Anda di halaman 1dari 35

*Latar Belakang

Sampling dan hasil analisis (data) harus


dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah maupun hukum
Sebagai persyaratan laboratorium lingkungan sesuai dengan
PerMen LH No. 06 tahun 2009
* Rujukan Metode

Mengacu pada metode standar pengambilan sampel :


SNI 6987.57:2008 ( Air Permukaan )
SNI 6987.59:2008 ( Air Limbah )
*Peranan Sampling Air?
Sampling

Analisis/Pengujian

Data Pengujian
*
oMudah bermigrasi oleh angin,
hujan, air, drainase
odinamis (mudah berubah)
oKonsentrasinya kecil (ppm, ppb,
ppt)
mengumpulkan sejumlah air, yang akan
*
diteliti/diuji, dengan jumlah sekecil mungkin,
tetapi masih representatif (masih mempunyai
sifat-sifat yang sama dengan yang sebenarnya)

SAMPLING AIR
(pengambilan contoh uji) :
Tahapan Pangambilan Contoh uji:

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan QC


Sampling Samping Samping Sampling
*
Tujuan

Dana Sampling

Administrasi Sampling

Petugas sampling

Menentukan Parameter dan lokasi

Tipe sampel (grab, komposit)

Pengendalian mutu (QC)

Frekuensi sampling
* Persiapan Sampling
Penunjukan Petugas

Pencucian wadah contoh

Mencuci alat pengambil contoh

Kalibrasi peralatan lapangan

Menyiapkan bahan pengawet

Menyiapkan pengendalian mutu

Menyiapkan peralatan pendukung

Menyiapkan formulir rekaman


lapangan dan kelengkapan
administrasi lainnya
* Peralatan Pendukung
 Kotak pendingin sampel termasuk dry ice yang digunakan
sehingga suhu tetap terpelihara 4oC ± 2oC atau < 6oC
 Alat cuci
 Botol semprot dan Aquadest
 Larutan Kalibrator alat ukur lapangan
 GPS
 Aluminium foil
 Alat segel Alat Pelindung Diri,
 Alat dokumentasi dan komunikasi
 Alat P3K
 Tool kit
* Kriteria Alat Sampler dan Wadah
Sampel
 terbuat dari bahan gelas atau plastik poli etilen (PE) atau
poli propilen (PP);
 dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
 bersih dan bebas kontaminan;
 tidak mudah pecah;
 tidak menyerap zat-zat kimia dari contoh;
 tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh; dan
 tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan
contoh
Pencucian Alat Sampling (di
Laboratorium)
 cuci dengan deterjen bebas fosfat dan disikat untuk menghilangkan
partikel yang menempel di permukaan;

 bilas peralatan dengan air bersih hingga seluruh deterjen hilang;

 bila peralatannya terbuat dari bahan non logam, maka cuci dengan
asam HNO3 1:1 ;

 bilas dengan air bebas analit;

 biarkan peralatan mengering di udara terbuka;

 peralatan yang telah dibersihkan diberi label “bersih-siap untuk


pengambilan contoh
*
Pencucian Alat Sampling (di Lapangan)
 peralatan harus dicuci dengan deterjen bebas fosfat dan
disikat untuk menghilangkan partikel yang menempel di
permukaan;

 bilas peralatan dengan air bersih hingga seluruh deterjen


hilang;

 bilas dengan air bebas analit;

 Lakukan pem’blanko’an alat


Cara Pembersihan / Pencucian Wadah :
1. Logam ( Total & terlarut )
 Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat
 Bilas dengan air bersih
 Kemudian bilas botol dengan air bersih
 Cuci lagi dengan asam, kali ini menggunakan asam nitrat
(HNO3) 1:1
 Bilas dengan air bebas analit sebanyak 3 kali
 Biar kan mengering dan tutup rapat
2. Demand dan Nutrien (PO4, NO2, NO3, dll)
 Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat
 Bilas dengan air bersih
 Setelah itu cuci botol dengan asam dengan memasukkan
1:1 HCl kedalam botol, tutup botol hingga kencang dan
kemudian kocok
 Kemudian bilas botol dengan air bersih
 Bilas dengan air bebas analit sebanyak 3 kali
 Biarkan mengering dan tutup rapat

3. Sampel anorganik non logam dan sifat fisik


 Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat
 Bilas dengan air bersih
 Bilas dengan air bebas analit sebanyak 3 kali
 Biarkan mengering dan tutup rapat
4. Senyawa organik Volatil
 Cuci botol dan tutupnya dengan deterjen yang bebas fosfat
 Bilas dengan air bersih
 Bilas dengan air bebas analit
 Setelah itu bilas botol dengan metanol “pesticide grade”
tutup botol hingga kencang dan kemudian kocok
 Keringkan dalam oven bersuhu 105 oC selama 1 jam
 Biarkan mendingin dalam posisi terbalik diatas lembaran
aluminium foil
 Setelah dingin tutup rapat
Untuk menghindari kontaminasi saat pencucian wadah
sampel yang akan digunakan harus dihindari sarung
tangan plastik atau karet dan sikat
* Alat Ukur Lapangan

Alat
pH meter

DO meter

Konduktometer

Turbidimeter

Current Meter
* Kalibrasi/uji kinerja Alat Ukur Lapangan

Alat Kalibrator

Buffer pH 4 , Buffer pH 7
pH meter Buffer pH 9/10

Udara / Lar, Sodium sulfit dan


DO meter air oksigen jenuh

Konduktometer Larutan KCl

Turbidimeter Lar, Formazin


* Jumlah titik pengambilan contoh uji di Sungai
berdasarkan debit air sungai

Sumber: (SNI, 2008)


* Rumus mencari Debit aliran sungai

Q=Axv
Lxd
Dimana :
Q = debit (volume/satuan waktu) > (m3/det)
A = Luas penampang basah (m2)
v = Kecepatan/laju alir (m/det)
L = Lebar sungai (m)
d = kedalaman rata-rata sungai (m)
* Pengawetan Sampel

Hal yang perlu di perhatikan :


Setelah penambahan pengawet, sampel
dihomogenkan
Volume yg ditambahkan pada sampel dan
blanko sama
Kemurniannya tinggi
*
Pengendalian Mutu

Tujuan :
mengecek secara sistematik kesalahan yang mungkin
terjadi mulai pengambilan sampel sampai pengujian di
laboratorium
Pengendalian mutu (QC) Sampling
Blanko
Digunakan untuk memberikan informasi tentang keberadaan
kontaminan selama proses pembersihan wadah sampel, proses
pengambilan sampel, penggunaan peralatan lapangan, bahan
pengawet dan transportasi ke laboratorium.
Blanko, antara lain :
1. Blanko lapangan
Adalah media bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama
dengan sampel yang akan diambil, blanko lapangan dipaparkan
pada lingkungan dilokasi pengambilan sampel untuk mengetahui
kontaminasi selama proses pengambilan sampel secara
keseluruhan.
2.Blanko wadah
Bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kontaminasi yang
berasal dari wadah sampel yang akan digunakan dalam
pengambilan sampel

3.Blanko peralatan
adalah media bebas analit yang dilewatkan pada peralatan
pengambil sampel sesaat akan dilakukan pengambilan sampel
dilapangan

4.Blanko perjalanan
Digunakan untuk mengukur kontaminasi yang mungkin terjadi
selama pengumpulan sampel dilapangan dan transportasi dari
lokasi pengambilan sampai ke laboratorium.
Sampel terbelah (split sample)
Digunakan untuk pengecekan kinerja analitik khususnya penentuan
presisi dan akurasi antar laboratorium

Duplikat Sampel
Digunakan untuk pengecekan kinerja petugas sampling
* Pengendalian Mutu Minimal

Blangko Lapangan
*
Catat pada lembar data jaminan mutu untuk setiap
parameter yang diukur dan contoh yang diambil, lembar data
parameter yang diukur di lapangan harus memiliki informasi
sekurangkurangnya sebagai berikut:
a) Identifikasi contoh.
b) Tanggal.
c) Waktu.
d) Nama Petugas Pengambil Contoh (PPC).
e) Nilai parameter yang diukur di lapangan.
f) Analisa yang diperlukan.
g) Jenis contoh (misalnya contoh, contoh split, duplikat
atau blanko).
h) Komentar dan pengamatan
NO PARAMETER WADAH CONTOH Keterangan
Jenis Volum Pengawet

8
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai