manufaktur tablet
Akhmad Ginanjar A 192 002
Ahmad Riyadi A 183 001
Anis Suci Azizah A 191 004
Jonathan Rizky Lestario A 203 002
Mie famili Ancani A 192 013
Yosa tewu A 171 053
praformulasi
Kalium
Laktosa Pati fosfat
Laktosa pada formula dalam Pati sebagai bahan pengisi Kelebihan dari bahan ini adalah sifat alirnya
tablet berguna sebagai banyak digunakan untuk yang baik dan kompresibilitasnya yang
bahan pengisi yang baik persiapan triturat standar baik. Tablet dengan konsentrasi kalsium
karena dapat memberikan obat atau pewarna untuk fosfat >80% mempunyai kekuatan
massa granul yang padat hancur yang tinggi yaitu mencapai >80N
memfasilitasi proses
pada granulasi basah atau dibandingkan tablet yang mengandung
pencampuran pada
kempa langsung. laktosa. Selain itu, kombinasi kalsium
pembuatan fosfat dengan disintegran dapat
menurunkan kerapuhan tablet.
Bahan pengikat
B. Bahan Pengikat
Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk sewaktu digranulasi serta
menambah daya kohesi pada bahan pengisi. Bahan pengikat menentukan
keseragaman ukuran, kekerasan dan mudah tidaknya granul yang dihasilkan untuk
dikempa menjadi tablet
Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering atau larutan, tetapi lebih efektif
jika ditambahkan dalam bentuk larutan
penggunaan Bahan pengikat(Binder Solution) sebaiknya dalam konsentrasi yang sesuai
atau jumlahnya cukup.
Jika jumlah bahan pengikat tidak sesuai maka akan terjadi capping, lamination, sticking,
picking dan filming. Namun bila penggunaan terlalu berlebihan dapat
mengakibatkan meningkatnya kekerasan tablet yang mengakibatkan tablet sukar
larut.
Zat yang umumnya digunakan yaitu povidon atau PVP, gelatin, sukrosa, metilselulosa
Contoh bahan pengikat
Polivinil pirolidon atau
povidon Metil selulasa
Gelatin Metilselulosa adalah bahan pengikat
PVP digunakan sebagai bahan pengikat. Dalam yang lebih baik untuk bahan
formulasi tablet bahan pengikat dimaksudkan pembawa yang larut dalam air
untuk melekatkan partikel. PVP dapat Gelatin sebagai bahan pengikat seperti laktosa, manitol dan
memperbesar kompaktibilitas sehingga yaitu dapat digunakan pada golongan gula yang lain. Sebagai
densitas granul semakin besar dan
senyawa yang sulit diikat, bahan pengikat lebih banyak
menghasilkan sifat alir yang baik. Kadar PVP
akan tetapi cederung digunakan yang mempunyai
yang digunakan sebagai bahan penghancur
adalah 0,5-5%. formula paling baik adalah menghasilkan tablet yang derajat viskositas rendah sedang.
3%. Bahan pengahancur yang digunakan keras sehingga waktu Keuntungan dari metilselulosa sebagai
adalah natrium alginat, konsentrasi yang disintregannya bahan pengikat adalah, granul
digunakan 2,5-10%. Untuk memudahkan membutuhkan waktu yang yang dihasilkan bila di cetak akan
pecahnya tablet ketika kontak dengan cairan lama selain itu rentan menghasilkan tablet yang tidak
di saluran cerna maka ditambahkan bahan terhadap mikroba. menjadi keras bila di simpan.
penghancur .Bahan pengikat dan bahan
penghancur perlu dilakukan optimasi untuk
memperoleh sifat fisik tablet yang diinginkan.
Bahan penghancur
C. Bahan Penghancur
merupakan zat yang akan mengembang dengan adanya air setelah tablet ditelan. Tekanan pengembangan sangat berperan
dalam kehancuran tablet, dalam hal ini adalah ikatan yang mengompakkan hasil cetakan
Berikut adalah teori tentang mekanisme aksi Penghancur (disentegrasi):
• Swelling adalah disentegran mengalami pengembangan apabila bercampur dengan air atau kelembapan. Saat
mengembang dibutuhkan suatu ruang dan pada tablet dengan porositas yang tidak cukup banyak memberikan ruang
bagi pengembangan disentegran menyebabkan pendesakan berupa tekanan pada granul sehingga tablet pecah
Lanjutan
• Heat of wetting adalah disintegran bila terbasahi oleh air atau kelembapan menimbulkan panas
akibat reaksi. Panas ini menyebabkan udara yang terperangkap dalam tablet sehingga volume
menjadi besar dan tablet pecah
• Deformation Recovery: Partikel disintegrant akan berubah bentuk saat dikempa menjadi tablet. Pada
saat ada kelembapan, partikel disintegrant akan kembali ke bentuk semula, sehingga akan merubah
bentuk (deformasi) dari tablet, sehingga tablet pecah.
• Repulsion Theory: masuknya air secara kapiler ke dalam tablet menyebabkan rusaknya ikatan
hydrogen sehingga ikatan adhesif berkurang diikuti dengan bertambahnya sifat kohesif intrapartikel.
Keadaan ini menyebabkan partikel-partikel tang berlainan saling tolak menolak dan tablet menjadi
hancur.
• Water Wicking: masuknya air ke dalam tablet diikuti dengan pembentukan lorong-lorong seperti
rajutan atau anyaman di dalam tablet. Air yang terus bergerak membentuk lorong yang lebih besar
sehingga dinding lorong tersebut terkikis. Keadaan ini menyebabkan tablet menjadi rapuh dan
hancur.
Bahan penghancur
Natrium alginat
Selulosa mikrokristal
Pada konsentrasi 2,5-10% digunakan sebagai
bahan penghancur. Natrium alginat Aplikasi selulosa mikrokristal dalam bidang
digunakan sebagai bahan penghancur karena farmasetik dapat digunakan sebagai
memiliki sifat menaikkan sudut diam dan pengisi tablet untuk metode kempa
daya lekat pada tablet.Mekanisme kerjanya langsung, selain itu dapat berfungsi juga
dengan cepat mengembang dalam media air sebagai pengikat, penghancur tablet,
atau dengan mekanisme wicking sehingga yang berfungsi untuk mempercepat
menyebabkan disintegrasi baik pada sistem penyampaian obat, dan pembawa
granulasi kering maupun basah. padat yang tidak larut air.
Bahan pelicin
D. Bahan Pelicin
Bahan pelicin memudahkan pengeluaran tablet keluar
dari cetakan dengan permukaan sisi tablet.
Berguna mencegah massa tablet melekat dan
mengurangi gesekan selama proses pengempaan
Pada umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik,
sehingga cenderung menurunkan kecepatan
disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu
kadar bahan pelicin yang berlebihan harus
dihindari
Contoh dari bahan pelicin: Talk dan Magnesium
Stearat
Bahan pelicin
. Bahan pelicin (anti frictional agents) Bahan pelicin dalam formulasi sediaan tablet mempunyai 3 fungsi, yaitu :
i. Lubricants
Lubricants adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi tablet dengan dinding die selama
kompresi dan ejeksi.
ii. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut
dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam. Amilum adalah glidant yang paling popular karena disamping dapat berfungsi sebagai
glidant juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10 %. Talk lebih baik sebagai glidant dibandingkan amilum, tetapi dapat
menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet.
iii. Antiadherents
Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet pada punch atas dan punch bawah. Talk,
magnesium stearat dan amilum jagung merupakan material yang memiliki sifat antiadherent sangat baik.
Lubrikan magnesium stearat
a. Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada saat mesin tidak berjalan.
b. Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada saat mesin sedang berjalan.
Perkembangan Alat Pada
Proses Pembuatan Tablet
Alat Granulasi atau
Granulator
Alat Pengeringan atau
FLUID BED DRYER
Double Cone Dry
Granulation
Mesin Cetak
Mesin
Penyalutan
Mesin Pengemasan Primer
THANKS!
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik