Anda di halaman 1dari 23

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA

Dasar Proses Tablet


Mita Elsa Maghfiroh 17330072
Zufar Firza Mahendra 17330090
Anisya Putri Hanipashya 19330043
Kelas Alfina Ropiyana 20330063

B Achmad Firdaus
Hasri Kurnia Afajar
21330705
21330749
Morani Fauziyah 21330708
Nindya Rahmasari Putri 21330720
LATAR BELAKANG
Dalam industri farmasi, proses pembuatan sediaan obat selalu
memperhatikan hal-hal seperti keseragaman ukuran dan efek distribusi ukuran
partikel pada homogenitas pencampuran. Keseragaman zat aktif dan eksipien
tidak sedikit yang menggunakan zat yang berada dalam ukuran optimum,
sehingga selama pembuatan bentuk sediaan farmasi, zat-zat tersebut harus
dilakukan penggerusan atau diperkecil ukurannya pada tahap-tahap tertentu
agar tercapai keseragaman ukuran dan homogenitas. Milling
(Penggerusan/penggilingan) merupakan proses untuk memperkecil ukuran zat
padat. Pada intinya pada setiap proses penggerusan harus disesuaikan dengan
produk atau hasil yang diinginkan, karena pada akhirnya teknik penggerusan
menentukan kualitas dan efektivitas suatu obat.
LATAR BELAKANG
Dalam pembuatan sediaan farmasi, sangat jarang hanya terdiri dari satu bahan,
kebanyakan terdiri lebih dari satu bahan, sehingga dalam proses produksi
diperlukan tahap pencampuran (mixing). Setiap proses dalam pembuatan sediaan
farmasi baik dalam skala kecil maupun besar (industri) hampir selalu melibatkan
transfer panas, terutama pada proses pembuatan tablet secara granulasi basah.
Panas disini dibutuhkan dalam proses pengeringan sehingga dihasilkan massa
granul yang kering dan dapat dikempa menjadi tablet. Metode kempa langsung
merupakan suatu proses pembuatan tablet dengan mengempa langsung zat aktif
dan zat tambahan dan sebelumnya tidak terdapat proses kecuali penimbangan
dan pencampuran (Sulaiman, 2007). Sebelum campuran serbuk dikempa dengan
variasi tekanan kompresi, diuji waktu alir dan sudut diam. Setelah dikempa,
kemudian diuji sifat fisik tablet yang meliputi keseragaman bobot, kekerasan,
kerapuhan dan waktu hancur tablet serta profil pelepasan tablet.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Dasar proses Milling?
2. Bagaimanakah Dasar Proses Mixing?
3. Bagaimanakah Dasar Proses Drying?
4. Bagaimanakah Dasar Proses Konsolidasi?
5. Bagaimanakah Dasar Proses Kempa/Cetak?
6. Bagaimanakah Pengaruh Dasar Proses pembuatan
pada kualitas tablet?
Tujuan Manfaat
1. Mahasiwa dapat mengetahui dasar proses Mahasiswa dapat memahami
milling. dengan baik serta dapat
2. Mahasiswa dapat mengetahui dasar proses mengaplikasikan tentang ilmu
mixing.
teknologi sediaan solid
3. Mahasiswa dapat mengetahui dasar proses
mengenai dasar proses .
drying.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dasar proses
konsolidasi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui dasar proses
kempa.
6. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh dasar
proses pembuatan pada kualitas tablet.
1. PENGHALUSAN (MILLING)

2. PENCAMPURAN (MIXING)

D ASA
R
3. PENGERINGAN (DRYING) PRO
SE
S
4. KEMPA (COMPRESSION)

5. KONSOLIDASI (CONSODILATION)
DASAR PROSES

MILLING
1.MILLING

Pengertian
• Proses penggerusan atau penggilingan untuk memperkecil ukuran zat padat.

Tujuan
• Membentuk patahan yang tersebar ke seluruh partikel yang digerus pada bahan
energi tegangan dan menghasilkan pecahan.
1.MILLING

Istilah-Istilah Prinsip

PERGESERAN DISTRIBUSI
Reduction UKURAN PARTIKEL
Communition
Pengurangan
Pemotongan
Ukuran
FINES COARSE
INTERMEDIATE
Mills Partikel sangat Partikel
Milling Partikel halus
Alat untuk halus kasar
Penghalusan
Milling
DASAR PROSES

MIXING
2.MIXING

Pengertian
• Proses penggabungan dua atau lebih bahan sehingga masing-masing jenis
partikel dapat menyatu dan berada diantara jenis partikel lainnya.

Tujuan
• Mencampur (blender) dua atau lebih bahan
• Mensuspensi partikel tidak larut dalam cairan
• Menggabungkan (mixture) cairan yang tidak saling bercampur
• Mendispersikan partikel semi solid dalam bahan semi solid lainnya
2.MIXING
PENCAMPURAN BAHAN PADAT PENCAMPURAN BAHAN CAIR DAN SEMI PADAT
(SOLID MIXING) (SOLID-LIQUID MIXING)

Pencampuran bahan-bahan padat (misal: GAYA YANG BEKERJA TAHAPAN


serbuk) sering mengalami pemisahan
substansial. Adhesi dan Kohesi Bercampur

Agar serbuk dapat dicampur, partikel serbuk Gaya Antar Muka Aglomerasi
harus bergerak relatif satu sama lain. Ada Jembatan Partikel Pengeringan
tiga mekanisme utama terjadinya Gaya Tarik Antar Partikel Ikatan Pecah Aglomerat
pencampuran pada serbuk, yaitu konveksi
(convection), geser (shear), dan difusi
(diffusion) Mekanisme Pembentukan Padatan Lembab

Pembentukkan Pertumbuhan
Transisi
inti Bola

(Gumpal – Pecah –Tukar – Lapis)


Mekanisme
PENCAMPURAN BAHAN PADAT
(SOLID MIXING)

Konveksi Geser Difusi


(Convection) (Shear) (Diffusion)

Terjadi apabila lapisan Untuk mencapai random-mix yang benar,


Terjadi apabila bahan bergerak atau dibutuhkan gerakan partikel individu. Hal ini
adanya transfer mengalir di atas lapisan dapat terjadi dengan pencampuran difusi. Ketika
kelompok relatif yang lain. dasar serbuk dipaksa untuk pindah atau mengalir,
besar pada partikel Sebab : penghilangan maka akan terjadi pelebaran/pembesaran, yaitu
dari satu bagian massa oleh pencampuran volume yang ditempati oleh dasar serbuk akan
pada dasar serbuk konvektif → shear tidak meningkat. Hal ini terjadi karena partikel serbuk
kepada yang stabil dan adanya bidang akan berkurang secara cepat dan ada peningkatan
lainnya. yang lolos → dasar pada ruang udara atau kekosongan/rongga di
serbuk hancur. antara mereka.
Mekanisme
PENCAMPURAN BAHAN CAIR DAN SEMI PADAT
(SOLID-LIQUID MIXING)

Transpor bulk /
Aliran turbulen Aliran laminar Difusi Molekular
Transpor massal

Transportasi massal Pencampuran turbulen muncul Garis lurus atau aliran


Terjadi dengan cairan
sejalan dengan dari pergerakan molekul yang laminar sering terjadi jika
yang larut dimanapun
pencampuran konvektif tidak beraturan ketika dipaksa cairan yang sangat kental gradien konsentrasi
serbuk dan melibatkan untuk bergerak dan pindah diproses. Jika dua cairan
ada dan pada akhirnya
pergerakan jumlah yang secara turbulen. Perubahan yang tidak sama dicampur
akan menghasilkan
relatif besar pada konstan dalam kecepatan dan melalui aliran laminar, shear
bahan dari satu posisi arah gerakan yang berarti bahwa yang timbul dapat produk tercampur
dengan baik, meskipun
dalam proses turbulensi menyebabkan meregangkan
dibutuhkan waktu yang
pencampuran ke posisi mekanisme yang sangat efektif antarpermukaan di antara cukup lama.
lainnya. untuk pencampuran. keduanya.
2.MIXING
CAMPURAN HOMOGEN : Penggabungan dua atau lebih bahan yang masing-masing
sifatnya merata serta komposisinya sama.

Dari pengertian pencampuran sendiri, situasi ideal atau


perfect mix akan dihasilkan ketika setiap partikel bersentuhan
dengan partikel dari komponen lainnya. Kondisi perfect mix,
1b gambarnya seperti sebuah papan catur (Gambar 1b), tetapi
kondisi ini kemungkinannya sangat kecil untuk terjadi.
Dalam prakteknya, jenis campuran terbaik yang didapatkan
akan seperti Gambar 1c, yang disebut random mix, yang
didefinisikan sebagai campuran dimana probabilitas untuk
mengambil satu tipe partikel sama pada setiap posisi campuran,
dan sama dengan proporsi dari setiap partikel tersebut dalam
1c campuran total.
DASAR PROSES

DYRING
3.DRYING

Cara
Pengertian
• Drying
• Proses pengeringan bahan basah • Dessication
menjadi padat. • Absorbsion

Tujuan Prinsip

• Menghasilkan bahan kering • Pemanasan


• Proses formulasi / produksi • Perbedaan tekanan uap
• Pengawetan
• Penyerapan
• Convective, conductive, radiation
• Pemisahan
• Freeze
• Migration
DASAR PROSES

KOMPRESI DAN KONSOLIDASI


4. KOMPRESI 4. KONSOLIDASI
• Reduksi volume

• Peningkatan kekuatan daya tarik-
Pemampatan
menarik partikel
• Menghilangkan udara

Λ
FAKTOR MEKANISME & GAYA

o Energi permukaan
DEFORMASI KOMPRESI
o Kadar uap  Plastis  Penerapan energi
o Sudut henti  Elastis diikuti deformasi
o Laju aliran
o Densitas
o Porositas
Contoh Hasil Penelitian
Pengaruh Proses pada
Kualitas Sediaan Tablet
• Judul Penelitian :
Pengaruh Tekanan Kompresi pada Tablet Vitamin C dengan Avicel PH 102 dan Dikalsium Fosfat
Anhidrat sebagai Filler-Binder dan Disintegran.

• Hasil dan Pembahasan :


Pembuatan tablet vitamin C ini memiliki tiga variasi tekanan kompresi yang menghasilkan
kekerasan yang berbeda yaitu 3 kg, 6 kg dan 9 kg. Dengan variasi tekanan kompresi yang
menghasilkan kekerasan berbeda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tablet
dengan filler-binder dan disintegran, dimana avicel PH 102 memiliki sifat deformasi elastis pada
tekanan kompresi yang rendah dan deformasi plastis pada tekanan kompresi yang tinggi yang
akan berpengaruh pada sifat fisik tablet.

• Kesimpulan :
Variasi tekanan kompresi tidak mempengaruhi keseragaman bobot dan pelepasan obatnya,
namun dapat meningkatkan kekerasan tablet dan waktu hancur tablet vitamin C, serta
menurunkan kerapuhan tablet.
KESIMPULAN
Proses dalam farmasetika yaitu meliputi milling, mixing, drying, compression,
dan consolidation. Tahapan-tahapan tersebut juga memiliki dasar proses masing-
masing, seperti yang telah terlampir sebelumnya. Fungsi adanya dasar-dasar
proses adalah sebagai landasan terciptanya suatu sediaan solid yang berkualitas
baik. Adanya perbedaan dalam proses tertentu tidak menutup kemungkinan sifat
sediaan solid yang dihasilkan juga berbeda.
Untuk membuktikan hal tersebut, kelompok kami mengambil salah satu
contoh jurnal penelitian berjudul “Pengaruh Tekanan Kompresi pada Tablet
Vitamin C dengan Avicel PH 102 dan Dikalsium Fosfat Anhidrat sebagai Filler-
Binder dan Disintegran”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, variasi tekanan
kompresi tidak mempengaruhi keseragaman bobot dan pelepasan obat, namun
dapat meningkatkan kekerasan tablet dan waktu hancur tablet vitamin C serta
menurunkan kerapuhan tablet, sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan
proses dalam pembuatan sediaan solid juga bisa memberikan sifat akhir yang
berbeda.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai