Anda di halaman 1dari 15

DAFTAR ISI

1. Perencanaan
2. Persiapan
2.1 Personil
2.2 Peralatan
2.2.1 Peralatan pengambil contoh lingkungan
2.2.2 Peralatan ukur lapangan
2.2.3 Peralatan pendukung
2.3.4 Kertas saring
2.3 Wadah contoh
2.5 Pengawetan
2.6 Pengendalian mutu lapangan
2.7 Rekaman lapangan
2.8 Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Penentuan Lokasi dan Titik Pengambilan Contoh Uji
4. Pengambilan Contoh Uji
4.1 Bidang pengujian dan parameter uji
4.2 Tipe contoh
4.2.1 Contoh sesaat
4.2.2 Contoh gabungan waktu
4.2.3 Contoh gabungan tempat
4.2.4 Contoh gabungan kedalaman
4.2.5 Contoh terpadu (gabungan waktu dan tempat)
4.3 Cara pengambilan contoh uji
4.3.1 Cara manual
4.3.2 Cara otomatis
4.4 Penentuan frekuensi pengambilan contoh uji
5. Perlakuan Contoh di Lapangan
5.1 Pengujian parameter kualitas lingkungan di lapangan
5.2 Perlakuan pendahuluan contoh
6. Pengendalian Mutu di Lapangan
6.1 Blanko lapangan (field blank)
6.1.1 Blanko matrik (matrix blank)
6.1.2 Blanko media (sampling media blank)
6.1.2.1 Blanko peralatan (equipment blank)
6.1.2.2 Blanko wadah contoh (container blank)
6.1.2.3 Blanko penyaring (filter blank)
6.1.3 Blanko perjalanan (trip blank or transport blank)
6.2 Contoh kontrol (control sample)
6.3 Contoh terbelah (split samples)
6.4 Contoh duplikat lapangan (field duplicate sample)
7. Pengangkutan Contoh Uji
7.1 Pengepakan dan pengangkutan contoh
7.2 Label contoh dan catatan lapangan
8. Laporan Pengambilan Contoh Uji
8.1 Pendapat dan interpretasi
8.2 Amandemen laporan pengambilan contoh

DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 1


Lampiran 1: Dokumen Perencanaan Pengambilan Contoh Lingkungan
Lampiran 2: Gambar Proses Penyusunan Perencanaan Pengambilan Contoh Dalam Pengujian Parameter
Lingkungan
Lampiran 3: Rekaman Data Pengambilan Contoh Lingkungan
Lampiran 4: Rangkaian Pengamanan Contoh

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 2


Pedoman Teknis
Pengambilan Contoh Uji Lingkungan
untuk Akreditasi Laboratorium Pengujian Parameter Kualitas Lingkungan

1. Pendahuluan

Pedoman Teknis Pengambilan contoh parameter kualitas lingkungan ini diterbitkan sebagai penjelasan
Lampiran I Peraturan Menteri LH No. 06 Tahun 2009 tentang Laboratorium Lingkungan yang merupakan
persyaratan tambahan untuk akreditasi laboratorium pengujian parameter kualitas lingkungan.

2. Perencanaan

2.1 Laboratorium harus melakukan perencanaan pengambilan contoh lingkungan dalam bentuk dokumen
sebagaimana dalam lampiran 1.

2.2 Dokumen perencanaan harus dibawa ke lokasi tempat pengambilan contoh lingkungan sehingga
ketidaksesuaian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Proses penyusunan perencanaan pengambilan contoh
lingkungan sebagaimana dalam lampiran 2.

2.3 Laboratorium perlu memperoleh informasi data sekunder dalam pelaksanaan pengambilan contoh uji
parameter lingkungan. Jika tidak tersedia data sekunder, lakukan survey lapangan dan atau pengambilan
contoh pendahuluan

3. Persiapan

3.1 Personil

Pengambilan contoh lingkungan harus dilakukan oleh personil kompeten dan memiliki pengetahuan peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup serta standar pengambilan contoh uji lingkungan terkait.

3.2 Peralatan

3.2.1 Peralatan pengambil contoh lingkungan

a) Peralatan pengambil contoh lingkungan harus dicuci sesuai persyaratan teknis.


b) Apabila lokasi pengambilan berbeda, lakukan pencucian peralatan pengambilan contoh untuk menghindari
kontaminasi silang.
c) Peralatan pengambil contoh lingkungan harus memenuhi persyaratan, antara lain:
• terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh sehingga tidak menyerap zat-zat kimia dari
contoh, tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh, serta tidak menimbulkan reaksi antara bahan
peralatan dengan contoh;
• mudah dicuci dari penggunaan sebelumnya;
• kapasitas atau volume peralatan sesuai dengan tujuan pengambilan contoh;
• tidak mudah pecah atau bocor; dan
• mudah serta aman dibawa.
d) Sebelum digunakan, peralatan pengambilan contoh uji seperti gas meter, flow rate harus dikalibrasi atau
dicek untuk menetapkan ketertelusuran dan kelaikannya. Rekaman hasil kalibrasi atau pengecekkan harus
dipelihara.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 3


3.2.2 Peralatan ukur parameter lapangan

Sebelum digunakan, peralatan ukur lapangan seperti pH meter, DO meter, termometer, konduktometer, dan
lain-lain harus dikalibrasi atau dicek untuk menetapkan ketertelusuran dan kelaikannya. Rekaman hasil
kalibrasi atau pengecekkan harus dipelihara.

3.2.3 Peralatan pendukung

Siapkan semua peralatan pendukung seperti kotak pendingin (ice box) untuk menyimpan dan menjaga
keutuhan contoh uji.

3.2.4 Kertas saring

Pemilihan ukuran pori dan bahan kertas saring tergantung pada jenis parameter yang akan dianalisis.

3.3 Wadah contoh

a) Jenis, ukuran dan cara pencucian wadah disesuaikan dengan parameter.


b) Jumlah wadah contoh uji disesuaikan dengan jumlah titik pengambilan contoh yang tertuang dalam
dokumen perencanaan pengambilan contoh termasuk untuk keperluan pengendalian mutu di lapangan.
c) Siapkan cadangan wadah.

3.4 Pengawetan

Lakukan pengawetan sesuai dengan parameter yang akan dianalisis.

3.5 Pengendalian mutu lapangan

Pengendalian mutu lapangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengambilan contoh.

3.6 Rekaman lapangan

3.6.1 Rekaman data dan kegiatan yang berhubungan dengan pengambilan contoh yang merupakan bagian
dari pengujian harus dipelihara. Contoh rekaman data dan kegiatan pengambilan contoh sebagaimana pada
Lampiran 3 dan rangkaian pengamanan contoh (the chain-of-custody) pada Lampiran 4.

3.6.2 Setiap wadah berisi contoh harus diberi identitas yang terpelihara sampai di laboratorium.

3.7 Keselamatan dan kesehatan kerja

Petugas pengambil contoh lingkungan perlu melakukan:


1) Identifikasi analisis bahaya dan mendokumentasikannya saat menyusun perencanaan kegiatan
pengambilan contoh;
2) Petugas pengambil contoh lingkungan harus menggunakan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja
yang diperlukan.
3) hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk meminimisasi bahaya saat pengambilan contoh dilakukan,
antara lain petugas pengambil contoh mendapatkan pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja

4. Penentuan Lokasi dan Titik Pengambilan Contoh

4.1 Lokasi yang menggambarkan situasi dan kondisi di sekitar pengambilan contoh harus diketahui sebelum
pengambilan contoh dilakukan.

4.2 Penentuan titik pengambilan contoh harus mempertimbangkan faktor-faktor teknis sehingga dapat mewakili
situasi dan kondisi lingkungan sehingga data yang dihasilkan bersifat representatif.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 4


Tentukan ordinat titik pengambilan contoh lingkungan dengan Global Positioning System (GPS) untuk
memudahkan identifikasi dan pemetaan yang benar.

4.3 Jumlah titik pengambilan contoh lingkungan tergantung pada:


• tujuan pengambilan contoh,
• situasi dan kondisi lingkungan,

5. Pengambilan Contoh Uji

5.1 Jenis pengujian dan parameter uji

5.1.1 Jenis pengujian kualitas lingkungan dibedakan sesuai dengan matrik atau media lingkungan dan
parameter yang harus dianalisis disesuaikan dengan baku mutu lingkungan dalam peraturan perundang-
undangan lingkungan hidup yang berlaku .

5.1.2 Bila parameter uji tidak tercantum pada baku mutu lingkungan maka petugas pengambil contoh harus
mengambil beberapa parameter yang merupakan parameter yang dapat mewakili kondisi kualitas lingkungan.

5.1.3 Ukuran, jumlah dan volume contoh yang harus diambil sangat tergantung kepada persyaratan dalam
metode pengujian termasuk pengendalian mutu internal dan arsip contoh (retained sample) bila diperlukan.

5.2 Teknik pengambilan contoh


5.2.1 Pengambilan contoh sesaat

a. Pengambilan contoh sesaat diambil dari titik pengambilan contoh yang ditentukan untuk dikumpulkan ke
dalam sebuah wadah pada waktu tertentu.
b. Pengambilan contoh sesaat hanya dapat dilakukan apabila kondisi lokasi pengambilan contoh
diasumsikan homogen atau konstan maupun parameter khusus yang menurut sifat dan karakteristik harus
diambil secara sesaat.
c. Apabila kondisi di lokasi pengambilan contoh heterogen atau fluktuatif, maka pengambilan contoh sesaat
dilakukan pada waktu keadaan yang berbeda sehingga dapat mewakili kualitas yang sebenarnya dari
waktu ke waktu.

5.2.2 Pengambilan contoh gabungan waktu

Pengambilan contoh gabungan waktu merupakan campuran dua atau lebih pengambilan contoh sesaat yang
diambil dari titik pengambilan contoh yang sama pada waktu berbeda dengan volume yang sama untuk
dikumpulkan ke dalam sebuah wadah dan dianalisis di laboratorium.

5.2.3 Pengambilan contoh gabungan tempat


a. Pengambilan contoh gabungan tempat merupakan campuran dua atau lebih pengambilan contoh sesaat
yang diambil dari titik pengambilan contoh yang berbeda pada waktu sama dengan volume yang sama
untuk dikumpulkan ke dalam sebuah wadah dan dianalisis di laboratorium.
b. Pengambilan contoh gabungan tempat menunjukkan keadaan rerata dari beberapa titik pengambilan
contoh yang berbeda pada waktu yang sama dengan volume yang sama di lokasi tertentu.

5.2.4 Pengambilan contoh gabungan kedalaman

• Pengambilan contoh gabungan kedalaman merupakan campuran contoh yang diambil dari titik-titik yang
berbeda kedalamannya pada waktu yang relatif sama dengan volume yang sama.

5.2.5 Pengambilan contoh terpadu (gabungan waktu dan tempat)

• Pengambilan contoh terpadu merupakan campuran contoh yang diambil dari beberapa titik dalam satu
lokasi pada waktu yang berbeda, dengan volume yang sama.
Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 5
• Hasil pengujian contoh terpadu menunjukkan rerata dari waktu dan titik yang berbeda pada suatu lokasi
tertentu.

5.3 Cara pengambilan contoh

Pengambilan contoh dapat dilakukan secara manual atau secara otomatis tergantung dari keperluan dan
fasilitas yang ada.

5.3.1 Cara manual

Pengambilan contoh secara manual mudah diatur waktu dan tempatnya, serta dapat menggunakan bermacam-
macam alat sesuai dengan keperluannya. Keberhasilan pengambilan contoh secara manual sangat tergantung
pada keterampilan petugas yang melaksanakannya.

5.3.2 Cara otomatis

Pengambilan contoh cara otomatis sesuai untuk pengambilan contoh gabungan waktu dan contoh yang diambil
rutin secara berulang-ulang dengan menggunakan peralatan otomatis.

5.4 Penentuan frekuensi pengambilan contoh

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pengambilan contoh yaitu perubahan kualitas lingkungan
dan waktu pengambilan contoh lingkungan. Untuk memperoleh data yang baik maka jumlah frekuensi
pengambilan contoh lingkungan pada suatu lokasi perlu ditentukan secara sistematis.

6. Perlakuan Contoh Uji di Lapangan

Kegiatan yang perlu dilakukan dalam perlakuan contoh di lapangan:

6.1 Pengujian parameter kualitas lingkungan di lapangan

Bila parameter dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat diawetkan maka pengujian harus dikerjakan di
lapangan.

6.2 Perlakuan pendahuluan contoh

Perlakuan pendahuluan yang dilakukan terhadap contoh antara lain adalah penyaringan, ekstraksi dan
pengawetan disesuaikan dengan tujuan dan parameter yang di analisis.

7. Pengendalian Mutu di Lapangan

Pengendalian mutu di lapangan digunakan untuk mengetahui bias yang ditimbulkan karena kontaminasi,
deteriorisasi, maupun perubahan selama pengambilan contoh hingga analisis di laboratorium. Contoh
pengendalian mutu lapangan yang ditetapkan harus diperlakukan sebagaimana contoh yang diambil dari
lapangan.

Berikut ini pengendalian mutu lapangan yang diperlukan dalam pengambilan contoh lingkungan, penerapannya
disesuaikan dengan kebutuhan:

7.1 Blanko lapangan (field blank) disederhanakan sesuai dengan Lampiran 1 Point. 9

Blanko lapangan digunakan untuk memberikan informasi tentang keberadaan kontaminan selama proses
pengambilan contoh, penggunaan peralatan lapangan, bahan pengawet, atau transportasi ke laboratorium.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 6


Dalam penerapannya, frekuensi yang direkomendasikan untuk penggunaan blanko lapangan adalah 5% atau 1
per kegiatan pengambilan contoh lingkungan.

Blanko lapangan dapat dilakukan salah satu atau lebih hal-hal dibawah ini, disesuaikan dengan matrik contoh
uji:

a) Blanko matrik (matrix blank)

Blanko matrik adalah air bebas analit yang mempunyai matrik hampir sama dengan contoh yang akan diambil.
Dalam beberapa literatur blanko matrik disebut juga blanko lapangan. Blanko matrik dipaparkan pada
lingkungan di lokasi pengambilan contoh untuk mengetahui kontaminasi selama proses pengambilan contoh
secara keseluruhan. Blanko matrik diawetkan dan diperlakukan sama halnya dengan contoh yang diambil dari
lapangan.

b) Blanko media (sampling media blank)

Blanko media digunakan untuk mendeteksi kontaminasi berkaitan dengan media yang digunakan untuk
pengambilan contoh di lapangan, misalnya peralatan pengambilan contoh, wadah contoh, penyaring atau filter
yang meliputi antara lain:

(1) Blanko peralatan (equipment blank)


Blanko peralatan merupakan air bebas analit yang dilewatkan melalui water sampler sesaat akan
dilakukan pengambilan contoh di lapangan. Air yang telah melewati water sampler tersebut ditampung
dalam wadah contoh yang sesuai. Blanko tersebut diberi identitas khusus dan diperlakukan sama
halnya dengan contoh.

(2) Blanko wadah contoh (container blank)


Salah satu wadah contoh yang akan digunakan dalam proses pengambilan contoh lingkungan diambil
secara acak. Wadah yang telah dipilih tersebut diisi dengan air bebas analit dan dibawa ke lokasi
pengambilan contoh. Blanko wadah contoh tersebut diperlakukan sebagaimana contoh sesungguhnya
kemudian dibawa ke laboratorium untuk dianalisis seperti halnya contoh yang diambil dari lokasi
pengambilan contoh lingkungan .

(3) Blanko penyaring (filter blank)


Apabila penyaringan diperlukan dalam proses analisis, maka penggunaan blanko penyaring harus
diterapkan untuk mendeteksi keberadaan kontaminasi yang berasal dari kertas saring maupun
peralatan saring. Untuk analisis air, blanko penyaring merupakan air bebas analit yang dilewatkan
pada filter yang telah dicuci sesuai prosedur yang ditetapkan. Air yang telah melewati filter tersebut
ditampung pada wadah yang sesuai dan diperlakukan sebagaimana contoh yang akan dianalisis.

c) Blanko perjalanan (trip blank or transport blank)

Blanko perjalanan diterapkan ketika contoh lingkungan yang diambil mempunyai sifat mudah menguap.
Sekurang-kurangnya satu blanko perjalanan harus disiapkan untuk setiap jenis contoh yang mudah menguap.
Blanko perjalanan merupakan air bebas analit yang disiapkan di laboratorium. Blanko tersebut dibawa ke lokasi
pengambilan contoh, didiamkan tanpa dibuka selama pengambilan contoh dan dibawa kembali ke laboratorium
sebagaimana contoh sesungguhnya.

7.2 Contoh kontrol (control sample)

Contoh kontrol adalah contoh yang mempunyai media hampir sama dengan matrik contoh yang diuji yang
diambil pada waktu bersamaan dengan pengambilan contoh di dekat lokasi dimana pengambilan contoh
dilakukan. Lokasi pengambilan contoh kontrol tersebut harus pada area yang diperkirakan tidak terkontaminasi
oleh polutan yang akan di uji sehingga dapat digunakan sebagai base line. Dalam hal ini, contoh kontrol dikenal
juga sebagai site blank, background sample atau matrix sample.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 7


7.3 Contoh terbelah (split samples)

Contoh terbelah merupakan :


• replika contoh yang mewakili titik pengambilan contoh pada waktu yang sama
• diambil dari satu titik pengambilan contoh selanjutnya dimasukkan ke dalam satu wadah yang sesuai
kemudian dicampur sehomogen mungkin serta dibagi ke dalam dua wadah yang telah disiapkan.
Kedua contoh tersebut diawetkan (bila diperlukan) serta mendapat perlakuan sama selama dalam
perjalanan maupun preparasi dan analisis di laboratorium.
• Digunakan untuk pengecekkan kinerja analitik khususnya penentuan presisi. Apabila nilai presisi yang
diperoleh tidak memenuhi batasan yang dapat diterima, maka tindakan perbaikan dilakukan untuk
menemukan akar penyebab masalah.
• Jika diperlukan, pengambilan contoh dapat diulang pada titik pengambilan contoh tersebut.

7.4 Contoh duplikat lapangan (field duplicate sample)

Contoh duplikat lapangan digunakan untuk pengecekan presisi secara keseluruhan proses pengambilan contoh
dan analisis di laboratorium. Contoh duplikat merupakan contoh independen yang diambil pada waktu yang
hampir sama dari titik pengambilan contoh yang sama.

8. Pengangkutan Contoh Uji

8.1 Label contoh dan catatan lapangan

Wadah contoh harus diberi label yang berisi keterangan sekurang-kurangnya sebagai berikut: jenis contoh, titik
pengambilan contoh, tanggal, waktu, dan parameter,.

8.2 Pengepakan dan pengangkutan contoh

Setiap contoh yang telah dimasukkan kedalam wadah sebelum diangkut ke laboratorium harus diberi label
terlebih dahulu untuk menghindari tertukarnya contoh. Botol-botol contoh ditutup rapat dan dimasukkan ke
dalam kotak yang telah dirancang khusus sehingga contoh tidak pecah atau tumpah selama pengangkutan dari
lapangan ke laboratorium.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 8


DAFTAR PUSTAKA

American Society for Testing and materials, ASTM D4515-85, “Standar Partice for Estimation of Holding Time
for water Samples Containing Organic Constituents”, Philadelphia, PA, USA;

Barcelona, Michael J., 1988, “Overview of the Sampling Process”, in Principles of Environmental sampling,
Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;

Bartam, Jamie and Richard Balance, editor, 1996, “Water Quality Monitoring – a practical guide to the desaign
and implementation of fresh water quality studies and monitoring programmes”, published on behalf of UNEP,
WHO, TJ Press Ltd, Cornwall;

Bourke, John B; Spittler, Terry D; and Young, Susan J, 1988, “Sample Size Relation to Analytical Quality
Assurance and Quality Control Requirements”, in Principles of Environmental Sampling, Editor by Lawrence H.
Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;

Cowgill, U.M., 1988, “Sampling Waters the Impact of Sample Variability on Planning and Confidence Levels” in
Principles of Environmental sampling, Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book,
American Chemical Society, USA;

Csuros, Maria, 1994, “Environmental Sampling and Analysis for Technicians”, Lewis Publishers, USA;

Dick, Elie M., 1994, “Water and Wastewater Sampling for Environmental Analysis” in Environmental Sampling
for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;

Hadi, Anwar, 2005, “Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025: 2005 – Persyaratan Umum Kompetensi
LaboratoriumPengujian dan Laboratorium Kalibrasi”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Hadi, Anwar, 2005, “Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan”, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta

Hoffmann, Peter, 1994, “General Aspek of Environmental Sampling” in Environmental Sampling for Trace
Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;

Hutagalung, Horas P., “Penyaringan Contoh Air Laut”, 1997, dalam Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan
Biota – Buku 2, Editor Horas P. Hutagalung, Deddy setiapermana, S Hadi Riyono, Pusat Litbang Oseanologi,
LIPI, Jakarta;

Hutagalung, Horas P., Pengambilan dan Pengawetan Contoh Air Laut, 1997, dalam Metode Analisis Air Laut,
Sedimen dan Biota – Buku 2, Editor Horas P. Hutagalung, Deddy setiapermana, S Hadi Riyono, Pusat Litbang
Oseanologi, LIPI, Jakarta;

Keith, Lawrence H., 1990, “Environmental Sampling and Analysis : A Practical Guide”, Lewis Publishers, USA;

Klapper, H., Rast, W., and Uhlmann, D., 1994, “Guidelines for Sampling freshwater for Eutrophication
Management Prgograms”, in Environmental Sampling for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher,
Germany;

Lewis, David. L., 1988, “Assessing and Contolling Sample Contamination”, in Principles of Environmental
sampling, Editor by Lawrence H. Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;

Parr, Jerry; Ballinger, Mark; Callaway, Owen; and Carlberg, Kathy, 1988, “Preservation Techniques for Organic
and Inorganic Compounds in Water Samples”, in Principles of Environmental sampling, Editor by Lawrence H.
Keith, ACS Professional reference Book, American Chemical Society, USA;
Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 9
Rump, hans Hermann & Krist, Helmut, 1992, “Laboratory Manual for the Examination of Water, Wastewater
and Soil”, VCH Publisher, Germany;

Schenk, Volker, 1994, “Sampling of Groundwater for General Quality Monitoring”, in Environmental Sampling
for Trace Analysis, Editor by Bern Market, VCH Publisher, Germany;

Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 1060-B. Collection of samples, 2004, 21th
edition, American Public Health Association, American Water Works Association, Water Pollution Control
Federation, Washingthon, D.C

SNI 03-7016-2004, Standar Nasional Indonesia, Tata cara pengambilan sampel dalam rangka pemantauan
kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai ICS 13.060.45 Badan Standardisasi Nasional

Texas Natural Resourece Conservation Comission (TNRCC), Water Quality Division, June 1999, “Surface
Water Quality Monitoring Procedure Manual;

WMO, 1988, “Manual on Water Quality Monitoring : Planning and Implementation of Sampling and Field
Testing, Operational Hydrology”, Report No. 27, World Meterorological Organization, Geneva, in Water Quality
Monitoring – a practical guide to the desaign and implementation of fresh water quality studies and monitoring
programmes, edited by Jamie bartam and Richard Balance, 1996, published on behalf of UNEP, WHO, TJ
Press Ltd, Cornwall.

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 10


Lampiran 1
CONTOH

Dokumen Perencanaan Pengambilan Contoh Lingkungan

1. Tujuan Pengambilan Contoh


1.1 Pengumpulan data rona awal lingkungan
1.2 Pemantauan lingkungan
1.3 Pengawasan/penegakan hukum lingkungan
1.4 Penelitian di bidang lingkungan

2. Bidang Pengujian Kualitas Lingkungan dan Parameter yang Diuji


2.1 Air, sebutkan parameter
2.2 Udara, sebutkan parameter
2.3 Sedimen, sebutkan parameter
2.4 Biologi, sebutkan parameter
2.4 lain-lain (...............................), sebutkan parameter

3. Administrasi Pengambilan Contoh


3.1 Tanggal pengambilan contoh
3.2 Nama petugas pengambil contoh
3.3 Surat tugas dan/atau surat pengantar untuk memasuki suatu pabrik atau daerah tertentu
3.4 Dokumentasi
3.4.1 Daftar periksa persiapan pengambilan contoh
3.4.2 Formulir rekaman data pengambilan contoh termasuk rincian kondisi lingkungan selama
pengambilan contoh yang dapat mempengaruhi interpretasi hasil pengujian
3.4.3 Laporan pengambilan contoh

4. Peralatan Pengambilan Contoh


4.1 Peralatan utama, lampirkan
4.2 Peralatan pendukung, lampirkan
4.3 Peralatan kesehatan dan keselamatan kerja, lampirkan
4.4 Kalibrasi/pemeriksaan unjuk kerja peralatan
4.5 Pencucian peralatan

5. Wadah Contoh
5.1 Jumlah wadah contoh yang diperlukan, sebutkan
5.2 Jumlah wadah blanko yang diperlukan, sebutkan
5.3 Jenis wadah, sebutkan
5.4 Ukuran wadah, sebutkan
5.5 Pencucian wadah, sebutkan

6. Jumlah dan Perlakuan Contoh (Contoh uji)


6.1 Jumlah contoh yang harus diambil, sebutkan
6.2 Ukuran contoh, sebutkan (mg, mL, m3, dll)
6.2 Perlakukan contoh, sebutkan (pengawetan kimiawi, fisika, dll)

7. Prosedur Pengambilan Contoh


7.1 Frekuensi pengambilan contoh, sebutkan
7.2 Waktu pengambilan contoh, sebutkan
7.3 Lokasi pengambilan contoh, sebutkan (diagram, sketsa atau foto)
7.4 Titik pengambilan contoh, sebutkan (diagram, sketsa, foto atau koordinat)
7.5 Acuan metode pengambilan contoh yang digunakan, sebutkan

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 11


8. Teknik Pengambilan Contoh
8.1 Sesaat
8.2 Gabungan waktu
8.3 Gabungan tempat
8.4 Gabungan kedalaman
8.5 Terpadu
8.6 Berkelanjutan
8.7 Khusus (berdasarkan ketersediaan contoh uji)

9. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu


9.1 Penggunaan blanko
9.1.1 Blanko peralatan
9.1.2 Blanko wadah contoh
9.1.3 Blanko penyaringan
9.1.4 Blanko perjalanan
9.1.5 Blanko lapangan
9.1.6 Duplicate sample
9.1.7 Split sample

10. Pengamanan Contoh


10.1 Identifikasi/pengkodean contoh
10.2 Pengemasan contoh
10.3 Penyegelan wadah contoh
10.4 Tindakan pencegahan selama transportasi ke laboratorium
10.5 Tindakan perbaikan selama transportasi ke laboratorium, jika ada ketidaksesuaian
10.6 Penyimpanan contoh uji di laboratorium

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 12


Lampiran 2

Tentukan Tujuan
Pengambilan Contoh

Tentukan Lokasi dan Jumlah Titik


Pengambilan Contoh

Tentukan Bidang Pengujian


(air, udara, tanah, biologi)
dan Parameter Uji

Tentukan Teknik Pengambilan


Contoh Uji

Tentukan Metode Pengujian di


Laboratorium termasuk QA/QC

Tentukan Jumlah dan Volume serta


Waktu, Lama dan Frekuensi Tentukan Petugas,
Tentukan Jaminan Mutu
Dokumen serta K-3
dan Pengendalian Mutu
di Lapangan Tentukan Peralatan Pengambil
Contoh dan Wadah Contoh

Tentukan Pengawetan dan Batas


Maksimum Waktu Simpan

Tentukan Pengamanan Contoh dan


Rekaman di Lapangan

Tentukan Transportasi Contoh

Pengujian di Laboratorium
termasuk QA/QC

Proses penyusunan perencanaan pengambilan contoh uji lingkungan

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 13


Lampiran 3

CONTOH

Rekaman Data Pengambilan Contoh Lingkungan

1. Nama petugas pengambil contoh :


2. Tanggal pengambilan contoh :
3. Jam pengambilan contoh : ………. sampai ……..
4. Lokasi pengambilan contoh :
5. Jenis dan uraian contoh :
6. Tipe contoh :
Gabungan waktu Gabungan tempat Sesaat
1) interval waktu :
2) volume subsample :
3) total waktu yang dibutuhkan :
4) contoh tidak diambil pada jam :
alasan :

7. Acuan metode pengambilan contoh :


8. Titik pengambilan contoh :
No. urut Titik pengambilan contoh Diagram/sketsa/foto
(bila diperlukan gunakan ordinat) lokasi pengambilan contoh
...dari …
...dari …
...dari …
……..
…….
…….
…….
…….
…….
Dst
Rincian dari kondisi lingkungan selama pengambilan Hasil pengukuran parameter lapangan :
contoh yang dapat mempengaruhi interpretasi hasil
pengujian :

…………,…………….
Petugas pengambil contoh,

(………………………….)

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 14


Lampiran 4
CONTOH

Rangkaian Pengamanan Contoh

No. No. Jenis Wadah Volume Tipe Pengawetan Batas Parameter Metode
Urut kode Contoh Contoh Maks.
Lab Waktu
Simpan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
… dari.
…..dari
…..dari.
....……
……….
……….
……….
……….
……….
………
dst
Catatan : abnormalitas atau penyimpangan dari kondisi normal, jika diperlukan

Diserahkan oleh petugas pengambil Diserahkan oleh petugas penerima Diserahkan oleh penyelia
contoh contoh laboratorium laboratorium
Tanggal : Jam : Tanggal : Jam : Tanggal : Jam :
Paraf : Paraf : Paraf :

1 3 5
Diterima oleh petugas penerima Diterima oleh penyelia laboratorium Diterima oleh analis laboratorium
contoh laboratorium Tanggal : Jam : Tanggal : Jam :
Tanggal : Jam : Paraf : Paraf :
Paraf :
4 6
2

Pedoman Pengambilan Contoh Uji Lingkungan Halaman 15

Anda mungkin juga menyukai