Anda di halaman 1dari 22

KROMATOGRAFI KERTAS

Disusun Oleh :
KELOMPOK I
M.OZI FIRDAUS (G1C 013 031 )
HIDJAZY HAMIDI (G1C 013 018 )
SITI JUHAIRI (G1C 013 )
INDA ILIYIN (G1C 013 022)
SITI LAILI ZARWATI (G1C 013)
SHAFA BAGES S. (G1C 013)

Sejarah Kromatografi Kertas


Teknik kromatografi kertas
diperkenalkan oleh consden,
gordon, dan martin (1944) yang
menggunakan
kertas
saring
sebagai penunjang fase diam dan
fase geraknya adalah eluen.

Kromatografi Kertas
Kromatografi kertas adalah Kromatografi cairan
- cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan
tipis air yang diserap dari lembab udara oleh
kertas jenis fasa cair lainnya dapat digunakan.
Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa
dapat dilakukan dengan kromatografi kertas,
prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana
lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti
kolom.

Macam-macam Metode
Kromatografi Kertas
Berdasarkan arah dari fase geraknya
yaitu
a.Kromatografi ascending
b.Kromatografi descending

a.Kromatografi ascending
Kromatografi ascending.Kromatografi ascending
merupakan kromtografi kertas dimana arah fase
geraknya menaik, dengan memanfaatkan gaya
kapiler. Pada kromatografi kertas yang menaik,
kertas itu digantung dari atas ruangan agar
kertas tersebut tercelup ke dalam larutan yang
ada di dasar ruangan, dan pelarut akan merangkak
naik di seluruh bagian kertas secara perlahanlahan akibat kapilaritas.

b.Kromatografi descending
Kromatografi descending.Sedangkan kromatografi dengan
metode descending (menurun) dalam pelaksanaannya
memanfaatkan gaya gravitasi sehingga arah fase geraknya
menurun. . Pada kromatografi menurun, pada fase gerak
dibiarkan merabat turun pada kertas. Kertas tersebut
digantung dalam bejana menggunakan bahan antisifon yang
menahan ujung atas kertas di dalam bak pelarut. Dasar
bejana digenangi dengan sistem pelarut yang telah
ditetapkan. Pada bentuk yang menurun, kertas dikaitkan
pada sebuah cawan yang mengandung pelarut yang terletak
diatas ruangan, dan pelarut bergerak ke bawah karena
adanya kapilaritas yang dibantu gravitasi.

Prinsip Kerja
Kromatografi Kertas
Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif
suatu senyawaantaradua cairanyang tidak saling bercampur.
Jadi partisi suatu senyawa terjadiantarakompleks selulosa-air
dan fase gerak yang melewatinya berupa pelarut
organikyangsudah dijenuhkan dengan air atau campuran
pelarut.

Cara kerja kromatografi


kertas
1. Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran
terserah kalian yang penting bisa masuk ke dalam bejana, jangan
terlalu besar dan jangan terlalu kecil).
2. Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas
1 cm untuk mencegah kontak langsung dengan pelarut).
3. Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas.
4. Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana
yang sebelumnya sudah diberi pelarut.
5. Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai.
6. Setelah itu kertas dikeringkan.
7. Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang
dipisahkan dan hitung nilai Rf noda tersebut.

Bila noda tidak berwarna dapat


dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1.Menyemprot kertas dengan pereaksi
penimbul warna seperti ditizon, ninhidrin,
kalium kromat, ammonium sulfide dll
2.Menyinari kertas dengan sinar ultraviolet
3.Mendedahkan kertas pada uap iodium
4.Menentukan harga Rf nya

Dalam kromatografi kertas, kemampuan penahanan


komponen (retensi) oleh fasa diam dinyatakan
dengan besaran Rf (Rate of Flow).
Harga Rf khas untuk setiap komponen pada kondisi
tertentu.
Rf (=factor retardasi atau faktor retensi), yaitu
perbandingan jarak yang ditempuh oleh komponen
dengan jarak yang ditempuh eluen .

Harga Rf dipengaruhi oleh: suhu, jenis kertas, tebal


kertas, dan jenis eluen.

Mekanisme kromatografi
kertas
Kertas dibuat dari serat selulosa. Selulosa merupakan
polimer dari gula sederhana, yaitu glukosa.
Cara melakukannya, cuplikan yang mengandung
campuran yang akan dipisahkan diteteskan / diletakkan
pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong kertas
saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang
bulat. Bila noda telah kering kertas dimasukkan dalam
bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,
dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam
pelarut yang dipilih sebagai fasa bergerak (jangan
sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang
akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).

Lanjutan..
Pelarut bergerak melalui serat dari kertas oleh
gaya kapiler dan menggerakkan komponen dari
campuran cuplikan pada perbedaan jarak
dalam arah aliran pelarut. Bila permukaan
pelarut telah bergerak sampai jarak yang cukup
jauhnya atau setelah waktu yang telah
ditentukan, kertas diambil dari bejana dan
kedudukan dari permukaan pelarut diberi tanda
dan lembaran kertas dibiarkan kering. Jika
senyawa-senyawa berwarna maka mereka akan
terlihat sebagai pita atau nodayang terpisah.

Lanjutan.
Jika senyawa tidak berwarna harus dideteksi
dengan cara fisika dan kimia yaitu dengan
menggunakan suatu pereaksi pereaksi yang
memberikan sebuah warna terhadap
beberapa atau semua dari senyawa -senyawa.
Bila daerah dari noda yang terpisah telah
dideteksi, maka perlu mengidentifikasi tiap
individu dari senyawa. Metoda identifikasi
yang paling mudah adalah berdasarkan pada
kedudukan dari noda relatif terhadap
permukaan pelarut, menggunakan harga Rf.

Lanjutan..
Harga Rf merupakan parameter karakteristik
kromatografi kertas dan kromatografi lapis tipis. Harga
ini merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu
senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan
merupakan besaran karakteristik dan reprodusibel.
Harga Rf didefinisikan sebagai perbandingan antara
jarak senyawa dari titik awal dan jarak tepi muka
pelarut dari titik awal.
Rf = Jarak titik tengah noda dari titik awal
Jarak tepi muka pelarut dari titik awal

Proses kromatografi kertas

Gambar Kromatografi
Kertas

Komponen-komponen
kromatografi kertas
Kertas Kromatografi
Bertindak sebagai tempat mengalirnya fase gerak. Berbagai
macam kertas yang secara komersial tersedia adalah : whatman
1,2,3 mm, kertas asam asetil, kertas kieselguhr, kertas silikon,
kertas selulosa murni, kertas serat kaca dan kertas penukar ion
Spot
noda berwarna yg terbentuk dari hasil kromatografi
Eluen (fase gerak)
Larutan atau campuran larutan yang digunakan
Chamber
Ruangan tempat berlangsungnya kromatografi

Alat-alat kromatografi
kertas

Bejana dan penutupnya (chamber)


Penggaris
Pipa Kapiler
Pensil
Gunting
Penjepit Kertas
Kertas Saring

KELEBIHAN
- Bentuk kromatografi yang paling sederhana,
mudah & murah
- Bisa digunakan untuk identifikasi kualitatif &
analisis kuantitatif
- Keterulangan bilanganRfyang besar pada kertas
sehingga pengukuranRfmerupakan parameter
yang berharga dalam memaparkan senyawa tumbuhan
baru
KEKURANGAN
- Waktu yang relatif lama dan resolusinya rendah

Aplikasi kromatografi kertas


1. Membuktikan adanya senyawa sintesis
pada makanan
2. Pembuktian adanya asam amino dalam
campuran

Refrensi
Anonymous. 2010.
http//:www.wikipedia.org/wiki/kromatografi. Diakses
tanggal 10 mei 2015
Anonymous. 2010. http//:www.blogkita-info/kromatografi
kertas. Diakses tanggal 10 mei 2015
Clark, Jim. 2007. Kromatografi Kertas. http//:www.chemis-try.org/kromatografi kertas/ diakses tanggal 10 mei
2015

Terima Kasih Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai