• Stimulus error
• Terjadi karena penampakan sampel yang tidak seragam
sehingga panel ragu-ragu dalam memberikan
penilaian.
•
• Logical error
• Mirip dengan stimulus error, di mana panelis memberikan penilaiannya
berdasarkan karakteristik tertentu menurut logikanya. Karakteristik
tersebut akan berhubungan dengan karakteristik lainnya.
•
• Halo effect
• Terjadi karena evaluasi sampel dilakukan terhadap lebih dari 1 (satu)
faktor sehingga panelis memberikan kesan yang umum dari suatu produk.
•
• Efek kontras
• Pemberian sampel yang berkualitas lebih baik sebelum sampel lainnya
mengakibatkan panelis menilai sampel yang berikutnya selalu lebih
rendah. Panelis cenderung memberi mutu yang rata-rata sama.
• Motivasi
• Respons dari seorang panelis akan mempengaruhi persepsi sensorinya.
Oleh karena itu, penggunaan panelis yang terbaik (termotivasi) dengan
pengujian akan memberikan hasil yang lebih efisien.
•
• Sugesti
• Respons dari seorang panelis akan mempengaruhi panelis lainnya. Oleh
karena itu, pengujian dilakukan secara individual.
•
• Posisi bias
• dalam beberapa uji terutama uji segitiga. Gejala ini terjadi akibat kecilnya
perbedaan antarsampel sehingga panelis cenderung memilih sampel yang
di tengah sebagai sampel paling berbeda.