Anda di halaman 1dari 14

NAMA RS

DAN
LOGO

No. Dokumen

SPO

Tanggal terbit

PEMBERIAN TRANFUSI DARAH


No. Revisi

Halaman

Ditetapkan :
Direktur RS

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT

Definisi Pre dan Post Conference


Konferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau
setelah melakukan operan dinas, sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan
pelaksanaan. konference sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi
gangguan dari luar.
Konferensi terdiri dari pre conference dan post conference yaitu :
a. Pre Conference
Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan untuk rencana
kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim. Jika yang
dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah
rencana tiap perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP,
2006)
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanjakan rencana harian masing masing perawat pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
b. Post Conference
Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang
shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah hasil askep tiap perawatan
dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau Pj tim (Modul
MPKP, 2006)
Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya.
Tempat : Meja masing masing tim.
Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim
Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim yang menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang harus dioperkan kepada
perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara.
2. Tujuan Pre dan Post Conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara kritis dan
menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran berbagai situasi lapangan
yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan
kesiapan diri dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk
menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana

pemberian asuhan keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi
bagi pemberi asuhan (T.M.Marelli, et.al, 1997).
a. Tujuan pre conference adalah:
1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3) Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
b. Tujuan post conference adalah:
Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan masalah
yang dijumpai.
3. Syarat Pre dan Post Conference
a. Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post conference
dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c. Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan tindakan
rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim
4. Panduan perawat pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi
Adapun panduan bagi PP dalam melakukan konferensi adalah sebagai berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
1. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau sore sesuai
dengan jadwal perawatan pelaksana.
2. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing masing.
3. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan kondisi
klien yang dilaporkan oleh dinas malam.
Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :
a. Utama klien
b. Keluhan klien
c. TTV dan kesadaran
d. Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
e. Masalah keperawatan
f. Rencana keperawatan hari ini.
g. Perubahan keadaan terapi medis.
h. Rencana medis.
4. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet tentang masalah yang terkait
dengan perawatan klien yang meliputi :
a. Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian makan,
kebisikan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse.
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi.
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
f. Ketepatan dokumentasi.
5. Mengiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
6. Mengiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing masing

perawatan asosiet.
7. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat diselesaikan.
Tahap tahap inilah yang akan dilakukan oleh perawat perawat ruangan ketika melakukan pre
conferen

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PRE DAN POST CONFERENCE
CONFERENCE
1. Definisi
Conference adalah diskusi kelompok tentang beberapa aspek klinik dan kegiatan
konsultasi. Conference dilakukan sebelum dan sesudah melaksanakan asuhan pada
pasien.
2. Tujuan umum conference
Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah secara
kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan gambaran
berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk menyusun rencana
antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri dalam pemberian asuhan
keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk menghasilkan perubahan non
kognitif (McKeachie, 1962). Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan
keperawatan sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi
pemberi asuhan (T.M. Marelli, et.al, 1997).
3.
-

1.
2.

Pedoman pelaksanaan conference :


Sebelum dimulai, tujuan conference harus dijelaskan
Diskusi harus mencerminkan proses dan dinamika kelompok
Pemimpin mempunyai peran untuk menjaga fokus diskusi tanpa mendominasi dan
memberi umpan balik
Pemimpin harus merencanakan topik yang penting secara periodik
Ciptakan suasana diskusi yang mendukung peran serta, keinginan mengambil tanggung
jawab dan menerima pendekatan serta pendapat yang berbeda
Raung diskusi diatur sehingga dapat tatap muka pada saat diskusi
Pada saat menyimpulkan conference, ringkasan diberikan oleh pemimpin dan
kesesuaiannya dengan situasi lapangan
Conference di bagi menjadi 2 macam :
Pre Conference
Post Conference

1)
Pre Conference
1. Definisi

Pre conference adalah komunikasi ketua tim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau

penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari kepala tim dan penanggung jawab tim.
Pre conference adalah diskusi tentang aspek klinik sebelum melaksanakan asuhan
pada pasien.
2. Tujuan pre conference:
1. Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan asuhan dan
merencanakan evaluasi hasil
2. Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan
3. Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien
3. Syarat pelaksanaan:
a.
Pre conference dilaksanakan sebelum pemberian asuhan keperawatan dan post
conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
b. Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
c.
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim
(Jean, et.Al, 1973)

4. Pelaksanaan
1. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference:
Rencana tiap perawat (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
2. Waktu
Dilakukan setelah operan
3. Tempat
Dilakukan di meja masing masing tim
4. Penanggung jawab
Ketua tim atau penanggung jawab tim kegiatan
a. Ketua tim atau penanggung jawab tim membuka acara
b. Ketua tim atau penanggung jawab tim menanjakan rencana harian masing masing perawat
pelaksana
c. Ketua tim atau penanggung jawab tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait
dengan asuhan yang diberikan saat itu
STANDAR OPERASIONAL (SOP)
PRE CONFERENCE
No
1.
1.
2.
2.
1.

Tindakan
Persiapan
Ruangan
Staff
Tatalaksana
Melakukan konferensi setiap hari segera setelah dilakukan pergantian

Ya

Tidak

dinas pagi atau sore sesuai dengan jadwal pelaksana.


2. Dipimpin oleh ketua tim atau penanggung jawab tim
Isi conference:
Rencana tiap asuhan (rencana harian)
Tambahan rencana dari ketua tim atau penanggung jawab tim
3. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya
masing masing.
4. Menyampaikan perkembangan dan masalah pasien berdasarkan hasil
evaluasi kemarin dan kondisi pasien yang dilaporkan oleh dinas
malam
5. Perawat pelaksana menyampaikan hal-hal meliputi
a. Keluhan pasien
b. TTV dan kesadaran pasien
c. Hasil pemeriksaan laboratorium atau diagnosis terbaru
d. Masalah keperawatan
e. Rencana keperawatan hari ini
f. Perubahan keadaan terapi medis
g. Rencana medis
6. Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat asosiet
tentang masalah yang terkait dengan perawatan pasien yang meliputi :
a. Pasien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan,
kesalahan pemberian makan, kebisikan pengunjung lain, kehadiran
dokter yang dikonsulkan.
b. Ketepatan pemberian infuse
c. Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan
d. Ketepatan pemberian obat / injeksi
e. Ketepatan pelaksanaan tindakan lain
f.
Ketepatan dokumentasi
7. Mengingatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
8. Mengingatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan
kemajuan masingmasing perawatan asosiet.
9. Membantu perawatan asosiet menyelesaikan masalaah yang tidak dapat
diselesaikan.

2)
1.

2.

Post Conference
Definisi
Post conference adalah diskusi tentang aspek klinik sesudah melaksanakan
asuhan keperawatan pada pasien. Conferensi merupakan pertemuan tim yang dilakukan
setiap hari. Konferensi dilakukan sebelum atau setelah melakukan operan dinas, pagi,
sore atau malam sesuai dengan jadwal dinas perawatan pelaksanaan. konference
sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar.
Tujuan Post Conference

Tujuan post conference adalah untuk memberikan kesempatan mendiskusikan


penyelesaian masalah dan membandingkan masalah yang dijumpai.
3.
a.
b.
c.

Syarat Post Conference


Post conference dilakukan sesudah pemberian asuhan keperawatan
Waktu efektif yang diperlukan 10 atau 15 menit
Topik yang dibicarakan harus dibatasi, umumnya tentang keadaan pasien, perencanaan
tindakan rencana dan data-data yang perlu ditambahkan
d. Yang terlibat dalam conference adalah kepala ruangan, ketua tim dan anggota tim
4.

pelaksanaan dalam melaksanakan konferensi


Adapun panduan bagi Perawat pelaksana dalam melakukan konferensi adalah
sebagai berikut: (Ratna Sitorus, 2006).
a. Konferensi dilakukan setiap hari segera setelah dilakukan pergantian dinas pagi atau
sore sesuai dengan jadwal perawatan pelaksana.
b. Konferensi dihadiri oleh perawat pelaksana dan PA dalam timnya masing masing.
c. Penyampaian perkembangan dan masalah klien berdasarkan hasil evaluasi kemarin dan
kondisi klien yang dilaporkan oleh dinas malam.

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
d.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
e.
f.
g.

Hal hal yang disampaikan oleh perawat pelaksana meliputi :


Utamanya tentang klien (biodata, status sosial, ekonomi, budaya)
Keluhan klien
TTV dan kesadaran
Hasil pemeriksaan laboraturium atau diagnostic terbaru.
Masalah keperawatan
Rencana keperawatan hari ini.
Perubahan keadaan terapi medis.
Rencana medis selanjutnya (tindak lanjut)
Perawat pelaksana mendikusikan dan mengarahkan perawat tentang masalah yang
terkait dengan perawatan klien yang meliputi :
Klien yang terkait dengan pelayanan seperti : keterlambatan, kesalahan pemberian
makan, kebisingan pengunjung lain, kehadiran dokter yang dikonsulkan.
Ketepatan pemberian infuse.
Ketepatan pemantauan asupan dan pengeluaran cairan.
Ketepatan pemberian obat / injeksi.
Ketepatan pelaksanaan tindakan lain,
Ketepatan dokumentasi.
Menggiatkan kembali standar prosedur yang ditetapkan.
Menggiatkan kembali tentang kedisiplinan, ketelitian, kejujuran dan kemajuan masing
masing perawatan asosiet.
Membantu perawat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan.
Tahap tahap inilah yang akan dilakukan oleh perawat perawat ruangan ketika
melakukan post conference

SOP ( STANDART OPERASIONAL PROSEDUR )


POST CONFERENCE
A. NAMA JABATAN

: BIDAN

B. UNIT ORGANISASI
C. RINGKASAN TUGAS

:
:

1. Ketua tim atau Pj membuka acara.


2. Ketua tim atau Pj tim menanyakan kendala yang dialami dalam memberikan asuhan
pasien.
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya.
4. Ketua tim atau Pj menutup acara.

D. HASIL KERJA

1. Terlaksananya pembukaan acara.


2. Terdeteksinya kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
3. Terlaksananya tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan kepada perawat shift
berikutnya.
4. Terlaksananya penutupan acara.
E. RINCIAN TUGAS
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.

Ketua tim atau Pj tim membuka acara


Memberikan salam dengan sopan dan hormat
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjelaskan langkah prosedur
Ketua tim atau Pj menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan
Menanyakan kepada setiap Pj apa yang telah dilakukan kepada pasien
Menanyakan kepada setiap Pj apa yang menjadi kendala dalam memberikan setiap asuhan
kepada pasien

c. Menanyakan kepada setiap Pj apa yang dapat dihasilkan dari setiap tindakan
3. Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya.

a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.

Menanyakan kepada Pj apa yang belum dilaksanakan


Menanyakan kepada Pj apa yang akan dilaksanakan selanjutnya
Menanyakan kepada Pj apa yang harus dioperkan pada perawat shift selanjutnya
Mengevaluasi keefektifan dan keefisienan tindakan yang akan diberikan selanjutnya.
Ketua tim atau Pj menutup acara.
Memberikan kesimpulan Post Conference
Menanyakan apakah ada pertanyaan atau saran kepada setiap Pj
Mengucapkan terimakasih dan salam

Diposkan oleh vivi agusti villa andari di 21.37

0 KOMENTAR:
POSKAN KOMENTAR
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
A little things about villa Copyright 2008 Free Blog

Role Play Pre dan Post Conference 29 Juni 2013 16:52:55 Diperbarui: 24 Juni 2015 11:14:57
Dibaca : 4,091 Komentar : 0 Nilai : 0 ROLE PLAY PRE DAN POST CONFERENCE OLEH:
KELOMPOK 2 Pemeran: 1. M. Agung setyawan sebagai kepala ruangan 2. Edy riawan sebagai
ketua Tim 3. Indenti Oktariani sebagai perawat pelaksana 1 4. Vivi Alifya sebagai perawat
pelaksana 2 5. Arief Setyo Nugroho sebagai perawat pelaksana 3 6. Agustina Sianturi sebagai
perawat pelaksana 4 7. Suci Nuraini sebagai perawat pelaksana 5 8. Andree tri widiatmoko
sebagai narator Role play Pre dan post conference 1). Pre conference Waktu kegiatan
setelah overan shift malam ke pagi Tempat
jawab

: ketua tim Kegiatan

: meja masing-masing tim Penanggung


: 1. Ketua tim membuka acara 2. ketua tim

menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana 3. ketua tim memberikan


masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang diberikan saat itu 4. ketua tim
memberikan reinforcement 5. ketua tim menutup acara Karu: assalamualaikum wr. Wb. Selamat
pagi semua....... Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan kesehatan
kepada kita sehingga kita masih bisa menjalankan tugas kita sebagai seorang perawat. Baiklah
untuk memulai aktivitas kita awali dengan basmallah. Selanjutnya kepada katua tim ners Edy
Riawan, seperti biasanya untuk bisa memandu conference kita pagi ini, bisa dimulai sekarang.....
Katim: Terimakasih kepada bapak Agung selaku kepala ruangan, Assalamualikum wr. Wb.
Selamat pagi kepada rekan rekan semua,,, alhamdulillah kita semua masih diberi kesehatan..

Ya pada kesempatan pre conference pagi ini tanggal 19 juni 2013, di ruang bougenvile dengan
jumlah pasien 36 orang dengan kategori perawatan sedang/ partial. Disini saya kita akan bagi
tugas untuk dapat melancarkan kegiatan kita pagi ini sbb: Nurse Denti: Nama perawat : Indenti
Oktariani Ruangan : Bougenvile Tanggal : 19 juni 2013 Nama Pasien : 1. tn. doni 4. Ny. Rahmi 2.
ny. ani 5. tn. Adi 3. ny. Dewi 6. Ny. dini Shift pagi WAKTU KEGIATAN KET 07.30 13.30 20.30
Operan Pre Conference 08.00 15.00 22.00 Perbeden TT 1. tn. doni 4. Ny. Rahmi 2. ny. ani 5.
tn. Adi 3. ny. Dewi 6. Ny. dini 09.00 16.00 23.00 Melakukan perawatan luka 1. tn. Doni 10.00
17.00 24.00 Kolaborasi pemeriksaan penunjang CT-scan 1. tn. Doni 2. ny. Dewi 11.00 18.00
06.00 Pemeriksaan Tanda-tanda Vital 1. tn. doni 4. Ny. Rahmi 2. ny. ani 5. tn. Adi 3. ny. Dewi 6.
Ny. Dini Memasang kateter 1. Ny. dewi 12.00 19.00 07.00 memberi makan per oral 1. ny. Dewi
2. ny. Rahmi 3. tn. Adi memberi makan melalui NGT 1. ny. Ani 13.00 20.00 memberi teraphy
obat 1. ny. Ani (dexa, kalnex) 2. tn. Doni (monitol, farsix0 3. ny.dewi (farsix) 4. ny. Rahmi
(ranitidin, ceftri) 5. tn. Adi (dexa) 6. ny. Dini (dexa) Dokumentasi keperawatan 14.00 21.00 08.00
Operan Post conference
Alifya

( jika 1 tim > 1 orang ) Nurse Vivi Nama perawat : Vivi

Ruangan : bougenvile Tanggal : 19 juni 2013 Nama Pasien : 1. tn. rian 4. tn. paino 2.

ny. marta 5. tn. darmanto 3. ny. linda 6. Ny. sukinah WAKTU KEGIATAN KET 07.30 13.30 20.30
Operan Pre Conference

(jika 1 tim > 1 orang ) Memberi obat pasien

( pasien

sendiri ) 08.00 15.00 22.00 Perbeden TT 1. tn. rian 4. tn. paino 2. ny. marta 5. tn. darmanto 3.
ny. linda 6. Ny. sukinah 09.00 16.00 23.00 Melakukan perawatan luka 1. Ny. Marta 2. tn.
Darmanto 3. ny. sukinah 10.00 17.00 24.00 Melakukan Rom Pasif 1. tn. Rian 2. ny. Linda 3. ny.
Sukinah melakukan EKG 1. tn. Paino 2. tn. Darmanto 11.00 18.00 06.00 pemeriksaan Tandatanda Vital 1. tn. rian 4. tn. paino 2. ny. marta 5. tn. darmanto 3. ny. linda 6. Ny. sukinah 12.00
19.00 07.00 memasang NGT 1. ny. Linda 2. tn. Rian melakukan kumbah lambung 1. ny. Marta
13.00 20.00 pemberian terapi obat 1. tn. rian (ranitidin, ketorolac) 2. ny. marta (dexa, Ranitidin)
3. ny. linda (ketorolac, Ranitidin) 4. Tn. Paino (ranitidin, lasix) 5. Tn. Darmanto (dexa) 6. ny.
Sukinah (dexa) Dokumentasi keperawatan 14.00 21.00 08.00 Operan Post
conference

( jika 1 tim > 1 orang ) Nurse Arief Nama perawat : Arief setyo Nugroho

Ruangan : bougenvile Tanggal : 19 juni 2013 Nama Pasien : 1. tn. aryo 4. tn. cahyo 2. tn. budi 5.
tn. dono 3. tn. tono 6. tn. romadi WAKTU KEGIATAN KET 07.30 13.30 20.30 Operan Pre
Conference

(jika 1 tim > 1 orang ) Memberi obat pasien

( pasien sendiri ) 08.00

15.00 22.00 Perbeden TT 1. tn. aryo 4. tn. cahyo 2. tn. budi 5. tn. dono 3. tn. tono 6. tn. romadi
09.00 16.00 23.00 Melakukan perawatan luka 1. tn. Aryo 2. tn. Tono 10.00 17.00 24.00
Melakukan Rom Pasif 1. tn. Aryo 2. tn. Tono 3. tn. Budi melakukan EKG 3. 1. tn. Dono 11.00
18.00 06.00 pemeriksaan Tanda-tanda Vital 1. tn. aryo 4. tn. cahyo 2. tn. budi 5. tn. dono 3. tn.
tono 6. tn. romadi 12.00 19.00 07.00 memasang NGT 1. tn. Tono melakukan kumbah lambung
2. tn. Dono 13.00 20.00 pemberian terapi obat 1. tn. Aryo (ranitidin, ketorolac) 2. tn. Budi (dexa,
ranitidin) 3. tn. Tono (ketorolac) 4. tn. Cahyo (ranitidin, lasix) 5. tn.dono (dexa) 6. tn. Romadi
(dexa) Dokumentasi keperawatan 14.00 21.00 08.00 Operan Post conference

( jika 1 tim

> 1 orang ) Nurse Tina Nama perawat : Agustina Sianturi Ruangan : bougenvile Tanggal : 19
juni 2013 Nama Pasien : 1. ny. Sari 4. Ny. Fatma 2. tn. Hamid 5. tn. dodi 3. tn. Sarif 6. Ny. Lita

WAKTU KEGIATAN KET 07.30 13.30 20.30 Operan Pre Conference


orang ) Memberi obat pasien

(jika 1 tim > 1

( pasien sendiri ) 08.00 15.00 22.00 Perbeden TT 1. Ny.

Lita 2. tn. Hamid 3. Ny. Fatma 09.00 16.00 23.00 Suction ny. Fatma Rom pasif tn. Hamid
Mengambil sample urine ny. Sari Mengambil sample darah tn. Sarif & ny. Lita 10.00 17.00 24.00
Kolaborasi pemeriksaan CT-scan Ny. Fatma & tn. Dodi melakukan EKG ny. Lita 11.00 18.00
06.00 pemeriksaan Tanda-tanda Vital 1. ny. Sari 4. Ny. Fatma 2. tn. Hamid 5. tn. dodi 3. tn. Sarif
6. Ny. Lita 12.00 19.00 07.00 mengambil hasil cek darah tn. Sarif & ny. lita mengambil hasil
cek urine ny. Sari pemberian makanan melalui sonde ny. Fatma dan tn. Hamid 13.00 20.00
pemberian terapi obat 1. ny. Sari (ranitidin, cetorolax) 2. tn. Hamid (dexa, ranitidin) 3. tn. Sarif
(cetorolax, dexa) 4. ny. Fatma ( cetorolax, dexa) 5. tn. Dodi (ranitidin, dexa) 6. ny. Lita ( dexa,
ranitidin) Dokumentasi keperawatan 14.00 21.00 08.00 Operan Post conference

( jika 1

tim > 1 orang ) Nurse Suci Nama perawat : Suci Nuraini Ruangan : bougenvile Tanggal : 19 juni
2013 Nama Pasien : 1. ny. Santi 4. tn. Abdul 2. ny. Imah 5. tn. Handoko 3. ny. Serly 6. tn. Salim
WAKTU KEGIATAN KET 07.30 13.30 20.30 Operan Pre Conference
orang ) Memberi obat pasien

(jika 1 tim > 1

( pasien sendiri ) 08.00 15.00 22.00 Melakukan perawatan

luka tn. Abdul dan ny. serly 09.00 16.00 23.00 Pemeriksaan darah lengkap tn. Handoko, tn.
Abdul dan ny. Santi 10.00 17.00 24.00 Kolaborasi pemeriksaan CT-scan Ny. serly 11.00 18.00
06.00 pemeriksaan Tanda-tanda Vital 1. ny. Santi 4. tn. Abdul 2. ny. Imah 5. tn. Handoko 3. ny.
Serly 6. tn. Salim 12.00 19.00 07.00 memberi makan melalui sonde tn. Salim dan ny. Imah
13.00 20.00 pemberian terapi obat 1. ny. Santi (ranitidin, cetorolax) 2. ny. Imah (dexa, ranitidin)
3. ny. Serly (cetorolax, dexa) 4. tn abdul ( calnex) 5. tn. Handoko (ranitidin, calnex) 6. tn. Salim
(dexa) Dokumentasi keperawatan 14.00 21.00 08.00 Operan Post conference

( jika 1 tim

> 1 orang ) Katim: ya, baiklah disini ada beberapa pasien yang memerlukan perhatian, dan saya
rasa kita semua sudah tahu, tapi untuk lebih mengingatkan kita akan saya ulas lagi, bahwa: 1.
Ny. Dewi akan di pasang kateter dilakukan segera 2. tn. Doni dan ny.dewi, ny. Fatma dan tn.
Dodi srta ny. Serly akan dilakukan pemeriksaan CT-Scan jadwal menyesuaikan 3. ny. Linda dan
tn. Rian, tn. Tono akn dipasang NGT setelah visit dokter 4. ny. Marta dan tn. Dono harus
dilakukan kumbah lambung 5. ny. Fatma harus dilakukan suction karena secret mulai menumpuk
dilakukan segera 6. dan pemberian Rom pasif penting Bagi pasien yang bedrest Total Nah..
itulah tadi hal-hal yang harus kita beri perhatian lebih, bukan berarti kita tidak memperhatikan
pasien lain, tetapi itu tadi yang kita patut waspadai agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Baiklah, terimakasih atas kerja sama rekan rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan
semaksimal mungkin dan patut kita beri aplouse...... pertahankan terus kinerja kita semua dan
kalau bisa kita tingkatkan lagi menjadi lebih baik. Amiin. Ada yang ingin disampaikan oleh rekan
rekan??? Ya, sebelum kita memulai kerja kita hari ini, mari kita berdoa demi kelancaran semua
tindakan yang kita lakukan. Berdoa,,,,,, mulai,,,,, selesai.... Akhirul kata,,,, wassalamulaikum wr.
Wb. 2). Post conference Waktu kegiatan : sebelum overan ke dinas sore Tempat : meja masingmasing tim Penanggung jawab : ketua Tim Kegiatan : 1. Katim membuka acara 2. Katim
menanyakan hasil asuhan masing-masing 3. Katim menanyakan kendala dalam asuhan yang
diberikan 4. Katim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan ke shift

berikutnya 5. Katim menutup acara Katim: assalamualaikum wr. Wb Alhamdulillahirobilalamin,


puji syukur kehadirat Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas kita,
seperti biasa kita akan melakukan post conference sebelum di operkan ke shift berikutnya,
baiklah langsung saja bagaimana hasil asuhan keperawatan kita masing-masing? Kendala
selama asuhan keperawatan yang dilakukan, dan rencana tindak lanjut untuk dapat dioperkan
pada shift berikutnya, Bisa dimulai dari nurse Denti: Denti: baik terimakasih atas waktunya,
asuhan keperawatan yang saya lakukan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, namun
ada beberpa hal kendala dengan pasien: Ny. Dewi yang tidak mau dipasang kateter karena
pihak keluarga belum mengerti prosedure medis, dan rencana akan dilakukan pndkes. Evaluasi
askep: 1. Ny. Ani : k/u lemah, GCS: 9 (somnolen), TTV (TD: 100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5)
Rencana tindak lanjut untuk pasien: injeksi IV kalnex pkl 21.00 kumbah lambung 16.00 2. Tn.
Doni: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2) Rencana
tindak lanjut Pemberian monitol pukul 19.00 dan parasetamol pukul 20.00 3. Ny. Dewi: k/u baik,
GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2) Rencana tindak lanjut
Pemberian monitol pukul 20.00,ceftriaxon pukul 20.00 dan ganti kateter pukul 15.00 4. Ny.
Rahmi:k/u lemah, GCS:14 (composmentis),makan hanya porsi mual muntah TTV (TD: 100/80,
P: 20, N: 80, S: 36) Rencana tindak lanjut Pemberian ranintidin pukul 21.00,infus dextrose pukul
15.00 5. Tn. Adi k/u baik, GCS: 14 (composmentis), TTV (TD: 120/90, P: 22, N: 84, S: 36,3)
Rencana tindak lanjut Pemberian ceftriaxon pukul 20.00 6. Ny. Dini k/u lemah, GCS: 14
(composmentis),sesak+ TTV (TD: 110/70, P: 26, N: 86, S: 36,1) Rencana tindak lanjut
Pemberian Oksigen nasal kanul 3 liter/mnt pukul 14.30 dan ceftriaxson pukul 20.00 Katim:
baiklah selanjutnya pada nurse vivi Nurse vivi: sealama menjalankan asuhan keperawatan
semua tindakan sesuai rencana namun ada kendala pada Tn. Rian yang tidak mau di pasang
NGT, kasusnya sama dengan nurse denti yaitu keluarga dan pasien belum mengetahui prosedur
tindakan medis dan rencananya juga akan dilakukan penkes pada kelurga tsb. Evaluasi askep:
1. Tn. Rian: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5)
Rencana tindak lanjut untuk pasien: injeksi IV ranitidin,cetorolax pkl 20.00 rom pasif pukul 16.00
pasang NGT pukul 19.00 2. Ny. Marta: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80,
P: 20, N: 82, S: 37,2) Rencana tindak lanjut Ganti balutan pukul 17.00 3. Ny. Linda: k/u lemah,
GCS: 9 (somnolen), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2) Rencana tindak lanjut Rom pasif
pukul 16.00 4. Tn. Paino:k/u lemah, GCS:14 (composmentis),makan hanya porsi mual muntah
TTV (TD: 100/80, P: 20, N: 80, S: 36) Rencana tindak lanjut Pemberian ranintidin, lasix pukul
20.00,EKG pukul 17.00 5. Tn. Darmanto: k/u lemah, GCS: 14 (composmentis), TTV (TD: 120/90,
P: 22, N: 84, S: 36,3) Rencana tindak lanjut Ganti balutan pukul 17.00 Rom pasif pukul 16.00 6.
Ny. Sukinah :k/u lemah, GCS: 14 (composmentis),sesak+ TTV (TD: 110/70, P: 26, N: 86, S:
36,1) Rencana tindak lanjut Ganti balutan pukul 17.00 Rom pasif pukul 16.00 Katim : baiklah
selanjutnya kepada ners arief di pesilakan Ners Arief: baiklah terimakasih atas waktunya, asuhan
keperawatan yanga saya lakukan alhamdulillah tidaj mengalami kendala apapun dan berjalan
sesuai rencana. Adapun evaluasi asuahan keperawatyan yaitu; 1. Tn. Aryo: k/u lemah, GCS: 14
(compos mentis), TTV (TD: 100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5) Rencana tindak lanjut untuk pasien:

rom pasif pukul 16.00 injeksi IV ranitidin,cetorolax pkl 20.00 2. tn. Budi: k/u lemah, GCS: 14
(compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2) Rencana tindak lanjut Pemberian
ranitidin, dan dexametason pkl 20.00 ROM pasif pkl 16.00 3. Tn. Tono: k/u lemah, GCS: 9
(somnolen), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2) Rencana tindak lanjut Rom pasif pukul
16.00 Pemberian cetorolax pkl 20.00 4. Tn. Cahyo:k/u lemah, GCS:14 (composmentis),makan
hanya porsi mual muntah TTV (TD: 100/80, P: 20, N: 80, S: 36) Rencana tindak lanjut
Pemberian ranintidin, lasix pukul 20.00 5. Tn. Dono: k/u baik, GCS: 14 (composmentis), TTV
(TD: 120/90, P: 22, N: 84, S: 36,3) Rencana tindak lanjut Pemberian dexametasone pkl 20.00 6.
Tn. Romadi :k/u lemah, GCS: 14 (composmentis),sesak+ TTV (TD: 110/70, P: 26, N: 86, S: 36,1)
Rencana tindak lanjut Rom pasif pukul 16.00 Pemberian dexametasone pkl 20.00 Katim: oke,
terimakasih, selanjutnya ners Tina,,,, Ners Tina: terimakasih,,, selama melakukan tindakan
keperawatan saya juga tidak mngalami kendala dan sesuai dengan rencana, Dan evaluasi askep
dan rencana tindak lanjutnya yaitu: 1. Ny. Sari: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD:
100/70, P: 18, N: 68, S: 36,5) Rencana tindak lanjut untuk pasien: Bantu pasien BAB
menggunakan pispot, anjurkan keluarga bila mungkin. injeksi IV ranitidin,cetorolax pkl 20.00 2.
tn. Hamid: k/u lemah, GCS: 14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 82, S: 37,2)
Rencana tindak lanjut Pemberian makan melalui sonde pkl.17.30 Pemberian ranitidin, dan
dexametason pkl 20.00 ROM pasif pkl 16.00 3. Tn. Sarif: k/u lemah, GCS: 13 (compos mentis),
TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2) Rencana tindak lanjut Rom pasif pukul 16.00 Pemberian
cetorolax, dexametasone pkl 20.00 4. Ny. Fatma: k/u lemah, GCS:6 (stupor), TTV (TD: 100/80,
P: 20, N: 80, S: 36) Rencana tindak lanjut Melakukan suction bila terjadi penumpukan sekret
Pemberian cetorolax, dexametasone pkl. 20.00 5. Tn. Dodi: k/u baik, GCS: 14 (composmentis),
TTV (TD: 120/90, P: 22, N: 84, S: 36,3) Rencana tindak lanjut Pemberian dexametasone dan
ranitidin pkl 20.00 6. Tn. Romadi :k/u lemah, GCS: 14 (composmentis),sesak+ TTV (TD: 110/70,
P: 26, N: 86, S: 36,1) Rencana tindak lanjut Suction ny. Lita karena terjadi penumpukan sekret.
Pemberian dexametasone, ranitidin pkl 20.00 Katim: oke terimakasih kepada ners Tina yang
tgelah menyampaikan hasilnya, selanjutnya yang terakhir nurse suci,, monggo... Ners Suci: baik,
terimakasih atas waktunya,, disini saya akan melaporkan bahwa asuhan yang saya lakukan
sesuai rencana dan alhamdulillah juga tidak mengalami kendala. 1. Ny. Santi: k/u lemah, GCS:
14 (compos mentis),tonus otot 3, TTV (TD: 110/70, P: 18, N: 68, S: 36,5) Rencana tindak lanjut
untuk pasien: Rom pasif,mengambil sempel urine 2. Ny. Imah : k/u lemah, GCS: 11
(delirium),turgor jelek membran mukosa kering TTV (TD: 110/80, P: 18, N: 60, S: 37,2) Rencana
tindak lanjut Pantau intake cairan, batsi pergerakan, pasang kateter dilakukan segera 3. Ny. Serli
: k/u lemah, GCS: 13 (compos mentis), TTV (TD: 120/70, P: 22, N: 80, S: 36,2) Rencana tindak
lanjut Ganti baltan sore pukul 16.00 Konsul rencana oprasi dokter Rizal Terapi obat lanjutkan 4.
Tn. Abdul : k/u lemah, GCS:14 (compos mentis), TTV (TD: 110/80, P: 20, N: 80, S: 36) Rencana
tindak lanjut Ganti balutan pukul 16.00 Terapi obat lanjutkan 5. Tn. Handoko : k/u buruk, GCS: 3
(koma), TTV (TD: 80/60, P: 28, N: 55, S: 39) Rencana tindak lanjut Obserfasi pasien TTV tiap 1
jam sekali Terapi obat lajutkan 6. Tn. Salim :k/u lemah, GCS: 14 (composmentis), TTV (TD:
110/70, P: 26, N: 86, S: 36,1) Rencana tindak lanjut Ganti kateter karena sudah lima hari Terapi

obat ditambah ranitidin tiap 12 jam sekali Katim: baiklah, terimakasih atas laporan hasil asuhan
keperawatan rekan-rekan sekalian, saya kembalikan kepada bapak agung... Karu: iya,
terimakasih kepada ners Edy, alhamdulillah proses keperawatan yang kita lakukan hari ini dapat
berjalan dengan lancar, terimaksih kepada pihak yang sudah terlibat disini, Sebelum kita akhiri
tugas kita, kita akhiri dengan berdoa..... berdoa,, mulai..... selesai... Akhir kata, wassalamualikum
wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai