Anda di halaman 1dari 1

NOTULEN RAPAT REVISI PERWAKO JASA PELAYANAN

TANGGAL 20 JUNI 2016.


1. Perubahan pembagian jasa pelayanan jadi 45 %, sebelumnya 35 %.
Untuk saat ini biaya operasional masih tinggi ,data tahun 2015 belanja
obat sebesar 40 % dari klaim BPJS, makan pasien 4 %, sisanya untuk
belanja lainnya air listrik telepon , pemeliharaan, diklat. RS BLUD
bertanggung jawab terhadap biaya operasional rumah sakit . Sehingga
saat ini tidak memungkinkan untuk menurunkan biaya operasional.
2. Pembagian post insentif bersama belum menunjukan index kinerja
individu sehingga perlu penambahan index spesialis , work load dan on
called index.
Dokterspesilis, dokter umum, dokter gigi dari segi kualifikasi , resiko,
emergensi telah diberikan pada posisi tertinggi, perubahan indexing ini
tidak dapat di lakukan perubahan karena membutuhkan pembahasan
yang berbeda.
3. Jasa pelayanan untuk periksaan di poliklinik dan IGD menjadi Rp
30.000,4. Jasa pelayanan untuk rawatan diambil 40 %.
5. Tarif visite untuk jasa pelayanan Kls III Rp 40.000,- KLs II Rp 50.000,Kls I Rp 60,000,- jasa pelayanan 80 %
6. Proposi Jasa pelayanan dokter umum pada tindakan kolaborasi, visite ,
rawatan diambilkan 10 % dari dokter spesialis.
7. Perubahan untuk jasa pelayanan laboratorium menjadi 20 % dengan
proporsi dokter patologi 25 % dan analis 75 %.
8. Jasa pelayanan farmasi sebelumnya 10 % dari omset , di usulkan untuk
dirubah menjadi 6 % dari omset .
Cara pendekatan penghitungan jasa pelayanan apotik berdasarkan
jumlah R yang dilayani di kalikan Rp 500,9. Jasa pelayanan untuk insentif langsung kepada individu atau kelompok
yang menghasilkan menjadi 51 %
10.Sisa 49 % disitribusikan menjadi indexing seluruh pegawai 38 %,
Insentif langsung direksi dan staf menjadi 8 %, admin 3 %.
11.Untuk kesimbangan di lakukan intervensi negatif untuk pelayanan
Laboratorium, jasa pelayanan 20 % dan UTDRS jasa pelayanan 20 %.

Notulis

Anda mungkin juga menyukai