Anda di halaman 1dari 3

Perkenalkan nama kecil saya Nopi Agusti Yanti, yang merupakan tenaga

kesehatan yang Sudah bekerja selama 7 tahun di salah satu rumah sakit
swasta yang menangani pasien covid-19 dan sekaligus sebagai istri pratu
Wahyudin Firmansyah dengan NRP. 3113047180594 dari kesatuan Yon
Armed-7.

Apakah pada saat ini, masih ada yang tidak tahu virus corona atau Covid-19?

Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah di identifikasi sebelumya pada manusia, Virus ini yang
menyebabkan gangguan pernafasan dan akhirnya bisa memicu kematian
pada penderitanya. Virus yang awalnya muncul di negeri tirai bambu pada
akhir 2019, sampai ke Indonesia pada bulan maret 2020. Dan dengan
penyebaran virus yang begitu cepat di berbagai negara, akhirnya WHO
menetapkan virus ini sebagai pandemic.

Pada masa pandemic covid-19 beberapa bulan ini, tenaga medis merupakan
salah satu garda terdepan dalam penanganan pasien yang positif terinfeksi
virus corona.

Sebagai seorang farmasis dalam masa pandemic seperti ini untuk dapat
memberikan informasi dan konseling , harus menerapkan beberapa standar
dalam memberikan pelayanan kepada pasien untuk mengurangi resiko
infeksi lebih lanjut. Kewaspadaan standar tersebut meliputi kebersihan
tangan dan penggunaan dan penggunana Alat Pelidung Diri (APD) untuk
menghindari kontak langsung dengan droplet, darah, cairan tubuh, dan kulit
pasien yang terluka.

Dalam masa pandemic covid-19 saya dan rekan farmasis memiliki beberapa
tugas dan peranan dalam pelayanan di rumah sakit yaitu menyiapkan obat-
obatan untuk pasien covid-19, memenuhi kebutuhan stok obat, vitamin,
desinfectan dan APD untuk pasien dan para medis lainnya, memberikan
informasi yang akurat secara berulang tentang penangan dan penularan
penyakit covid-19,dan lebih memotivasi pasien tentang kesembuhannya akan
penyakit tersebut.

Akhir-akhir ini banyak masyarakat yang berlebihan menganggapi tentang


seorang tenaga kesehatan yang bekerja dalam penanganan covid-19. Belum
lagi menyebarnya beberapa isu atau hoax bahwa pihak Rumah Sakit
memanipulasi jumlah kasus covid-19 dan mendapat keuntungan dari
memanipulasi data tersebut, namun kami sebagai para medis melihat fakta
langsung di lapangan dalam menangani kasus covid-19 bahwa tidak adanya
manipulasi seperti yang diberitakan.

Kendala yang saya dan rekan sejawat rasakan di bagian pelayanan yaitu :
Kekurangan APD, Keterlambatan hasil uji lab diagnosa penyakit, informasi
yang tidak merata dan akurat tentang pencegahan dan penanganan penyakit,
tingkat kepedulian warga yang masih rendah tentang bahayanya penyakit
tersebut, ketakutan warga akan penyakit tersebut sehingga menutupi gejala
yang timbul pada dirinya dan keluarga.

Tantangan dalam masa pandemic covid-19 saya sebagai tenaga kesehatan


harus meningkatkan kewaspadaan yang tinggi terhadap pasien yang memiliki
gejala tentang penyakit tersebut, memakai APD lengkap sehingga
mempersulit gerakan dan kenyamanan dalam bekerja, lebih banyak bersabar
menghadapi pasien yang bergejala, masih banyaknya pasien-pasien yang
sulit di berikan informasi tentang penyakit pandemic.

Kami dan kalian semua pasti sangat ingin pandemi ini lekas berakhir, maka
dari itu mari bersama-sama memutus mata rantai dengan mematuhi protocol
3M lawan covid-19 yakni memakai masker dengan benar, menjaga jarak
aman 1-2 meter dan mencuci tangan sesering mungkin.. dengan demikian
kita sehat, keluarga sehat, Indonesia sehat.

Anda mungkin juga menyukai