BAB VIII
UJI SENSIFITAS DAN POTENSI ANTIBIOTIK
Disusun oleh :
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui cara pengujian sensivitas suatu antibiotik terhadap bakteri
2. Mahasiswa mengetahui potensi suatu antibiotik yang digunakan untuk membunuh
mikroba
3. Mahasiswa mengetahui cara-cara pengukuran dalam penentuan potensi antibiotik
B. DASAR TEORI
Resistensi sel mikroba ialah suatu sifat tidak terganggunya kehidupan sel mikroba
oleh antimikroba. Sifat ini dapat merupakan suatu mekanisme alamiah untuk bertahan
hidup. Ada 5 mekanisme resistensi kuman terhadap antimikroba yaitu :
Suatu zat antimikroba yang ideal, memiliki toksisitas selektif. Istilah ini berarti
bahwa suatu obat berbahaya bagi parasit tapi tidak membahayakan bagi inang.
Umumnya toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolud, ini berarti bahwa
suatu obat yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang umum dapat
merusak parasit (Tjay, 2003).
Uji potensi antibiotika dilakukan dalam dua metode yaitu metode kertas saring
(Kirby and Bauer) dan metode d’Aubert. Metode kertas saring menghambat
pertumbuhan mikroorganisme dengan menggunakan zat-zat kimia seperti fungisida,
bakterisida, dan insektisida. Dengan perlakuan fisik seperti dengan sinar UV,
pemanasan yang tinggi, serta dengan perlakuan biologi seperti menggunakan
mikroorganisme lain sebagai antagonis. Metode d’Aubert yaitu metode yang
digunakan untuk memeriksa kadar anibiotika dalam bahan makanan sebagai bahan
pengawet (Ramona dkk., 2007).
Sensitivitas
ALAT
- Cawan petri
- Inkubator
- Tabung reaksi
- Pinset
BAHAN
- Media Brain Heart Agar (HBI A)atau Tryptic Soya Agar (TSA)
- Cakram antibiotik (antibiotic disc)
- Staphylococcus aureus
- Micrococcus luteus
Potensi
ALAT
- Cawan petri
- Ose
- Cakram kertas
- Jangka sorong
- Tabung reaksi
BAHAN
D. SKEMA KERJA
1. Sensivitas
Tuangkan pada media BHI A/TSA yang telah cair bersuhu 45°C
2. Potensi
a. Pembuatan Inokulum
Menyediakan biakan kuman standar dalam agar miring pada 37°C selama 10-24 jam
Menyiapkan 4 buah tabung reaksi secara berderet dan dilabel 10 9 , 108 , 107 dan 106
Mengisi tabung dengan NaCl fisiologis, tabung 10 9 2 ml, tabung 108 , 107 dan 106 masing- masing 9
ml
Mengisi tabung 109 dengan suspense kuman menggukan ose sesuai Farland III, mengosoknya
sampai homogen
Mengambil 1 ml dari tabung 109 dan memasukkannya pada tabung 108 , mengocoknya sampai
homogen
Mengambil 1 ml dari tabung 108 dan memasukkannnya pada tabung 107 , mengocoknya sampai
homogen
Mengambil 1 ml dari tabung 107 dan memasukkannya pada tabung 108 , mengocoknya sampai
homogen. Memperoleh pengenceran 10x, 100x, 1000x (setara dengan 10 6 kuman/ml)
Mengambil 4,5 ml larutan kemudian mengencerkannya dengan larutan buffer pH 8,0 sampai
volumnya 25 ml, sehingga didapat konsentrasi 9 µg/ml (larutan S1)
Mengambil 3 ml larutan kemudian mengencerkannya dengan larutan dapar fosfat pH 8,0 sampai
volumnya 25 ml, sehingga didapat konsentrasi 12 µg/ml (larutan S2)
Mengambil 4 ml larutan kemudian mengencerkannnya dengan larutan dapar fosfat pH 8,0 sampai
25 ml, sehingga didapat konsentrasi 16 µg/ml (larutan S3)
Menimbang sampel (antibiotik dalam kapsul) 5,0 mg amoksisilin yang akan diuji.
Mengambil 4,5 ml larutan kemudian mengencerkannya dengan larutan dapar fosfat pH 8,0 sampai
volumnya 50 ml, sehingga didapat konsentrasi 9 µg/ml (larutan U1)
Mengambil 3 ml larutan kemudian mengencerkannya dengan larutan dapar fosfat 8,0 sampai
volumnya 25 ml, sehingga didapat konsentrasi 12 µg/ml (larutan U2)
Mengambil 4 ml larutan kemudian mengencerkannnya dengan larutan dapar fosfat pH 8,0 sampai
25 ml, sehingga didapat konsentrasi 16 µg/ml (larutan U3)
Meratakan lapisan agar menutupi seluruh permukaan atas cawan petri dengan cara memutar-
mutar cawan petri ke kanan dan ke kiri dengan hati-hati diatas bidang rata
Biarkan beberapa saat hingga membeku
Mengisi masing-masing tabung dengan 4 ml lapisan pembenihan (medium antibiotik) yang telah
dicairkan
Setelah suhu mencapai 45-60°C masukkan 1 ml suspensi kuman yang setara dengan 106 kuman/ml
Memfortex larutan hingga homogen, setelah itu dituangkan pada setiap cawan petri yang sudah
berisi lapisan dasar
Meratakan pada seluruh permukaan lapisan dasar, dengan menggoyangkan cawan petri ke kanan
dan ke kiri beberapa kali dengan hati-hati
f. Meneteskan antibiotik standar (s) dan antibiotik uji (u) pada cakram kertas
Memindahkan cakran kertas ke dalam seed layer sesuai dengan pola yang telah dibuat
Biarkan beberapa saat sampai cawan kertas melekat sempurna pada seed layer
Memasukkan keenam cawan petri terhadap dalam inkubator untuk inkubasi selama 18-24 jam
pada suhu 37°C
E. DATA PENGAMATAN
Cawan I II III IV V VI
U1 0,56 0,51 0,53 0,52 0,60 0,51
U2 0,89 0,88 0,88 0,84 0,81 0,83
U3 1,10 1,12 1,14 1,17 1,10 1,12
S1 0,65 0,61 0,67 0,62 0,75 0,62
S2 0,99 1,02 1,01 0,98 0,98 0,95
S3 1,08 1,10 1,23 1,22 1,16 1,15
F. PEMBAHASAN
Ls+ Lu
b=
( d−1 ) in h
3,02+3,52
=
( 3−1 ) x (−0,06830 ) x 6 x 2
6,54
=
−1,63932
= -3,98975
S 16,79
Ys = = = 0,93278
n xd 6x3
U 15,11
Yu = = = 0,83944
n xd 6x3
Yu−Ys 0,83944−0,93277
Mu = = = 0,02339
b −3,98975
G. KESIMPULAN
Dari data pengamatan dapat disimpulkan bahwa antibiotik yang diuji memiliki
potensi yang baik dalam menghambat pertumbuhan kaum Staphylococcus aureus
karena memiliki potensi 105%.
H. DAFTAR PUSTAKA