NO
SIMPLISIA
ASAL
KEGUNAAN
Simplisia Nabati
Eurycomae Radix
Diuretik, Antipiretik
Granati Cortex
Astrigent (pengelat)
Ikan
Sumber Vitamin D
Lebah
Simplisia Hewani
1
Stamina
3
Adeps Lanae
Domba
sediaan salep
Simplisia dari bahan Mineral
1
Vaselinum Flavum
Minyak Mineral
Bahan Salep
Parafin Liquidum
Minyak Mineral
Bahan Salep
SIMPLISIA
BERSIH DAN
KERING
Ekstrak
Proses
produksi
BERSIH DAN
BASAH
Ekstrak
Proses
produksi
Memberikan
pengetahuan tentang
cara memilih dan mengolah
bahan baku secara baik dan
benar agar produk yang
dihasilkan aman, bermutu dan
bermanfaat.
Standarisasi Simplisia
STANDART
PUSTAKA ACUAN
STANDART SIMPLISIA
dan
EKSTRAK
1.
2.
3.
manfaat).
Bahwa simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang
bertanggung jawab terhadap respons biologis untuk
mempunyai spesifikasi kimia, yaitu informasi komposisi (jenis
Pengelolaan
Simplisia segar (
basah )
Penerimaan
Sortasi Basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengepakan /
Penyimpanan
Pengujian Mutu
Pengelolaan
Simplisia Kering
Penerimaan
Sortasi kering
Pencucian
Pengeringan
Pengepakan /
Penyimpanan
Pengujian Mutu
BAGIAN SIMPLISIA
Akar
Kayu
Daun
Lain
Akar keras
akar trengguli
Batang - pule
Bunga
cengkeh
Akar lunak
som jawa,
purwoceng
Kulit Batang
Memangkas
ranting kumis
kucing
Buah cabe
jawa
Rimpang
Kayu pasak
bumi
Herba
Biji
SORTASI :
Memisahkan pengotor dan bahan asing
dari simplisia.
A. Sortasi basah
Dilakukan pada saat bahan masih segar.
Proses ini untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahanbahan asing lainnya dari bahan simplisia.
Misalnya :
Dari simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, maka
bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang,
daun, akar yang telah rusak, serta pengotoran lainnya harus
dibuang. Hal tersebut dikarenakan tanah merupakan salah satu
sumber mikroba yang potensial. Sehingga, pembersihan tanah
dapat mengurangi kontaminasi mikroba pada bahan obat.
B. Sortasi kering
Pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti
bagian-bagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran
lain yang masih tertinggal pada simplisia kering.
TUJUAN SORTASI
1.
2.
3.
CONTOH
Berdasarkan standar perdagangan, mutu rimpang
jahe segar dikategorikan sebagai berikut :
3.
Tujuan Pencucian :
Menghilangkan kotoran kotoran
Mengurangi Mikroba yang melekat pada
bahan
Mikroba di dalam air :
Pseudomonas. Proteus, Micrococcus , Bacillus
Streptococcus , E Coli.
Bahan yang mudah larut dalam air pencucian dilakukan secara cepat.
2.
Perendaman bertingkat
Untuk simplisia yg tidak terlalu kotor dan mudah hancur: biji,
bunga, buah dan daun.
Proses perendaman dilakukan beberapa kali pada wadah dan air
yang berbeda.
Metoda ini menghemat penggunaan air, namun sangat mudah
melarutkan zat zat yang terkandung di dalamnya
Penyemprotan
Untuk simplisia yg kotorannya banyak spt : rimpang, akar dan umbi
Menggunakan air bertekanan tinggi .
Memerlukan air yg banyak
Penyikatan Manual atau Otomatis
Untuk simplisia yang kotorannya melekat kuat, : rimpang.
Penyikatan dilakukan secara perlahan , dan menggunakan sikat yg
halus dan bersih
Metode ini menghasilkan bahan yg bersih dan hemat air, namun
meningkatkan resiko kerusakan bahan sehingga merangsang
pertumbuhan bakteri dan jamur.
PENGECILAN UKURAN
Pengecilan ukuran secara umum digunakan untuk menunjukkan pada
suatu operasi, pembagian atau pemecahan bahan secara mekanis
menjadi bagian yang berukuran kecil (lebih kecil) tanpa diikuti
perubahan sifat kimia.
Tujuan Pengecilan Ukuran
1. Mempermudah ekstraksi unsur tertentu dan struktur komposisi
2. Penyesuaian dengan kebutuhan spesifikasi produk atau
mendapatkan bentuk tertentu.
3. Untuk menambah luas permukaan padatan
4. Mempermudah pencampuran bahan secara merata
CARA :
Pemotongan / perajangan
Pemukulan/kompressi/ penggerusan /Penumbukan
Menggiling
5. PENGERINGAN
Simplisia tidak mudah rusak, dapat disimpan lebih lama
Bila kadar air <10 %, tidak terjadi reaksi enzimatis mutu
simplisia tetap terjaga.
Tidak terjadi pertumbuhan bakteri, kapang, khamir.
Pertumbuhan bakteri akan terhenti apabila kadar air
simplisia < 10%
Suhu terbaik pengeringan 30 - 90C, suhu terbaik untuk
pengeringan adalah tidak melebihi 60C ,Untuk kayu, biji,
kulit bisa sampai 90C. Untuk bahan yang mengandung
senyawa yang rusak oleh panas 30C - 45 C
Irisan tidak boleh terlalu tebal
Kebersihan tempat, kelembaban udara dan aliran udara.
Penguapan permukaan jangan lebih cepat dari bagian
dalam
Pengeringan Alamiah:
Pengeringan Langsung di bawah sinar matahari
untuk bagian tanaman yang keras ( kayu, akar, kulit
kayu, biji)
Diangin anginkan / ditutupi kain hitam untuk
bagian tanaman yang lunak ( daun, bunga )
Pengeringan Buatan:
Pengeringan dengan Oven
6. Sortasi Kering
Sortasi kering
Pada dasarnya merupakan tahap akhir pembuatan simplisia.
Tujuannya untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagianbagian tanaman yang tidak diinginkan dan pengotoran lain yang
masih tertinggal pada simplisia kering.
8. PENGAWASAN MUTU
PENGAWASAN MUTU
Pemeriksaan simplisia meliputi :
1.
Kebenaran Simplisia : Organoleptis ( wujud, rupa, rasa ,
bau , bentuk , ciri ciri luar ,warna) dan Mikroskopik
(Penampang melintang, fragmen simplisia)
2. Parameter non spesifik, meliputi uji terkait dengan
pencemaran yang disebabkan oleh pestisida, jamur,
aflatoxin
Penetapan kadar abu
Penetapan susut pengeringan
Kadar air
Kadar minyak atsiri
Uji cemaran mikroba
PENGAWASAN MUTU
Pemeriksaan simplisia meliputi :
3. Parameter spesifik
Parameter ini digunakan untuk mengetahui identitas
kimia dari simplisia.Uji kandungan kimia simplisia
digunakan untuk menetapkan kandungan senyawa
tertentu dari simplisia. Biasanya dilkukan dengan
analisis kromatografi lapis tipis.
3.
4.
9.