Anda di halaman 1dari 13

ISOLASI DAN KARAKTERISASI ENZIM -AMILASE DARI KECAMBAH KACANG

HIJAU
Fida Toyyibah, Ria Afrinata Simamora dan Yunia Audia Sari
Teknik Biokimia, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Jambi
e-mail : fida.thoyyibah@gmail.com
ABSTRACT
Mung bean sprout (Phaseolus radiatus) are kind of plant commonly used as food base
because it contains lots of protein and carbohydrates. These two biochemical matter is
also needed in germination in which carbohydrates is dissolved into simpler concentration
with the help of -amylase enzymes. Enzymes are effective biokatalisator, can work specifically
to speed up chemical reactions. One is the enzyme amylase. Amylase enzyme in extracts of green
beans is done by using two type of solvent is buffer acetat. The goal of this research are isolating
- amylase enzyme character in seed of mung bean and t o d et er mine char act er ist ic of -
amylase enzyme by FUWAs methode. Results obtained from the FUWA method on wavelength
(maks) 600nm the equations enzyme activity is y 0.0466x + 0.4739 and the correlation is R2 =
0.5282. The result show that the best of enzyme activity is in mung bean sprout on 7 days
because the enzyme activity is 10,447 x10-3 unit/L s for mung bean sprout in the dark condition,
and 8,9448 x10-3 unit/L s for for mung bean sprout with leefs in the light condition and also
9,5528 x10-3 unit/L sfor mung bean sprout without leefs in the light condition.

Keywords: Enzyme amylase, Mung bean sprout, FUWA method


ABSTRAK
Kacang hijau (Phaseolus radiatus) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan
sebagai bahan pangan karena kandungan protein dan karbohidratnya yang sangat tinggi.
Protein dan karbohidrat juga diperlukan oleh biji dalam proses perkecambahannya. Saat
berkecambah, karbohidrat dalam biji dalam bentuk amilum diurai menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim -amilase. Enzim merupakan biokatalisator yang efektif,
dapat bekerja secara spesifik yang dapat mempercepat reaksi kimia. Salah satunya adalah
enzim amilase. Enzim amilase pada ekstrak kacang hijau dilakukan dengan menggunakan
buffer asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengisolasi dan mengetahui karakterisasi enzim
-amilase pada perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui aktivitas enzim amilase
dengan metode FUWA. Persamaan regresi dengan metode FUWA pada maks 600 nm yaitu y=
0.0466x + 0.4739 dengan nilai korelasinya R2 = 0.5282. Dari hasil analisis didapatkan hasil
bahwa aktivitas enzim -amilase yang paling baik adalah pada kecambah yang kacang hijau
yang berumur 7 hari karena pada ektrak kecambah ini memiliki aktivitas sebesar 10,447 x10-3
unit/L s untuk kondisi gelap dan 8,9448 x10-3 unit/L s untuk kondisi terang dengan daun dan
9,5528 x10-3 unit/L s untuk kondisi terang tanpa daun.

Kata Kunci : Enzim amilase, kacang hijau, metode FUWA


PENDAHULUAN pengembangan bioteknologi di Indonesia.
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
Pemanfaatan enzim banyak untuk menghasilkan enzim sehingga
diaplikasikan secara luas terutama dalam kebutuhan dalam negeri dapat diatasi.
proses pengolahan pangan komersial. Dewasa
ini sebagian besar kebutuhan enzim masih Enzim ini sangat berperan dalam
dipenuhi dengan jalan impor. Hal tersebut industri pembuatan roti dan sirup. Enzim -
tidak menguntungkan dari segi devisa dan amilase banyak terdapat pada kecambah
kacang- kacangan. Enzim -amilase dalam pada panjang gelombang 600 nm dari 1,0
biji dibentuk pada waktu awal sampai 10 menit. Nilai absorbasi yang
perkecambahan oleh asam giberilik. Asam dihasilkan ini merupakan nilai konsentrasi
giberilik adalah suatu senyawa organik yang dari pati yang tidak terdegradasi oleh enzim -
sangat penting dalam proses perkecambahan amilase atau substrat sisa dari hasil degradasi
suatu biji karena bersifat sebagai pengontrol -amylase ini.
perkecambahan tersebut (Setyono. 1982).
Tujuan penelitian untuk mempelajari
Kacang hijau dipilih sebagai sumber pembuatan ekstrak enzim dari kecambah
enzim -amilase karena dalam bentuk kacang hijau dan penentuan aktivitas enzim
kecambah mengandung tokoferol (pro vitamin amilase dengan metode FUWA.
E) 936,4 ppm, fenolik 11,3 ppm. Kacang hijau
(Phaseolus radiatus) merupakan tanaman METODE PENELITIAN
yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan Penelitian dimulai pada hari Jumat, 30
pangan karena kandungan protein dan September 2016 sampai 21 Oktober 2016 di
karbohidratnya yang sangat tinggi. Senyawa Laboratorium Bioteknologi dan Rekayasa,
fenolik dengan antioksidan lainnya pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
konsentrasi rendah dapat melindungi bahan Jambi.
pangan tersebut dari kerusakan oksidatif Parameter dalam penelitian adalah
(Cahyono. 2004). Selain itu, kacang hijau aktivitas enzim -amilase pada bagian-bagian
memiliki kelebihan dari segi ekonomis kecambah kacang hijau yang diberi perlakuan
dan agronomis dibandingkan dengan penanaman pertumbuhan pada hari yang
tanaman kacang-kacangan lainnya (Sumarno berbeda-beda. Metode yang digunakan dalam
dan Manwan, 1990). penentuan aktivitas enzim -amilase ini
Ada beberapa faktor yang adalah dengan metode Fuwa, dan absorbansi
memengaruhi keberhasilan isolasi dan diukur dengan spektrofotometer pada
pengujian aktivitas enzim yakni tergantung panjang gelombang 600 nm (Skoog dan
pada macam serta kondisi sumber enzim, West,1971).
letak enzim, kecermatan kerja, bahan dan Aktivitas enzim -amilase
cara ekstraksi yang dipergunakan serta dinyatakan dengan U/mL (unit/mL) dimana
pengertian sifat-sifat enzim tersebut (Rahayu, satu Unit enzim -amilase berarti jumlah
1988). Enzim -amilase termasuk enzim yang mampu mengkatalis satu mol
ekstraselular, sehingga mengekstraknya substrat (Sari, 2004).
relatif mudah (Richana, et al., 1999).
Bahan
Metode FUWA adalah metode yang
digunakan untuk menghitung pati yang tidak Bahan baku yang digunakan adalah
terdegradasi oleh enzim -amilase yang biji kacang hijau. Bahan kimia yang
bereaksi dengan iodin. Penentuan aktivitas digunakan adalah larutan Na-asetat 0,2 M,
enzim -amilase dengan metode Fuwa adalah asam asetat 0,2 M, NaOH 0,02 M , larutan
berdasarkan reaksi antara amilosa dengan KI/I2 0,1N, pati terlarut, HCl 1 M, dan ddH2O.
iodin. Dimana fungsi dari iodin ini agar dapat Alat
bereaksi dengan pati-pati yang terdegradasi
Alat yang digunakan adalah pH meter,
oleh enzim -amilase dan menghasilkan
cawan petri, timbangan, pinset, gelas ukur,
kompleks heliks dan memberikan warna biru
gelas piala, mortar dan alu, erlenmeyer,
yang khas. Larutan iodin digunakan untuk
alat sentrifugasi, inkubator, waterbath,
deteksi adanya amilase dalam medium atau
Spektrofotometer Visible.
bahan dimana degradasi yang terjadi pada
Prosedur Kerja
pati diketahui dengan hilangnya material yang
terwarnai oleh iodine. Persiapan Reagen
Absorbansi diukur pada panjang Disiapkan 3 macam reagen yaitu buffer
gelombang 600 nm setelah inkubasi selama 10 natrium asetat pH 5 0,2 M, larutan NaOH 0,02
menit. Aktifitas -amilase ditentukan dengan M, dan sterilisasi akuades.
mengetahui berkurangnya sejumlah enzim
Penumbuhan kecambah kacang hijau gelombang 600 nm untuk mengetahui
aktivitas enzim amilase dari serapan yang
Biji kacang hijau disortasi hingga diperoleh.
diperoleh biji bersih dan utuh, dicuci, HASIL DAN PEMBAHASAN
direndam dengan aquades selama 30 menit,
ditiriskan, kemudian diperam dalam wadah Perisapan Reagen
berpori sampai terjadi perkecambahan. Waktu
perkecambahan (1,3,5 dan 7 hari). Persiapan reagen ini ditujukan untuk
membuat larutan buffer asetat dilakukan
Pembuatan ekstrak enzim dari kecambah untuk membantu mempertahankan pH
kacang hijau selama pembentukan enzim -amilase.
Reagen buffer asetat dibuat dengan
Kecambah dibersihkan dengan mencampurkan larutan asam asetat dengan
melepas kulit luarnya, sebagian diambil basa konjugasinya yaitu natrium asetat
sebagai sampel untuk analisis kadar protein dengan menggunakan 64,7 mL natrium asetat
dan air. Sebagian ditimbang kemudian dengan diteteskan oleh asam asetat hingga pH
dihancurkan dengan blender, dimana untuk 1 5 menggunakan alat pH meter. Dari hasil
g kecambah ditambahkan 5 mL buffer asetat didapatkan volume asam asetat yang terpakai
0,2 M pH 5. Kecambah yang sudah hancur untuk mencaapai pH 5 adalah 9,7mL (194
disimpan selama 10 menit sambil sekali-sekali tetes). Dilakukan pula penambahan aquades
dikocok kemudian dilakukan penyaringan hingga volume total 100 mL.. Hasil yang
dengan kapas. Filtrat yang dihasilkan didapat disajikan pada Tabel 1.
disentrifugasi selama 20 menit dengan
kecepatan 2000 rpm pada suhu 5 C. Tabel 1. Pembuatan Buffer Asetat
Supernatan (ekstrak enzim) yang dihasilkan
diukur volumenya dan ditempatkan ke dalam Perlakuan Hasil
wadah steril untuk dianalisis antara lain; Volume Na-asetat 64,7 mL
aktivitas enzim amilase, pH, dan protein Volume asam asetat 9,7 mL (194 tetes)
terlarut.
Larutan buffer bermanfaat untuk
Penentuan aktivitas enzim amilase dengan melarutkan kotoran yang masih terikut di
metode FUWA dalam endapan enzim tersebut sekaligus bisa
Pembuatan kurva kalibrasi mencegah enzim dari denaturasi dan
Diambil 200 L pati yang telah kehilangan fungsi biologisnya. Buffer dapat
terlarut dan dibuat variasi konsentrasinya mempertahankan kondisi enzim presipitat
menjadi 0.1%, 0.2%, 0.3%, 0.4%, 0.5%, 0.6%, agar tidak terjadi perubahan pH dan
0.6%, 0.7%, dan 0.9%. Lalu ditambahkan mencegah agar enzim tidak mengalami
dengan 200 L HCl 1M, 200 L KI / I2 serta 3 inaktivas.
mL ddH2O. Setelah semua siap diukur
absorbansi pada panjang gelombang 600 nm Penumbuhan Kecambah Kacang Hijau
menggunakan spektrofotometer. Diplotkan
masing-masing hasil serapan yang diperoleh Pada saat perkecambahan, terjadi
untuk membuat kurva kalibrasi serta degradasi karbohidrat, protein, dan lemak
mengetahui panjang gelombang menjadi senyawa yang lebih sederhana,
maksimumnya (maks). sehingga mudah dicerna. Karbohidrat sebagai
bahan persediaan makanan dirombak oleh
Penentuan aktivitas enzim amylase enzim -amilase dan beta-amilase yang saling
Dari pati yang telah dilarutkan, diambil mengisi. Alfa-amilase memecah pati menjadi
200 L pati terlarut 0.5% lalu ditambahkan dekstrin, sedangkan beta-amilase memecah
dengan 200 L enzim amilase dan diinkubasi dekstrin menjadi maltosa. Akhirnya maltosa
pada suhu 300 C selama 10 menit. Setelah itu, diubah menjadi glukosa dan fruktosa.
diambil 200 L HCl 200 L KI / I2 dan 3.2 mL Peningkatan ini mulai tampak setelah 24-48
ddH2O ditambahkan satu persatu kedalam jam masa perkecambahan.
pati terlarut yang telah disiapkan. Setelah
pencampuran selesai dilakukan proses Dalam pengamatan aktivitas enzim
pengukuran absorbansi terhadap sampel amylase bahan yang digunakan adalah
menggunakan spektrofotometer pada panjang kecambah kacang hijau. Hal ini dikarenakan
pada kecambah ini terdapat enzim -amilase Proses isolasi ini harus dilakukan
yang mudah untuk diisolasi jika dibandingkan dalam kondisi yang dingin, untuk menjaga
dengan jenis kacang-kacangan lainnya, selain kondisi enzim agar tidak terdenaturasi
itu karena enzim ini terdapat di plasma sel sehingga proses isolasi dan ektraksi enzim -
sehingga proses isolasinya akan lebih mudah. amilase menjadi lebih cepat dan baik.
Pemilihan kacang hijau sebagai sumber enzim Keberhasilan proses isolasi enzim ini
-amilase karena dalam bentuk kecambah dipengaruhi oleh kondisi sumber enzim, letak
mengandung tokoferol (pro vitamin E) 936,4 enzim, bahan dan cara ektraksi yang
ppm, fenolik 11,3 ppm. digunakan selama proses ini, dimana enzim -
Sebelum menanam bibit kacang hijau, amilase ini tergolong enzim ektraseluler
terlebih dahulu biji kacang hijau direndam sehingga lebih mudah diekstraknya.
dalam air selama 30 menit. Tujuannya yaitu
mempercepat proses perkecambahan pada biji Kecambah yang telah halus
kacang hijau melalui proses masuknya air ditambahkan dengan buffer asetat 0,2 M pada
kedalam bagian biji kacang hijau yang lebih pH 5 yang merupakan pH optimum dari enzim
dikenal dengan istilah imbibisi. Karena -amilase. Buffer asetat ini berperan sebagai
masuknya air ke dalam biji kacang hijau pelarut yang akan melarutkan enzim -
mengakibatkan zat-zat cadangan menjadi amilase yang ada pada kecambah kacang
aktif. Proses masuknya air melalui kulit biji hijau. Larutan buffer bermanfaat untuk
adalah proses fisik yang berhubungan dengan melarutkan kotoran yang masih terikut di
sifat kimiawi dari kulit biji dan sifat tanggap dalam endapan enzim tersebut sekaligus bisa
biji terhadap kesediaan air sekitarnya. Dengan mencegah enzim dari denaturasi dan
adanya air dapat mengaktifkan reaksi kehilangan fungsi biologisnya. Buffer dapat
metabolisme pada kecambah. mempertahankan kondisi enzim presipitat
agar tidak terjadi perubahan pH dan
Tahapan awal yang dilakukan yaitu mencegah agar enzim tidak mengalami
penanaman biji kacang hijau dengan inaktivas. Hal ini terjadi karena struktur 3D
menggunakan media kapas dengan variasi dari enzim akan berubah, sehingga substrat
waktu mulai dari 1,3,5 dan 7 hari. Tujuan dari tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim
penggunaan variasi waktu ini adalah untuk dan proses yang seharusnya terjadi menjadi
mengamati dan menganalisis waktu yang terhambat.
menghasilkan enzim -amilase dalam jumlah
yang paling banyak dalam rentang waktu yang Kecambah yang telah ditambahkan
digunakan. Hal ini dikarenakan enzim - dengan larutan buffer kemudian diinkubasi.
amilase ini mulai dibentuk saat fasa awal Inkubasi dilakukan selama 2 minggu. Proses
perkecambahan tanaman kacang hijau. inkubasi bertujuan untuk menghomogenkan
larutan yang terbentuk dan memaksimalkan
Pembuatan Ekstrak Enzim Dari Kecambah proses pelarutan enzim amilase pada
Kacang Hijau kecambah oleh larutan buffer. Proses
Enzim -amilase yang berasal dari penyaringan pada larutan campuran buffer
tanaman kacang hijau ini adalah enzim yang asetat dan kecambah kacang hijau untuk
sifatnya endoseluler sehingga untuk isolasi mendapatkan filtrate yang merupakan ektrak
dan mengektraksi enzim ini, maka harus enzim amilase kasar.
menghancurkan kecambah tersebut terlebih
dahulu. Ekstrak enzim -amilase dapat Filtrat yang diperoleh disentrifugasi
diperoleh dengan cara menghaluskan untuk memisahkan larutan berdasarkan berat
kecambah kacang hijau yang telah dipanen molekul. Protein penyusun enzim amilase ini
mulai dari yang berumur 1-5 hari dengan memiliki berat molekul yang lebih kecil jika
menggunakan mortal dan alu. Tujuan dari dibandingkan dengan berat molekul protein
penghalusan kecambah kacang hijau ini penyusun organel sel. Sehingga setelah
adalah untuk merusak jaringan dinding sel disentifugasi ini enzim -amilase akan berada
pada kecambah kacang hijau ini, sehingga di permukaan atasnya (supernatant)
enzim -amilase dapat keluar dari plasma sel sementara organel-organel sel lainnya akan
kacang hijau dan lebih mudah untuk diisolasi berada di bagian bawahnya (pallet).
dan diekstraksi. Supernatant yang diperoleh ini merupakan
ekstrak enzim -amilase murni.
Penentuan Aktivitas Enzim -amilase Penambahan air pada ektrak amilase
Dengan metode FUWA ini meningkatkan reaksi enzim amilase untuk
Ektrak enzim -amilase yang telah memecah amilum. dengan adanya air maka
diisolasi dengan variasi waktu tumbuh ini substrat lebih mudah berdifusi menuju enzim,
digunakan sebagai agen yang mengdegradasi sehingga kecepatan reaksi degradasi lebih
senyawa pati yang berperan sebagai cepat.
substratnya sehingga pati dapat didegradasi
Pembuatan kurva kalibrasi
menjadi gula-gula yang sederhana. Penentuan
Pengukuran absorbansi (jumlah pati
aktivitas enzim -amilase dengan metode
yang tidak terdegradasi oleh enzim -amilase)
FUWA adalah berdasarkan reaksi antara
dilakukan pada panjang gelombang 600 nm
amilosa dengan iodin. Dimana fungsi dari
yang merupakan panjang gelombang
iodin ini agar dapat bereaksi dengan pati-pati
maksimum dari enzim -amilase. Hasil
yang terdegradasi oleh enzim amilase dan
pengukuran absorbansi disajikan pada tabel
menghasilkan kompleks heliks dan
2.
memberikan warna biru yang khas. Larutan
iodin digunakan untuk deteksi adanya Tabel 2. Pembuatan kurva standar kalibrasi
amilase dalam medium atau bahan dimana
Panjang
degradasi yang terjadi pada pati diketahui Absorbansi
Konsentrasi gelombang
dengan hilangnya material yang terwarnai oleh (A)
()
iodine.
Pada percobaan ini konsentrasi pati 0,1 600 nm 0,313
yang digunakan untuk didegradasi dengan 0,2 600 nm 0,622
enzim -amilase dibuat bervariasi mulai dari 0,3 600 nm 0,735
konsentrasi 0,1%-0,9%. Tujuan dibuat 0,4 600 nm 0,759
beberapa macam konsentrasi ini agar dapat 0,5 600 nm 0,757
mengamati aktivitas kerja enzim yang paling 0,6 600 nm 0,760
maksimum dari variasi konsentrasi yang 0,7 600 nm 0,761
digunakan. Pada percobaan ini pati yang 0,9 600 nm 0,763
digunakan harus dalam keadaan yang segar
Berdasarkan hasil absorbansi yang
karena jika tidak segar, maka dikhawatirkan
diperoleh hasil secara keseluruhan pada
perubahan warna yang terjadi tidak sesuai
larutan standar metode FUWA ini mengalami
dengan literature. Dari hasil yang telah
peningkatan seiring dengan meningkatnya
dilakukan ini diperoleh hasil bahwa
konsentrasi. Adapun grafik kurva standar
perubahan warna yang teramati yakni warna
kalibrasi -amilase dengan metode FUWA
biru sesuai dengan literatur.
yaitu sebagai berikut:
Absorbansi diukur pada panjang
gelombang 600 nm setelah inkubasi. Aktifitas
-amilase ditentukan dengan mengetahui Konsentrasi vs Absorbansi
berkurangnya sejumlah enzim pada panjang
gelombang 600 nm dari waktu inkubasi 1
absorbansi

tersebut. Nilai absorbasi yang dihasilkan ini


merupakan nilai konsentrasi dari pati yang 0.5
tidak terdegradasi oleh enzim -amilase atau y = 0.0466x + 0.4739
substrat sisa dari hasil degradasi amylase ini. R = 0.5282
0
Penambahan reagen HCl bertujuan
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.9
untuk menonaktifkan enzim -amilase
sehingga proses degradasi enzim -amilase ini konsentrasi (%)
berhenti dan dapat diukur absorbansinya.
Seperti yang diketahui bahwa salah satunya
Grafik 1. Pembuatan kurva standar kalibrasi
adalah larutan asam dimana larutan HCl ini
mempengaruhi pH optimum dari enzim Berdasarkan grafik diatas dapat diihat
amilase ini sehingga daya kerja enzim hubungan antar konsentrasi pati terhadap
menurun dalam mendegradasi pati hingga nilai absorbansi yang dihasilkan adalah
penambahan yang berlebih yang berbanding lurus. Hal ini dapat dilihat pada
menyebabkan kerja enzim berhenti. konsentrasi pati 0,1% absorbansi yang
dihasilkan adalah 0,313 sedangkan pada terdegradasi oleh enzim -amilase atau
konsentrasi 0,9% absorbansi yang diperoleh substrat sisa dari hasil degradasi amilase ini.
adalah 0,763. Hasil perhitungan regresi secara
komputerisasi dan perhitungan manual Penambahan reagen HCl bertujuan
diperoleh persamaan regresi linier dari kurva untuk menonaktifkan enzim -amilase
standar metode FUWA ini yaitu : sehingga proses degradasi enzim -amilase
berhenti dan dapat diukur absorbansinya.
y = 0.0466x + 0.4739 Seperti yang diketahui bahwa salah satunya
R2 = 0.5282 adalah larutan asam dimana larutan HCl ini
Dari nilai korelasi R2= 0.5282 yang mempenagruhi pH optimum dari enzim -
diperoleh menunjukkan hubungan antara amilase sehingga daya kerja enzim menurun
konsentrasi dan absorbansi yang diperoleh dalam mendegradasi pati hingga penambahan
hubungannya kurang kuat, atau dari yang berlebih yang menyebabkan kerja enzim
persamaan regresi ini bisa dikatakan bahwa berhenti. Inkubasi selama 10 menit dalam
data yang dipeoleh dari percobaan ini kurang percobaan ini bertujuan untuk
valid jika diuji dengan beberapa metode uji mengoptimalkan proses degradasi enzim -
statistika. Tapi dari grafik terlihat jika pada amilase terhadap pati yang ada.
beberapa konsentrasi yang digunakan adanya
penurunan dan peningkatan nilai absorbansi. Hasil pengukuran absorbansi yang
Hal ini bisa disebabkan kesalahan saat diperoleh dari percobaan penggunaan enzim
melakukan preparasi sampel, alat kuvet yang -amilase dalam beberapa variasi waktu
belum di matching sebelumnya dan factor mulai dari 1,3,5 dan 7 hari pada larutan pati
lainnnya. Dari sini juga dapat dikatakan dengan konsentrasi 0,5% dapat dilihat pada
bahwa nilai absorbansi yang tinggi tabel 3. Penggunaan pati 0,5% ini merupakan
menunjukkan tingginya kandungan pati yang konsentrasi tengah dari beberapa variasi
tidak terlarut pada sampel. Selain itu jika konsentrasi yang digunakan. Pada percobaan
melakukan analisa absorbansi dengan ini diperoleh nilai absorbansi dari pati oleh
instrument Spektronik 20 harus enzim -amilase mulai mengalami fluktuasi
memperhatikan factor kepekatan dari larutan untuk -amilase kecambah 1,3,5 dan 7 hari.
uji, karena jika larutan terlalu pekat maka Menurut literatur, semakin lama penanaman
akan mempengaruhi kelinieran grafik yang kecambah maka absorbansinya semakin
dihasilkan dan menyebabkan penyimpangan menurun.
dari persamaan Lambert beer. Selanjutnya dari nilai absorbansi ini
Penentuan aktivitas enzim amilase digunakan untuk menentukan nilai
Aktivitas ektrak enzim -amilase ini konsentrasi pati yang tidak terhidrolisis
dapat dihitung dengan menggunakan dengan amilase.
persamaan regresi yang dihasilkan dari kurva
Tabel 3. Pengukuran Absorbansi Sampel
standar -amilase untuk menghitung
konsentrasi pati yang tidak terhidrolisis oleh Panjang Absorbansi (A)
enzim -amilase. Karena enzim amilase Hari gelombang gelap terang
berfungsi untuk mengdegradasi pati menjadi ()
gula-gula yang sederhana. Unit aktivitas 1 600 nm 0,722 0,734
spesifik enzim didefinisikan sebagai jumlah 3 600 nm 0,720 0,222
enzim yang dapat menghasilkan satu mol 5 600 nm 0,241 0,716
produk setiap detik per gram protein enzim. 0,729
7 600 nm 0,766 0,724
Apabila aktivitas enzim ini bekerja
dengan baik maka larutan akan semakin 0,741
bening, karena telah terdegradasi secara
sempurna, sedangkan apabila enzim ini Dari nilai konsentrasi yang dapat
kurang bekerja secara maksimal, maka dilihat bahwa enzim amilase ini mengalami
larutan akan berwarna lebih gelap, karena fluktuasi konsentrasi pati yang tidak
tidak dapat terdegradasi secara sempurna. terdegradasi pada kecambah 1,3,5,dan 7 hari.
Nilai absorbasi yang dihasilkan ini merupakan Jika dibandingkan dengan literatur
nilai konsentrasi dari pati yang tidak seharusnya semakin bertambahnya waktu
penanaman maka nilai konsentrasi pati yang kecambah. Adanya hasil seperti ini bisa
tidak terdegradasi oleh enzim amilase ini disebabkan adanya kesalahan saat preparasi
mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat sampel, pengukuran panjang gelombang
pada tabel 4. dengan kuvet yang belum matching dan factor
kondisi dan keadaan saat pengukuran
Tabel 4. Penentuan Aktivitas Enzim absorbansi gelombang pada 600 nm dengan
Konsentrasi pati Aktivitas enzim instrument spektronik 20. Karena walaupun
sisa (g/mL) (unit/L s) analisa menggunakan alat yang sama tapi,
Hari jika dilakukan pada kondisi yang berbeda
Gelap Terang Gelap Terang maka hasil yang diperoleh juga berbeda.
1 5,3240 5,5815 8,8733 9,3025x
x10-3 10-3 KESIMPULAN DAN SARAN
3 5,2811 -5,476 8,8018 9,1266 Berdasarkan penelitian yang telah
x10-3 x10-3
dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
5 -4,9978 5,1952 8,3296 8,6586
x10-3 x10-3 Enzim -amilase yang berasal dari tanaman
5,4742 9,1236 kacang hijau ini adalah enzim yang sifatnya
x10-3 endoseluler sehingga untuk isolasi dan
7 6,2682 5,3669 10,447 8,9448 mengektraksi enzim ini, maka harus
x10-3 x10-3 menghancurkan kecambah tersebut terlebih
5,7317 9,5528 dahulu. Keberhasilan proses isolasi enzim ini
x10-3 dipengaruhi oleh kondisi sumber enzim, letak
enzim, bahan dan cara ektraksi yang
digunakan selama proses ini, dimana enzim -
Dari nilai konsentrasi ini di amilase ini tergolong enzim ektraseluler
konversikan menjadi aktivitas enzim sehingga sehingga lebih mudah diekstraknya.
dari percobaan ini dapat dilihat unit kerja
enzim terhadap pati yang terdegradasi dengan Persamaan regresi dengan metode
enzim amilase. Dari perhitungan didapatkan FUWA pada maks 600 nm yaitu y= 0.0466x +
bahwa nilai aktivitas enzim yang paling besar 0.4739 dengan nilai korelasinya R2 = 0.5282.
adalah pada kecambah kacang hijau yang Dari nilai konsentrasi dapat dilihat bahwa
berumur 7 hari karena pada ektrak kecambah enzim -amilase ini semakin mengalami
ini memiliki aktivitas sebesar 10,447 x10-3 kenaikan konsentrasi pati yang tidak
unit/L s untuk kondisi gelap dan 8,9448 x10-3 terdegradasi ini mulai dari 1 hari hingga 7
unit/L s untuk kondis terang dengan daun hari.
dan 9,5528 x10-3 unit/L s untuk kondisi terang
tanpa daun. Dari hasil analisis didapatkan hasil
bahwa aktivitas enzim -amilase yang paling
Dari data yang diperoleh bisa dilihat baik adalah pada kecambah yang kacang hijau
nilai aktivitas enzim yang dihasilkan yang berumur 7 hari karena pada ektrak
berbanding lurus dengan konsentrasi pati sisa kecambah ini memiliki aktivitas sebesar 10,447
hasil degradasi. Pada data tersebut semakin x10-3 unit/L s untuk kondisi gelap dan 8,9448
lama umur tumbuhan tersebut maka semakin x10-3 unit/L s untuk kondis terang dengan
banyak pula enzim amilasenya, sehingga daun dan 9,5528 x10-3 unit/L s untuk kondisi
aktivitas enzim nya mengalami peningkatan. terang tanpa daun.
Hal ini tidak sesuai denganliteratur bahwa
semakin lama umur tumbuhan tersebut maka Perlu dilakukan penelitian lebih
semakin sedikit pula enzim amilasenya, lanjut tentang kadar nutrisi, terutama protein
sehingga aktivitas enzim nya mengalami dan amilum, yang ada dalam kecambah
penurunan. kacang hijau sehingga dapat diketahui
pengaruh lamanya pertumbuhan kacang hijau
Tapi pada percobaan ini ada beberapa terhadap kandungan kadar protein total pada
data yang nilainya mengalami fluktuasi. kecambah kacang hijau tersebut.
Seharusnya nilai absorbansi, konsentrasi dan
aktivitas enzim -amilase mengalami
penurunan seiring berkurangnya umur
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Andita Utami, M.Si. dan Riski
Dwimalida Putri, M.Si., serta para asisten
praktikum dan semua pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan tulisan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, D. 2004. Pengaruh Proses
Pengeringan Terhadap Sifat Fisikokima
dan Fungsional Tepung Kecambah
Kacang Hijau Hasil Germinasi dengan
Perlakuan Natrium Alginat Sebagai
Elisitor Penolik Antioksidan. Skripsi IPB.
Tidak Dipublikasi. 72 hal.
Rahayu, K. 1988. Isolasi dan Pengujian
Aktivitas Enzym. Yogyakarta : Pusat
antar Aniversitas UGM. hal. 1-7.
Richana, N., Setyawan, A., Hartoto, L., dan
Damardjati, D.S. 1999. Kinetik Kultivasi
Produksi a-Amilase oleh Isolat Bakteri
Mesofilik MII-10. Jurnal Bioteknologi
Pertanian. 4 (2): 41-48.

Sari, Lucia Dwi A. 2004. Hubungan Aktivas


Enzim Amilase Dengan Perkecambahan
Pada Tiga Varietas Kedelai (Glycine max
(L) Merill.) yang Berbeda. Skripsi.
Jurusan Biologi. MIPA. Semarang :
Universitas Diponegoro.
Setyono, A. 1982. Aspek Penambahan Asam
Fitat dalam Kacang Hijau Selama
Perkecambahan. Tesis Pascasarjana.
Yogyakarta : UGM. hal. 54-59.
Skoog, D.A and D.M. West. 1971. Principles of
Instrumental Analysis. New York : Holt,
Rinehart and Winston, Inc.
Sumarno dan I. Manwan. 1990. Grain
Legumes National Coordinated Research
Program. Bogor : Central Res. Inst for
Agric. (CRIFC).
LAMPIRAN

1. Perhitungan
Regresi linier Kurva Standar Metode FUWA

No x y x2 y2 xy
1 0.1 0.313 0.01 0.097969 0.0313
2 0.2 0.622 0.04 0.386884 0.1244
3 0.3 0.735 0.09 0.540225 0.2205
4 0.4 0.759 0.16 0.576081 0.3036
5 0.5 0.757 0.25 0.573049 0.3785
6 0.6 0.76 0.36 0.5776 0.456
7 0.7 0.761 0.49 0.579121 0.5327
8 0.9 0.763 0.81 0.582169 0.6867
n=8 =3.7 =5.47 2
=2.21 2
=3.913098 =2.7337

x= konsentrasi
y = Absorbansi
( )( )
a = ( )( )

8(2,7337)(3,7)(5,47)
= 8(2,21)3,72

= 0.0466

( )( )( )( )
b = ( )( )

(5,47)(2,21)(3,7)(2,7337)
= 8(2,21)3,72

= 0.4739
y =ax+ b
y =0,0466x + 0,4739
a. Korelasi
( )( )( )
r =
[( 2 )( )2 ][( 2 )( )2 ]

8(2,7337)(3,7)(5,47)
=
[8((2,21)3,72 )][8((3,913098)5,472 )]

1,6306
=
5,521697
1,6306
= 2,349829143

r = 0.693922792
R2 =0,52822
b. Penentuan konsentrasi
Dari nilai persamaan regresi linier yang dihasilkan yaitu:
y = 0.0466x + 0.4739
Kecambah 1 hari
Gelap Absorbansi = 0,722
y = 0.0466x + 0.4739
0,722 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =0,2481
0,2481
x =
0,0466
x =5,3240 g/mL

Terang Absorbansi = 0,734


y = 0.0466x + 0.4739
0,734 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =0,2601
0,2601
x =
0,0466
x =5,5815 g/mL

Kecambah 3 hari

Gelap Absorbansi = 0,720


y = 0.0466x + 0.4739
0,720 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =0,2481
0,2461
x =
0,0466
x =5,2811 g/mL

Terang Absorbansi = 0,222


y = 0.0466x + 0.4739
0,222 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =-0,2519
0,2519
x =
0,0466
x =-5,476 g/mL
Kecambah 5 hari
Gelap I Absorbansi = 0,241
y = 0.0466x + 0.4739
0,241 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =-0,2329
0,2329
x =
0,0466
x =-4,9978 g/mL
Gelap II Absorbansi = 0,729
y = 0.0466x + 0.4739
0,729 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =0,2551
0,2551
x =
0,0466
x =5,4742 g/mL

Terang Absorbansi = 0,716


y = 0.0466x + 0.4739
0,716 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =-0,2421
0,2421
x =
0,0466
x =5,1952 g/mL

Kecambah 7 hari
Gelap Absorbansi = 0,766
y = 0.0466x + 0.4739
0,766 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x = 0,2921
0,2921
x =
0,0466
x = 6,2682 g/mL
Terang I Absorbansi = 0,724
y = 0.0466x + 0.4739
0,724 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =0,2501
0,2501
x =
0,0466
x =5,3669 g/mL

Terang II Absorbansi = 0,741


y = 0.0466x + 0.4739
0,741 = 0.0466x + 0.4739
0,0466x =-0,2671
0,2671
x =
0,0466
x =5,7317 g/mL

c. Penentuan aktivitas enzim


Kecambah 1 hari
Gelap Konsentrasi = 5,3240 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,3240 x 1/600 unit/L


= 8,8733 x10-3 unit/L s
Terang Konsentrasi = 5,5815 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,5815 x 1/600 unit/L


= 9,3025 x10-3 unit/L s

Kecambah 3 hari
Gelap Konsentrasi = 5,2811 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,2811x 1/600 unit/L


= 8,8018 x10-3 unit/L s
Terang Konsentrasi = -5,476 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= -5,476 x 1/600 unit/L


= 9,1266 x10-3 unit/L s
Kecambah 5 hari
Gelap Konsentrasi = -4,9978 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= -4,9978 x 1/600 unit/L


= 8,3296 x10-3unit/L s
Gelap Konsentrasi = 5,4742 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,4742x 1/600 unit/L


= 9,1236 x10-3 unit/L s
Terang Konsentrasi = 5,1952 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,1952 x 1/600 unit/L


= 8,6586 x10-3 unit/L s
Kecambah 7 hari
Gelap Konsentrasi = 6,2682 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 6,2682 x 1/600 unit/L


= 10,447 x10-3unit/L s
Terang I Konsentrasi = 5,3669 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,3669x 1/600 unit/L
= 8,9448 x10-3 unit/L s
Terang Konsentrasi = 5,7317 g/mL
1
Aktivitas enzim =cx unit/L

= 5,7317 x 1/600 unit/L


= 9,5528 x10-3 unit/L s

2. Gambar

Kecambah kacang hijau Kecambah kacang hijau 1 Kecambah kacang hijau


hari dihaluskan yang halus + buffer asetat

Kecambah kacang hijau 1 Enzim a-amilase Dianalisis dengan


hari + buffer asetat ditambah pati terlarut, spektrofotometri visible
disentrifugasi HCl, KI, dan ddH2O

Anda mungkin juga menyukai