Anda di halaman 1dari 10

PRESISI HASIL PENGUJIAN

PRESISI
 Presisi adalah tingkat kedapatulangan suatu
rangkaian hasil pengujian diantara hasil-hasil itu
sendiri

 Presisi dipengaruhi oleh kesalahan acak diantaranya:


 ketidakstabilan instrumen
 variasi kondisi akomodasi dan lingkungan pengujian
 variasi bahan kimia
 variasi kompetensi personil laboratorium
Presisi ≠ True Value
Bias

Cons (µg/L)
PRESISI
Penentuan presisi meliputi:
1) Repitabilitas (ukuran presisi terkecil)
2) Reproducibility within lab (ukuran presisi intermediate)
3) Reproducibility between labs (ukuran presisi terbesar)
REPEATABILITY (REPITABILITAS)

 bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian


terhadap sampel yang sama dari seorang analis dengan
menggunakan metode pengujian dan peralatan yang sama dalam
interval waktu yang sesingkat mungkin
 semakin kecil nilai repitabilitas maka semakin presisi hasil
pengulangan pengujian yang dilakukan oleh seorang analis

 dapat digunakan untuk melihat konsistensi analis, kestabilan


peralatan serta tingkat kesulitan metode pengujian yang
digunakan.
 Repitabilitas mulai dari pretreatment – preparation – analysis

Analis-1: Analis-2:
Hasil = 8 mg/L, sd = 0,3 mg/L Hasil = 75 mg/L, sd = 3 mg/L
%RSD = 3,75% %RSD = 4%

Analis mana yang lebih presisi?


REPEATABILITY (REPITABILITAS)

Jika pengulangan pengujian dilakukan secara duplo maka presisi


(repitablitas) ditentukan berdasarkan nilai perbedaan prosentase
relatif (relative percent different, %RPD), yaitu:

Simplo (X1) Duplo (X2)

∆x
%RPD = .100%
x
x1 − x2
%RPD =
(x1 + x2) 2 .100%
REPEATABILITY (REPITABILITAS)

Bila pengulangan pengujian dilakukan lebih dari dua kali maka


presisi ditentukan berdasarkan nilai simpangan baku relatif yang
dinyatakan dalam prosentase (relative standard deviation, %RSD)
yaitu:
Simplo Duplo Triplo

n
(
∑ i
x − x )2
1 n
dan x = n ∑ x i
sd
%RSD = .100% dimana sd = i =1
x n −1 i =1
REPRODUSIBILITAS (REPRODUCIBILITY)
 bertujuan untuk mengukur keragaman nilai hasil pengujian
terhadap sampel yang sama dengan analis dan/atau peralatan
yang berbeda yang dilakukan pada satu atau lebih laboratorium
dalam waktu yang sama atau berbeda
 bila dilakukan oleh 2 orang analis atau lebih yang memiliki
kompetensi yang sama dalam satu laboratorium merupakan
ukuran antar presisi intermediate precision or reproducibility
within laboratory
 uji reprodusibilitas terhadap 2 laboratorium atau lebih (uji
banding atau uji profisiensi) merupakan ukuran presisi yang
terbesar (reproducibility beetwen laboratories)
 semakin kecil perbedaan nilai reprodusibilitas maka menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan nyata terhadap 2 kelompok data hasil
pengulangan pengujian yang dilakukan oleh 2 analis atau 2
laboratorium yang berbeda
JENIS PRESISI DALAM PENGUJIAN

PRESISI

Internal reproducibility External reproducibility


Repeatability (reproducibility within lab) (reproducibility between lab)

Laboratorium Laboratorium Laboratorium beda


Analis Contoh uji Analis beda
Contoh uji Metode uji sama Contoh uji sama
Bahan kimia Bahan kimia Bahan kimia
Peralatan Peralatan salah satu Peralatan salah satu
sama atau lebih
Metode uji Analis atau lebih Metode uji
boleh beda boleh beda
Waktu relatif Waktu Waktu
Ukuran presisi terkecil Ukuran presisi sedang Ukuran presisi terbesar
Batas = 0.5 HV (intermediate precision) Batas = HV
Batas = 0.67 HV
BATASAN AWAL PRESISI

Nilai %RSD yang diperoleh dari hasil pengulangan pengujian


tidak diperkenankan melebihi batasan presisi yang disyaratkan
oleh metode pengujian yang digunakan atau dirumuskan oleh
persamaan Dr. William Horwitz, yaitu:

Horwitz %CV = 2 ( 1−0,5 logC )

dimana C = kadar analit yang dinyatakan dalam bentuk fraksi


(sebagai contoh, jika konsentrasi analit adalah 0,25
ppm maka C harus dimasukkan dalam persamaan
Horwitz menjadi 0,25 x10-6)

Anda mungkin juga menyukai