ABSTRAK
Berdasarkan beberapa penelitian, daun pandan wangi (Pandanus amayllifolius Roxb.) memiliki
beberapa aktivitas farmakologi, terutama dalam bentuk ekstraknya. Pandan wangi mengandung
berbagai golongan senyawa yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, polifenol yang memiliki
peran dalam aktivitas farmakologinya. Dalam review jurnal ini, aktivitas farmakologi dari pandan
wangi dari berbagai ekstrak diulas kembali. Aktivitas tersebut diantaranya yaitu antibakteri,
antidiabetik, antikanker, dan antioksidan. Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan etil asetat, air,
etanol dan metanol, serta air dan metanol. Hasil-hasil penelitian yang telah diuji tersebut
membuktikan bahwa pelarut yang digunakan dalam ekstraksi senyawa bioaktif dari daun pandan
berpotensi sebagai terapi jika bersama pandan wangi.
Kata kunci : Pandanus amayllifolius Roxb., aktivitas farmakologi, ekstrak, review jurnal
ABSTRACT
Base on many research, pandan (Pandanus amayllifolius Roxb) leaves had many
pharmacological activities, especially on the extracts. Pandan contains various compound
groups namely flavonoid, alkaloids, saponins, tannins, polyphenols that have a role for
pharmacological activity. In this journal review, pharmacological activity of Pandan from
various extracts were reviewed. These activities included anti bacterial, anti diabetic activity,
anti cancer, and antioxidants. The solvent that used are ethanol and ethyl acetate, water, ethanol
and methanol, and methanol. The results of the tested studies proved that the using of solvent in
the extraction of bioactive compounds from pandan leaves was had the potential of therapy if
with pandan.
Bagian daun pada tanaman pandan muncul dikarenakan ada senyawa turunan
wangi memiliki manfaat yaitu sebagai bahan asam amino fenil alanin, yaitu 2-asetil-1-
tambahan makanan. Secara khusus, daun ini pirrolin (Faras et al., 2014). Selain itu,
digunakan untuk memberikan warna hijau pandan wangi juga memiliki beberapa
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 187
Pelarut yang digunakan yaitu etanol dan etil (Faras et al., 2014). Kandungan yang
asetat, air, etanol dan metanol, serta air dan dimiliki yaitu golongan senyawa flavonoid,
methanol (Prameswari dan Widjanarko, alkaloid, saponin, tanin, polifenol, dan zat
2014). Hasil-hasil penelitian yang telah diuji warna berfungsi sebagai antibakteri
tersebut membuktikan bahwa pelarut yang (Arisandi dan Andriani, 2008). Selain itu
mempengaruhi potensi terapi jika digunakan untuk aktivitas lain, seperti anti diabetes.
Khasiat yang dimiliki daun ini adalah polifenol yang ditemukan sebagai metabolit
Selain itu memiliki manfaat untuk membuat golongan senyawa flavonoid seperti
makanan lebih tinggi daripada bahan-bahan amaryllifolius Roxb.) sebagai bahan kajian
alami. Oleh karena itu, hal ini harus diatasi untuk kesehatan serta keamanan makanan.
penulisan ini adalah dengan menggunakan paling rendah yaitu, etil asetat, etanol,
Data yang diperoleh yaitu data kualitatif dan diharapkan mampu mengambil senyawa
data kuantitatif. Penyusunan data kualitatif yang diinginkan. Campuran itu ialah etanol
tahapan. Perkembangan perolehan data harus dkk. Tahapan yang dilakukan secara
kualitatif. Penyusunan data kuantitatif yaitu air, pembuatan ekstrak etanol, ekstrak etil-
mengambil variabel penelitian dari macam- asetat, dan ekstrak etanol-etil asetat, uji
macam sumber kemudian dideskripsikan dan aktivitas metode Difusi Kirby-Bauer, dan
dibentuk dalam paragraf narasi sehingga penentuan nilai KHM dan KBM dengan
antibakteri berdasarkan sifat kelarutannya. ekstrak campuran dari etanol- etil asetat (1:1
Secara umum fungsi pelarut air yaitu pelarut v/v) yaitu 13,33 mm dan 15,67 mm terhadap
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 189
Staphylococcus aureus dan 14,33 mm dan dinding sel E coli yang memiliki LPS lebih
17,67 mm terhadap Escherichia coli. mudah dilewati oleh senyawa relatif non
Kemampuan menyari senyawa antimikroba polar yang tersari di dalam etil asetat.
didapatkan dari ekstrat etil-asetat dan Penghambatan paling tinggi terdapat pada
campuran. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etil asetat dengan nilai KHM dan
ekstrak etanol-etil asetat lebih menghambat KBM 1,1% b/vdan 6,7% b/v terhadap
etil asetat pada Escherichia coli. Hal ini 4,5%b/v terhadap Escherichia coli
peptidoglikan yang tebal dan asam teikoat, untuk pengobatan dengan cara diseduh
dinding sel dengan komponen utama lapisan penelitian membuktikan bahwa ekstrak etil
lipopolisakarida, lipid, dan lipoprotein. asetat dari daun pandan wangi mengandung
Lapisan lipid lebih mudah dilewati oleh senyawa terpenoid serta senyawa steroid
senyawa yang relatif nonpolar dan pelarut dengan potensi antidiabetes yaitu daya
etil asetat mempengaruhi dalam hal hambat sebesar 0,79% pada konsentrasi 3,12
nilai KHM dan KBM daun pandan wangi Daun pandan wangi juga memiliki
yaitu Escherichia coli lebih unggul jika potensi antidiabetes dengan pelarut yang
dibandingkan pada bakteri Staphylococcus digunakan pada ekstrak yaitu air. Hal yang
aureus dikarenakan sudah dapat membunuh pertama dilakukan untuk meneliti mengenai
bakteri pada kadar lebih rendah. Struktur kandungan senyawa bioaktif ekstrak air daun
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 190
pandan wangi adalah mengenai bagaimana senyawa bioaktif dalam ekstrak air yang
efeknya menurunkan kadar glukosa darah berfungsi sebagai pencegahan oksidasi agar
dan perubahan histopatologi pankreas secara tidak terjadi kerusakan sel β pankreas.
in vivo. Pemilihan air sebagai pelarut Senyawa bioaktif tersebut yaitu tanin,
ekstraksi dalam penelitian ini dikarenakan alkaloid, flavonoid, dan polifenol. Tanin
dan mudah diperoleh. Tahapan penelitian glukosa dan lemak sehingga penimbunan zat
terdiri yang telah dilakukandari pembuatan tersebut di dalam darah dapat dihindari.
ekstrak daun pandan wangi, tahap in vivo, Tanin memiliki aktivitas hipoglikemik selain
dan pengamatan histopatologi sel pankreas. itu juga dapat dikerutkan membran epitel
Metode ekstraksi yang dilakukan adalah pada usus halus sehingga sari-sari makanan
menggunakan metode maserasi sehingga yang diserap serta asupan gula dapat
diperoleh ekstrak air daun pandan wangi. dihambat. Hal ini membuat gula darah tidak
polifenol, saponin, flavonoid, alkaloid, dan glukosa darah. Mekanisme kerja yang
glukosa dalam darah dan histopatologi pada superoksida (Barbosa, 2007). Peran
pankreas tikus dengan penyakit diabetes polifenol yaitu perlindungan sel β pankreas
mellitus yang diinduksi aloksan (Prameswari dari efek toksik yang dihasilkan oleh radikal
berfungsi sebagai pencegah oksidasi yang terpenoid yang terdapat dalam ekstrak.
berlebihan sehingga kerusakan pada sel β Tahapan pengujian yang dilakukan adalah
pankreas dapat dikurangi dan dapat ekstraksi, uji toksisitas, skrinning fitokimia,
air daun pandan wangi yang baik untuk dengan menghitung kematian larva udang
antidiabetes sebesar 600 mg/kg bb jika karena pengaruh ekstrak berdasarkan dosis
dibandingkan dengan dosis 300 mg/kg bb yang ditentukan. Hasil uji potensi aktivitas
Pengujian awal aktivitas antikanker ketiga ekstrak, hasil yang memiliki toksisitas
dari ekstrak etanol dan metanol pada daun pada kanker yang terbesar adalah etil asetat
tumbuhan yang bersifat toksik yang dapat Ekstrak daun pandan wangi dapat
toksisitas ekstrak pandan wangi terhadap flavonoid, saponin, tanin, polifenol berfungsi
larva udang tersebut melalui uji senyawa sebagai zat antioksidan alami. Polifenol
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 192
ialah turunan fenol yang memiliki aktivitas yield phenolic dan kadar senyawa phenolic
berfungsi dalam menyerap dan menetralkan ekstraksi pada suhu dan waktu ekstraksi
radikal bebas atau menguraikan peroksida. yang menghasilkan yield senyawa phenolic
kerusakan akibat reaksi oksidasi. Selain itu phenolic sebesar 91,16% pada suhu 70ºC
dapat mengurangi kanker. Etanol 96% dapat selama 5,5 jam (Margaretta, dkk, 2011).
Margeretta dkk, proses ekstraksi daun dalam persentase scavenging activity, yaitu
etanol 96%, sehingga diperoleh ekstrak yang oleh antioksidan. Persentase scavenging
mengandung senyawa fenolat sebagai activity ini yaitu perbedaan serapan pada
antioksidan alami. Penentuan kadar fenolat kedua absorban dari DPPH dan sampel
metode Folin-Ciocalteau, sedangkan untuk antioksidan yang paling baik didapatkan dari
menguji aktivitas antioksidan dilakukan ekstrak pandan pada suhu ekstrak 50ºC
dengan menggunakan metode DPPH. dengan waktu ekstraksi 5,5 jam, yaitu
Ekstraksi senyawa fenolatdari daun pandan scavenging activity sebesar 93,21%. Pada
menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil activity yang didapat hanya sebesar 90,74%
antioksidan. Hal itu dapat dibedakan Barbosa, D.S. 2007. Green Tea Polyphenolic
etil asetat. Selain itu berbagai senyawa yang Food Safety. 2 : 407-413
Rizky Abdullah selaku dosen metodologi Faras, A.F., Wadkar, S.S., and Ghosh, J.S.
Micrococcus (Staphylococcus)
Journal.21(1):421-423
Farmaka
Suplemen Volume 15 Nomor 2 194
Journal of Science 134 (1): 39-44 2014, Uji Efek Ekstrak Air Daun