KUALITAS
AIR di HOTEL kintamani
2
Untuk mendapatkan validitas
data pengujian parameter
kualitas lingkungan yang
dapat dipercaya tidak hanya
dibutuhkan peralatan
pengambilan sampel yang
memenuhi syarat serta
personil yang kompeten
namun juga prosedur dan
teknik pengambilan yang
benar
3
Pengambilan sampel yang dilakukan secara
baik dan benar, akan diperoleh data yang
bersifat:
Obyektif data yang dihasilkan sesuai dengan
keadaan sebenarnya
Representatif data mewakili kumpulannya
Teliti dan tepatdata terjamin kebenarannya
Tepat waktusesuai dengan kebutuhan pada saat
tertentu
Relevanmenunjang persoalan yang dihadapi
4
PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
5
Kegiatan Pengawasan Kualitas AM
Inspeksi Sanitasi
Rekomendasi TL
Pemantauan
Pelaksanaan TL
6
Perencanaan Pengambilan
sampel Air Minum
DOKUMEN PERENCANAAN PENGAMBILAN SAMPEL
Vol/ukuran sampel
Peralatan
Media/reagensia:
H2SO4 1:1
H NO3 1:1
NaOH 6 N
Buffer pH 4, 7 dan 10
Lart. KCL
8
Lanjutan………………
Pengamanan sampel
Identifikasi/pengkodean sampel
Pengemasan sampel
Penyegelan wadah sampel
Pencegahan selama transportasi
Perbaikan selama transportasi apabila ada yang tidak sesuai
Penyimpanan sampel dilab.
9
Persiapan pengambilan Sampel
Persiapan yang harus dilakukan:
1. Persiapan peralatan pengambilan sampel
2. Persiapan peralatan pendukung
3. Persiapan peralatan pengukuran dilapangan
4. Persiapan peralatan wadah sampel & jumlah
5. Persiapan Reagen/pengawet
6. Persiapan formulir/rekaman
10
Persiapan Peralatan Pengambil Sampel
dan Wadah Sampel harus memenuhi
syarat :
1. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat
sampel & tidak bereaksi dengan sampel
2. Mudah dicuci
3. Kapasitas/volume sesuai tujuan pengambilan
4. Tidak mudah pecah atau bocor
5. Mudah dan aman dibawa
11
Lanjutan……………………
13
Contoh beberapa cara penanganan dalam tabel:
Parameter Tempat Keperluan Pengawetan Batas
Penyimpanan Contoh Penyimpanan
(dianjurkan)
Logam terlarut P,Gelas 250 Disaring segera dan 6 bulan
ditambah
HNO3 sampai pH ≤ 2
Posphat P,Gelas 100 Pendinginan 4 0 C 28 hari
KOK/COD P,Gelas 50 Tambahkan H2SO4 28 hari
KOB P,Gelas 500 sampai pH ≤2 dinginkan 48 jam
pH P,Gelas - - Di lapangan
DO/OT P,Gelas 250 Pendinginan 4 0 C Di lapangan
Sisa Klor P,Gelas 25 - Di lapangan
TSS P,Gelas 50 Pendinginan 4 0 C 48 jam
14
Volume Sampel (SNI 06-2412-1991) Metode
Pengambilan Contoh Kualitas Air)
Pemeriksaan Volume Keterangan
contoh
Fisika 2 Liter
Kimia 5 Liter
Bakteriologi 100 Ml
15
Lanjutan…………………………
Persiapan rekaman lapangan
Meliputi:
Identitas petugas
Tanggal pengambilan sampel
Identifikasi sampel
Lokasi dan/atau titik pengambilan sampel termasuk
diagram, sketsa atau foto
Acuan pada rencana dan prosedur pengambilan
sampel
Rincian kondisi lingkungan selama pengambilan
sampel yang dapat mempengaruhi interprestasi hasil
pengujian.( Hasil Inspeksi Sanitasi)
Hasil pengukuran parameter lapangan 16
Dasar Penentuan Lokasi/ Titik Pengambilan
Sampel
Pertimbangan Umum :
Pengalaman masa lampau, frekuensi outbreak, pencemaran,
penyediaan air bersih
Masalah yang ada sekarang ditinjau dari ketersediaan tenaga,
biaya, fasilitas laboratorium, dan keadaan sosial ekonomi,
keterbatasan peraturan perundangan
Daerah yang potensial gangguan air,area yang miskin keadaan
sanitasinya, daerah padat penduduk, daerah industri dengan
pencemaran berat, daerah yang tekanan airnya rendah pada ujung
daerah distribusi dan sepanjang jalur distribusi.
17
Lanjutan……
19
Jumlah Titik Sampling
22
PASAL 5
23
CONTOH pasal 5 ayat (2)
AIR BAKU
PELAYANAN
IPA R
DISTRIBUSI
24
CONTOH pasal 5 ayat (3)
SISTEM FISIK NONPERPIPAAN
Sumur Dangkal
Sumur Air Tanah
Dalam (SATD)
Penampung Air
Sumur Pompa
Hujan (PAH)
Tangan (SPT)
25
Sistem NonPerpipaan Terlindungi
10m
Septik Tank
Sumur Penduduk
26
PASAL 6
27
PERMENKES
No : 736/MENKES/PER/VI/2010
TATA LAKSANA PENGAWASAN KUALITAS
AIR MINUM
PENGAWASAN EKSTERNAL :
DKK/KKP,AM UNTUK TUJUAN
KOMERSIL DAN NON KOMERSIL
PENGAWASAN INTERNAL
:PENYELENGGARA AIR MINUM ,UNTUK
TUJUAN KOMERSIL
28
PENGAWASAN KUALITAS AIR
• EKSTERNAL • INTERNAL
• Sistem Jaringan • Sistem Jaringan
perpipaan : titik terjauh perpipaan : setiap unit
pada unit distribusi produksi dan unit
• Depot Air Minum : Unit distribusi
Pengisian Galon/wadah • Depot Air Minum : Unit
air Minum produksi Unit Pengisian
• Bukan Jaringan Perpipaan Galon/wadah air Minum
: Setiap sarana Air Minum • Bukan Jaringan Perpipaan
: Setiap sarana Air Minum
29
Air minum dengan sistem jaringan perpipaan
(Internal)
Pengambilan sampel untuk pengawasan internal dilaksanakan dengan
ketentuan minimal sbb:
* Sisa khlor diuji pada outlet reservoir dgn nilai maks 1 mg/l dan titik
terjauh unit min 0,2 mg/l
** Parameter kimia tambahan yang ditetapkan oleh Perda 30
DEPOT AIR MINUM (INTERNAL)
AIR BAKU
Ketentuan minimal sbb:
34
Air minum dengan sistem jaringan perpipaan
Pengambilan sampel dilaksanakan berdasarkan hasil laporan pengawasan
internal penyelenggaraan air minum dgn ketentuan minimal sbb:
* Sisa khlor diuji pada outlet reservoir dgn nilai maks 1 mg/l dan titik
terjauh unit min 0,2 mg/l
** Parameter kimia tambahan yang ditetapkan oleh Perda
35
DEPOT AIR MINUM
Pengujian sampel air minum dilakukan terhadap air yang siap dimasukkan ke
dalam galon/wadah air sesuai kebutuhan dengan ketentuan minimal sbb:
38
CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Biologi
Kegiatan pengambilan dilakukan secara aseptis
39
PENGAMBILAN SAMPEL
MIKROBIOLOGI AIR
DENGAN METODE H2S
PERSIAPAN PERALATAN
Peralatan yang digunakan terdiri atas :
Botol contoh uji warna gelap (steril) volume 200 mL .
Kruistang
Korek api
Tas sampling
Pipet 10 mL (steril)/Gelas ukur (steril)
Tabung atau Botol yang telah berisi media H2S
Bahan yang digunakan terdiri atas:
Spirtus / alkohol
Kapas
Alat tulis
PERALATAN PENGAMBILAN SECARA
BAKTERIOLOGI
Disiapkan botol contoh uji steril yang telah berisi media H2S
Kran dibuka selama tiga sampai lima menit dan air dibiarkan
mengalir, kemudian kran ditutup kembali.
Kran diplambir dengan cara membakar mulut kran hingga keluar uap
air, apabila kran terbuat dari plastik atau bahan yang tidak tahan
panas dilakukan dengan cara mengoleskan desinfektan (alkohol atau
spiritus).
Tutup tabung/botol contoh uji dibuka dan mulut tabung/botol contoh
uji diplambir, selanjutnya tabung/botol contoh uji diisi dengan
contoh uji 20mL/100 mL (batas tanda), kemudian mulut tabung/botol
contoh uji diplambir lagi dan segera ditutup kembali.
. PENGAMBILAN CONTOH UJI
AIR MINUM MELALUI KRAN
Disiapkan botol contoh uji steril yang dilengkapi dengan tali dengan pemberat.
Kertas pembungkus botol contoh uji dibuka mulai dari bagian atas sehingga
kertas pelindung bagian bawah digunakan sebagai pelapis untuk memegang
botol contoh uji agar tangan tidak bersentuhan langsung dengan botol contoh
uji.
Tali yang membelit botol contoh uji diurai di sisakan 2 -3 lilitan, kemudian
tutup botol contoh uji dibuka dan mulut botol diplambir.
Botol contoh uji diturunkan pelan – pelan, sampai mulut botol masuk ke dalam
contoh uji sekitar 10 – 20 cm ( bila tinggi air memungkinkan ), setelah
diperkirakan botol contoh uji telah penuh dengan contoh uji tali ditarik ke atas
dan peganglah badan botol contoh uji.
Mulut botol contoh uji diplambir .
Masukkan contoh uji ke dalam tabung/botol yang telah berisi media H2S
sebanyak 20 mL/100 mL, mulut tabung/botol diplamblir dan segera ditutup .
Buka pembungkus luar
Ikatkan tali pada telapak tangan
Bakar mulut botol
Masukkan botol ke dalam sumur tanpa menempel dinding
sumur
Bakar kembali mulut botol
Kemas kembali seperti semula
IDENTIFIKASI DATA
Contoh uji harus dilengkapi dengan data tentang
identifikasi dan deskripsi lapangan dimana contoh uji
diambil
Cotoh uji diberi no kode, Nama dan tanda tangan
petugas pengambil.
66