Anda di halaman 1dari 19

NOPI AGUSTI YANTI

201451548
MEMBRAN BIOFARMASETIK
Terdapat dua jenis membran, • Sebagai model dalam
yaitu membran sintetis dan mempelajari:
membran biologis.
1. pendekatan membran
Membran dapat berupa fase
padat, setengah padat / cair, biologik pada studi
dengan ukuran tertentu, penyerapan
tidak tercampur dengan 2. kompleks atau interaksi
lingkungan sekitarnya dan antara zat aktif dan bahan
umumnya dipisahkan oleh fase
cair . tambahan,
3. proses pelepasan dan
pelarutan
1. Membran polimer berpori (membran
heterogen)
2. Membran polimer tak berpori
(membran homogen)
3. Membran lipida tak berpori
Disebut juga:
Membran dialisis
Membran semipermeabel

Hanya molekul dengan ukuran sama


dengan / lebih kecil dengan pori membran
dapat melintas dan tanpa melarut dengan
senyawa penyusun membran

Laju transpor tergantung pada:


Ukuran pori
Sifat molekul
Komposisi dan kekentalan larutan di kedua sisi
membran
Dalam uji pelepasan zat aktif dari
sediaan semi solid → membran ini
dapat berperan sebagai sawar
pemisah sediaan dengan cairan
sekitarnya
 Dlm uji diperlukan untuk mengatasi
kesulitan yang disebabkan oleh
perubahan yang cepat dari luas
permukaan sediaan yang kontak dengan larutan uji
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi
fenomena perlintasan guna menghindari
kesalahan dalam pengambilan kesimpulan:
Penyerapan di membran atau pembentukan
kompleks
Sifat pembagian membran
Peruraian dan kerusakan zat aktif di dalam pori
membran
Konsentrasi di sekitar reseptor „keadaan hilang“

Contoh membran polimer


berpori lihat buku hal 215 dan
Uji pelepasan invitro hal 216
Transpor terjadi karena kelarutan dan
difusi molekul pada permukaan membran
dan adanya peresapan
Kelebihan membran ini adalah
Impermeabel terhadap ion-ion tertentu dari
larutan dapar yang digunakan dalam uji
(membran SILASTIC ® )
Impermeabel terhadap molekul-molekul kecil
(air dan molekul ion) tetapi meloloskan molekul
non-ionik dan ionik ber-BM tinggi (membran
NILON)
Terdiri dari suport mekanik inert berfungsi
sebagai penyangga integritas membran
dan kandungan fase lipida dan
posfolipidanya
Digunakan untuk meniru sifat membran
biologis sehingga memungkinkan
terjadinya transpor pasif melintasi
membran karena keterlarutan bahan obat
dalam bahan penyusun dinding sel
Bahasan dibatasi hanya pada aspek umum
proses transpor transmembran-biologis
dan faktor yang berpengaruh terhadap laju
transpor-transmembran tersebut
Penerapan hukum FICK pada membran
Faktor yang berpengaruh dalam difusi
pasif
Faktor di luar membran
Faktor di dalam membran
Faktor di luar dan di dalam membran
Tahapan transpor transmembran-sintetik:
Proses difusi zat aktif menuju permukaan yang
kontak dengan membran
Proses pengangkutan
Penstabilan gradien konsentrasi molekul yang
melintasi membran → sehingga difusi
berlangsung secara homogen dan tetap
Difusi konstan → perbedaan konsentrasi tidak
berubah sebagai fungsi waktu (hipotesa:
interaksi zat aktif-pelarut dan pelarut-pelarut
tidak berpengaruh pada aliran zat aktif)

 Difusi Hkm Fick I


• J = fluks atau jumlah Q linarut yang melintasi membran setiap
satuan waktu t
A = luas permukaan efektif membran
Cd & Cr = konsentrasi pada permukaan, berturutan dalam
kompartemen awal „Cd“
dan dalam reseptor (konsentrasi rendah „r“)
h = tebal membran
D‘ = tetapan dialisa atau koefisien permeabilitas
Pada membran berpori: D‘ = fungsi koefisien
difusi linarut dalam air, kerumitan
„turtuositas“, dan luas permukaan pori.
Pada sebagian besar membran biologis,
biofarmasetis, D‘ tergantung pada
konsentrasi zat aktif.
K = kefiesien partisi membran air
Dengan merajah data percobaan koefisien (-D‘AK/2,3Vh)
dapat dihitung, → tetapan ini secara keseluruhan
menggambarkan sifat membran dan zat aktif
• Bahasan dibatasi pada senyawa yang tidak terionkan, tanpa
pembicaraan gradien elektrokimia, osmotik dan termik yang
berpengaruh pada proses trasnpor

Faktor di luar membran:


Konsentrasi:
∆ C merupakan daya dorong dlm difusi pasif
Bila ∆ C = 0 → dC/dt = 0, maka selama percobaan
konsentrasi dalam reseptor mendekati nol.
Keadaan pengenceran tak terbatas menyebabkan proses
perubahan mengikuti orde ke nol, hal ini tercapai apabila
telah tercapai keadaan setimbang
Kekentalan:
Peningkatan konsentrasi akan
meningkatkan kekentalan
pelarut →menghambat difusi
Suhu

Kenaikan suhu menyebabkan


kenaikan koefisien difusi
Faktor di dalam membran (berhubungan
langsung dengan karakteristik membran)
Porositas: kemudahan transpor ditentukan
oleh:
Ukuran pori membran dan molekul yang melintas
Komposisi dan kekentalan pelarut

Kerumitan „turtuositas“: menyatakan ketidak


teraturan dari ukuran pori, panjang dan bentuk
kanal pori yang menyebabkan panjang pori
tidak sesuai dengan tebal membran
 Faktor di luar dan di dalam membran:

Kesalingtergantungan antara membran dan


larutan di luar membran terutama pada
kelarutan relatif zat aktif dan waktu laten

Koefisien antara membran dan fase luar


– K= Cm/Ca → sering dinyatakan dalam koefisien
permeabilitas
– Cm & Ca: konsentrasi zat aktif dalam membran dan air
Waktu laten
– Adalah waktu (periode waktu) yang diperlukan zat aktif
yang pertamakali mencapai reseptor (menembus
membran).
– Mencerminkan penahanan zat aktif dalam membran

Anda mungkin juga menyukai