Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK PENGAMBILAN

SAMPEL AIR

Oleh
Siti Raudhatul
Kamali, M.Sc
Pengendalian Mutu
Lingkungan
Pengambilan sampel yang representatif,
Penggunaan peralatan yang tepat,
Penanganan dan pengawetan yang sesuai,
Prosedur identifikasi dan rangkaian
pengamanan sampel yang sesuai, dan
Pengendalian mutu lapangan yang tepat.
Lokasi dan titik pengambilan
sampel
Sampel Air Limbah
1. Untuk mengetahui efisiensi proses produksi
Sampel diambil dari bak kontrol air limbah
sebelum masuk ke pipa atau saluran gabungan
yang menuju ke instalasi pengolahan limbah
(IPAL)
2.Untuk mengevaluasi efisiensi IPAL
Sampel diambil pada titik masuk dan titik
keluar IPAL
3. Untuk mengendalikan pencemaran air
Sampel diambil pada tiga titik yaitu :
- Titik perairan penerima sebelum air
limbah masuk ke badan air (sungai)
- Titik akhir saluran pembuangan limbah
sebelum masuk ke badan air
- Titik perairan penerima setelah air limbah
masuk ke badan air
Keterangan:
1 : bak kontrol saluran air limbah
2 : input IPAL
3 : output IPAL
4 : perairan penerima sebelum limbah masuk ke badan air
5 : perairan penerima sebelum limbah masuk ke badan air
Sampel Air Permukaan
Air pemukaan dibagi menjadi dua yaitu air
sungai dan air waduk atau danau
1. Sampel air sungai
Khusus untuk pertemuan dua sungai, lokasi
pengambilan sampel adalah lokasi dimana air
dari kedua sungai telah bercampur secara
sempurna.
2. Sampel air waduk atau danau
Pengambilan sampel dilakukan pada beberapa lokasi
yaitu :
- Daerah masuknya air sungai ke danau,
bertujuan untuk mengetahui kualitas air setelah
masuknya air sungai
- Daerah tengah danau
bertujuan untuk mengetahui kualitas air danau
- Daerah keluarnya air danau
bertujuan untuk mengetahui kualitas air danau
bila dibandingkan dengan kualitas air di daerah
masuknya air sungai.
Titik pengambilan sampel adalah pada 0,2x;
0,4x; 0,6x; dan 0,8x kedalaman air
Untuk daerah pantai dan pelabuhan < 5 m, titik
pengambilan adalah 1 m di bawah permukaan,
bagian tengah, dan 0,5 m di atas dasar laut
Proses pengambilan harus hati-hati sehingga
endapan dasar atau sedimen tidak ikut terambil
Parameter Uji
Parameter untuk mengetahui kualitas air
limbah : suhu (oC), daya hantar listrik (DHL),
derajat keasaman (pH), oksigen terlarut (DO),
kebutuhan oksigen kimiawi (COD), kebutuhan
oksigen bioligis (BOD), dan senyawa kation
dan anion yang dominan
Parameter lapangan
pH, suhu, DO, DHL, kekeruhan, debit air, dll
Jenis Industri Parameter Uji
pH, TSS, Cl2 tersisa, Cu, Pb, Zn, Cr,
Soda kostik/Klor
Ni, dan Hg
pH, TSS, CN, krom total, Cr6+, Cu,
Pelapisan logam
Zn, Ni, Cd, dan Pb
pH, BOD, COD, TSS, krom total,
Penyamakan kulit minyak dan lemak, nitrogen total
(sebagai N), dan sulfida (sebagai S)
pH, BOD, COD, TSS, minyak dan
Minyak sawit lemak, dan nitrogen total (sebagai
N)
Pulp dan kertas pH, BOD, COD, dan TSS
pH, BOD, COD, TSS, amonia total
Karet (sebagai NH3-N), dan nitrogen total
(sebagai N)
pH, BOD, COD, TSS, minyak dan
Gula
lemak, dan sulfida (sebagai S)
Ukuran atau Volume Sampel
Ukuran atau volume sampel, bergantung pada jenis
parameter, metode uji yang digunakan, dan distribusi polutan
Contoh, untuk menganalisis minyak dan lemak dalam air
sungai, ukuran minimum sampel air sungai adalah 1000 mL
(Standard Methods, 1998). maka, volume sampel yang
diambil adalah 2000 mL. Pada sampel tersebut kemudian
ditambahkan HCl atau H2SO4 sampai pada pH < 2 dan
disimpan pada pendingin. Untuk keperluan analisis, diambil
1000 mL dan sisanya disimpan sebagai arsip sampel
Keseragaman Sampel
Keseragaman /homogenitas : sesuatu yang memiliki
komposisi yang sama pada setiap titik dan setiap saat
Penilaian intuitif,
Apabila secara visual sampel lingkungan menunjukkan
keseragaman, maka pengambilan sampel sesaat (grab
sample). Namun bila tidak seragam secara visual, sampel
diambil dengan cara pengambilan sampel gabungan
(composit sample) atau sampel terpadu (integrated sample).
Waktu Pengambilan Sampel
Waktu yang tepat ,tidak ada aturan baku,
namun berdasarkan homogenitas sampel
Contoh, pengambilan sampel air sungai
sebaiknya tidak dilakukan pada saat hujan,
sebaliknya pengambilan sampel hujan asam
dilakukan saat turun hujan
Waktu/lama pengambilan sampel ditentukan
oleh tipe sampel
Tipe Sampel
Sampel sesaat (grab sample), sampel gabungan
(composit sample), dan sampel terpadu (integrated
sample)
Grab sample/Batch sample : pengambilan sampel dari
lingkungan pada waktu dan tempat tertentu. Hasil
pengujian sampel sesaat hanya dapat menggambarkan
kondisi lingkungan pada saat sampel diambil
Misal: Sejumlah volume tertentu diambil dari aliran
pembuangan limbah dan dianalisis pH-nya
Composite sample: diperoleh dengan mencampur
beberapa sampel batch yang dikumpulkan dari
tempat sampling yang sama tetapi pada waktu
yang pengambilan yang berbeda.
Misal: setiap 2 jam diambil sampel dan
dikumpulkan dalam tempat yang sama selama 24
jam, kemudian dianalisis, hasil analisis
merupakan rata-rata selama 24 jam
Sampel gabungan dibagi menjadi dua :
- Sampel gabungan tempat
Gabungan antara sampel-sampel sesaat yang
diambil dari tempat yang berbeda dalam waktu
yang sama
- Sampel gabungan waktu
Gabungan sampel-sampel sesaat yang diambil
dari titik yang sama dengan volume dan
interval waktu yang sama
Integrated sample/Continous sample :
monitoring secara kontinu parameter-parameter
lingkungan yang ingin diteliti.
Misal: pengukuran pH dilakukan secara
kontinu dan mencatat perubahan pH yang
terjadi
Contoh kasus

Jika air limbah berfluktuasi sehingga pH


naik turun selama periode tertentu, tentukan
tipe sampel yang sesuai untuk kasus
tersebut?
Peralatan Pengambilan
Sampel
pH-meter, DO-meter, alat tulis, perekam (kamera,
GPS), dokumen terkait (surat tugas, surat izin
masuk, metode acuan pengambilan sampel), dan
peralatan pendukung lain seperti meteran, tali,
gunting, stopwatch, dan sebagainya.
Peralatan kesehatan dan keamanan : pakaian lab
dan sepatu bot, helm, sarung tangan, masker,
pelindung telinga, dan P3K.
Wadah Sampel
Terbuat dari gelas atau plastik (sesuai dengan jenis sampel yang
diambil),
Dapat ditutup dengan kuat dan rapat,
Mudah dibersihkan (dicuci),
Tidak mudah pecah atau bocor,
Tidak menyerap zat-zat kimia dari sampel,
Tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam sampel,
Tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan sampel.
Penyimpanan & Pengawetan
Sampel
Tujuan: mencegah terjadinya perubahan integritas
sampel akibat transportasi dan penyimpanan
sementara sebelum analisis dilakukan
Penyebab perubahan integritas sampel:
1. Reaksi kimia
2. Reaksi biologis
3. Interaksi analit (komponen yang akan
dianalisis) dengan botol/penampung sampel
Pengawetan secara fisika : mendinginkan sampel sampai
pada suhu 2-4oC dan menutup rapat wadah sampel sehingga
tidak ada pengaruh udara luar.
Pengawetan secara kimia : pengaturan pH atau penambahan
zat-zat kimia tertentu yang dapat menghambat aktivitas
mikroorganisme atau mencegah terjadinya reaksi kimia.
Batas penyimpanan maksimum sangat dipengaruhi oleh
karekteristik matrik dari sampel tersebut, sifat parameter uji,
dan teknik pengawetannya
Pengamanan Sampel di
Lapangan
Ketika sampel lingkungan telah diambil, tiap
wadah sampel harus diberi label identifikasi. Label
tersebut digunakan untuk menelusuri rekaman
sehingga kekeliruan dapat diminamalisir.
Pada umumnya, label identifikasi memuat nomor
wadah, lokasi pengambilan sampel, waktu
pengambilan, jenis sampel, pengawetan, parameter
uji, dan nama petugas pengambil sampel.
Pengendalian mutu lapangan

Pengendalian mutu lapangan bertujuan


mengecek secara sistematis kesalahan yang
mungkin terjadi sejak pengambilan sampel
sampai pengujian laboratorium.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan
menggunakan blank, duplicate sample
Pada analisis air, apabila diperlukan blanko, maka harus
disiapkan air dengan kriteria yang mengacu pada parameter
yang akan dianalisis
Misalnya air suling bebas nitrit bila dilakukan analisis nitrit,
air suling bebas amonia untuk analisis amonia, air suling
bebas organik untuk analisis BOD, minyak dan lemak, serta
pestisida, air suling bebas ion untuk analisis sulfida, dan air
suling ganda (aquabidest) untuk analisis lainnya

Anda mungkin juga menyukai