Anda di halaman 1dari 11

MATERI DASAR III:

PERAN KONSELING DAN TES HIV DALAM


PENCEGAHAN, PERAWATAN, DUKUNGAN
DAN PENGOBATAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
• TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM:
– Setelah mengikuti pelatihan peserta memahami peran
pemeriksaan dan konseling HIV dalam pencegahan,
perawatan, dukungan dan pengobatan HIV

• TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


Setelah selesai mengikuti sesi peserta latih mampu:
1. Menjelaskan berbagai tujuan dan latar belakang
pemeriksaan HIV
2. Menjelaskan prinsip dasar tes dan konseling HIV
3. Menjelaskan Pendekatan pemeriksaan HIV yang
digunakan di Indonesia
4. Mengenal model KTHIV
5. Menjelaskan alur tes HIV diagnostik
POKOK BAHASAN
1. Tujuan dan latar belakang pemeriksaan HIV
2. Prinsip Dasar Tes dan Konseling HIV
3. Pendekatan Pemeriksaan HIV
4. Model Layanan Tes dan Konseling HIV
5. Alur Pemeriksaan Dan Konseling HIV
Pokok Bahasan 1: TUJUAN DAN LATAR
BELAKANG PEMERIKSAAN HIV
Ada 3 jenis tujuan pemeriksaan HIV, yaitu:
1. Penapisan darah donor
2. Survei, surveilans untuk kepentingan program
3. Penegakan diagnosis klinis
Pokok Bahasan 2: PRINSIP DASAR TES
DAN KONSELING HIV

• Semua pemeriksaan HIV harus mengikuti


prinsip yang telah disepakati secara global
yaitu 5 komponen dasar yang disebut 5C:
1. informed consent,
2. confidentiality,
3. counseling,
4. correct testing
5. and connection/linkage to prevention, care, and
treatment services)
Prinsip KTHIV
Pokok Bahasan 3:PENDEKATAN PEMERIKSAAN
HIV
Ada 2 jenis pendekatan dalam KTHIV, yaitu
1.Konseling Tes HIV atas inisiatif pemberi
layanan kesehatan dan konseling yang
disingkat dengan KTIP
2.Konseling dan tes HIV secara sukarela yang
disingkat dengan KTS
Pokok Bahasan 4: MODEL LAYANAN TES
DAN KONSELING HIV
Berdasarkan tempat layanannya maka pemeriksaan HIV dapat
diselenggarakan di:
1.Terintegrasi di fasilitas layanan Kesehatan di mana pendekatan KTIP
lebih dominan, baik yang menetap maupun yang bergerak.
2.Di suatu klinik mandiri yang terletak di komunitas dengan layanan
kesehatan yang sangat terbatas yang cenderung dengan pendekatan
KTS.
3.Sementara di Indonesia terkembang juga layanan pemeriksaan HIV
untuk kelompok tertentu yang diatur dengan pertaturan tertentu
seperti: di kalangan TNI/POLRI; layanan bagi WBP di lapas/ rutan;
layanan di tempat kerja; layanan bagi tenaga kerja migran.
Pokok Bahasan 5: ALUR PEMERIKSAAN
DAN KONSELING HIV
Form rujukan tes HIV dan
Informed Consent

Konseling Pra tes Pengambilan


HIV sampel darah

Pendaftaran / Pemeriksaan
Administrasi Laboratorium (satu
atap atau rujukkan)

Klien Konseling Penyerahan


Pasca tes HIV hasil tes darah
Peran Konseling dan Tes HIV sebagai pintu masuk menuju
Pencegahan, Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan

Penerimaan status,
Peningkatan Perawatan diri, Komunikasi Memfasilitasi rujukan
kualitas hidup dan perubahan perilaku, dan PPIA, akses kesehatan
perencanaan masa pencegahan positif reproduksi dan
depan: pengasuhan kesehatan seksual
anak

Konseling dan Manajemen dini


Konseling Pemeriksaan pemeriksaan infeksi
lanjutan HIV oportunistik dan informasi
pengobatan HIV (ART)

Pendidikan dan
informasi Dukungan dan
masyarakat: untuk Perawatan di rumah,
Normalisasi HIV- komunitas dan
Memfasilitasi informasi dan
AIDS masyarakat
rujukan terkait dukungan
psikososial dan akses ekonomi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai