Anda di halaman 1dari 2

QBL Farmakoekonomi

1. Jelaskan mengapa farmakoekonomi penting dalam pengambilan keputusan pemilihan


obat dan alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan ?
2. Jelaskan perbedaan tipe-tipe studi farmakoekonomi berdasarkan pengukuran cost/biaya
dan outcome/konsekuensi dari studi yang dilakukan?
3. Jelaskan komponen-komponen biaya yang harus dikumpulkan apabila akan dilakukan
studi farmakoekonomi dengan perspektif masyarakat/societal!
4. Outcome/luaran penting dalam validitas hasil studi farmakoekonomi dan harus dapat
diukur dari sampel yang relevan dengan desain studi yang tepat. Jelaskan tipe-tipe
pengukuran outcome berdasarkan aspek clinical, humanistic dan economic!
5. Studi farmakoekonomi dilakukan untuk membandingkan efektivitas cairan koloid
dibandingkan cairan kristaloid pada pasien Demam berdarah di RS dengan perspektif
rumah sakit. Diketahui efektivitas terapi terhadap lama hari rawat untuk cairan koloid
sebesar 79%, sedangkan untuk cairan kristaloid sebesar 37%. Data rerata komponen
biaya untuk masing-masing kelompok sebagai berikut:

Komponen Biaya Cairan kristaloid (Rp) Cairan koloid (Rp)


Biaya Obat 401.009 630.253
Biaya Laboratorium 340.250 268.958
Biaya Pelayanan Medis 259.617 215.058
Biaya Tenaga medis 538.813 441.542
Biaya rawat inap 679.800 611.108
Biaya Administrasi RS 86.667 89.333
Biaya Transport 250.000 350.000
Biaya konsumsi 450.000 565.000
Productivity lost 650.000 575.000

a. Berapa rupiah rerata total biaya Cairan kristaloid?


b. Berapa rupiah Incremental Cost Effectiveness Ratio untuk setiap % efektivitas?

6. Apoteker rumah sakit diminta merekomendasikan obat alternatif pengganti ranitidin


sebagai terapi ulkus pepticum yang ditarik BPOM karena diduga kuat mengandung
senyawa pemicu kanker. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan diperoleh data-
data sebagai berikut:
Obat Biaya terapi (Rp) Hari bebas gejala
Ranitidin 150 mg 3.000.000 70
Lansoprazol 30 mg 4.500.000 100
Omeprazol 20 mg 3.500.000 85
Sukralfat 500 mg 2.000.000 75
Jika diketahui Ceiling ratio RS adalah Rp.40.000,-, manakah obat alternatif yang
direkomendasikan?

7. Apoteker yang tergabung dalam Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit akan
mengusulkan obat antidiabetes oral (ADO) dalam Formularium RS. Berdasarkan hasil
studi analisis efektivitas-biaya Pioglitazon 30mg lebih cost effective dibandingkan
Metformin 500mg pada pasien diabetes tipe 2 di beberapa rumah sakit. Hasil yang
diperoleh adalah terapi Pioglitazon membutuhkan biaya Rp. 80.000.000 untuk
memperoleh utilitas 0,5 dengan life expectancy 9 tahun, sedangkan terapi Metformin
membutuhkan biaya Rp. 30.000.000 untuk memperoleh utilitas 0,8 dengan life
expectancy 5 tahun.
Berapa rupiah rasio inkremental efektivitas-biaya untuk setiap QALY (Quality
Adjusted Life Years)?

Anda mungkin juga menyukai