Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

KOLEKSI SPESIMEN TANAMAN OBAT UNTUK


PEMBUATAN SIMPLISIA

OLEH :

NAMA : AQILAH FIDYA MADANI

NIM : N011 20 1079

KELOMPOK : IV (EMPAT)

GOLONGAN : SENIN PAGI

ASISTEN : MEGAWATI AKRAM

SEMESTER AKHIR 2020/2021


LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada praktikum kali ini, Praktikan melakukan pengambilang sampel

spesimen pada tanaman herba. Spesimen sendiri adalah serangkaian

kegiatan pengambilan sampel dari tanaman herba. Spesimen yang

dikoleksi dari lapangan adalah organ tumbuhan yang meliputi ranting,

ujung cabang, daun, bunga, dan buah jika ada dengan tujuan

pengambilan digunakan sebagai sampel utama atau bahan baku

praktikum [2].

Spesimen yang kita gunakan adalah bagian tumbuhan dari

tanaman obat, mengapa? Karena Tanaman obat memiliki fungsi dan

berkhasiat sebagai obat dan dipergunakan untuk penyembuhan maupun

mencegah berbagai penyakit, Penggunaan tanaman obat sebagai obat

bisa dengan cara diminum, ditempel, dihirup sehingga kegunaannya dapat

memenuhi konsep kerja reseptor sel dalam menerima senyawa kimia atau

rangsangan. Tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat, baik

yang sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Tumbuhan tersebut

digunakan oleh masyarakat untuk diracik dan disajikan sebagai obat guna

penyembuhan penyakit [1]. Selain itu, tujuan dari praktikum ini adalah
pembuatan simplisia, yang dimana sesuai definisi, simplisia merupakan

bahan alami yang berasala dari tanaman herba dan digunakan untuk obat

dan belum mengalami perubahan proses apapun [5]

Pada praktikum ini spesimen yang digunakan adalah bagian daun

dari tumbuhan miana.Daun miana digunakan sebagai spesimen

pembuatan simplisia karena mengandung metabolit sekunder flavonoid,

steroid, tannin dan saponin. 2. Ekstrak kloroform memiliki aktivitas

anthelmintik yang paling kuat dengan nilai ECS0 5 mg/ml diikuti ekstrak

heksana ECS0 9 mg/ml dan ekstrak methanol ECS0 10,2 mg/ml.

Sedangkan ekstrak air memiliki aktivitas anthelmintik yang paling rendah

yaitu 106,2 mg/ml. Manfaat tumbuhan ini secara tradisional digunakan

untuk membantu menghilangkan rasa nyeri, sembelit, sakit perut,

mempercepat pematangan bisul, pembunuh cacing, ambeien, diabetes

melitus, wasir, demam dan radang telinga [7]

Setelah sampel didapatkan, sampel akan di buat menjadi simplisia.

Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan seperti berikut :

Pengumpulan simplisia, sortasi basah, pencucian, perajangan,

pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan (DepKes RI,

1985). Simplisia sendiri menurut Departemen Kesehatan RI merupakan

bahan alami yangdigunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan

proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang

telah dikeringkan [5]


I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

I.2.1 Maksud Percobaan

Praktikum ini dimaksudkan untuk mengajarkan praktikum

langkah- langkah pengambilan dan pembuatan simplisia melalui

pengeringan spesimen.

I.2.2 Tujuan Percobaan

I.2.2.1. Untuk mengetahui secara langsung pembuatan

simplisia dari spesimen tanaman yang dikumpulkan .

I.2.2.2 Untuk mengajarkan kepada praktikan mengenai

langkah-langkah pembuatan simplisia dan dapat

mempertimbangkan faktor-faktor; waktu koleksi spesimen,

bahan yang akan dikoleksi spesimen, teknik koleksi

spesimen, alat koleksi spesimen dan pengumpulan bahan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Koleksi Spesimen Tanaman Obat dan Simplisia

Koleksi spesimen adalah serangkaian kegiatan pengambilan

sampel dari tanaman herba. Spesimen yang dikoleksi dari lapangan

adalah organ tumbuhan yang meliputi ranting, ujung cabang, daun, bunga,

dan buah jika ada dengan tujuan pengambilan digunakan sebagai sampel

utama atau bahan baku praktikum [2].

Simplisia menurut Departemen Kesehatan RI merupakan bahan

alami yangdigunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses

apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah

dikeringkan. Secara umum, Simplisia dapat dibagi menjadi 3 kelompok

besar, yaitu [5]

1. Simplisia Nabati

Adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau

eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang keluar dari

tanaman secara spontan atau dengan cara tertentu dikeluarkan

dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dipisahkan dari


tanamannya dengan cara tertentu dan belum berupa zat kimia

murni.

2. Simplisia Hewani

Adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan

atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum

berupa zat kimia murni.

3. Simplisia Mineral (Pelikan)

Adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum

diolah atau diolah dengan cara sederhana dan belum berupa

zat kimia murni.

Farmakope Indonesia menyatakan bahwa nama simplisia nabati

ditulis dengan menyebutkan nama genus atau spesies nama tanaman dan

kemudian diikuti nama bagian tanaman yang digunakan [5]

II.2 Uraian Tanaman

Famili Lamiaceae termasuk tanaman berbunga yang memiliki bau

yang khas (aromatik), terdiri dari lebih dari 236 genus dengan 7173

spesies tanaman. Tanaman dari famili Lamiaceae banyak dimanfaatkan

sebagai tanaman obat, sumber wangi-wangian (parfum), rempah-rempah,

bumbu masak serta minyak atsiri. Genus-genus dari Lamiaceae

diantaranya Ocimum, Orthosiphon, Coleus, Mentha, Rosemary, Salvia,

Thymus, Prunella, Satureja, Origanum, Dracocephalum, Lavandula,

Melissa, Pogestemon dan Hyssopus. Fokus dari penelitian ini adalah


tanaman dari genus Coleus. Genus Coleus terkenal dengan warna dan

bentuk daun yang menarik dan jenis yang bermacam-macam. Warna

daun Coleus yaitu merah, pink, ungu, hijau, kuning, oranye, coklat atau

bahkan perpaduan corak dari warna warna tersebut. Tanaman yang

digunakan dari genus Coleus dalam penelitian ini adalah Miana jenis

Coleus blumei. Coleus blumei (Tanaman Miana) dicirikan dengan daun

yang berwarna merah keunguan/hijau [8]

Mengenal miana dengan sebutan “Wiyono” dan digunakan sebagai

tanaman hias (tanaman ornamental) karena keindahan daunnya, selain itu

tanaman ini juga bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan parfume

dan obat herbal. Salah satu khasiat tumbuhan miana sebagai obat herbal

adalah berkhasiat sebagai obat bisul atau memar [8]

II.2.1 Klasifikasi Tanaman Miana

Klasifikasi tanaman miana berdasarkan Buku Flora of Java C.A


AND VAN DEN BRINK R.B.C, 1963 adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae (tumbuhan)


Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub kelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Coleus
Spesies : Coleus scutellarioides (L) Benth
Sinonim : Coleus atropurpureus (L) Benth

II.2.2 Gambar Tanaman Miana


Gambar.1 Daun Miana Ungu (Coleus scutellarioides)

II.2.3 Manfaat Tumbuhan Miana

Tumbuhan miana bermanfaat untuk menyembuhkan hepatitis dan

menurunkan demam, batuk dan influenza. Selain itu daun tumbuhan

miana ini juga berkhasiat untuk penetralisir racun (antitoksik),

menghambat pertumbuhan bakteri (antiseptik), 38 mempercepat

pematangan bisul, pembunuh cacing (vermisida), wasir, peluruh haid

(emenagog), membuyarkan gumpalan darah, gangguan pencernaan

makanan (despepsi), radang paru, gigitan ular berbisa dan serangga [3].

Sedangkan akar tumbuhan ini berkhasiat untuk mengatasi perut mulas

dan diare. Ibu hamil dilarang meminum rebusan daun miana atau iler ini

karena dapat menyebabkan keguguran [10]

II.2.4 Kandungan Kimia


Herbal tumbuhan miana yang memiliki sifat kimiawi harum, berasa

agak pahit, dingin, memiliki kandungan kimia sebagai berikut: daun dan

batang mengandung minyak atsiri, fenol, tannin, lemak, phytosterol,

kalsium oksalat. Daun dan akar miana digunakan sebagai penambah

napsu makan, menetralisir racun, menghilangkan gumpalan darah,

mempercepat pematangan bisul, wasir, abses, borok, meluruhkan haid,

obat cacing gelang, keputihan, obat gangguan pencernaan, mulas dan

sakit perut. [6]


BAB II

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan


III.1.1 Alat
Kertas merang/Kertas Koran, Kantong plastic 40 x 60 cm dan 80 x

120 cm,Sarung Tangan, Gunting, Sak Obat 10 cm x 15 cm, Kain hitam.

III.1.2 Bahan

Spesimen tumbuhan, Air

III.2 Cara Kerja

Langkah pertama dari praktikum ini adalah mengambil bagian daun

spesimen tumbuhan yang akan dijadikan sampel pembuatan koleksi

spesimen tanaman obat untuk pembuatan simplisia. Daun yang diambil

merupakan daun ke-5 dihitung dari pucuk tumbuhan, karena daun

tersebut memiliki kandungan kimia yang lengkap dan diambil pada pukul

10-12.00 Siang karena pada saat itu tumbuhan sedang melakukan

fotosintesis. Langkah kedua, setelah sampel diambil, mulailah melakukan

sortasi basah, dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-

bahan asing lainnya dari tumbuhan sebelum pencucian dengan cara

membuang bagian-bagian yang tidak perlu sebelum pengeringan,

sehingga didapatkan herba yang layak untuk digunakan untuk koleksi

spesimen tanaman obat untuk pembuatan simplisia.


Tahapan ketiga, sampel koleksi spesimen tanaman obat untuk pembuatan

simplisia dicuci dibawah air mengalir, dilakukan untuk menghilangkan

tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada tumbuhan . Selanjutnya,

sampel koleksi spesimen tanaman obat untuk pembuatan simplisia

dikeringkan dan diangin-anginkan. Setelah dikeringkan, sampel koleksi

spesimen tanaman obat untuk pembuatan simplisa disortasi kering,

sortasi kering dilakukan untuk memisahkan bendabenda asing seperti

bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoranpengotoran

lain yang masih ada dan tertinggal pada simplisia kering. Dan yang

terakhir adalah sample koleksi spesimen tanaman obat untuk pembuatan

simplisia dikemas dan diletakkan kedalam sak obat.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan

Setelah melakukan pengamatan Koleksi Spesimen Tanaman Obat

untuk Pembuatan Simplisia, didapatkan sampel yang baik, diproses

sesuai prosedur dan dikemas dengan baik. Berikut gambar hasil

praktikum saya berikan :

Gambar 2. Hasil Pengamatan Gambar 3. Hasil Pengamatan

IV.2 Pembahasan

Sampel yang digunakan dalam praktikum Koleksi Tanaman Obat

untuk PembuatanSimplisia kali ini adalah Daun Miana Ungu (Coleus

scutellarioides. Setelah tumbuhan dipanen, dilakukan sortasi basah,

pencucian dengan air mengalir, pengeringan dengan tiga cara yaitu


dikering anginkan, cahaya matahari langsung dan menggunakan oven.

Kemudian dilakukan sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan.

Berikut penjelasan lengkap langkah-langkah Pembuatan Koleksi

Tanaman Obat untuk Pembuatan Simplisia adalah [4]

1. Pengumpulan Herba

Tumbuhan akan diambil secara manual, diambil bagian daun

dari tumbuhan miana yang ada di atas permukaan tanah

2. Sortasi Basah

Dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-

bahan asing lainnya dari tumbuhan sebelum pencucian dengan

cara membuang bagian-bagian yang tidak perlu sebelum

pengeringan, sehingga didapatkan herba yang layak untuk

digunakan. Cara ini dapat dilakukan secara manual.

3. Pencucian

Dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya

yang melekat pada tumbuhan. Pencucian dilakukan dengan air

bersih, misalnya air dari mata air, air sumur atau air PAM.

Pencucian dilakukan sesingkat mungkin agar tidak menghilangkan

zat berkhasiat dari tumbuhan tersebut.

4. Perajangan
Perajangan dilakukan untuk mempermudah proses

pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Sebelum dirajang

tumbuhan dijemur dalam keadaan utuh selama 1 hari. Perajangan

dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang khusus

sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang

dikehendaki.

5. Pengeringan

Dilakukan pengeringan dengan 3 cara yaitu:

a. Dikering anginkan

b. Terpapar cahaya matahari langsung

c. Dengan menggunakan Oven Pengeringan ini berlangsung

hingga diperolehkadar air≤ 10%.

6. Sortasi Kering

Dilakukan untuk memisahkan bendabenda asing seperti

bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan

pengotoranpengotoran lain yang masih ada dan tertinggal pada

simplisia kering. Proses ini dilakukan secara manual

7. Pengepakan dan Penyimpanan

Selama penyimpanan ada kemungkinan terjadi kerusakan

pada simplisia. Untuk itu dipilih wadah yang bersifat tidak beracun
dan tidak bereaksi dengan isinya sehingga tidak menyebabkan

terjadinya reaksi serta penyimpangan warna, bau, rasa dan

sebagainya pada simplisia. Untuk simplisia yang tidak tahan panas

diperlukan wadah yang melindungi simplisia terhadap cahaya,

misalnya aluminium foil, plastik atau botol yang berwarna gelap,

kaleng dan sebagainya. Penyimpanan simplisia kering biasanya

dilakukan pada suhu kamar (150 C sampai 300 C).

Faktor utama yang menentukan mutu simplisia adalah kadar

zat kimia yang ada pada tumbuhan dan memiliki khasiat.

Pengeringan dengan matahari langsung merupakan proses

pengeringan yang paling ekonomis dan paling mudah dilakukan,

akan tetapi dari segi kualitas alat pengering buatan (oven) akan

memberikan produk yang lebih baik. Sinar ultraviolet dari matahari

juga menimbulkan kerusakan pada kandungan kimia bahan yang

dikeringkan (Winangsih, 2013). Pengeringan dengan oven

dianggap lebih menguntungkan karena akan terjadi pengurangan

kadar air dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, akan

tetapi penggunaan suhu yang terlampau tinggi dapat meningkatkan

biaya produksi selain itu terjadi perubahan biokimia sehingga

mengurangi kualitas produk yang dihasilkan sedangkan metode

kering angin dianggap lebih murah akan tetapi kurang efisien waktu

dalam pengeringan simplisia [9]


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Praktikum Koleksi Spesimen dan Pembuatan simplisia dilakukan

untuk mendapatkan tanaman herba yang berkhasiat, mengajarkan kepada

praktikan langkah-langkah pembuatan simplisia. Adapun cara pembuatan

simplisia yaitu, pengambilan sampel, sortasi basah,

penyucian,perejangan, pengeringan sortasi kering, dan

pengepakan/pengemasan. Cara pengeringan pada pembuatan simplisia

ternyata berpengaruh nyata terhadap karakteristik mutu simplisia.

V.2 Saran

Saran untuk Laboratorium, saya pikir tidak ada karena ini masih

pertemuan dan praktikum pertama dan saya rasa semua berjalan

sebagaimana mestinya. Saran untuk praktikum, menurut saya jangan

hanya pembuatan simplisia yang diajarkan tetapi juga cara pembuatan

herbarium agar kami sebagai praktikan tau seperti apa itu spesimen

simplisia dan seperti apa itu herbarium beserta proses pembuatannya.

Untuk asisten, saya rasa tidak ada karena asisten sudah mengarahkan

dan memberi penjelasan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdiyani, S., ‘Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah


BerkhasiatObat di Dataran Tinggi Daeng’. Jurnal Penelitian Hutan
dan Konservasi Alam 5(1) : 79-92., 2008

[2] Adfa,Morina., ‘Survey Etbotani, Studi Senyawa Flovanoid dan Uji


Brine Shrimp Beberapa Tumbuhan Obat Tradisional Suku Serawai
di Propinsi Bengkulu’. Jurnal Gradien Vol.1 No.1Jurnal. 43-50.,
2005
[3] Dalimartha., Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid IV., Jakarta: Puspa
Swara., 2006
[4] Departemen Kesehatan Republik Indonesia., ‘Cara Pembuatan
Simplisia’., Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,
1985
[5] Marjoin, Riza., Farmakognosi (Teori Ringkas dan Praktik). Jakarta:
CV. TRANS INFO MEDIA., 2017
[6] Permadi, A., ‘Membuat Kebun Tanaman Obat, Edisi: 1’., Jakarta:
Penerbit Pustaka Bunda Grub Puspa Swara., 2008
[7] Ridwan, Yusuf., a.t. a.l.,‘Kandungan Kimia Berbagai Ekstrak Daun
Miana (Coleus blumei Benth) Dan Efek Anthelmintiknya Terhadap
Cacing Pita Pada Ayam. Jurnal Pert.Indo.Vol.11(2)., 2006
[8] Surahmaida., & Umarudin., ‘Identifikasi dan Analisa Senyawa Kimia
Ekstrak Daun Miana (Coleus blumei)’., IPTEK Journal od
Proceedings Series No.4, ISSN (2354-6026)., 2019
[9] Winangsih., & Prihastanti, E., Parman, S., ‘Pengaruh Metode
Pengeringan Terhadap Kualitas Simplisia Lempuyang Wangi
(Zingiber aromaticum L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 21(1), 19-
25., 2013
[10] Yuniarti., ‘Ujia Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana
(Coleus atropurpureus (L) Benth) Terhadap X Staph Aureus, E.Coli
dan P.aeruginosa Secara In Vitro’. Jurnal Universitas Sam
Ratulangi., 2008
LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Kerja

Sampel Daun Miana

(Coleus scutellarioides)

- Dikumpulkan dan disortasibasah


- Dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan
secara alamiah, dengan sinar matahari
- Disortasi kering dan dilakukan pengemasan

Serbuk Simplisia Daun Miana

Lampiran 2. Perhitungan

Tidak ada perhitungan dalam praktikum ini

Lampiran 3. Kunci Determinasi

Miana Coleus sp.

Kunci determinasi: 1b....., 2b......., 3a........, 4a......., 5b......., 7b......, 8b......

Familia Lamiaceae 1a...., 2b........, 4b...... Genus Coleus 1b....., 2a......,

3a....... Coleus sp.

Deskripsi : Habitus semak, berakar tunggang, batang segi empat

mudah berwarna hijau batang tua berwarna kecoklatan tinggi tumbuhan

25,4 cm, duduk daun berhadapan, daun tunggal, daun bulat telur

pertulangan daun menyirip tepi daun bergerigi ujung daun runcing,

pangkal daun runcing permukaan daun berbulu, warna daun hijau


keunguan daun seperti kertas, panjang daun 6,0 - 6,3 cm lebar daun 3,5 -

6,5 cm. Bunga majemuk verticilaster muncul diujung batang atau cabang,

berbentuk bibir berwarna putih keunguan. Tumbuhan Miana mengandung

senyawa kimia berupa fenolik berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan

sariawan. Tumbuhan Miana yang dimanfaatkan adalah batang dan daun

(Sastroamidjojo, 1988). Habitat Miana tumbuh di tempat lembap dan

ternaungi. Tumbuhan Miana ditemukan pada Lokasi I .

Lampiran 4. Gambar Hasil Praktikum

Gambar 3. Hasil Praktikum Gambar 4. Hasil Praktikum

Anda mungkin juga menyukai