Anda di halaman 1dari 38

Teknologi dan formulasi

manufaktur tablet
Akhmad Ginanjar A 192 002
Ahmad Riyadi A 183 001
Anis Suci Azizah A 191 004
Jonathan Rizky Lestario A 203 002
Mie famili Ancani A 192 013
Yosa tewu A 171 053
praformulasi

Praformulasi adalah tahap awal dalam rangkaian proses pembuatan sediaan


farmasi yang berpusat pada sifat-sifat fisika kimia zat aktif dimana dapat
mempengaruhi penampilan obat dan perkembangan suatu bentuk sediaan
farmasi.
Formulasi
Formulasi adalah Salah satu kegiatan dalam pembuatan sediaan dimana
menitikberatkan pada kegiatan merancang komposisi bahan baik bahan aktif
maupun bahan tambahan yang diperlukan untuk membuat sediaan tertentu
yang meliputi nama dan takaran bahan, dimana penentuan bahan harus selalu
melewati proses studi praformulasi.
Formulasi pertimbangan :

Ukuran dari bahan aktif


•Stabilitas dari bahan aktif
•Kelarutan dari bahan aktif
•Kerapatan dari bahan aktif
•Kemampuan pengampaan dari bahan aktif
•Penyeleksiaan bahan tambahan
•Metode dari granulasi
•Karakter dari granulasi
•Kempa tablet, tipe, ukuran dan kapasitas
•Kondisi lingkungan (kontaminasi dan kontrol kelembutan )
•Stabilitas dari produktif produk obat
Ketersediaan
Zat tambahan

Zat tambahan (eksipien) Eksipien merupakan bahan selain


zat aktif yang ditambahkan dalam formulasi suatu
sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi. Bahan
tambahan bukan merupakan bahan aktif, namun secara
langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada
kualitas/mutu tablet yang dihasilkan. Beberapa kriteria
umum yang esensial untuk eksipien yaitu : netral secara
fosiologis, stabil secara fisika dan kimia, memenuhi
peraturan perundangan, tidak mempengaruhi
bioavaiabilitas obat, bebas dari mikroba patogen dan
tersedia dalam jumlah yang cukup dan murah.
Komponen formula bahan
tablet
A. Bahan pengisi
berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak. Bahan pengisi
ditambahkan jika zat aktifnya sedikit atau sulit dikempa
Menurut Anwar (2012) selain berfungsi untuk memperbesar volume sifat bahan pengisi
tablet sangat berperan dalam mempengaruhi karakteristik produk akhir, seperti
kompresibilitas dan karakteristik tablet yang dihasilkan. Salah satu sifat yang
penting bagi setiap bahan pengisi adalah mudah mengalir memasuki pencetak
tablet
Bentuk partikel bahan pengisi dapat mempengaruhi kelarutan, karena bentuk kristal
lebih sulit dari pada bentuk amorf dan kelarutan akan mempengaruhi profil
pelepasan obat zak aktif sediaan tablet.
Contoh formulasi bahan pengisi

Kalium
Laktosa Pati fosfat
Laktosa pada formula dalam Pati sebagai bahan pengisi Kelebihan dari bahan ini adalah sifat alirnya
tablet berguna sebagai banyak digunakan untuk yang baik dan kompresibilitasnya yang
bahan pengisi yang baik persiapan triturat standar baik. Tablet dengan konsentrasi kalsium
karena dapat memberikan obat atau pewarna untuk fosfat >80% mempunyai kekuatan
massa granul yang padat hancur yang tinggi yaitu mencapai >80N
memfasilitasi proses
pada granulasi basah atau dibandingkan tablet yang mengandung
pencampuran pada
kempa langsung. laktosa. Selain itu, kombinasi kalsium
pembuatan fosfat dengan disintegran dapat
menurunkan kerapuhan tablet.
Bahan pengikat

B. Bahan Pengikat
Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa serbuk sewaktu digranulasi serta
menambah daya kohesi pada bahan pengisi. Bahan pengikat menentukan
keseragaman ukuran, kekerasan dan mudah tidaknya granul yang dihasilkan untuk
dikempa menjadi tablet
Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering atau larutan, tetapi lebih efektif
jika ditambahkan dalam bentuk larutan
penggunaan Bahan pengikat(Binder Solution) sebaiknya dalam konsentrasi yang sesuai
atau jumlahnya cukup.
Jika jumlah bahan pengikat tidak sesuai maka akan terjadi capping, lamination, sticking,
picking dan filming. Namun bila penggunaan terlalu berlebihan dapat
mengakibatkan meningkatnya kekerasan tablet yang mengakibatkan tablet sukar
larut.
Zat yang umumnya digunakan yaitu povidon atau PVP, gelatin, sukrosa, metilselulosa
Contoh bahan pengikat
Polivinil pirolidon atau
povidon Metil selulasa
Gelatin Metilselulosa adalah bahan pengikat
PVP digunakan sebagai bahan pengikat. Dalam yang lebih baik untuk bahan
formulasi tablet bahan pengikat dimaksudkan pembawa yang larut dalam air
untuk melekatkan partikel. PVP dapat Gelatin sebagai bahan pengikat seperti laktosa, manitol dan
memperbesar kompaktibilitas sehingga yaitu dapat digunakan pada golongan gula yang lain. Sebagai
densitas granul semakin besar dan
senyawa yang sulit diikat, bahan pengikat lebih banyak
menghasilkan sifat alir yang baik. Kadar PVP
akan tetapi cederung digunakan yang mempunyai
yang digunakan sebagai bahan penghancur
adalah 0,5-5%. formula paling baik adalah menghasilkan tablet yang derajat viskositas rendah sedang.
3%. Bahan pengahancur yang digunakan keras sehingga waktu Keuntungan dari metilselulosa sebagai
adalah natrium alginat, konsentrasi yang disintregannya bahan pengikat adalah, granul
digunakan 2,5-10%. Untuk memudahkan membutuhkan waktu yang yang dihasilkan bila di cetak akan
pecahnya tablet ketika kontak dengan cairan lama selain itu rentan menghasilkan tablet yang tidak
di saluran cerna maka ditambahkan bahan terhadap mikroba. menjadi keras bila di simpan.
penghancur .Bahan pengikat dan bahan
penghancur perlu dilakukan optimasi untuk
memperoleh sifat fisik tablet yang diinginkan.
Bahan penghancur

C. Bahan Penghancur
merupakan zat yang akan mengembang dengan adanya air setelah tablet ditelan. Tekanan pengembangan sangat berperan
dalam kehancuran tablet, dalam hal ini adalah ikatan yang mengompakkan hasil cetakan
 Berikut adalah teori tentang mekanisme aksi Penghancur (disentegrasi):
• Swelling adalah disentegran mengalami pengembangan apabila bercampur dengan air atau kelembapan. Saat
mengembang dibutuhkan suatu ruang dan pada tablet dengan porositas yang tidak cukup banyak memberikan ruang
bagi pengembangan disentegran menyebabkan pendesakan berupa tekanan pada granul sehingga tablet pecah
Lanjutan

• Heat of wetting adalah disintegran bila terbasahi oleh air atau kelembapan menimbulkan panas
akibat reaksi. Panas ini menyebabkan udara yang terperangkap dalam tablet sehingga volume
menjadi besar dan tablet pecah
• Deformation Recovery: Partikel disintegrant akan berubah bentuk saat dikempa menjadi tablet. Pada
saat ada kelembapan, partikel disintegrant akan kembali ke bentuk semula, sehingga akan merubah
bentuk (deformasi) dari tablet, sehingga tablet pecah.
• Repulsion Theory: masuknya air secara kapiler ke dalam tablet menyebabkan rusaknya ikatan
hydrogen sehingga ikatan adhesif berkurang diikuti dengan bertambahnya sifat kohesif intrapartikel.
Keadaan ini menyebabkan partikel-partikel tang berlainan saling tolak menolak dan tablet menjadi
hancur.
• Water Wicking: masuknya air ke dalam tablet diikuti dengan pembentukan lorong-lorong seperti
rajutan atau anyaman di dalam tablet. Air yang terus bergerak membentuk lorong yang lebih besar
sehingga dinding lorong tersebut terkikis. Keadaan ini menyebabkan tablet menjadi rapuh dan
hancur.
Bahan penghancur

Natrium alginat
Selulosa mikrokristal
Pada konsentrasi 2,5-10% digunakan sebagai
bahan penghancur. Natrium alginat Aplikasi selulosa mikrokristal dalam bidang
digunakan sebagai bahan penghancur karena farmasetik dapat digunakan sebagai
memiliki sifat menaikkan sudut diam dan pengisi tablet untuk metode kempa
daya lekat pada tablet.Mekanisme kerjanya langsung, selain itu dapat berfungsi juga
dengan cepat mengembang dalam media air sebagai pengikat, penghancur tablet,
atau dengan mekanisme wicking sehingga yang berfungsi untuk mempercepat
menyebabkan disintegrasi baik pada sistem penyampaian obat, dan pembawa
granulasi kering maupun basah. padat yang tidak larut air.
Bahan pelicin
D. Bahan Pelicin
Bahan pelicin memudahkan pengeluaran tablet keluar
dari cetakan dengan permukaan sisi tablet.
Berguna mencegah massa tablet melekat dan
mengurangi gesekan selama proses pengempaan
Pada umumnya bahan pelicin bersifat hidrofobik,
sehingga cenderung menurunkan kecepatan
disintegrasi dan disolusi tablet. Oleh karena itu
kadar bahan pelicin yang berlebihan harus
dihindari
Contoh dari bahan pelicin: Talk dan Magnesium
Stearat
Bahan pelicin

. Bahan pelicin (anti frictional agents) Bahan pelicin dalam formulasi sediaan tablet mempunyai 3 fungsi, yaitu :
i. Lubricants
Lubricants adalah bahan yang berfungsi untuk mengurangi friksi antara permukaan dinding/tepi tablet dengan dinding die selama
kompresi dan ejeksi.
ii. Glidants
Glidants ditambahkan dalam formulasi untuk menaikkan/meningkatkan fluiditas massa yang akan dikempa, sehingga massa tersebut
dapat mengisi die dalam jumlah yang seragam. Amilum adalah glidant yang paling popular karena disamping dapat berfungsi sebagai
glidant juga sebagai disintegran dengan konsentrasi sampai 10 %. Talk lebih baik sebagai glidant dibandingkan amilum, tetapi dapat
menurunkan disintegrasi dan disolusi tablet.
iii. Antiadherents
Antiadherents adalah bahan yang dapat mencegah melekatnya (sticking) permukaan tablet pada punch atas dan punch bawah. Talk,
magnesium stearat dan amilum jagung merupakan material yang memiliki sifat antiadherent sangat baik.
Lubrikan magnesium stearat

keuntungan: Menurut penelitian Deniar (2010), magnesium stearate


memiliki keuntunganya itu tidak higroskopis.
Magnesium stearat adalah bubuk putih yang Kerugian :Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket,  seharusnya
tidak larut dalam air.Penambahan digunakan asam stearat (yang mikronize karena fungsi lubrikan
magnesium stearat bertujuan untuk adalah antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti olehl
ubrikan). Konsentrasi Mg stearat sebagai lubrikan maksimal 2%.
meningkatkan sifat alir campuran
Jika terlalu besar akan terjadi laminatin (Lachman, 1994). Sifat
serbuk dan mengurangi gesekan antar hidrofobik dari magnesium stearat akan menghalangi proses
partikel sehingga campuran serbuk pecahnya tablet sehingga obat akan sulit terdispersi dalam
lebih mudah mengalir ke dalam ruang medium  air (Deniar, 2010)
cetak.
Glidan talk

Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-


kadang mengandung sedikit alumunium silikat. Glidan : Talk
Talk bersifat hidrofob, biasanya konsentrasi yang Kelebihan : dapat memperbaiki daya aliran bahan yang akan
ditabletisasi, mengurangi penyimpangan massa,
digunakan adalah 5-10% . Sehingga dalam tablet
meningkatkan ketepatan ukuran tabet dan dapat
digunakan sebagai pelicin. mengurangi keterikatan antar partikel pada saat di cetak
sehingga dapat memberikan sifat alir yang baik.
kekurangan : tidak dapat dicampurkan dengan komponen
ammonium kuartener, dapat menurunkan disintegrasi dan
disolusi tablet
Macam macam mesin cetak

Mesin cetak tunggal (exzenter/single punch)


Karakteristik yang menonjol pada mesin cetak ini adalah bahwa ruang cetak diam dan corong pengisi
bergerak. Corong pengisi meluncur kesana kemari di atas ruang cetak dan mendukung untuk pengisian
yang baru di ruang cetak secara tetap. Pada mesin cetak ini hanya melibatkan punch atas. Tekanan
berlangsung mendadak, sehingga tablet-tablet yang dihasilkan berbentuk khas. Bagian bawah dan
bagian tablet menunjukkan kekerasan yang tidak sama. Akibat gerakan sepatu pengisi yang tersendat-
sendat. Pada granulat dengan bentuk tidak seragam dapat terjadi suatu pemisahan parsial yang
menyebabkan granulat berupa butiran kecil terkumpul pada bagian bawah sepatu pengisi. Kondisi
inipun dapat menyebabkan variasi bobot. Mesin tunggal ini biasanya digunakan dalam apotik dan
pusat-pusat obat galenika, karena mudah digunakan dan lagi pula harganya cukup terjangkau. Bila
menggunakan punch ganda menghasilkan tablet menjadi berlipat. Jenis lain mesin tunggal ini dapat
menghasilkan 4000 tablet/jam. Namun demikian, mesin cetak tunggal ini sudah tidak diproduksi lagi.
Mesin cetak dengan tangan
Mesin ini biasanya digunakan pada perusahaan kecil, Adanya tekanan untuk pencetakan
dibangkitkan melalui masa yang berayun. Melalui eksploitasi kelambanan dari masa
yang berayun, pada gaya yang rendah dibangkitkan suatu gaya pencetakan tinggi. Punch
bawah duduk di atas sebuah baji pengangkat yang memungkinkan volume ruang
pengisian ruang cetak dapat diatur. Punch bawah sekaligus berlaku sebagai tempat
lawan dan melaksanakan pendorongan keluar dengan penekanan. Tekanan pencetakan
berlangsung mendadak, kaku, dan oleh karenanya dibangkitkan secara manual. Dari
proses seperti itu dihasilkan kesalahan pencetakan tablet. Tablet menjadi retak dan dapat

terjadi penyimpangan bobot .


Mesin cetak rotary
Disain mesin cetak rotary maupun cara operasionalnya sangat berbeda sekali dengan mesin cetak tunggal
apalagi dengan mesin cetak yang menggunakan tangan. Mesin cetak rotary ini dilengkapi dengan meja
die yang bundar yang memiliki beberapa dies didalamnya disertai satu set punch yang jumlahnya sesuai
dengan dies yang ada pada meja tersebut. Pada mesin ini sepatu pengisi dalam keadaan diam, sedangkan
ruang cetaknya bergerak. Mesin ini berupa suatu piringan bundar horizontal memuat sejumlah ruang
cetak. Mesin tablet yang kecil memiliki 3 – 5 ruang cetak. Namun demikian, pada umumnya mempunyai
jumlah yang besar (misalnya 12 – 16). Untuk setiap ruang cetak memiliki sebuah punch atas dan punch
bawah. Melalui pemutaran piringan horizontal, ruang-ruang cetak dengan punchnya berturut-turut
dibawa kedalam posisi pengisian di bawah sepatu pengisi. Massa tablet disorong bersama dari atas dan
bawah kemudian dibentuk menjadi tablet. Kekerasan bagian atas dan bagian bawah tablet adalah sama.
mesin pencetak tablet umumnya terdiri dari 2 (dua) macam bentuk, yaitu berupa mesin single punc dan mesin
rotary. Perbedaan prinsip kerja antara kedua mesin pencetak tablet tersebut menurut Okto Viani (2015)
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Single Punch
Pengaturan tekanan berdasarkan pada kedudukan maksimum bawah punch atas

a. Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada saat mesin tidak berjalan.

b.Mampu memproduksi 5100/jam diameter 22,23 mm dan tebal 17,8 mm.


2. Rotary

a. Pengaturan tekanan berdasarkan pada kedudukan maksimum bawah punch bawah.

b. Pengaturan tekanan maupun bobot tablet baru dapat dilakukan pada saat mesin sedang berjalan.
 
Perkembangan Alat Pada
Proses Pembuatan Tablet
Alat Granulasi atau
Granulator
Alat Pengeringan atau
FLUID BED DRYER
Double Cone Dry
Granulation
Mesin Cetak
Mesin
Penyalutan
Mesin Pengemasan Primer
THANKS!
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai