Anda di halaman 1dari 15

UJI SEGITIGA (TRIANGLE TEST)

JURNAL 1
Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengembangkan
krimer kental manis berbahan
dasar kacang hi-jau sebagai
alternatif pengganti isian pada
pie susu.
2. Untuk menilai ada tidaknya
perbedaan krimer kental manis
berbahan dasar kacang hijau
dengan krimer kental manis
hewani.
Metode/Pelaksanaan
Pengujian sensoris krimer kental kacang Karakteristik pembeda krimer kental
hijau dengan uji pembeda segitiga manis kacang hijau
Krimer kental kacang hijau yang diperoleh selanjutnya krimer kental manis yang dihasilkan dievaluasi menggunakan uji
dievaluasi menggunakan uji pembeda segitiga untuk melihat pembedaan me-tode triangle test untuk melihat perbedaan atribut
perbedaan sensoris dengan krimer kental komersial. Uji sensorisnya dengan atribut krimer kental manis dari susu sapi.
pembeda segitiga menggunakan panelis yang dipilih Berdasarkan rumus binomial untuk menghitung jumlah minimal
menggunakan triangle sequen-tial test with counter balance. pada tingkat probabilitas 1% pada 24 panelis minimal jawaban
Panelis terpilih sebanyak 24 panelis selanjutnya melakukan uji benar adalah 15 (Table T8).
pembedaan menggunakan triangle test untuk atribut sensoris
seperti warna, kekenta-lan, aroma, dan rasa. Penentuan Simpulan:
perbedaan statistik yang muncul menggunakan tabel rumus Panelis dapat mendeteksi perbedaan atribut sensoris antar
binomial untuk menghitung jumlah minimal pada tingkat sampel. Krimer kental manis kacang hijau untuk isian pie susu
probabilitas 1%. Selain uji pembeda, krimer kental manis nabati yang dikembangkan dengan tiga variasi penambahan gula
kacang hijau juga dievaluasi penerimaan konsumen melalui uji memiliki atribut sensoris kekentalan, warna, tingkat kemanisan,
hedonik. Hasil yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara aroma yang berbeda dengan krimer kental komersial. Hal ini
statistik. menunjukkan bahwa krimer kental manis kacang hijau belum
bisa menyerupai krimer kental manis dari susu sapi (Tabel 1).
JURNAL 2

Tujuan Penelitian:
1. untuk mengetahui apa itu uji sensori dan bagaimana prosedurnya serta apa peranan dalam proses pemasaran, mengetahui
prosedur pengecekan inverse dan manfaatnya untuk penanganan mutu produk serta mengetahui prosedur uji self life produk
dengan climatic chamber beserta analisa penurunan mutunya.
2. untuk mengidentifikasi tingkat penerimaan terhadap produk permen dengan asam tinggi.
3. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi dari penggunaan asam tinggi terhadap tingkat inversi pada produk permen.
4. untuk identifikasi terhadap seberapa besarnya pengaruh asam tinggi terhadap daya tahan produk atau umur simpan
produk permen.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode sebagai berikut: Jumlah panelis = 40 orang
1.Uji sensori dengan uji segitiga dan uji kesukaan atau Jumlah minimal jawaban benar = 22
hedonic untuk mengetahui tingkat peneriman konsumen.
Jawaban benar = 34 orang (85%)
2.Uji inversi dengan metode Luff Scoorl (Standarisasi
Nasional Indonesia. 2008. 3457-2008. Permen Keras dan
IK Laboratorium QC PT. X).
3.Uji Self life dengan climatic chamber (Accelerated Self
Life Test).

Uji sensori ini memiliki tujuan untuk mengetahui


besarnya pengaruh keasaman terhadap tingkat
penerimaan konsumen. Uji yang dilakukan yaitu uji
segitiga (triangle test) dan uji kesukaan (hedonic test). Uji Simpulan:
segitiga yaitu uji untuk mengidentifikasi adanya
perbedaan antara produk permen dengan asam sedang Artinya mayoritas panelis bisa membedakan antara
dan produk permen dengan asam tinggi. Disajikan dalam permen dengan asam sedang dan permen dengan asam
lebih tinggi.
3 contoh berkode, dua contoh sama dan satu contoh
lainnya berbeda. Peluang secara acak 1/3 atau 33.3%.
UJI A DAN BUKAN A
Sampel Nu Green Tea dan Joy Tea

• Pengertian • Metode Penelitian


Uji A dan bukan A , maksud dari bukan A adalah sampel Bahan makanan yang akan diuji diamati sensori
yang tidak mempunyai sifat-sifat sensorik yang yang dimiliki pada setiap sampel. Seperti warna,
dispesifikasikan dengan sampel A aroma, rasa. Setelah mengamati sifat-sifat dari
• Tujuan Penelitian setiap penilaian dari sampel baku R, lalu sampel
Untuk menguji kemampuan Fisio-psikologi panelis, tersebut dikembalikan keasisten dan asisten
khususnya kemampuan membedakan (discrimination) memberikan sampel 385 dan sampel 725 untuk
dan digunakan untuk pengendalian mutu dalam dibandingkan dengan sampel yang sebelumnya
memproduksi makanan dan minuman kita nilai, penilaian disini apabila sampel 385 dan
• Prinsip Uji 725 dibandingkan dengan contoh Baku R berbeda
maka beri kode 1 dan berikan kode 0 apabila
Uji A dan bukan A berdasarkan sensitivitas panelis dalam
membedakan sifat 2 macam sampel atau lebih yang
sampel sama dengan baku R. kemudian berikan
tingkat perbedaannya sedikit komentar pada setiap sifat yang diamati.
UJI A DAN BUKAN A
Sampel Nu Green Tea dan Joy Tea

KESIMPULAN
Berdasarkan Uji A dan Bukan A disimpulkan bahwa sampel teh hijau dengan kode 385
(Nu green Tea) dan kode 725 (Joy Tea) dalam hal warna, dan aroma tidak berbeda tetapi
dengan rasa berbeda dengan sampel R.
UJI A DAN BUKAN A
Kopi Lampung, Kopi Liong Bulan, Torabika dan Kopi Teko

• Pengertian • Metode Penelitian


Merupakan uji pembedaan yang digunakan untuk Pada percobaan uji A dan bukan A, panelis
menggolongkan suatu contoh dengan contoh lainnya disediakan empat contoh uji dan satu contoh
tetapui antar kedua contoh tersebut tidak ada perbedaan pembanding, keempat contoh uji yang disajikan
yang nyata kecuali kriteria yang akan diuji.
berdasarkan warna, rasa, aroma dibandingkan
• Tujuan Penelitian dengan satu contoh pembanding, kemudian
Memperkenalkan contoh uji dan berlatih tata cara panelis memberikan penilaian berdasarkan sifat
penyelenggaraan uji pembedaan dan analisis respon indrawi terhadap contoh uji apakah terdapat
ujinya. perbedaan atau tidak dengan contoh pembanding.
• Prinsip Uji
Satu gelas sloki pembanding dan empat gelas sloki contoh uji disajikan
Bersama-sama secara acak.
Kode :
Liong Bulan : Pembanding (P)
Kapal Api : 333,254,102
Lampung : 112, 560, 260
Teko : 422,146,315
Torabika : 528,357,148
UJI A DAN BUKAN A
Kopi Lampung, Kopi Liong Bulan dan Kopi Teko

KESIMPULAN
Pada uji A dan Bukan A daapat disimpulkan bahwa kopi kapal api, Lampung dan Teko dikatakan
memiliki persamaan rasa dengan contoh pembanding yaitu Kopi Liong Bulan. Sedangkan unuk
contoh uji 528 yaitu kopi Torabika dikatakan berbeda nyata dengan contoh pembanding pada
tingkat kepercayaan 99,9%. Pada uji warna dapat disimpulkan bahwa kopi Lampung dan kapal api
dikatakan memiliki persamaan warna dengan contoh pembanding yaitu kopi Liong Bulan.
Sedangkan uji kopi Teko dikatakan berbeda nyata pada tibgkat kepercayaan 95% dan contoh uji
kopi Torabika dikatakan berbeda nyata pada tibgkat kepercayaan 99,9% dengan contoh
pembanding. Pada uji aroma disimpulkan bahwa kopi Lampung, kopi Teko, kopi Kapal Api
dikatakan memiliki persamaan aroma dengan contoh pembanding yaitu kopi Liong Bulan
sedangkan untuk uji 148 yaitu kopi Torabika dikatakan berbeda nyatra dengan contoh pembanding
pada tingkat kepercayaan 99%
UJI BEDA DARI KONTROL
• Tujuan Penelitian
Untuk mengeutahui pengaruh fortifikasi zat besi
menggunakan Fe-Sulfat, Fe-Fumarat, dan Na Fe
EDTA terhadap kualitas sensori produk-produk
olahan tepung.

• Metode Pengujian
Metode yang digunakan adalah Uji beda dari control yang
mengacu pada meilgaard et al.(2016) dimana sebagai kontrol
adalah produk yang dibuat dari terigu yang difortifikasi sesuai SNI
yaitu Fe-elemental. Metode penyajian sampel dilakukan 2 arah
dengan membandingkan antara sampel control ®. Pada setiap
pengujian terdapat satu sampel sebagai blind control yaitu
sampel kontrol (R) yang dijadikan sampel uji. Semua sampel uji
diberi kode 3 digit angka acak.Penyajian sampel dilakukan
secara monadic atau satu persatu. Dalam satu kali penyajian
disajikan 2 sampel yaitu terdiri dari sampel control ® san sampel
uji.
UJI BEDA DARI KONTROL

KESIMPULAN
Pada roti manis dengan fortifikasi Fe-EDTA ditemui perbedaan dengan
control pada karakter rasa dan aroma akan tetapi pada intensitas
perbedaan penyimpangan rasa dan aroma yang sangat kecil. Untuk
produk cookies ditemui adanya sedikit perbedaan pada tekstur terutama
pada produk cookies dari terigu dengan fortifikan Fe-EDTA.Untuk
produksi mi dan pasta, penggunaan terigu dengan fortifikan Fe-EDTA dan
Fe-Sulfat menyebabkan warna produk menjadi sedikit lebih gelap.
Uji 2 dari 5 ( Two out of five test )

Pengertian : Uji dua dari lima merupakan salah satu jenis uji dalam kelompok uji
pembedaan secara keseluruhan (overall difference test) dari dua sampel yang berbeda (A dan B).
Panelis akan diberikan lima sampel berkode, dua diantara kelima sampel tersebut merupakan sampel dari set
yang sama, sedangkan tiga yang lain merupakan set sampel yang berbeda. Panelis diminta untuk
Mengidentifikasi (misalnya secara visual atau perabaan) kedua sampel yang berasal dari set sampel yang
sama

Tujuan: Mampu memahami factor-factor psikologis serta keterkaitan antar atribut sensori yang berpengaruh
terhadap persepsi sensori produk pangan.
Uji 2 dari 5 ( Two out of five test )
Metode Pengujian :

1. Tempatkan 15-20 ml sampel minyak pada gelas kecil polos


2. Berikan kode pada wadah menggunakan tiga digit angka acak
3. Sajikan kelima sampel secara sekaligus pada bilik pengujian, kombinasi penyajian pada 10 bilik
Penyajian dipilih secara acak dari 20 kemungkinan kombinasi
4. Sediakan 10 bilik pengujian, lima dari bilik penyajian menggunakan kombinasi dengan 3A. Gunakan kode
Yang berbeda untuk sampel pada bilik pengujian berbeda.
Uji sama atau beda
Pengertian : Uji sama/beda digunakan apabila pengujian bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sensori di
antara dua sampel produk, dan terutama digunakan jika tidak memungkinkan untuk pengujian secara triple, atau jika
uji segitiga dan duo-trio tidak dapat digunakan. Contoh dari situasi tersebut yaitu apabila sampel-sampel memiliki
flavor yang kuat (misalnya saus cabe), dan sampel-sampel yang memiliki rangsangan yang sangat kompleks dan
membingungkan mental panelis.

Tujuan :

Menentukan ada tidaknya perbedaan produk yang dihasilkan dengan perubahan dalam bahan baku, proses
pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan.

Menentukan ada tidaknya perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut spesifik yang dapat diidentifikasi
sebagai atribut yang mempengaruhi
Uji sama atau beda
Metode penelitian :

- Kelompok dibagi 2, kelompok I bertugas mempersiapkan sampel, kelompok II sebagai panelis. Praktikum
berikutnya, kedua kelompok tersebut bertukar tugas
- Kelompok I menyiapkan sampel seperti berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, Dede R, dkk. 2019. Pengaruh Fortifikasi Zat Besi menggunakan Fe-Sulfat, Fe-Fumarat dan Na Fe EDTA terhadap kualitas
sensori produk-produk olahan tepung terigu. Jurnal Mutu Pangan, Vol 6(2), 54-62.
Apriyance, Pika. 2014. Uji Rangsangan Tunggal. Bandung: Universitas Pasundan
Diakses pada 07 Desember 2023
https://www.scribd.com/embeds/229484085/content?start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
Sardaya, Elva.2020.Macam-macam pembedaan uji organoleptik. Aceh : Poltekkes Kemenkes Aceh
Meilgaard, M., Civille, G.V., and Carr, B.T. 2007. Sensory Technique Evaluation. 4 th. CRC Press LLC. Florida. USA

Anda mungkin juga menyukai