NURFAUZIAH
N011 22 1031
KELOMPOK IV
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2024
1
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tanaman obat
yang akan digunakan untuk bahan baku obat atau sediaan galenik. Salah
kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut air, kadar sari larut
1
Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan terkait penyiapan
cara penyiapan simplisia yang baik dan juga ektraksi yang sesuai untuk
I. 2 Tujuan Praktikum
kualitas dan mutu yang baik untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan
pembuatan obat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Genus : Curcuma
sementara tepi daun rata. Panjang daun 31-84 cm dan lebar daun 10-18
cm. Setiap batang terdiri dari 2-5 helai. Daunnya berwarna hijau dan
3
sepanjang tulang daunnya berwarna lebih gelap serta terdapat bercak
20-45 cm. Bunga memiliki daun pelindung dengan warna merah muda.
Mahkota bunga berwarna putih atau putih dengan tepi berwarna merah
atau kuning.
sulfur, gum, resin, tepung, dan sedikit lemak. Curcumol dan curdione
4
memiliki khasiat sebagai anti kolesterol, anti tumor/ kanker, anti inflamasi,
II.2 Simplisia
adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau dengan cara
tertentu dikeluarkan oleh selnya. Bisa pula disebut zat-zat nabati lainnya,
adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan, atau zat-zat yang
berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau
mineral yang belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
secara manual, diambil bagian yang segar dan terbebas dari hama.
wadah yang bersifat tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isinya
warna, bau, rasa dan sebagainya pada simplisia. Untuk simplisia yang
cahaya, misalnya aluminium foil, plastik atau botol yang berwarna gelap,
7
II. 3 Ekstraksi
untuk menarik atau memisahkan satu atau lebih komponen (analit) dari
2017).
suatu pelarut polar akan melarutkan senyawa polar dan senyawa non
polar akan melarutkan senyawa non polar. Prinsip ekstraksi yaitu difusi-
dalam sel pada zat aktif sehingga terjadi perbedaan konsentrasi di dalam
sel dan di luar sel, konsentrasi yang tinggi di dalam sel menyebabkan
komponen kimia dalam sel terdesak keluar maka cairan penyari yang
bersatu dengan zat aktif akan berdifusi keluar (Styawan dan Gandis,
2020).
sebagai berikut:
8
metode, yaitu metode soxhlet, infusa, refluks, digesti, dan dekok. Metode
a. Metode Panas
1. Metode Soxhlet
sari dengan adanya pendingin balik dan turun menyari simplisia (Najib,
sehingga kontak dengan simplisia (Putri dkk., 2018). Cairan penyari yang
awalnya berwarna di dalam pipa sifon sudah tidak berwarna. Jika cairan
penyari tidak berwarna maka dilakukan 20-25 kali sirkulasi. Ekstrak yang
2020).
Infusa adalah cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut air pada suhu
90°C selama 15 menit kecuali dinyatakan lain (dihitung setelah suhu 90°C
tercapai). Bejana infusa tercelup dalam tangas air. Cara ini sesuai untuk
simplisia yang bersifat lunak, seperti bunga dan daun. Dekokta merupakan
9
3. Metode refluks
mana pelarut ini dijalankan selama durasi waktu tertentu dengan jumlah
lanjut untuk pengembunan uap, seperti pemisahan minyak volatil dan air
tubular
4. Metode digesti
yaitu pada suhu 40 °C-50 °C, hanya untuk simplisia yang zat aktifnya
b. Metode Dingin
1. Metode maserasi
berdasarkan pada difusi dan osmosis, zat aktif akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi zatt aktif di dalam sel dan di luar sel, maka zat
10
Biasanya dibiarkan pada suhu ruang selama 3-5 hari dan terlindung dari
biasa digunakan adalah pelarut polar (air, metanol, etanol, asam asetat),
semi polar (aseton, etil asetat, kloroform), dan non polar (heksana, eter)
(Saputra, 2020).
2. Metode perkolasi
dari metode ini adalah sampel senantiasa dialiri oleh pelarut baru.
homogen maka pelarut akan sulit menjangkau seluruh area. Selain itu,
superkritis.
11
microcauty sehingga prosesnya lebih cepat dan dapat mengoptimalkan
digunakan lebih sedikit, dan yield yang dihasilkan lebih tinggi. Prinsip
kerja alat ini yaitu sampel disonikasi diletakkan pada microwave oven.
Daya microwave oven dan waktu ekstraksi diatur sesuai yang telah
fluida cair dan gas. Jadi, bergantung pada kondisi tekanan dan suhu
sifat densitas yang tinggi, viskositas yang rendah dan difusitas tinggi
12
II.3.4 Jenis-jenis ekstrak
dari 30%
13
BAB III
METODE PRAKTIKUM
III.1.1 Alat
ekstraksi diantaranya yaitu baskom, pisau atau cutter, baki, oven, kain
pengaduk.
III.1.2 Bahan
pada sampel yang telah diambil, sampel dipisahkan dari serangga dan
pencucian, sampel dibersihkan dari tanah dan pengotor lain yang belum
yang telah kering dengan pengotor ataupun bagian simplisia yang hangus.
14
Terakhir dilalukan pengemasan.
III.2.2 Ekstraksi
Kemudian, ukur etanol 96% sebanyak 500 mL dengan gelas ukur dan
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. 2 Pembahasan
pada oven yang telah diatur suhunya. Setelah kering, dilakukan sortasi
16
pengeringannya 9,917%. Terakhir dilakukan pengemasan dan
dari metode ini adalah memakan waktu yang lama, pelarut yang
digunakan cukup banyak, dan proses ekstraksi bisa saja tidak sempurna
pada bahan yang sulit diekstraksi di suhu kamar (Badaring dkk., 2020).
antioksidan, anti bakteri, antiinflamasi dan anti kanker (Sagita dkk., 2022).
waktu ekstraksi yang singkat dan pelarut dan energi yang rendah dantotal
17
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
seharusnya dilakukan.
Saran untuk asisten, sebaiknya asisten dapat lebih baik lagi dalam
18
DAFTAR PUSTAKA
Suharmiati dan Herti, M. 2003. Khasiat & Manfaat Daun Dewa & Sambung
Nyawa. Jakarta: AgroMedia.
20
LAMPIRAN
21
Lampiran 1.1 Penyiapan Simplisia
22
Lampiran 2. Perhitungan
Penyelesaian: x 100%
= x 100% = 90,08 %
% Rendamen: x 100%
23
Lampiran 3. Dokumentasi
24
Gambar 8. Bobot wadah+simplisia Gambar 9. Bobot wadah
25
Gambar 15. Proses pengadukan Gambar 16. Toples ditutup dan
diletakkan pada suhu kamar
26
27