17025 Lingkungan
Ketertelusuran
Pengukuran

Metode Uji, Kalibrasi,


Validasi Metode
Lab Penguji, Harus menghasilkan
data yang Valid
Data Valid : Akurasi dan Presisi
yang baik
Data yang Valid dipengaruhi
Faktor; Metode, peralatan ,
personel dll
KESALAHAN PEMERIKSAAN

KESALAHAN TEKNIK KESALAHAN NON TEKNIK


(Technical Error) (Non Technical Error)

KESALAHAN
KESALAHAN ACAK
PENGAMBILAN SAMPEL
(Random Error)
(Sampling Error)

KESALAHAN
KESALAHAN SISTEMATIK PENGHITUNGAN
(Systematic Error) &PENULISAN
(Clerical Error)
4
KESALAHAN PEMERIKSAAN

Kesalahan Non Teknik


Kesalahan yang terjadi diluar analitik pemeriksaan
Dijumpai pada Tahap Pra Analitik & Pasca Analitik
1) Kesalahan Pengambilan Sampel (Sampling Error)
 Persiapan pasien
 Pemberian identitas spesimen
 Pengambilan dan penampungan spesimen
 Pengolahan dan penyimpanan spesimen
 Transportasi spesimen
2) Kesalahan Penghitungan & Penulisan (Clerical Error)
 Pencatatan hasil

5
Kesalahan Teknik

Random Error

Kesalahan acak yang sering terjadi


kebetulan dan sulit dihindari, ex:
Fluktuasi listrik secara tiba-tiba
error

Sistematik error
Kesalahan sistematik yg ditimbulkan
oleh faktor tetap, ex: kelemahan
metode uji, kesalahan analis,
peralatan yg tidak terkalibrasi dll.
kesalahan ini selalu memberikan hasil
lebih tinggi / lebih rendah
KESALAHAN (ERROR)

Gross error,
yaitu kesalahan mutlak, merupakan
kesalahan fatal yg tdk bs diperbaiki,
ex: sampel terbuang dan kekeliruan
pemakaian bahan kimia, kesalahan ini
relatif jarang terjadi dan mudah
diketahui
VALIDASI :
Konfirmasi melalui pengujian dan
pengadaan bukti yang objektif
bahwa persyaratan tertentu untuk
suatu maksud khusus dipenuhi
(ISO/IEC 17025: 2005, BUTIR 5.4.5.1)
VALIDASI METODE
Proses verifikasi bahwa suatu
metode dapat memenuhi
tujuan penggunaanya
VERIFIKASI
Verifikasi memastikan tiap tahapan
dalam pembuatan sistem sesuai urutan
proses dan standar, kualitas merupakan
tujuannya (Cook, 2002)

Tindakan pencegahan terjadinya


kesalahan dalam melakukan kegiatan
laboratorium mulai dari tahap pra
analitik sampai dengan melakukan
pencegahan ulang setiap
tindakan/proses pemeriksaan (Depkes,
2002)
METODE YANG HARUS DI VALIDASI

1. Metode tidak baku ( bukan metode


standar).
2. Metode yang dikembangkan Laboratorium
3. Modifikasi metode standar, ex: perub
prosedur atau volume reagensia
4. Gabungan dua /lebih dr Metode standart
5. Gabungan metode standart dan bukan
metode standart
Verifikasi vs Validasi
Verifikasi : Validasi:
Menguji kinerja Berlaku untuk
metoda standar metode non
Kinerja yg diuji standar, Met.
selektif terbatas : Std. yg
Akurasi, Presisi, dimodifikasi, Met.
(Limit Deteksi) Yg dibuat sendiri
Ada 6-8
parameter
Parameter Validasi
Akurasi
Presisi
Spesifisitas
Sensitivitas
Linieritas dan Rentang Kerja
Limit Deteksi (LOD)
Limit Kuantitasi (LOQ)
Robustness
Ketidakpastian Pengukuran
AKURASI
Menggambarkan besarnya
penyimpangan data hasil uji dengan
nilai sesungguhnya
Cara :
Uji Recovery (Perolehan kembali)
Uji Banding terhadap akurasi met
standar
Uji thd bahan acuan standar
hasil pengujian
x100 %
t arg et

AKURASI

1. Pengulangan paralel terhadap sampel / contoh


uji yg sama, antara metode standart dengan
metode yang di validasiksi
2. SRM diperlakukan sebagai sampel, kemudian
diuji dg metode yang di validasi, hitung %
Recovery
% Recovery = hasil pengujian / nilai target x 100%

acceptance criteria: 85 % - 115 %


Uji Recovery
Uji ini dilakukan dengan mengerjakan pengujian atas
contoh yang diperkaya (spike) dengan sejumlah
kantitatif analit yang akan ditetapkan, dihitung :

Recovery (%) = [(C1 – C2) / C3] x 100


C1 = Konsentrasi analit dalam contoh + sejumlah
analit tertentu
C2 = Konsentrasi anali dalam contoh
C3 = Konsentrasi analit yang ditambahkan ke
dalam contoh
Perolehan yang baik adalah 95 – 105 %
MDL
Konsentrasi analit terkecil yang dapat di
deteteksi oleh metode tersebut
Dinyatakan dengan:
MDL = 3,14 x SD
VERIFIKASI/VALIDASI METODE
TANGGAL : 02 – 06 - 2009
PARAMETER : URIC ACID
METODE : URICASE PAP
SERUM KONTROL : Precinorm U /No.Batch 178985
KONSENTRASI SAMPEL : 4,62 mg/dl

2. Penentuan presisi (Ketelitian): Uji Repitabilitas


1.1. Prosedur

I.2. Data Pengujian

NO KADAR URIC
ACID
1 4,50
2 4,30
3 4,30
4 4,10
5 4,20
6 4,40
7 4,20

I.2. Evaluasi

SD 0,13
Rata2 4,29
RSD 3,14
% R 93,17
MDL 0,42

1.2.1. Presisi (kontrol Human error/ketelitian):


SD
RSD (CV) = x 100 % = 3,14
Rata  rata
accepatnce criteria: ≤ 5 %
VERIFIKASI METODE

Tanggal Uji : 17 Maret 2014


Parameter : Kebutuhan Oksigen Biokimia (B O D )
Metode : Standard Methods
Analis : Fitriyani S.Si
Sampel : Air

1. Penentuan Presisi (Ketelitian)

1.1. Data Pengujian dan Perhitungan

Data Pengujian Sampel Uji

Konsentrasi
Konsentrasi A Konsentrasi B
No. rata-rata
(mg/L) (mg/L)
(mg/L)
1 9.80 9.80 9.80
2 9.80 10.60 10.20
3 10.60 9.80 10.20
4 9.80 9.80 9.80
5 10.60 9.80 10.20
6 9.80 10.60 10.20
7 10.60 10.60 10.60
rata-rata = 10.14 10.14 10.14

SD = 0.2760

RSD = SD x 100%
rata-rata
= 2.72 %
1.2. Evaluasi

Presisi dinyatakan sebagai RSD. Acceptance Criteria (kriteria keberterimaan) adalah RSD < 5%.

1.3. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai RSD < 5%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
metode tersebut mempunyai tingkat presisi (ketelitian) yang tinggi sehingga dapat digunakan
untuk pengujian kebutuhan oksigen biokimia (B O D ) di Laboratorium Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan.
2. Penentuan Akurasi (Ketepatan)

2.1. Data Pengujian dan Perhitungan

Data Pengujian Sampel Spike dan Sampel Uji Rata-rata

Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi


No. Sampel Spike Sampel Uji Spike
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
1 0.0000
2 0 0.0000
3 0.0000
4 0.0000
5 0.0000
6 0.0000
7 0.0000
rata-rata = 0.0000 #DIV/0! 0.0000

Konsentrasi Spike = Konsentrasi Sampel Spike - Konsentrasi Sampel Uji

% R = Konsentrasi Spike x 100 %


Konsentrasi Standar
= 0.0000 %

2.2. Evaluasi

Akurasi dinyatakan sebagai persen recovery (% R).


Acceptance Criteria (kriteria keberterimaan) adalah % R = 100 + 15%.
2. Penentuan Akurasi (Ketepatan)

2.1. Data Pengujian dan Perhitungan

Data Pengujian Sampel Spike dan Sampel Uji Rata-rata

Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi


No. Sampel Spike Sampel Uji Spike
(mg/L) (mg/L) (mg/L)
1 0.0000
2 0 0.0000
3 0.0000
4 0.0000
5 0.0000
6 0.0000
7 0.0000
rata-rata = 0.0000 #DIV/0! 0.0000

Konsentrasi Spike = Konsentrasi Sampel Spike - Konsentrasi Sampel Uji

% R = Konsentrasi Spike x 100 %


Konsentrasi Standar
= 0.0000 %

2.2. Evaluasi

Akurasi dinyatakan sebagai persen recovery (% R).


Acceptance Criteria (kriteria keberterimaan) adalah % R = 100 + 15%.
2. Penentuan Batas Deteksi Metode (MDL)

2.1. Data Pengujian dan Perhitungan

Data Pengujian Blanko Positif

Konsentrasi
Konsentrasi A Konsentrasi B
No. rata-rata
(mg/L) (mg/L)
(mg/L)
1 2.64 2.64 2.64
2 2.27 2.64 2.46
3 2.64 2.64 2.64
4 2.64 2.64 2.64
5 2.64 2.64 2.64
6 2.64 2.64 2.64
7 2.64 2.64 2.64
rata-rata = 2.59 2.64 2.61

SD = 0.0699

MDL = (3.14 x SD) + rata-rata


= 2.8331

2.2. Kesimpulan

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai MDL = 2.8331


1.3.2. Penentuan akurasi

hasil pengujian
% Recovery = x 100 % = 92,85
t arg et

acceptance criteria: 85 % - 115 %

1.4. MDL (METHOD DETECTION LIMID)

MDL = 3,14 x SD
MDL = 2,37

I.5. Kesimpulan

Berdasarkan nilai RSD dan % Recovery di atas, dimana nilai RSD dan % Recovery
lebih kecil daripada Acceptance Criteria, maka dapat disimpulkan bahwa metode
tersebut mempunyai tingkat presisi (ketelitian) dan akurasi yang baik sehingga dapat
digunakan di Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan

Anda mungkin juga menyukai