(F1C114010)
(F1C114018)
(F1C114042)
(F1C114060)
(F1C114074)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
Rahmat dan Karunia-Nya, Makalah Analisis hasil Agroindustri yang berjudul
Analisis Produktivitas Pengolahan Biji Jeruju (Acanthus ilicifolius) Menjadi
Produk Alternatif Betadin Sebagai Obat Penyembuh Luka telah dapat selesai
tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam pembuatan makalah ini. Terutama, kepada Dosen Pembimbing Ibu
HERIYANTI
memberikan dukungan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 LatarBelakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................... 2
1.4 Manfaat......................................................................................... 3
BAB II.................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI...................................................................................4
2.1 Definisi Tanaman Jeruju (Acanthus ilicifolius.................................4
a.
b.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke, dengan keanekaragaman hayati yang cukup luas dan berbagai potensi
daya alam yang mendukung kebutuhan manusia. Salah satu daerah di Indonesia
yang memiliki potensi tanaman lokal adalah Provinsi Jambi. Berbagai tanaman
yang di budidayakan dan banyak manfaatnya, salah satunya adalah Tanaman
Mangrove. Tanaman Mangrove merupakan hutan bakau adalah hutan yang
tumbuh di air payau, dan di pengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini
tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi
bahan. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di
sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapakan lumpur yang di
bawanya dari hulu. Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya
pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya abrasi tanah, salinitas tanahnya yang
tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya
sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenisjenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau Karena melewati proses adaptasi
dan evolusi.
Tanaman Mangrove, terdiri dari berbagai jenis tanaman yang
berpotensi tinggi. Diantaranya adalah Pedada, Prepat dan Jeruju. Dalam
pembuatan makalah ini, penulis akan mendeskripsikan tentang tanaman Jeruju.
Jeruju atau Acanthus ilicifolius merupakan tanaman yang tumbuh berkelompok
dan sangat umum ditemukan di sepanjang tepi muara dan laguna, di tanah berawa,
hutan mangrove dekat dengan pantai, di tepi sungai, daerah pasang surut, lahan
basah rendah dan sepanjang air tawar. Di daerah Sadu dengan luas wilayah sekitar
3000 Ha dengan luas lahan mangrove sekitar 300 Ha dan hampir disepanjang
kawasan parit yang berdekatan dengan pemukiman penduduk ditumbuhi jeruju.
Terkadang tanaman ini dianggap mengganggu karena hanya tumbuh liar sebagai
semak dan membuat aliran air di parit-parit yang ada dilingkungan desa menjadi
tergenang. Namun berdasarkan penelitian, diketahui bahwa tumbuhan jeruju
memiliki banyak khasiat salah satunya adalah biji jeruju yang berkhasiat sebagai
pembersih darah.
Di sisi lain, betadin merupakan salah satu obat penyembuh luka yang telah kita
kenal selama ini. Senyawa kimia Betadin mengandung 10% Providin Iodin, dan
bentuknya yang dalam keadaan cair kurang efektif apabila di teteskan pada luka
karena tidak menyebar dengan merata. Untuk mendapatkan hasil yang lebih
efektif dan efesien dalam suatu proses penyembuhan luka, di perlukan suatu
pemikiran dengan memanfaatkan kekayaan lokal menjadi sebuah product yang
memilki nilai tambah dan daya saing dalam bidang industry. Karena itu, Penulis
memaparkan sebuah gagasan inovasi pembuatan obat penyembuh luka dari biji
tanaman jeruju. sehingga, dapat di manfaatkan secara optimal,efektif dan
efesien.Selain produk inovatif, penulis akan memaparkan analisis hasil
agroindustri pengolahan biji jeruju menjadi produk industry. Analisis berupa,
analisis pendapatan, pengeluaran dan biaya produksi.
Semoga, makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat. Sehingga,
pemanfaatan kekayaan lokal dapat maksimal dan menghasilkan product inovatif
yang dapat bersaing dalam dunia industry.
1.2 Rumusan Masalah
a
b
c
betadin?
Apa kelebihan dan kekurangan produk yang dihasilkan dari biji jeruju?
Bagaimana analisis hasil agroindustri produk yang dihasilkan?
1.3 Tujuan
a
alternative betadin
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang dihasilkan
1.4 Manfaat
a
kesejateraan
dan
kesehatan
masyarakat
melalui
difungsikan dalam pemulihan kualitas perairan. Meskipun jenis ini sangat jarang
dimanfaatkan, namun banyak dijumpai tumbuh liar di alam. Melihat kondisi
lingkungan perairan saat ini, tumbuhan Acanthus ilicifolius memiliki potensi
dalam fitoteknologi lingkungan (Irawanto 2014).
a. Habitat Acanthus ilicifolius
Habitus: Perdu perennial (Jayaweera dan Senaratna 2006), semak kecil
(Kasahara dan Hemmi 1995;Yudhoyono dan Sukarya 2013), semak pendek atau
perdu tinggi (Kovendan dan Murugan 2011). Semak tegak, tidak melilit,
berumpun banyak, tinggi hingga 1,5 m, 2,5 m atau 0,5-3 m, bercabang, akar udara
adventif, 2 duri tajam di samping masing-masing daun, batang kekuningan, daun
lonjong atau lanset, rapat atau terputus, hijau tua, 6,5-11 cm x 4-6 cm atau 9-30
cm x 4-12 cm, selalu dengan tulang apikal, duri marjinal, daun gagang melanset,
daun gantilan lonjong-melanset, perbungaan terminal, calyx 1,25-1,5 cm, lobus
obovate, corolla 3-4,5 cm, obovate, 3 cm x 2,5 cm, biru pucat, putih, tube 0,75-1
cm, violet dengan median kuning, jarang putih, lib 2,25-3,25 cm, filaments 13-16
mm, style 2.25-2.50 cm, capsule 2,25-3 cm, bunga biseksual, biasanya
zygomorphic, biji reniform panjang 6- 30 cm, tidak padat, beberapa bunga terbuka
pada waktu yang sama, buah panjang 2,0-2,5 cm, kapsul, coklat kacang, kotak
lonjong dan pipih, panjang 0,5-1,0 cm, keputihan, datar, biji terlempar ketika
matang hingga 2 m dari kapsul, kapsul berbentuk oval yang mendorong biji
menggunakan mekanisme lontaran pegas (Yudhoyono dan Sukarya 2013;
Valkenberg dan Bunyapraphatsara 2002; Backer dan Bekhaizen v.d. Brink 1963;
Brown 2006; Kovendan dan Murugan 2011; Xie et al. 2005). Habitas koleksi
tumbuhan Acanthus ilicifolius dan gambar botani dapat dilihat pada Gambar 1.
Penyebaran: Jeruju dapat dijumpai dari India Selatan, Sri Lanka sampai
Indo-China, Indonesia, Filipina dan Australia Utara, jarang ditemukan di Malaysia
(Valkenberg dan Bunyapraphatsara 2002). Di Asia tropis dan Afrika Barat tropis
(Jayaweera dan Senaratna 2006), melalui Malaya sampai Polinesia (Xie et al.
2005). India, Semenanjung India, Ceylon, Sri Lanka, Bangladesh, Pakistan,
Burma, Malaya, Kepulauan Filipina, Indonesia dan Australia (Jayaweera dan
Senaratna 2006;Yudhoyono dan Sukarya 2013). Banyak ditemukan di Jawa dan
Acanthus ilicifolius lebih memilih daerah dengan masukan air tawar yang
tinggi, dan jarang terendam air pasang, tersebar luas dan umum. Ditemukan pada
semua jenis tanah, terutama daerah berlumpur sepanjang tepi sungai (Kovendan
dan Murugan 2011). Tumbuh pada substrat berlumpur dan berpasir di tepi daratan
hutan bakau (Ardli et al. 2011). Pertumbuhan ternaungi, hingga sepenuhnya
terbuka (Yudhoyono dan Sukarya 2013), toleran terhadap naungan (Kovendan dan
Murugan 2011).
b.
tanaman ini. Mangrove memiliki fungsi utama yakni sebagai penahan utama
abrasi pantai dari gelombang laut, mangrove juga dijadikan sebagai habitat dari
hewan-hewan laut seperti ikan, udang dan kepiting. Fungsi mangrove ini sangat
membantu nelayan yang penghidupannya adalah dengan mencari ikan.
Budidaya tanaman Achantus illicifolius (jeruju) mempunyai nilai lebih, yakni
sebagai bahan baku penghasil teh, sebagai habitat hewan-hewan laut seperti ikan,
kepiting dan udang, dan juga dapat menjalankan fungsi utamannya yakni sebagai
penahan abrasi pantai dari gelombang laut. Oleh karena itu tanamanjeruju dapat
digunakan salah satu alternatif bahan substitusi teh, keuntungan lain dari jeruju
yaitu memiliki perkembangan yang cukup cepat dan relatif sangat potensial
karena tumbuhdi sepanjang pantai. Perawatan tanaman jeruju yang relatif mudah
menjadi nilai tambah bagi tanaman ini. Tanaman jeruju memiliki kandungan
kimia yang sangat baik digunakan dalam penyembuhan luka, menyembuhkan
penyakit demam dan alergi pada kulit, baik di bagian akar, batang maupun
daunnya.
b. Alternatif Bahan Baku Pembuatan Kerupuk
Mangrove atau bakau yang banyak tumbuh di pesisir pantai ternyata memiliki
banyak manfaat. Selain bisa sebagai tempat berkumpulnya ikan kecil serta
menahan abrasi pantai, tanaman itu pun bisa dijadikan olahan makanan.
Menurut Bandriyo, peneliti dari Balai Besar Teknologi Pencemaran Industri
Kendal bersama warga di Desa Kartika Jaya, Kecamatan Patebon mengolah buah
mangrove menjadi kerupuk. Meski kurang dikenal dan masih diragukan, kerupuk
itu ternyata tidak kalah renyah dibanding ubi atau singkong.Olahan ini melalui
percobaan berkali-kali. Semula kerupuk mangrove terasa pahit. Kemudian,
berulang kali kami mencoba menghilangkan rasa pahit pada kerupuk, ungkap
Bandriyo
di
PRPP
Semarang.Proses
pembuatan
cukup
mudah, buah
mangrove jenis tanjang dan brayo ini dimasak hingga enam jam dan digiling
menjadi tepung. Rebusan buah mangrove dilakukan berkali-kali agar getah dan
rasa pahit hilang. Setelah menjadi tepung baru bisa diolah berbagai makanan
ringan seperti kerupuk.Untuk mendapatkan bahan olahan mangrove, dia mengaku
harus menunggu panen. Selama ini mangrove banyak ditanam di wilayahnya.
jangka waktu tertentu baik yang dijual atau yang tidak dijual.
Pendapatan bersih (net farm income) di definisikan sebagai selisih
pendapatan kotor usahatani dengan pengeluaran total usahatani.
BAB III
PEMBAHASAN
10
11
13
No
Jenis bahan
baku
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp/satuan)
Bahan baku:
60
Kg
1150
Jumlah
(Rp)
Buah Jeruju
Jumlah
69.000
Bahan baku
penolong:
Gas elpiji 3 kg
Botol kemasan 20
gram
Stiker kemasan
tabung
23.000
23.000
500
botol
500
250.000
500
lembar
200
100.000
Jumlah
Biaya Tenaga
373.000
10
orang
70.000
700.000
a. Harian
Jumlah
700.000
total
1.142.000
14
N
o
Jumlah
Satuan
Harga
(Rp/satuan)
Jumlah (Rp)
Bahan baku:
480
Kg
1150
552.000
Buah Jeruju
Jumlah
Bahan baku
penolong:
552.000
1
4000
Gas elpiji 3 kg
Botol kemasan 20
gram
Stiker kemasan
4000
tabung
23.000
23.000
botol
500
2.000.000
lembar
200
800.000
Jumlah
2.823.000
15
Biaya Tenaga
a. Harian
10
orang
70.000
5.600.000
Jumlah
5.600.000
Total
8.975.000
Keterangan
Harga (Rp)
Penerimaan (TR)
Total produksi/4000 botol x
32.000.000
8.000
2
Biaya (TC)
Bahan baku
Penyusutan
Bahan penolong
Tenaga kerja
552.000
1.608.750
2.823.000
5.600.000
Jumlah
10.583.750
a.
b.
c.
d.
21.416.250
Analisis Pendapatan
No
Penerimaan
Proses 1 (Rp)
Proses 2
Per 1x produksi
Per 8x produksi
16
Jumlah produksi
500
4000
Harga jual
8.000
8.000
Total penerimaan
4.000.000
32.000.000
No
Variabel
Proses 1
Proses 2
Jumlah produksi
500
20
4000
20
Penerimaan
4.000.000
8.000
32.000.000
8.000
Biaya total
1.322.969
2.646
10.583.750
2.646
Total pendapatan
2.677.031
5.354
21.416.250
5.354
Jumlah
Satuan
Peralatan
Harga
(Rp/@)
Jumlah
Umur
Biaya
(Rp)
Ekonomi
s (Tahun)
Nilai sisa
Nilai
Penyusutan
(Rp)
(Rp/Tahun)
Pisau
Unit
20.000
100.000
10.000
45.000
Ember
10
Buah
25.000
250.000
25.000
112.500
Oven
Unit
500.000
1000.000
100.000
450.000
Mesin
Unit
2.500.000
2.500.000
250.000
562.500
Timbangan 5
Unit
150.000
750.000
75.000
168.750
Penghalus
10 kg
17
Saringan
Unit
30.000
150.000
15.000
135.000
Unit
20.000
150.000
15.000
135.000
415.000
1.608.750
kawat
besar
Saringan
kawat
kecil
Total
4.850.000
Variabel
Proses 1
Proses 2
1xproduksi
8xproduksi
8.000
8.000
500
4000
1.142.000
8.975.000
4.850.000
4.850.000
2.677.031
21.416.250
18
4.850.000
8.508.772 BEPrupiah 4.850.000 8.508.772
1.142.000
1.142.000
1
1
2.677.031
2.677.031
4.850.000
4.850.000
848,495 BEPunit
848,495
1.142.000
1.142.000
8000
8000
500
500
BEPrupiah
BEPunit
Variabel
Harga
21.416.250
552.000
480
2.823.000
1.608.750
3.375.000
18.041.250
16.432.500
37.586
19
Analisis Produktivitas
No
Produksi
8xProses Produksi
Nilai Produksi
480 kg
Tenaga Kerja
10 orang
48kg/org
No
Produksi
8xProses Produksi
Nilai Produksi
480 kg
Mesin
3 mesin
Produktivitas mesin
160 kg/mesin
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tanaman Jeruju (Acanthus ilificious) merupakan salah satu jenis dari tanamn
Mangrove. (Acanthus ilificious) dikenal juga dengan nama Daruju, tanaman
yang berasal dari tanah Melayu dan tanah Jawa, tumbuh liar di daerah pantai,
tepi sungai, serta tempat-tempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair
payau, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya; tinggi 0,5-2 meter,
berumpun banyak. Tanaman jeruju hidup di daerah lembab atau rawa-rawa.
Di daerah seperti ini tanaman jeruju dapat ditemukan berlimpah tetapi secara
keseluruhan habitat tanaman ini termasuk jarang. Hal ini menyebabkan
tanaman jeruju merupakan salah satu indikator dari lahan basah. Secara
umum, tanaman jeruju mengandung senyawa bioaktif diantanya, saponin,
flavonoid, pilifenol dan asam amino. Serta bijinya mengandung alkaloid dan
dapat berkhasiat membersihkan darah. Karena itu, penulis berinovasi
memaparkan pembuatan produk alternative betadin dari biji jeruju (Acanthus
ilificious) yang penulis memberikan nama ACHANDIN.
20
2. Analisis..
4.2 Saran
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Salah satunya
adalah tanaman Mangrove. (Acanthus ilificious) merupakan salah satu dari jenis
tanaman yang masih belum di kembangkan secara optimal. Semoga makalah ini
bermanfaat
untuk
masyarakat
dapat
mengenal
kekayaan
local
dan
DAFTAR PUSTAKA
Ardli ER, Yani E, WidyastutiA. 2011. Density and Spatial Distribution of Derris
trifoliata and Acanthus ilicifolius as a Biomonitoring Agent of
Mangrove Damages at the Segara Anakan lagoon (Cilacap,Indonesia).
2nd International Workshop for Conservation Genetics ofMangroves.
Irawanto R. 2014b. Phytomedicine of Acanthus ilicifolius and Coixlacryma-jobi.
Prosiding 2nd International Biology Conference-ITS Surabaya.
Irawanto, R. 2015. Jejuru (Acanthus ilicifolius): biji, perkecambahan dan
potensinya. Pro Sem Nas Masy Biodiv Indonesia. Vol 1 No 5 : 10121013.
Kovendan K,MuruganK. 2011. Effect of Medicinal Plants ontheMosquito Vectors
from the Different Agroclimatic Regions of TamilNadu, India.
Advan Environ Biol 5(2):335-344.
Kasahara S, Hemmi S (eds).1995. Medical Herb Index in Indonesia, PT.Eisai
Indonesia. No 2329.
Yudhoyono A, Sukarya DG. 2013. 3500 Plant Species of The Botanic Gardens
of Indonesia. PT. Sukarya dan Sukarya Pendetama. Jakarta.
21
22