UNIVERSITAS MATARAM
2017
A. Isolasi Senyawa Andrografolida Dari Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik isolasi senyawa andrografolida dari daun sambiloto
(Andrographis paniculata Ness).
2. Untuk mengidentifikasi senyawa andrografolida yang terkandung dalam daun
sambiloto.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik pengisolasian senyawa andrografolida dari daun sambiloto?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi senyawa andrografolida dari daun sambiloto?
D. Landasan Teori
Sambiloto (Andrographis paniculata nees) merupakan salah satu tanaman obat
herbal yang banyak dibutuhkan dalam industri obat tradisional di Indonesia. Cukup
banyak klaim yang menunjukkan manfaat sambiloto dalam pengobatan tradisional,
seperti untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi kuman, anti diare,
gangguan lever, dan anti bakteri. Oleh karena itu Badan POM memasukkan tanaman ini
sebagai tanaman unggulan untuk dikembangkan dalam industry obat fitofarmaka. Dalam
industri obat tradisional Indonesia, sambiloto dimanfaatkan untuk berbagai produk,
seperti jamu anti inflamasi, obat penurun tekanan darah, dan sebagainya (Fitriyah, 2015:
38).
Herba sambiloto (Andrographis paniculata Nees) merupakan salah satu
tanaman obat yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Data pustaka
menyebutkan kandungan kimia berupa diterpen lakton dan flavonoid. Dari kandungan
kandungan kimia tersebut andrografolida merupakan kandungan utama dari herba ini.
Andrografolida mempunyai sifat sukar larut dalam air, rasa sangat pahit serta berbentuk
lempeng segiempat (Suharmiati, 2001: 33)
Andrographolide, yang merupakan senyawa yang masuk dalam grup
trihidroksilakton memiliki rumus molekul C20H30O5. Struktur molekul andrographolide
disajikan pada Gambar.
2. Bahan
a. Daun sambiloto
b. Etanol 96%
c. Metanol p.a
d. Kloroform p.a
e. Plat KLT
f. Serbuk silika gel
g. Plastik bening
h. Aluminium foil
i. Aquades
j. Kertas saring