XI APHP 1
Uji Organoleptik
Pengertian uji Organoleptik
Merupakan cara pengujian dengan menggunakan indra
manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk
• Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran
dan bentuk.
• Indra peraba yang berkaitan dengan srtuktur
• Indra pembau sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada
produk
• Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, seperti rasa manis, asin
pahit, gurih dan pedas.
Sifat yang menentukan diterima/ tidak suatu produk
• Psikofisik
kekurangan
• Keterbatasan indrawi manusia
• Salah komunikasi antar manajer dan
panelis
Sarana dan Prasarana
• Sarana utama
1. Ruang uji dengan beberapa kotak uji Prasarana utama
1. Tempat dengan
2. Dapur penyiapan
lingkungan yang
3. Perlatan penyajian tenang
4. Ruang penyiapan formulir 2. Suasana yang tenang,
5. Ruang pengarahan
serius, santai.
• Ukuran
• Kode
• Jumlah contoh
Hal-hal yang mempengaruhi ujian
• Expectation error.
• Convergen error.
• Stimulus error.
• Logical error.
• Holo efek.
• Efek kontras.
• Motivasi.
• Sugesti.
• Posisi bias.
Jenis Uji Organoleptik
Uji perbedaan/ diskriminatif
Uji pembedaan dimaksudkan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan diantara
contoh, sedangkan sensitivity test dimaksudkan untuk mengukur kemampuan panelis
untuk mendeteksi suatu sifat sensori.
Pada uji skor, panelis menyatakan respon tentang suatu sifat inderawi dari suatu contoh yang disajikan dalam
bentuk numerik dengan b i l a n g a n a s l i . Domain skor, yaitu selang skor yang dibatasi oleh skor awal dan
skor akhir, ditetapkan oleh peneliti atau pengelola uji berdasarkan kepraktisan menurut keperluan . Skor dalam
uji skor mempunyai analogi dengan nilai ujian, tiap angka melambangkan atau menyatakan tingkat mutu.