Issue Number : 0
Juli 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
Diperiksa oleh :
Disetujui oleh :
1 Pendahuluan 1
2 Perencanaan 1
3 Persiapan 1
4 Penentuan lokasi dan titik pengambilan contoh uji 3
5 Pengambilan contoh uji 3
6 Perlakuan contoh di lapangan 5
7 Pengendalian mutu di lapangan 5
8 Pengangkutan contoh uji 7
9 Pelaporan hasil 7
Daftar Pustaka 7
Lampiran 1 Dokumen Perencanaan Pengambilan Contoh Lingkungan 10
Lampiran 2 Gambar Proses Penyusunan Perencanaan Pengambilan Contoh Dalam 12
Pengujian Parameter Lingkungan
Lampiran 3 Rekaman Data Pengambilan Contoh Lingkungan 17
Lampiran 4 Rangkaian Pengamanan Contoh 18
i
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
1. Pendahuluan
Pedoman Teknis Pengambilan contoh parameter kualitas lingkungan ini diterbitkan sebagai
penjelasan Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 06 Tahun 2009 tentang
Laboratorium Lingkungan yang merupakan persyaratan tambahan untuk akreditasi laboratorium pengujian
parameter kualitas lingkungan.
2 Perencanaan
2.1 Laboratorium harus melakukan perencanaan pengambilan contoh lingkungan dalam bentuk dokumen
sebagaimana dalam lampiran 1.
2.2 Dokumen perencanaan harus dibawa ke lokasi tempat pengambilan contoh lingkungan sehingga
ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Proses penyusunan perencanaan pengambilan
contoh lingkungan sebagaimana dalam lampiran 2.
2.3 Laboratorium perlu memperoleh informasi data sekunder dalam pelaksanaan pengambilan contoh uji
parameter lingkungan. Jika tidak tersedia data sekunder, lakukan survey lapangan dan atau pengambilan
contoh pendahuluan
3. Persiapan
3.1 Personil
Pengambilan contoh lingkungan harus dilakukan oleh personil kompeten dan memiliki pengetahuan
peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup serta standar pengambilan contoh uji
lingkungan terkait.
3.2 Peralatan
1
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
3.4 Pengawetan
Lakukan pengawetan sesuai dengan parameter yang akan dianalisis.
3.6.2 Setiap wadah berisi contoh harus diberi identitas yang terpelihara sampai di laboratorium.
2
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
4.1 Lokasi yang menggambarkan situasi dan kondisi di sekitar pengambilan contoh harus diketahui
sebelum pengambilan contoh dilakukan.
4.2 Penentuan titik pengambilan contoh harus mempertimbangkan faktor-faktor teknis sehingga dapat
mewakili situasi dan kondisi lingkungan sehingga data yang dihasilkan bersifat representatif.
Tentukan ordinat titik pengambilan contoh lingkungan dengan Global Positioning System (GPS) untuk
memudahkan identifikasi dan pemetaan yang benar.
5.1.1 Jenis pengujian kualitas lingkungan dibedakan sesuai dengan matrik atau media lingkungan dan
parameter yang harus dianalisis disesuaikan dengan baku mutu lingkungan dalam peraturan perundang-
undangan lingkungan hidup yang berlaku .
5.1.2 Bila parameter uji tidak tercantum pada baku mutu lingkungan maka petugas pengambil contoh
harus mengambil beberapa parameter yang merupakan parameter yang dapat mewakili kondisi kualitas
lingkungan.
5.1.3 Ukuran, jumlah dan volume contoh yang harus diambil sangat tergantung kepada persyaratan dalam
metode pengujian termasuk pengendalian mutu internal dan arsip contoh (retained sample) bila
diperlukan.
yang diambil dari titik pengambilan contoh yang sama pada waktu berbeda dengan volume yang sama
untuk dikumpulkan ke dalam sebuah wadah dan dianalisis di laboratorium.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pengambilan contoh yaitu perubahan kualitas
lingkungan dan waktu pengambilan contoh lingkungan. Untuk memperoleh data yang baik maka jumlah
frekuensi pengambilan contoh lingkungan pada suatu lokasi perlu ditentukan secara sistematis.
4
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
Bila parameter dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan maka pengujian harus dikerjakan di
lapangan.
Perlakuan pendahuluan yang dilakukan terhadap contoh antara lain adalah penyaringan, ekstraksi dan
pengawetan disesuaikan dengan tujuan dan parameter yang di analisis.
Pengendalian mutu di lapangan digunakan untuk mengetahui bias yang ditimbulkan karena kontaminasi,
deteriorisasi, maupun perubahan selama pengambilan contoh hingga analisis di laboratorium. Contoh
pengendalian mutu lapangan yang ditetapkan harus diperlakukan sebagaimana contoh yang diambil dari
lapangan.
Berikut ini pengendalian mutu lapangan yang diperlukan dalam pengambilan contoh lingkungan,
penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan:
7.1 Blanko lapangan (field blank) disederhanakan sesuai dengan Lampiran 1 Point. 9
Blanko lapangan digunakan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kontaminan selama proses
pengambilan contoh, penggunaan peralatan lapangan, bahan pengawet, atau transportasi ke
laboratorium.
Blanko lapangan dapat dilakukan salah satu atau lebih halhal dibawah ini, disesuaikan dengan matrik
contoh uji:
5
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
diambil secara acak. Wadah yang telah dipilih tersebut diisi dengan air bebas analit dan dibawa ke
lokasi pengambilan contoh. Blanko wadah contoh tersebut diperlakukan sebagaimana contoh
sesungguhnya kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis seperti halnya contoh yang
diambil dari lokasi pengambilan contoh lingkungan.
Contoh duplikat lapangan digunakan untuk pengecekan presisi secara keseluruhan proses pengambilan
contoh dan analisis di laboratorium. Contoh duplikat merupakan contoh independen yang diambil pada
waktu yang hampir sama dari titik pengambilan contoh yang sama.
6
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
9. Pelaporan Hasil
Sertifikat hasil uji yang diterbitkan oleh laboratorium lingkungan harus mencantumkan informasi tentang
ketertelusuran pengambilan contoh uji baik yg dilakukan oleh laboratorium atau costumer. Informasi yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a) tanggal pengambilan sampel;
b) identifikasi yang tidak meragukan dari substansi, bahan, atau produk yang dijadikan sampel
(termasuk nama manufaktur, tipe atau model penandaan dan nomor sari sebagaimana layaknya);
c) lokasi pengambilan sampel, termasuk diagram, sketsa, atau foto apapun;
d) suatu acuan pada rencana pengambilan sampel dan prosedur yang digunakan;
e) rincian dari kondisi lingkungan selama pengambilan sampel yang dapat mempengaruhi interpretasi
hasil pengujian;
f) standar atau spesifikasi lainnya untuk metode atau prosedur pengambilan sampel, dan penyimpangan,
penambahan pada atau pengecualian dari spesifikasi yang dimaksud.
7
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
DAFTAR PUSTAKA
American Society for Testing and materials, ASTM D451585, “Standar Partice for Estimation of Holding
Time for water Samples Containing Organic Constituents”, Philadelphia, PA, USA;
Barcelona, Michael J., 1988, “Overview of the Sampling Process”, in Principles of Environmental
sampling, Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society,
USA;
Bartam, Jamie and Richard Balance, editor, 1996, “Water Quality Monitoring – a practical guide to the
desaign and implementation of fresh water quality studies and monitoring programmes”, published on
behalf of UNEP, WHO, TJ Press Ltd, Cornwall;
Bourke, John B; Spittler, Terry D; and Young, Susan J, 1988, “Sample Size Relation to Analytical Quality
Assurance and Quality Control Requirements”, in Principles of Environmental Sampling, Editor by
Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;
Cowgill, U.M., 1988, “Sampling Waters the Impact of Sample Variability on Planning and Confidence
Levels” in Principles of Environmental sampling, Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference
Book, American Chemical Society, USA;
Csuros, Maria, 1994, “Environmental Sampling and Analysis for Technicians”, Lewis Publishers, USA;
Dick, Elie M., 1994, “Water and Wastewater Sampling for Environmental Analysis” in Environmental
Sampling for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;
Hadi, Anwar, 2005, “Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005 – Persyaratan Umum Kompetensi
LaboratoriumPengujian dan Laboratorium Kalibrasi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Hadi, Anwar, 2005, “Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan”, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Hoffmann, Peter, 1994, “General Aspek of Environmental Sampling” in Environmental Sampling for Trace
Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;
Hutagalung, Horas P., “Penyaringan Contoh Air Laut”, 1997, dalam Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan
Biota – Buku 2, Editor Horas P. Hutagalung, Deddy setiapermana, S Hadi Riyono, Pusat Litbang
Oseanologi, LIPI, Jakarta;
Hutagalung, Horas P., Pengambilan dan Pengawetan Contoh Air Laut, 1997, dalam Metode Analisis Air
Laut, Sedimen dan Biota – Buku 2, Editor Horas P. Hutagalung, Deddy setiapermana, S Hadi Riyono,
Pusat Litbang Oseanologi, LIPI, Jakarta;
Keith, Lawrence H., 1990, “Environmental Sampling and Analysis : A Practical Guide”, Lewis Publishers,
USA;
8
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
Klapper, H., Rast, W., and Uhlmann, D., 1994, “Guidelines for Sampling freshwater for Eutrophication
Management Prgograms”, in Environmental Sampling for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH
Publisher, Germany;
Lewis, David. L., 1988, “Assessing and Contolling Sample Contamination”, in Principles of Environmental
sampling, Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society,
USA;
Parr, Jerry; Ballinger, Mark; Callaway, Owen; and Carlberg, Kathy, 1988, “Preservation Techniques for
Organic and Inorganic Compounds in Water Samples”, in Principles of Environmental sampling, Editor by
Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;
Rump, hans Hermann & Krist, Helmut, 1992, “Laboratory Manual for the Examination of Water,
Wastewater and Soil”, VCH Publisher, Germany;
Schenk, Volker, 1994, “Sampling of Groundwater for General Quality Monitoring”, in Environmental
Sampling for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;
Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 1060B. Collection of samples, 2004, 21th
edition, American Public Health Association, American Water Works Association, Water Pollution Control
Federation, Washingthon, D.C
SNI 0370162004, Standar Nasional Indonesia, Tata cara pengambilan sampel dalam rangka pemantauan
kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai ICS 13.060.45 Badan Standardisasi Nasional
Texas Natural Resourece Conservation Comission (TNRCC), Water Quality Division, June 1999, “Surface
Water Quality Monitoring Procedure Manual;
WMO, 1988, “Manual on Water Quality Monitoring : Planning and Implementation of Sampling and Field
Testing, Operational Hydrology”, Report No. 27, World Meterorological Organization, Geneva, in Water
Quality Monitoring – a practical guide to the desaign and implementation of fresh water quality studies and
monitoring programmes, edited by Jamie bartam and Richard Balance, 1996, published on behalf of
UNEP, WHO, TJ Press Ltd, Cornwall.
Lampiran 1
9
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
CONTOH
5. Wadah Contoh
5.1 Jumlah wadah contoh yang diperlukan, sebutkan
5.2 Jumlah wadah blanko yang diperlukan, sebutkan
5.3 Jenis wadah, sebutkan
5.4 Ukuran wadah, sebutkan
5.5 Pencucian wadah, sebutkan
10
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
Lampiran 2
11
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
12
KAN-G-14 Nomor terbit : 0 Juli 2009
Lampiran 3
CONTOH
alasan :
…………,…………….
Petugas pengambil contoh,
(………………………….)
17
KAN-P-12 Nomor terbit : 0 Juli 2009
Lampiran 4
CONTOH
No. Urut No. kode Jenis Wadah Volume Tipe Pengawetan Batas Maks. Parameter Metode
Lab Contoh Contoh Waktu
Simpan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
… dari.
…..dari
…..dari. ....
……
……….
……….
……….
……… dst
Diserahkan oleh petugas pengambil contoh Diserahkan oleh petugas penerima contoh laboratorium Diserahkan oleh penyelia laboratorium Tanggal :
Tanggal : Jam : Paraf : 1 Tanggal : Jam : Paraf : 3 Jam : Paraf : 5
Diterima oleh petugas penerima contoh Diterima oleh penyelia laboratorium Tanggal : Jam : Diterima oleh analis laboratorium Tanggal : Jam :
laboratorium Tanggal : Jam : Paraf : 2 Paraf : 4 Paraf : 6
18