Anda di halaman 1dari 6

ROTARY EVAPORATOR DAN PH METER

 PENGERTIAN ROTARY EVAPORATOR

 Rotary bisa diartikan berputar atau ber-rotasi, dan


 Evaporator mengacu kepada alat yang digunakan
untuk proses evaporasi(penguapan).

Rotary Evaporator adalah alat yang digunakan untuk


mengubah sebagian atau keseluruhan sebuah pelarut dari
sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.Jenis
evaporasi sendiri bisa dibagi menjadi dua jenis, yakni :

 Alami
 Buatan

Proses evaporasi buatan dilakukan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada
titik didihnya, sehingga diperoleh larutan pekat yang konsentrasinya lebih
tinggi. Dalam proses evaporasi, larutan pekat merupakan produk yang diharapkan
sebagai hasil, sedangkan uapnya biasanya dibuang. Evaporasi dan destilasi memiliki
kemiripan, mungkin pada artikel selanjutnya akan kita bahas perbedaannya.

 TUJUAN
Tujuan proses evaporasi adalah memekatkan konsentrasi larutan atau cairan atau
liquid sehingga didapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

 FUNGSI
Fungsi dari alat rotary adalah memisahkan pelarut atau solvent dari
larutan, sehingga mendapatkan larutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi.

 BAGIAN-BAGIAN PADA ROTARY EVAPORATOR


1. Labu Alas Bulat
Merupakan salah satu bagian pada rotary evaporator yang
digunakan untuk menampung larutan yang akan di evaporasikan.
Bentuk labu ini memiliki alas bulat, karena akan direndam pada
chamber water bath. Bagian mulut tabung ini memiliki bentuk khusus
sehingga bisa dipasangkan pada main unit yang berfungsi untuk
memutar, namun tetap kedap udara.

2. Water Bath Chamber

Bagian pada rotary evaporator yang digunakan untuk


menampung air, digunakan untuk proses pemanasan labu alas
bulat. Memiliki panel operasional yang digunakan untuk setting
suhu chamber. Bentuknya terkadang bulat, terkadang juga
persegi, sesuai dengan desain main unit. Biasanya memiliki
maksimal suhu di kisaran 95°C.
3. Labu Pelampung

Memiliki nama lain labu penampung atau receiver flask.


Merupakan wadah yang digunakan untuk menampung uap
pelarut yang menguap karena suhu atau proses pemanasan di
water chamber. Proses pemasangan labu pelampung ini
biasanya menggunakan penjepit, sehingga mudah untuk dilepas
pasang.

4. Kondensor

Adalah sebuah bagian pada rotary evaporator


yang terbuat dari material glass atau kaca.
Beberapa jenis memiliki bentuk spiral atau
melingkar. Kondensor akan terhubung ke
pompa vakum untuk menurunkan suhu uap
sehingga bisa terjadi proses kondensasi dan
tertampung di labu pelampung

Inilah gambar kondensor yang sudah terhubung

5. Main Unit

Merupakan bagian utama dari rotary evaporator, terdapat


frame penyangga, panel operasional dan tuas-tuas lainnya
yang bisa digunakan untuk mengatur ketinggian handle labu
alas bulat. Panel operasional pada main unit bisa digunakan
untuk mengatur suhu chamber, ketinggian atapun tekanan
pompa vakum. Beberapa jenis rotary evaporator memiliki
panel operasional yang saling terhubung, namun pada jenis
yang lainnya memiliki bentuk yang saling terpisah.
 Bagian dan fungsi yang lebih lebih jelas dari alat Ratory Evaporator

Keterangan:
1. Hot plate berfungsi untuk mengatur suhu
pada waterbath dengan temperatur yang
diinginkan (tergantung titik didih dari
pelarut).
2. Waterbathsebagai wadah air yang
dipanaskan oleh hot plate untuk labu alas
yang berisi “sampel”.
3. Ujung rotor “sampel” berfungsi sebagai
tempat labu alas bulat sampel bergantung.
4. Lubang kondensorberfungsi pintu masuk bagi air kedalam kondensor yang
airnya disedot oleh pompa vakum.
5. Kondensor berfungsi sebagai pendingin yang mempercepat proses perubahan
fasa, dari fasa gas ke fasa cair.
6. Lubang kondensor berfungsi pintu keluar bagi air dari dalam kondensor.
7. Labu alas bulat penampung berfungsi sebagai wadah bagi penampung pelarut.
8. Ujung rotor “penampung” berfungsi sebagai tempat labu alas bulat penampung
bergantung.

 Cara Menggunakan Rotary Evaporator


1. Siapkan sample atau bahan atau cairan yang telah dipreparasi sebelumnya.
2. Lepasakan labu alas bulat dan masukan sample ke labu alas bulat sesuai dengan
volume yang telah ditentukan. Pastikan anda mencatat volume atau jumlah dari
sample di labu alas bulat
3. Pasangkan kembali labu alas bulat ke main unit.
4. Jika dirasa proses melepas dan masangan labu alas bulat cukup sulit, anda bisa
menghubungkan sumber daya terlebih dahulu, menyalakan power rotary
evaporator dan meninggikan posisi alat.
5. Isi chamber water bath dengan air aquadest dan setting suhu (misal 60°C) sesuai
dengan kebutuhan. Nyalakan water bath.
6. Turunkan posisi labu alas bulat, sehingga air pada chamber bisa memanaskan labu
alas bulat, namun tidak merendam terlalu banyak.
7. Setting kecepatan putaran dan metode putaran. Pada beberapa kasus ada yang
berputar searah jarum jam, berlawanan arah jarum jam, atau periodik(sekian menit
searah dan sekian menit berlawanan arah jarum jam). Kemudian mulai putaran.
8. Amati proses perputaran labu alas bulat. Jika terdapat kejanggalan, seperti tidak
simetris perputarannya. Maka perbaiki posisi labu alas bulat dengan penjepitnya.
9. Nyalakan vakum untuk menurunkan tekanan, karena proses pemanasan akan
meningkatkan suhu dan tekanan.
10. Amati prosesnya, apakah terdapat tetesan pelarut yang masuk ke labu penampung.
Proses evaporasi ini akan memakan waktu yang berbeda beda, tergantung pada
suhu pada water bath yang telah di setting sebelumnya. Pastikan anda memahami
tentang berapa titik didih dari masing masing pelarut sebelum menggunakan alat
ini.
11. Setelah proses ekstraksi berakhir, silahkan lepaskan labu alas bulat dan labu
penampung dari main unit. Pastikan anda telah mematikan tombol putaran dan
water bath. Hati-hati ketika melepas labu alas bulat, jika dirasa cukup sulit dan
panas, anda bisa mengatur ketinggiannya terlebih dahulu.
 Tips Perawatan Rotary Evaporator
1. Tuangkan hasil ektraksi dan pelarut lainnya ke tempat lain segera setelah proses
berakhir.
2. Bersihkan labu-labu penampung setelah penggunaan sehingga untuk penggunaan
selanjutnya sudah siap pakai, tanpa perlu mencuci terlebih dahulu.
3. Cek kembali setiap switch power dan pastikan dalam kondisi off setelah
penggunaan.
4. Jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama, cabut kabel power dari
sumber daya.
5. Tutup rotary menggunakan plastik pelindung supaya tidak berdebu.
Ph Meter

 Pengertian
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat
keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektrode khusus yang berfungsi untuk
mengukur pH bahan-bahan semi-padat).

 Prinsip kerja pH meter


Prinsip kerja pH meter didasarkan pada potensial elektro kimia antara larutan di dalam
elektroda gelas yang sudah diketahui dengan larutan di luar gelas yang belum diketahui.
Hal ini bisa terjadi karena lapisan tipis dari gelembung kaca akan bereaksi dengan ion
hidrogen yang aktif.

 Cara pengukuran larutan/ air pH Meter

1. Ambil sampel air yang mau di ukur kadar pHnya (letakkan dalam wadah).

2. Nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter.

3. Masukkan pH meter ke dalam wadah yang berisi air yang akan di uji.

4. Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka akan bergerak acak.

5. Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah.

6. Hasil akan terlihat di display digital.

Skala Ph Antara 0 – 14.


Sifat asam mempunyai nilai pH antara 0 – 7 dan
Sifat basa mempunyai nilai pH antara 7-14

 Kalibrasi Ph Meter
a. Letakkan elektrode anda pada buffer dengan nilai pH 7,01 lalu mulai pengukuran.
Biarkan pembacaan pH stabil dengan mendiamkannya antara 1 sampai 2 menit.
b. Tetapkan nilai pH sesuai buffer pH setelah Anda mendapatkan pembacaan yang
stabil.
c. Bersihkan elektrode Anda dengan air destilasi
d. Jika Anda ingin kalibrasi lebih dari 1 titik (beberapa pH meter
2. mampu hingga 5 titik), lakukan kembali kalibrasi pada buffer
3. dengan nilai pH lain1. Biarkan pembacaan pH stabil.
a. Tetapkan nilai pH sesuai buffer pH setelah Anda mendapatkan
4. pembacaan yang stabil
a. Bersihkan elektrode pH meter Anda.
 Tips Perawatan pH Meter
1. Cucilah pH Meter dengan cairan khusus yaitu elektrolit KCL 3 M
2. (Memiliki pH 0) sebelum atau sesudah digunakan.
3. Lakukan kalibrasi secara berkala, jika ph meter anda digunakan secara 24 jam non
stop.
4. Jika sudah dibilas dengan air,tutuplah pH meter anda.
5. Perhatikan saat menutup pH meter, pastikan pH meter ditutup
6. dengan tepat.
7. Siapkanlah pH meter dalam box plastik yang didapat saat membeli. Karena box
plastik sudah rirancang dengan khusus untuk menyimpan pH meter.
8. Simpan pH meter pada ruangan dengan suhu antar 0-50 derajat celsius.
9. Perhatikan jenis pH meter, jika pH meter khusus untuk cairan,
10. Jangan gunakan pH meter untuk mengukur zat lain selain cairan.

Anda mungkin juga menyukai