DI SUSUN OLEH :
NAMA
: Irawati
STAMBUK
: G301 13 068
KELOMPOK
: VII
ASISTEN
: AYU SATMAH
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2015
PERCOBAAN I
ISOLASI KAROTENOID DARI DAUN TANAMAN
I.
Tujuan
Mempelajari cara isolasi karotenoid dari daun mengkudu menggunakan
metode kromatografi kolom adsorpsi.
II.
Tinjauan Pustaka
Karotenoid adalah pigmen (pewarna alami) organik yang terjadi secara
alamiah dalam tumbuhan dan organisme berfotosintesis lainnya seperti
ganggang, beberapa jenis fungi dan beberapa bakteri. Sekarang terdapat 600
karotenoid yang dikenal, mereka dibagi menjadi dua kelas, xanthophylls dan
karoten. Karotenoid alami (juga dikenal sebagai ekstrak karoten) yang
secara alami dapat memberikan pigmen warna pada berbagai tumbuhan
termasuk buah-buahan dan sayuran. Karotenoid merupakan suatu zat alami
yang sangat penting dan mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut
organik tetapi tidak larut dalam air yang merupakan suatu kelompok pigmen
berwarna orange, merah atau kuning (Ashrie, 2009).
Pigmen karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada
umumnya disusun oleh delapan unit isoprene, dimana kedua gugus metil
yang dekat pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan
gugus metil lainnya terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantarannya
terdapat ikatan ganda terkonjugasi. Semua senyawa karotenoid mengandung
sekurang-kurangnya empat gugus metil dan selalu terdapat ikatan ganda
terkonjugasi diantara gugus metil tersebut. Adanya ikatan ganda
terkonjugasi dalam ikatan karotenoid menandakan adanya gugus kromofora
yang menyebabkan terbentuknya warna pada karotenoid. Semakin banyak
ikatan ganda terkonjugasi, maka makin pekat warna pada karotenoid
tersebut yang mengarah ke warna merah (Ali, 2009).
diidentifikasi yaitu glikosida iridoid dari daun mengkudu, ester asam lemak
trisakarida, rutin, dan asam asperulosida pada buah mengkudu. Kandungan
flavonoid total dalam daun mengkudu adalah 254 mg/100g fw (Rusli,
2012).
Menurut Ranganna (1979), karotenoid dapat digolongkan atas empat
golongan, yaitu:
1. Karotenoid hidrokarbon C40H56; yang termasuk golongan ini adalah -,
-, - karoten dan likopen.
2. Xantofil dan derivat-derivat karoten yang mengandung oksigen dan
gugus hidroksil (C40H55OH); yang termasuk dalam golongan ini adalah
kriptosantin, kapsantin, torularhodin dan lutein (C40H54(OH)2).
3. Ester xantofil yaitu ester xantofil asam lemak, misal zeasantin.
4. Asam karotenoid yaitu derivat karotenoid yang mengandung gugus
karboksil.
: Plantae
Subkingdom
: Tracheobionta
Super divisi
: Spermatophyte
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Sub kelas
: Asteridae
Ordo
: Rubiales
Family
: Rubiaceae
Genus
: Morinda
Spesies
: Morinda citrifolia L.
yang diisi eluendan ujung bagian bawah dilengkapi kran untuk mengukur
laju alir eluen (Anwar, 1994).
Proses adsorpsi dipengaruhi oleh kekuatan ikatan antara solute dan adsorben
dan kekuatan untuk memisahkan solute dari adsorben. Kekuatan untuk
memisahkan solut yang netral dipengaruhi oleh ikatan dipol, ikatan
hidrogen (-OH dengan silika gel), ikatan setelah terjadi polarisasi (adsorben
yang polar dengan senyawa aromatik). Adsorben yang paling umum
digunakan ialah silika gel dan alumina. Perlu diketahui, bahwa silika gel
bersifat asam, sedangkan alumina bersifat basa. Oleh karena itu senyawa
yang bersifat asam harus dipisahkan dengan silika gel, sedangkan yang
bersifat basa harus dipisahkan dengan alumina sebagai adsorben. Apabila
sebaliknya akan susah dilepaskan adsorben (Adnan, 1997).
Kromatografi kolom adalah suatu metode pemisahan yang di dasarkan pada
pemisahan daya adsorbsi suatu adsorben terhadap suatu senyawa, baik
pengotornya maupun hasil isolasinya. Prinsip kerja kromatografi kolom
adalah dengan adanya perbedaan daya serap dari masing-masing komponen,
campuran yang akan diuji, dilarutkan dalam sedikit pelarut lalu di masukkan
lewat puncak kolom dan dibiarkan mengalir kedalam zat menyerap.
Senyawa yang lebih polar akan terserap lebih kuat sehingga turun lebih
lambat dari senyawa non polar terserap lebih lemah dan turun lebih cepat.
Zat yang di serap dari larutan secara sempurna oleh bahan penyerap berupa
pita sempit pada kolom. Pelarut lebih lanjut/dengan tanpa tekanan udara
masing-masing zat akan bergerak turun dengan kecepatan khusus sehingga
terjadi pemisahan dalam kolom (Syaputri, 2012).
III.
IV.
Prosedur Kerja
Pertama-tama,menyiapkan
daun
mengkudu
dan
memisahkan
dari
A
2500 x b
Keterangan :
C= Konsentrasi karotenoid (g/100 ml)
A= Adsorbansi
b = Lebar kuvet (0, 1 cm)
V.
Sampel
Absorbansi
Daun Mengkudu
-0,128
V.2.
C=
Analisa Data
A
2500 x b
Keterangan :
C= Konsentrasi karotenoid (g/100 ml)
A= Adsorbansi
A
2500 x b
0,128
2500 x 0,1
= - 0,000512 g/100 ml.
VI.
Pembahasan
Karotenoid adalah pigmen (pewarna alami) organik yang terjadi secara
alamiah dalam tumbuhan dan organisme berfotosintesis lainnya. Pigmen
karotenoid mempunyai struktur alifatik atau alisiklik yang pada umumnya
disusun oleh delapan unit isoprene, dimana kedua gugus metil yang dekat
pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6, sedangkan gugus metil
lainnya terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantarannya terdapat ikatan
ganda terkonjugasi. Karotenoid terdapat dalam kloroplas (0,5%) bersamasama dengan krolofil (9,3%), terutama pada bagian permukaan atas daun,
dekat dinding sel-sel palisade. Oleh karena itu, pada dedaunan hijau selain
klorofil terdapat juga karotenoid.
Pada percobaan ini bertujuan untuk mempelajari cara isolasi karotenoid dari
daun mengkudu dengan menggunakan metode kromatografi kolom
adsorpsi. Adsorben yang digunakan yakni silika gel sedangkan eluen yang
disebabkan
karena
pada
strukturnya
tidak
stabil
dan
untuk
VII.
Penutup
VII.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Karotenoid adalah pigmen (pewarna alami) organik yang terjadi
secara alamiah dalam tumbuhan dan organisme berfotosintesis
lainnya
2. Prinsip yang mendasari kromatografi kolom adsorpsi ialah bahwa
komponen komponen dalam zat contoh yang harus diperiksa
mempunyai afinitas yang berbeda-beda terhadap adsorben dalam
kolom. Apabila kita mengalirkan cairan ( elutor ) secara kontinyu
melalui kolom yang berisi zat contoh yang telah diadsorpsikan oleh
penyarat kolom, maka yang pertama tama dihanyutkan elutor
ialah komponen yang paling lemah terikat kepada adsorben.
Komponen komponen lainnya akan dihanyutkan menurut urutan
afinitasnya terhadap adsorben, sehingga terjadi pemisahan daripada
komponen komponen tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mahrus. 2009. Pigmen Karotenoid. http://nakedfisher.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 15 November 2011.
Ashrie. 2009. Karotenoid. http://www.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15
November 2011.
Adnan, M. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan. Ed
pertama. Andi-Press. Yogyakarta.
Anwar, C. 1994. Pengantar Praktikum Kimia Organik. UGM-Press. Yogyakarta.
Djauhariya E. 2003. Mengkudu (Morinda citrifolia L) Tanaman Obat Potensial.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. J Pengemb. Tek. TRO. 15(1) :
1-16.
Ranganna, S. 1979. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable Products. Tata Mc.
Graw Hill Publ. Co. Limited. New York.
Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta
LEMBAR ASISTENSI
Nama
: Irawati
Stambuk
: G301 13 068
Kelompok
: VII
Asisten
: Ayu Satmah
Hari/Tanggal
Keterangan
Paraf