Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN RAPAT

Kegiatan : Pertemuan pembahasan rancangan Peraturan Bupati tentang Remunerasi RSUD


Sumbawa
Tanggal : Sabtu, 5 Febrauri 2022
Waktu : 10.30 s/d Selesai
Tempat : Ruang Pertemuan Lantai 2 RSUD Sumbawa

Rapat diselenggarakan pada hari sabtu tanggal lima bulan februari tahun dua ribu dua puluh dua,
bertempat di ruang pertemuan lantai 2 Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa, dihadiri oleh :
1. Direktur RSUD Sumbawa
2. Kepala Bagaian Tata Usaha RSUD Sumbawa
3. Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sumbawa
4. Kepala Bidang Penunjang Medis RSUD Sumbawa
5. Kepala Seksi Pelayanan Medis
6. Ketua Komite Medik dan Anggota ( sesuai daftar hadir)
7. Kepala Instalasi Rawat Inap

Pembahasan :
- Rancangan perbup remunerasi
- Simulasi penerimaan jasa layanan dengan sistim remunerasi
Hasil Diskusi :
1. Diskusi dibuka oleh Direktur RSUD Sumbawa menekankan bahwa RSUD Sumbawa
telah melakukan beberapa efisiensi anggaran agar operasional RS berjalan baik. Efisiensi
dilakukan di unit clening service dan satpam, anggaran di gizi dan beberapa layanan baru
sebagai sumber pendapatan. Bahwa saat ini anggaran operasional rumah sakit hampir
seluruhnya dibebankan pada BLUD
Dengan adanya regulasi yang tertuang dalam Permendagri 79 Tahun 2018 tentang BLUD
sehingga RSUD Sumbawa harus mengikuti aturan dalam menerapkan sistim pembagian
jasa menggunakan remunerasi.

2. Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Sumbawa


Memberikan materi tentang :
- Penjelasan penerapan Permendagri 79/2018 yang mengharuskan menggunakan
pola remunerasi dalam pembagian jasa;
- Rancangan draf usulan Peraturan Bupati tentang Remunerasi pada RSUD
Sumbawa;
- Acuan pemamfaatan dana untuk jasa layanan 40% dan operasional 60% sesuai
Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 17 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan
program JKN
- Tingginya beban biaya operasional karena membiaya insentif dokter spesialis dan
tenaga kesehatan laindi rs

3. Tim Verifikator
Melakukan simulasi pendapatan dengan memasukan dalam rumus biaya operasional 60%
dan menghitung pendapatan/ insentif dokter per masing-masing dokter spesialis

4. Dr. Herumanuddin Sp.gizi klinik


- Mengusulkan agar sistim remunerasi untuk tidak diterapkan di RSUD Sumbawa
- Bahwa insentif dokter spesialis merupakan penghargaan pemerintah daerah agar
dokter spesialis betah bekerja di RS karena yang dilayanai adalah masyarakat
sumbawa
- Menanyakan ke direktur RS apakah masih sanggup membayar dokter spesialis
yang saat ini dibebankan pada biaya operasional

5. Dr. Arief, Sp.R


Mengusulkan perubahan Peraturan Direktur RSUD Sumbawa Nomor 82 Tahun 2021
tentang pembagian jasa layanan pada RSUD Sumbawa pada kinerja direktur 5%

6. Dr. Eka Bayu Warnerin, SpM


- Mengusulkan point pada kinerja direktur tidak 5 %
- Perubahan persentase pada cost center dan index

7. Dr.Iwan Sp.B
- Komite medis siap mendampingi direktur RS jika harus bertemu dengan tim
remunerasi kabupaten untuk pembahasan jasa pelayanan.

8. Direktur RSUD Sumbawa


Bahwa direktur RSUD Sumbawa akan melaporkan hasil pertemuan dengan komite medis
ke tim kabupaten dan membuat berita acara yang isinya sistim remunerasi belum bisa
dilaksanakan di rsud Sumbawa saat ini.
Kesimpulan :

- Komite medis menolak diberlakukan pembagian jasa pelayanan menggunakan sistim


remunerasi yang ditungkan dalam berita acara rapat
- Melakukan konsultasi kembali dengan pemerintah daerah agar insentif dokter spesialis
dapat dianggarkan melalaui anggaran APBD
- Peraturan Direktur Nomor 82 Tahun 2021 tentang pembagian jasa layanan pada
RSUD Sumbawa dapat ditinjau kembali.

Sumbawa Besar, 7 Febrauri 2022

Sekretaris TIM Remunerasi Ketua TIM Remunerasi

dr.Yogi Pratama Mustaram, MMR dr. Nafriti Rachman


NIP. 19890605 201704 2 1 002 NIP. 19860919 201503 2 002

Anda mungkin juga menyukai