Di susun Oleh:
Billy Dwi Saputra 260110170057 Editor
Mamay Krisman 260110170066 Tujuan, Prinsip,Alat Bahan,
Kesimpulan
Randy Rassi P. 260110170070 Data Pengamatan dan Prosedur
Ersa Fadhilah 260110170071 Pembahasan
Ameilia 260110170072 Pembahasan
Nadila Berliana 260110170073 Teori Dasar dan Daftar Pustaka
Aisyah Tri Mulyani 260110170074 Data Pengamatan dan Prosedur
Dwi Yuri Arista 260110170075 Data Pengamatan dan Prosedur
Maretty Erwanta R. K 260110170078 Teori Dasar dan Daftar Pustaka
Dewi Ria Oktarina 260110170079 Pembahasan
Wulan Intani 260110170080 Lampiran
Afifah Tri A 260110170081 Pembahasan
Erica Willy 260110170082 Data Pengamatan dan Prosedur
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR
2018
I. Tujuan
Menentukan Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir
(AKK) pada sampel ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum) dan
sediaan suspensi ekstrak daun salam “Salamin Suspen”.
II. Prinsip
Uji Biokimia
Uji biokimia dilakukan untuk identifikasi mikroorganisme secara
fisiologis yang disesuaikan dengan sifat mikroorganisme, media, dan
lingkungan (Harti, 2015).
4.2. Bahan
a. Aquadest steril
b. Ketokonazol
c. Kloramfenikol
d. Media MHA
e. Media SDA
f. Suspensi ekstrak daun salam “Salamin Suspen”.
V. Data Pengamatan
5.1 Pengenceran Ekstrak
No Perlakuan Hasil Gambar
1. Ditimbang sebanyak Ekstrak kental telah
0,5 gram ekstrak ditimbang sebanyak
kental daun salam. 0,5052 gram.
VI. Pembahasan
Pada praktikum kali ini di lakukan uji ALT (Angka Lempeng Total) dan
AKK (Angka Kapang Khamir) terhadap ekstrak dan suspense daun salam yang
ada pada sediaan. Tujuan dilakukannya uji ALT untuk mengetahui secara
kuantitatif jumlah mikroba cemaran bakteri pada suatu sampel sehingga mutu
ekstrak dan sediaan suspense dapat diketahui. Menurut BPOM ALT pada
suspense batas jumlah mikroba yang tumbuh pada sampel adalah <104 koloni/ml.
Sedangkan untuk AKK memiliki tujuan untuk menunjukan kualitas ekstrak yang
di lihat dengan adanya cemaran kapang atau khamir dari ekstrak dan suspense
daun salam.
Metode yang di gunakan dalam praktikum kali ini adalah metode dilusi
dengan cawan tebar. Media yang di gunakan dalam pengujian ALT adalah media
Mueller-Hinton Agar (MHA) medium ini merupakan medium universal yang dapat
ditumbuhi oleh mayoritas mikroorganisme. MHA memiliki komposisi yang terdiri
dari beef ekstrak 2 g, kasein hidrolisat 17,5 g, pati 1,5 g dan agar 17 g, dilarutkan
dalam 1 liter aquadest. Sedangkan untuk uji AKK di gunakan media padat Potato
dextrosa agar (PDA) .Media potato dextrose agar (PDA) berfungsi sebagai media
kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan
kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. PDA mengandung sumber
karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2%
dextrosa (glukosa) sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi
kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Komposisinya PDA berupa kentang (4
g/L (berasal dari 200 gr kentang)), dektrose (glukosa) (15 g/L) dan aquades 1L.
Media PDA bersifat selektif untuk menumbuhkan jamur seperti ragi. Media ini
memiliki pH sedikit asam dimana media PDA ini stabil digunakan pada pH 5,6 ±
0,2 pada suhu ruang 250C.
Pada pengujian kali ini dilakukan adanya pengujian dengan blanko hal ini
bertujuan untuk pembuktian pembuatan media secara aseptis, tetapi jika pada
blanko terjadi pertumbuhan mikroorganisme ada kemungkinan pada pembuatan
medianya kurang aseptis.
Setelah media pengujian ALT diinkubasi selama 18-24 jam dan AKK
diinkubasi selama 48 jam. Pada pengujian ALT kurang dari satu. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan tidak ditemukan koloni bakteri pada cawan petri
tetapi yang terlihat adalah koloni jamur, hal ini dikarenakan terjadinya
kontaminasi alat yang digunakan. Pada pengujian AKK didapatkan hasil 48x10 4/
ml. Ditemukan jamur yang memiliki warna koloni yang berbeda beda. Sehingga
dari angka Kapang/Kamir ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun salam
kelompok 3 termasuk ke sediaan yang tidak melebihi ambang batas aman untuk
dikonsumsi mengacu kepada parameter Depkes RI yaitu kurang dari 104 CFU/mL
.
VII. Kesimpulan
Telah dilakukan identifikasi bakteri dan jamur pada sampel ekstrak Syzygium
polyanthum dalam bentuk sediaan suspensinya. Hasil menunjukkan sediaan
mengandung jamur. Diperoleh hasil ALT pada sediaan suspensi dan ekstrak <10-
150 koloni, sehingga ALT pada sediaan tidak dapat dihitung. Sedangkan nilai
AKK yang diperoleh dari sediaan suspensi adalah sebesar 48x 10 4 cfu/ml dan
sampel ekstrak sebesar 58 x 104. Angka ALT sesuai dengan Peraturan Kepala
BPOM RI No. 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional bahwa nilai
ALT adalah ≤ 104 koloni/g. Sedangkan nilai AKK untuk sediaan suspensi ini tidak
sesuai Persyaratan Mutu Obat Tradisional karena melebihi angka 104 kologi/g.
DAFTAR PUSTAKA
Buckle K.A. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Dewi M.M. 2016. Uji Angka Kapang Khamir dan Uji Angka Lempeng Total pada Jamu
Gendong Temulawak di Pasar Tarumnegara Magelang. Yogyakarta: Universitas
Sanara Dharma.
Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi Kesehatan: Peran Mikrobiologi dalam Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: ANDI.
Larutan awal :
Rumus pengenceran : N1 x V1 = N2 x V2
1. Pengenceran ke- 1
10-1 x 0,5 ml = N2 x (0,5 ml + 4,5 ml)
10-1 x 0,5 ml = N2 x 5 mL
N2 = 10-2
2. Pengenceran ke -2
10-2 x 0,5 ml = N2 x (0,5 ml + 4,5 ml)
10-2 x 0,5 ml = N2 x 5 mL
N2 = 10-3
3. Pengenceran ke -3
10-3 x 0,5 ml = N2 x (0,5 ml + 4,5 ml)
10-3 x 0,5 ml = N2 x 5 mL
N2 = 10-4
4. Pengenceran ke -4
10-4 x 0,5 ml = N2 x (0,5 ml + 4,5 ml)
10-4 x 0,5 ml = N2 x 5 mL
N2 = 10-5
5. Pengenceran ke -5
10-5 x 0,5 ml = N2 x (0,5 ml + 4,5 ml)
10-5 x 0,5 ml = N2 x 5 mL
N2 = 10-6
Berdasarkan dari hasil yang telah diamati hasil pengenceran yang terdapat koloni
antara 10-150 adalah pada pengenceran ke 10-1, 10-2, 10-3 dan 10-6 sehingga
perhitungannya :
Berdasarkan dari hasil yang telah diamati hasil pengenceran yang terdapat koloni
antara 10-150 adalah pada pengenceran ke 10-1, 10-2, 10-3, 10-4 dan 10-5 sehingga
perhitungannya :
Proses Pengenceran Hasil Pengenceran ALT 10-1 Hasil Pengenceran ALT 10-2
Hasil Pengenceran AKK 10-6 Hasil Pengenceran Ekstrak ALT Hasil Pengenceran Ekstrak ALT
10-1 10-2
Hasil Pengenceran Ekstrak ALT Hasil Pengenceran Ekstrak ALT Hasil Pengenceran Ekstrak ALT
10-3 10-4 10-5
Hasil Pengenceran Ekstrak ALT Hasil Pengenceran Ekstrak AKK
Hasil Pengenceran Ekstrak AKK
10-6 10-1
10-2
Hasil Pengenceran Ekstrak Hasil Pengenceran Ekstrak AKK Hasil Pengenceran Ekstrak AKK
AKK 10-3 10-4 10-5
Hasil Pengenceran Ekstrak Hasil
Pengenceran Ekstrak AKK 10-6
1.