0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
114 tayangan1 halaman
Rapat revisi perwakuan jasa pelayanan rumah sakit membahas beberapa perubahan, yaitu peningkatan pembagian jasa pelayanan menjadi 45%, penambahan indeks kinerja untuk spesialis dan beban kerja, serta penyesuaian tarif untuk berbagai jenis layanan pelayanan seperti poliklinik, rawat inap, visite, laboratorium, dan farmasi.
Rapat revisi perwakuan jasa pelayanan rumah sakit membahas beberapa perubahan, yaitu peningkatan pembagian jasa pelayanan menjadi 45%, penambahan indeks kinerja untuk spesialis dan beban kerja, serta penyesuaian tarif untuk berbagai jenis layanan pelayanan seperti poliklinik, rawat inap, visite, laboratorium, dan farmasi.
Rapat revisi perwakuan jasa pelayanan rumah sakit membahas beberapa perubahan, yaitu peningkatan pembagian jasa pelayanan menjadi 45%, penambahan indeks kinerja untuk spesialis dan beban kerja, serta penyesuaian tarif untuk berbagai jenis layanan pelayanan seperti poliklinik, rawat inap, visite, laboratorium, dan farmasi.
1. Perubahan pembagian jasa pelayanan jadi 45 %, sebelumnya 35 %. Untuk saat ini biaya operasional masih tinggi ,data tahun 2015 belanja obat sebesar 40 % dari klaim BPJS, makan pasien 4 %, sisanya untuk belanja lainnya air listrik telepon , pemeliharaan, diklat. RS BLUD bertanggung jawab terhadap biaya operasional rumah sakit . Sehingga saat ini tidak memungkinkan untuk menurunkan biaya operasional. 2. Pembagian post insentif bersama belum menunjukan index kinerja individu sehingga perlu penambahan index spesialis , work load dan on called index. Dokterspesilis, dokter umum, dokter gigi dari segi kualifikasi , resiko, emergensi telah diberikan pada posisi tertinggi, perubahan indexing ini tidak dapat di lakukan perubahan karena membutuhkan pembahasan yang berbeda. 3. Jasa pelayanan untuk periksaan di poliklinik dan IGD menjadi Rp 30.000,4. Jasa pelayanan untuk rawatan diambil 40 %. 5. Tarif visite untuk jasa pelayanan Kls III Rp 40.000,- KLs II Rp 50.000,Kls I Rp 60,000,- jasa pelayanan 80 % 6. Proposi Jasa pelayanan dokter umum pada tindakan kolaborasi, visite , rawatan diambilkan 10 % dari dokter spesialis. 7. Perubahan untuk jasa pelayanan laboratorium menjadi 20 % dengan proporsi dokter patologi 25 % dan analis 75 %. 8. Jasa pelayanan farmasi sebelumnya 10 % dari omset , di usulkan untuk dirubah menjadi 6 % dari omset . Cara pendekatan penghitungan jasa pelayanan apotik berdasarkan jumlah R yang dilayani di kalikan Rp 500,9. Jasa pelayanan untuk insentif langsung kepada individu atau kelompok yang menghasilkan menjadi 51 % 10.Sisa 49 % disitribusikan menjadi indexing seluruh pegawai 38 %, Insentif langsung direksi dan staf menjadi 8 %, admin 3 %. 11.Untuk kesimbangan di lakukan intervensi negatif untuk pelayanan Laboratorium, jasa pelayanan 20 % dan UTDRS jasa pelayanan 20 %.