Anda di halaman 1dari 8

Nama Lengkap : Audry Pratiwi

NPM / Prog.Studi : 202114071/ Farmasi

Mata Kuliah : Biologi Sel

Pertemuan : 7. Genetika Sel-2 (lanjutan)

Pertanyaan:

1. Jelaskan peranan materi genetik sebagai


hereditas sel.
Jawab :

Setiap sifat dan karakteristik yang ada pada setiap orang adalah warisan dari
orang tua yang diwariskan melalui materi genetic. Molekul yang berperan sebagai materi
genetic adalah asam nukleat. Ada dua macam asam nukleat yang berperan sebagai materi
genetic yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). Karakter yang
terlihat seperti rambut, warna kulit, atau cuping telinga disebut fenotif. Sifat dominan
adalah sifat yang menutupi sifat yang lain. Sifat resesif adalah sifat yang dikalahkan oleh
dominan atau tidak muncul. Sedangkan informasi genetic dari suatu individu yang
mengkode karakter-karakter fisik disebut genotif. Gen adalah unit instruksi atau perintah
yang terdapat pada seuntai DNA yang mempengaruhi sifat atau menentukan karakteristik
setiap makhluk hidup.

2. Jelaskan bagaimana mutasi gen dan jelaskan 3 jenis mutasi


gen.
Jawab :
Gen adalah bagian sel yang berada di dalam kromosom. Bagian ini bertugas untuk
membawa informasi genetik yang tersimpan di dalam DNA, dari orangtua ke anak.
Informasi genetik inilah yang membuat anak dan orangtua bisa punya kemiripan. Mulai
dari kemiripan fisik seperti wajah dan rambut hingga penyakit yang diderita. Sedangkan
dikutip dari National Human Genome Research Institute, mutasi gen adalah perubahan
urutan DNA yang disebabkan oleh kesalahan penyalinan DNA yang dilakukan selama
pembelahan sel, paparan bahan kimia atau mutagen, hingga infeksi oleh virus.
Mutasi gen adalah proses rumit yang melibatkan satuan terkecil dari suatu
organisme, yaitu sel dan DNA di dalamnya. Pada beberapa kasus, mutasi gen yang terjadi
juga bisa memberikan dampak positif untuk tubuh, seperti membuat kita lebih kebal
terhadap suatu penyakit.
Pada orang yang mengalami mutasi gen, DNA di dalamnya lah yang mengalami
perubahan. Mutasi bisa terjadi hanya pada DNA atau meluas hingga ke kromosom yang
melibatkan beberapa jenis gen.
Ada 3 jenis mutasi gen yaitu sebagai berikut :

a. Mutasi diam, jika terjadi perubahan kode genetik tapi tidak mengakibatkan
perubahan asam amino yang disintesis sehingga fenotip juga tidak berubah.

b. Mutasi salah arti, jika terjadi perubahan kode genetic dan mengakibatkan
perubahan asam amino yang disintesis sehingga fenotip berubah (mutan).

c. Mutasi tanpa arti, jika terjadi perubahan kode genetic yang mengkodekan kodon
stop, sehingga biasanya protein yang dihasilkan biasanya non-fungsional dan tidak
mempengaruhi fenotip.

3. Jelaskan pemanfaatan genetika dalam penyidikan DNA untuk forensik dan uji
kekerabatan.

Jawab :

Pengujian DNA juga dikenal sebagai profiling DNA (DNA profiling),


penyidikan genetic/ DNA, atau penyidikjarian genetic/ DNA adalah suatu pengujian
forensic yang melibatkan teknik biologi molekuler untuk mendapatkan profil DNA
sejumlah materi uji yang merupakan bahan biologis. Kasus yang paling umum
memperoleh keuntungan dari pengujian DNA adlah penentuan orang tua atau
penyelidikan pemerkosaan/ pembunuhan. Pemanfaatan genetika dalam penyelidikan
DNA antara lain juga berguna untuk :

o Forensik criminal, yaitu kasus kriminalitas yang dapat dibantu dengan uji DNA
forensic misalnya adalah pemerkosaan, pembunuhan dengan perusakan tubuh
korban (misalnya mutilasi), dan penculikan bayi.

o Uji kekerabatan, yaitu misalnya dalam penentuan tetua (paternity test) dan
identifikasi korban (tewas).
4. Jelaskan bagaimana proses transformasi
gen.
Jawab :

Transformasi merupakan teknik manipulasi genetic yang telah banyak


dilakukan pada tanaman termasuk tanaman pertanian melalui Agrobacterium.Proses
transformasi genetik terdiri dari beberapa tahap yaitu insersi, integrasi, ekspresi dan
pewarisan sifat DNA baru. Namun proses transformasi genetic ke dalam sel tanaman
meliputi lima tahapan yaitu kolonisasi bakteri, induksi system virulen bakteri,
pembentukan kompleks T-DNA, transfer T-DNA, dan integrasi T-DNA kedalam
genom tanaman.

5. Jelaskan bagaimana teknologi genetik dalam rekayasa genetika pada


GMO.
Jawab :

Organisme termodifikasi secara genetika atau popular disebut dengan GMO


(dari bahasa Inggris : Genetically Modified Organism) merupakan organisme yang
material genetiknya telah dimodifikasi menggunakan metode rekayasa genetika.
Organisme yang telah diubah material genetiknya akan memiliki sifat yang berbeda
dengan organisme biasa. Organisme yang telah diubah material genetikanya
diantaranya bakter, ragi, serangga, tumbuhan, ikan dan mamalia. Beberapa jenis
tanaman pertanian juga telah menjadi GMO dan dibudidayakan secara luas.

6. Jelaskan apa tujuan diproduksinya GMO Jagung Bt dan Golden Rice? Dan
bagaimana prosesnya.

Jawab :

o GMO jagung Bt & Kapas Bt

Jagung Bt adalah jagung hasil rekayasa genetica yang telah disisipi gen dari
bakteri Bacillus thuringiensis. Gen yang diambil dari bakteri tersebut adalah gen
penyandi protein Bt (delta endotoksin) yang dapat membunuh larva hama
Lepidoptera. Hama tersebut dapat mengurangi hasil panen jagung hingga 30%.
Protein toksin Bt mampu berikatan pada dinding usus dan menyebabkan hama
berhenti makan. Selanjutnya, toksin akan menyebabkan dinding usus pecah. Dan
bakteri usus berpindah ke rongga tubuh dan berkembang biak dalam darah.
Akibatnya, hama Lepidoptera akan mati karena keracunan darag (septicaemia).
Untuk memasukkan gen ke dalam jagung, digunakan suatu proses yang disebut
transformasi. Beberapa metode transformasi yang telah diaplikasikan pada jagung
adalah penembakan mikroproyektil dan transformasi yang dimediasi oleh
Agrobacterium tumefaciens.

o GMO beras emas (golden rice)

Golden rice adalah kultivar (varietas) padi transgenic hasil rekayasa genetika yang
berasnya mengandung beta-karotena (pro-vitamin A) pada bagian
endospermanya. Kandungan beta-karotena ini menyebabkan warna berasnya
tersebut tampak kuning-jingga sehingga kultivarnya dinamakan “Golden Rice”
(Beras emas). Pada tipe liar (normal), endosperma padi tidak menghasilkan beta-
karotena dan akan berwarna putih hingga putih kusam. Didalam tubuh manusia,
beta karotena akan diubah menjadi vitamin A. Kultivar padi ini dibuat untuk
mengatasi defisiensi atau kekurangan vitamin A yang masih tinggi prevalensinya
pada anak-anak, terutama di wilayah Asia dan Afrika. Nasi menjadi pangan
pokok bagi sebagian besar warga disana, dan kemiskinan sering kali tidak
memungkinkan penyediaan sayuran atau buah-buahan yang biasa menjadi sumber
provitamin A dalam menu makanan sehari-hari.

7. Jelaskan mengapa pada rekayasa genetika pada tanaman (mis. Pada jagung Bt)
menggunakan bakteri Agrobacterium tumifaciens?

Jawab :

Dikarenakan Agrobacterium tumefaciens merupakan ventor yang dapat


mentransfer gen asing ke dalam tanaman. Secara umum, mekanisme proses
transformasi gen oleh Agrobacterium adalah dengan menempel pada sel tanaman
yang telah dilukai. Agrobacterium akan mengenalkan TI plasmid, bagian T-DNA
(transferred DNA) kedalam inti sel tanaman. Selama ini, transfer gen dengan
Agrobacterium dikembangkan untuk menghasilkan tanaman transgenic dengan
system ketahanan tertentu (ketahanan terhadap hama penyakit, kekeringan,
herbisida) maupun untuk meningkatkan produksi tanaman.

8. Apakah produk GMO dapat diterima seutuhnya oleh masyarakat? Mengapa sebagian
masyarakat tidak bisa menerima produk GMO?
Jawab :

Dikarenakan ada beberapa dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh GMO yaitu :

o Dari segi kesehatan, tanaman transgenik disinyalir dapat menyebabkan keracunan


bagi manusia. Tanaman transgenik tahan hama yang disisipi gen Bt ternyata tidak
hanya bersifat racun terhadap serangga tetapi juga pada manusia. Penggunaan gen
Bt pada tanaman jagung dan kapas dapat menyebabkan alergi pada manusia
(Syamsi, 2014), demikian pula dengan kedelai transgenik yang diintroduksi
dengan gen penghasil protein metionin dari tanaman brazil nut. Hasil uji skin
prick-testmenunjukkan kedelai transgenik tersebut positif sebagai alergen
(Karmana, 2009). Tidak hanya menimbulkan alergi, tanaman hasil rekayasa
genetika juga diduga bersifat karsinogenik atau berpotensi menyebabkan kanker,
serta minim gizi karena kandungannya telah dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga menghilangkan beberapa kandungan alami produk hasil olahannya
(Syamsi, 2014). Ternak yang diberi makan kentang dan tomat hasil rekayasa
genetika mengalami perubahan dalam perutnya yang mengindikasikan pada
kanker, kerusakan ginjal dan organ tubuh lainnya, serta perkembangan otak yang
lambat. Lebih lanjut lagi, tanaman transgenik yang diintroduksi dengan antibiotik
Kanamicyn R (Kan R) bila dikonsumsi manusia disinyalir dapat mengakibatkan
resistensi bakteri dalam tubuh akibat pemaparan dengan antibiotik secara kontinu
(Karmana, 2009). Akibatnya, penggunaan antibiotik untuk menyembuhkan
penyakit menjadi tidak ampuh lagi.

o Dampak negatif tanaman rekayasa genetika bagi lingkungan yang sangat merusak
yakni hilangnya keanekaragaman hayati. Ini dapat terjadi salah satunya melalui
polusi gen. Tanaman transgenik dikhawatirkan dapat mengancam pertumbuhan
varietas asli tanaman dengan menyebarkan serbuk sarinya sehingga terjadi
persilangan atau pertukaran gen dengan tanaman asli yang mengakibatkan
tanaman berubah menjadi tanaman transgenik seluruhnya atau dengan kata lain
terjadi penularan sifat ermutasinya pada tanaman non transgenik (Cahyadi dalam
Karmana 2009). Tidak hanya keanekaragaman hayati tanaman, keanekaragaman
hayati hewan pun mengalami ancaman serupa. Ini ditunjukkan dari hasil uji
laboratorium pada tanaman transgenik yang mempunyai gen resisten pestisida,
yakni jagung Bt, serbuk sari jagung Bt yang ditaburkan pada daun
milkweedmenyebabkan kematian larva spesies kupu-kupu monarch (Danaus
plexippus) (Losey et al., 1999). Hasil uji ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Hansen dan Obrycki (1999) dengan memberi makan larva kupu-
kupu monarch dengan daun milkweed yang diambil di sekitar ladang jagung Bt.
Studi ini menunjukkan bahwa jagung Bt meracuni kupu-kupu monarch yang
hidup di sekitar ladang jagung tersebut. Kematian organisme non target ini
dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan ekosistem akibat musnahnya
keanekaragaman hayati kupu-kupu tersebut.
o Dampak yang tak kalah pentingnya adalah dampak sosial dan ekonomi. Apabila
tanaman transgenik dibudidayakan secara besar-besaran di seluruh dunia, maka
dikhawatirkan akan terjadinya pergeseran penguasaan benih dari yang semula
milik umum atau common property, dalam hal ini petani menjadi pemilik benih
yang bisa disimpan dan ditanam berulang kali, menjadi milik beberapa
perusahaan besar multinasional (sejauh ini ada enam perusahaan multinasional
yang memonopoli benih transgenik komersial) (Santosa, 2000). Persaingan dalam
perdagangan dan pemasaran produk pertanian transgenik akan menimbulkan
ketidakadilan bagi negara agraris berkembang karena adanya kesenjangan
teknologi yang sangat jauh dengan negara maju. Kesenjangan tersebut timbul
karena bioteknologi modern sangatlah mahal sehingga sulit bagi negara
berkembang untuk mengembangkannya. Hak paten yang dimilik produsen produk
transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju. Petani yang menanam
benih transgenik tanpa ijin dapat dituntut ke pengadilan karena dianggap
melanggar property right.

9. Jelaskan apakah produk GMO Jagung Bt dan Golden Rice memberikan dampak
negatif/berbahaya pada manusia?

Jawab :

Ya, terdapat beberapa dampak buruk/ negative diantaranya :

o Kecenderungan untuk menyebabkan reaksi alergi (alergenisitas) Pada prinsipnya


transfer gen dari pangan yang menyebabkan alergi tidak diinginkan kecuali jika
terbukti bahwa protein hasil transfer gen tidak bersifat alergenik. Walaupun
pangan yang diproduksi secara tradisional umumnya tidak diuji alergenitasnya,
akan tetapi untuk pangan produk rekayasa genetika protokol untuk pengujian
tersebut telah disiapkan dan dievaluasi oleh FAO dan WHO. Selama ini tidak
ditemukan adanya efek alergi dalam pangan produk rekayasa genetika yang
sekarang ini beredar di pasaran.

o Transfergen

Transfer gen dari pangan produk rekayasa genetika ke dalam sel tubuh atau ke
bakteri di dalam sistem pencernaan menimbulkan kekhawatiran jika material
genetika yang ditransfer tersebut dapat merugikan kesehatan manusia. Hal ini bisa
menjadi sangat relevan jika terjadi transfer gen yang resisten terhadap antibiotik
digunakan dalam pembuatan produk organisme rekayasa genetika. Walaupun
sangat kecil peluang terjadinya transfer tersebut, para ahli dari FAO/WHO telah
menyarankan penggunaan teknologi tanpa gen resisten antibiotika.
o Outcrossing

Perpindahan / pergerakan gen dari tanaman rekayasa genetika ke tanaman


konvensional atau spesies yang berhubungan di alam (disebut sebagai
outcrossing), misalnya percampuran produk pasca hasil panen dari bibit
konvensional dengan produk tanaman rekayasa genetika, mungkin mempunyai
efek tidak langsung terhadap keamanan pangan dan ketahanan pangan. Seperti
yang terjadi di Amerika. misalnya, dimana jagung untuk konsumsi manusia,
setelah diteliti ternyata terdapat sisa/trace jenis jagung yang hanya diizinkan untuk
pakan. Beberapa negara telah menggunakan strategi untuk mengurangi
pencampuran tersebut, termasuk pemisahan yang jelas antara lahan pertanian
untuk tanaman rekayasa genetika dan dengan lahan untuk tanaman konvensional.

Anda mungkin juga menyukai