BANDUNG
2020
Kadar sari
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk
jumlah kandungan senyawa dalam simplisia yang dapat tersari
dalam pelarut tertentu. Penetapan ini dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu kadar sari yang larut dalam air dan kadar sari yang larut
dalam etanol. Kedua cara ini didasarkan pada kelarutan senyawa
yang terkandung dalam simplisia.
Ada beberapa teknik isolasi senyawa bahan alam yang
umum digunakan seperti maserasi, perkolasi, dan ekstraksi
kontinu. Tetapi pada penelitian ini yang digunakan adalah
maserasi. Maserasi merupakan metode perendaman sampel dengan
pelarut organik, umumnya digunakan pelarut organik dengan
molekul relatif kecil dan perlakuan pada temperatur ruangan, akan
mudah pelarut terdistribusi ke dalam sel tumbuhan.
Metode maserasi ini sangat menguntungkan karena
pengaruh suhu dapat dihindari, suhu yang tinggi kemungkinan akan
mengakibatkan terdegradasinya senyawa-senyawa metabolit
sekunder. Pemilihan pelarut yang digunakan untuk maserasi akan
memberikan efektivitas yang tinggi dengan memperhatikan
kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut akibat kontak
langsung dan waktu yang cukup lama dengan sampel (Djarwis,
2004).
Salah satu kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan
waktu yang lama untuk mencari pelarut organik yang dapat
melarutkan dengan baik senyawa yang akan diisolasi dan harus
mempunyai titik didih yang tinggi pula sehingga tidak mudah
menguap (Manjang, 2004).
Teh kering
5.1 Prosedur I
Hasil
5.2 Prosedur II
Tabel
Pengamatan Air Dingin Air Hangat
Warna Larutan Tidak Berwarna Coklat kekuningan
Sebelum dilarutkan
Proses Larut Lebih Lama (10 Lebih Cepat (5 menit
Menit) sudah pekat)
Bau Khas Setelah 24 Asam Asam
Jam
Diuapkan pada suhu Lebih Lama (53 Jam ) Lebih Cepat (48 Jam)
kamar (Kering) (Kering)
Banyaknya Endapan Lebih Banyak Lebih sedikit
(Gambar Terlampir) (Gambar Terlampir)
Warna Larutan Coklat kekuningan Coklat Pekat
Setelah 24 Jam
VII. Pembahasan
(Foto 7.1)
Pada praktikum kali ini tentang kadar sari larut air, yang dilakukan pada
proses praktikum kali ini adalah disediakan dua buah gelas bening,(hati-hati
dalam penggunaan gelas bening) dan sendok kemudian dimasukkan masing
masing gelas dengan setengah sendok teh, teh yang digunakan adalah teh
celup yang digunting bagian atasnya dan dikeluarkan teh yang ada
didalamnya. Setengah sendok agar tidak menyulitkan pada proses pengamatan
pada saat pengambilan larutan setelah 24 jam, tidak terlalu banyak dan sedikit
hasil padatan teh setelah larut.
(Gambar 7.2) (Gambar 7.3)
(Gambar 7.4)
(Gambar 7.5)
Pada praktikum kali ini hasil yang didapat filtrat hasil penguapan pada
larutan teh dengan air panas lebih sedikit dibandingkan dengan air dingin
yang seharusnya filtrat hasil penguapan larutan teh dengan air panas lebih
banyak, disebabkan pada saat praktikum pengambilan larutan setelah
dibiarkan 24 jam terlalu banyak untuk larutan yang air dingin dan ampasnya
terbawa, karena sedikit sulit jika hanya membawa larutannya saja pada air
dingin ampas yang mengambang dipermukaan air lebih banyak dibandingkan
dengan larutan air panas, sehingga ada kemungkinan hasil penguapan
tersebut banyak karena ampasnya terbawa.
Air panas merupakan pelarut yang baik dalam ekstraksi karena suhu
sangat mempengaruhi pergerakan partikel yang nantinya dapat melarutkan
zat terkandung dalam sampel contohnya pada teh, semakin cepat zat terdifusi
ke larutan (Air) dan akan semakin banyak zat yang terdifusi karena
pergerakan partikel yang cepat dibandingkan dengan air dingin.
Kemudian dilakukan proses pendinginan diudara untuk proses
pengkristalan atau terbentuknya endapan, pada proses pemurnian selalu ada
tahap pendinginan.
Sebenarnya untuk proses ekstraksi sendiri, ada beberapa zat yang
memang sensitif dengan suhu yang relatif tinggi, sehingga jika dapat
disimpulkan belum tentu juga bahwa air panas merupakan pelarut yang baik
pada proses ekstraksi, itulah mengapa ada beberapa metoda dalam proses
ekstraksi.
Macam-macam Ekstraksi :
VIII. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini tentang kadar sari larut air dapat melakukan
pengujian sederhana untuk penetapan kadar sari total di dalam simplisia dan
dapat mengetahui gambaran awal jumlah senyawa yang terkandung dalam
simplisia (teh) yang didapat adalah teh yang dilarutkan dengan air panas
lebih pekat warnanya dan menghasilkan endapan yang lebih banyak.
IX. Daftar pustaka