DISUSUN OLEH :
KHAIRUNNISA BP 1904075
NABILA BP 1904109
SHIFT : 2B
KELOMPOK : 6
DEA
YAYASAN PERINTIS
PADANG
2019
I. TUJUAN
Untuk mengetahui kemampuan bahan kemasan dalam menahan perpindahan
uap air dalam bahan kemasan.
Mampu menentukan kecepatan transmisi uap air dari beberapa contoh bahan
pengemas pada temperatur dan kelembaban tertetntu.
II. TEORI
Uap air adalah gas yang terjadi dari proses pemanasan air (H2O). menjadi
Uap air uap air mempunyai potensi kekuatan yang luar biasa yang bisa
digunakan untuk menggerakkan turbin listrik PLTU, kereta uap, atau mesin uap.
Uap air di alam bisa berupa awan atau kabut.
Uap air yang terjadi secara alami disebabkan oleh pemanasan Matahari
dan oleh panas Bumi contoh pemanasan oleh Matahari dikenal pemanasan di
lautan luas merupakan permukaan air yang sangat besar dan penguapannya
banyak sekali sehingga bisa menyebabkan pengaruh musim kemarau atau
musim hujan di suatu wilayah. Uap air bergerak ke arah wilayah yang lebih
panas menyebabkan pergerakan uap air yang disebut angin. Pemanasan oleh
panas Bumi contohnya di tempat sumber-sumber air panas.
Uap air jika berkumpul dengan kepadatan tertentu akan berupa awan tipis
yang berangsur-angsur bisa menjadi lebih padat dan jika sudah benar-benar
padat dan terkena udara dingin akan menjadi rintik-rintik hujan. Dan jika sinar
Matahari tembus dan dapat kita lihat uap air yang berubah menjadi titik-titik
hujan itu akan membiaskan sinar Matahari berupa Pelangi yang terkenal dengan
warna Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U, jika sudah sangat banyak titik-titik air yang
berasal dari uap air akan berubah menjadi hujan lebat kembali menjadi bentuk
air (H2O). Proses pembentukan uap air pada boiler pipa air secara teoritis
mengacu juga pada boiling curve. Secara lebih detail, proses pembentukan uap
air tersebut dapat Anda lihat prosesnya pada gambar di atas.
Adapun Permeabilitas uap air kemasan adalah kemampuan uap air untuk
menembus suatu kemasan pada kondisi suhu dan RH tertentu, sehingga semakin
kecil permeabilitas air kemasan maka daya tembus uap air semakin kecil,
begitupun sebaliknya. Nilai permeabilitas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
sifat kimia polimer, struktur dasar polimer, sifat komponen permanen. Nilai
permeabilitas film kemasan berguna untuk memperkirakan daya simpan produk.
Permeabilitas terhadadap gas dan uap air (gas or water vapor permeability
/ WVP yang banyak digunakan dalam teknologi pengemasan didefinisikan
sebagai gram air per hari per 100 inc.
Besarnya laju transmisi uap air atau dikenal dengan istilah water vapor
transmission rate (WVTR). WVTR menyatakan besarnya laju transmisi uap
pada kondisi seimbang (stedy). Satuan WVTR adalah fram per hari per m2
luasan. Faktor utama yang mempengaruhi WVTR adalah ketebalan film. Jika
ketebalan film OPP pada desain produk yang sama dua kali lebih tebal dari pada
yang lain, maka nilai WVTR akan menjadi setengahnya.
III. Alat Dan Bahan
Krus porselin
Desikator
Timbangan digital
Silica gel
NaCL
Aqua destilata
Plastisin
Aluminium foil
Plastik hitam
Daun pisang yang sudah disangrai.
B. 30 Menit
Aluminium Foil = 56,120/30 = 1,8707 = 0,0476
---------------- -----------
39,29 39,29
C. 45 Menit
Aluminium Foil = 56,1289/45 = 1,2473 = 0,0317
----------------- -----------
39,29 39,29
VI. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Slope digunakan untuk menghitung laju transmisi uap air bergantung
pada kenaikan berat silica gel.
Laju transmisi uap air menentukan faktor penting dalam menentukan
permeabilitas transmisi uap air.
Setiap kemasan memiliki sifat dan strukturnya masing-masing hal yang
mempengaruhi laju transmisi uap air adalah densitas pada kemasan.
Semakin kecil permeabilitas suatu kemasan, maka semakin bagus pula
kemasan tersebut digunakan terutama untuk mengemas produk yang
peka dengan oksigen dan uap air.
B. SARAN
Berhati-hati dalam membawa krus porselin, dan teliti dalam melakukan
penimbangan silica gel.
DAFTAR PUSTAKA
Chen, Mo. 2014. Effects of Temperature and Humidity On the Barrier Properties
of Biaxially-Oriented Polypropylene and Polyvinyl Alcohol Films. Journal
of Applied Packaging Research Vol. 6, No. 1 : 40-41
Siracusa. Valentina. 2012. Food Packaging Permeability Behaviour : A Report.
International Journal of Polymer Science Vol. 2, No. 3 : 11-12
Winarno, F.G. 1987. Kimia Pangan. Penerbit Gramedia. Jakarta.