1. EVALUASI SENSORI
2. PENGERINGAN
3. PEMISAHAN DAN EKSTRAKSI
4. MUTU DAN KEAMANAN PANGAN
EVALUASI SENSORI
indah@universitasbumigora.ac.id
SARANA DAN PRASANAN UJI
1. Laboratorium Pengujian
indah@universitasbumigora.ac.id
SARANA DAN PRASANAN UJI
indah@universitasbumigora.ac.id
SARANA DAN PRASANAN UJI
2. Persiapan sampel
❑ Suhu
Sampel harus disajikan pada suhu yang seragam, suhu dimana sampel tersebut biasa
dikonsumsi. Misalkan dalam penyajian contoh sup, maka sampel tersebut harus disajikan
dalam keadaan hangat.
❑ Ukuran
Sampel harus disajikan dengan ukuran seragam. Untuk sampel padatan dapat disajikan
dalam bentuk kubus, segiempat atau menurut bentuk asli sampel.
❑ Kode
Penamaan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga panelis tidak dapat menebak
isi sampel tersebut berdasarkan penamaannya. Untuk pemberian nama biasanya
digunakan 3-5 angka secara acak. Pemberian nama tidak boleh berurutan karena
menimbulkan bias, karena panelis terbawa untuk meberikan penilaian terbaik untuk
sampel yang bernama/berkode awal
indah@universitasbumigora.ac.id
Panelis
Untuk melaksanakan penilaian organoleptik diperlukan panel. Dalam penilaian suatu mutu atau
analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel ini
terdiri dari orang atau kelompok yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan
subjektif. Orang yang menjadi anggota panel disebut panelis. Dalam penilaian organoleptik dikenal
tujuh macam panelis, yaitu:
Panelis Perseorangan
Orang yang sangat ahli dengan kepekaan spesifik yang sangat tinggi yang diperoleh
karena bakat atau latihan-latihan yang sangat intensif. Panelis perseorangan sangat
mengenal sifat, peranan dan cara pengolahan bahan yang akan dinilai dan menguasai
metode-metode analisis organoleptik dengan sangat baik.
Panelis Terbatas
Terdiri dari 3-5 orang yang mempunyai kepekaan tinggi sehingga bias lebih di hindari.
Panelis ini mengenal dengan baik faktor-faktor dalam penilaian organoleptik dan
mengetahui cara pengolahan dan pengaruh bahan baku terhadap hasil akhir.
indah@universitasbumigora.ac.id
Panelis
Panelis Terlatih
Terdiri dari 15-25 orang yang mempunyai kepekaan cukup baik. Untuk menjadi terlatih
perlu didahului dengan seleksi dan latihan-latihan. Panelis ini dapat menilai beberapa
rangsangan yang tidak terlampau spesifik.
indah@universitasbumigora.ac.id
Panelis
Panelis Konsumen
Terdiri dari 30 hingga 100 orang yang tergantung pada target pemasaran komoditi. Panelis
ini mempunyai sifat yang sangat umum dan dapat ditentukan berdasarkan perorangan atau
kelompok tertentu.
Panelis Anak-anak
Menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun. Biasanya anak-anak digunakan sebagai
panelis dalam penilaian produk-produk pangan yang disukai anak-anak seperti permen, es
krim dan sebagainya. Cara penggunaan panelis anak-anak harus bertahap, yaitu dengan
pemberitahuan atau dengan bermain bersama, kemudian dipanggil untuk diminta
responnya terhadap produk yang dinilai dengan alat bantu gambar seperti boneka snoopy
yang sedang sedih, biasa atau tertawa
indah@universitasbumigora.ac.id
Langkah-Langkah Evaluasi Sensori
Pedoman evaluasi sensori terdiri dari 7 tahapan sebagai berikut:
1. Penentuan tujuan aplikasi evaluasi sensori.
2. Penentuan metode pengujian.
3. Penanganan sampel.
4. Perancangan pengujian.
5. Pengaturan metode pengujian.
6. Analisis data.
7. Interpretasi dan pelaporan hasil.
indah@universitasbumigora.ac.id
Metode Pelaksanaan Evaluasi Sensori
Terdapat berbagai metode evaluasi sensori. Para peneliti harus mengetahui dengan jelas
keuntungan dan kerugian metode-metode tersebut. Peneliti dapat memilih metode yang
paling cocok dan efisien untuk kasus yang dihadapi. Tidak ada metode yang dapat digunakan
secara umum atau untuk semua kasus. Para peneliti harus memformulasikan dengan jelas
tujuan dari pengujian dan informasi yang ingin diperoleh dari pengujian tersebut.
Evaluasi sensori memiliki 3 jenis metode, yaitu:
Uji Diskriminatif
Uji Deskriptif
Uji Afektif
indah@universitasbumigora.ac.id
UJI DISKRIMINATIF
Uji deskriminatif yaitu uji difference test (uji pembedaan) yang dimaksudkan untuk melihat
secara statistik adanya perbedaan diantara contoh dan sensitifity test, yang mengukur
kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori.
a) Uji perbandingan pasangan (paired comparation test) dimana para panelis diminta
untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara dua contoh yang disajikan
a) Uji duo-trio (dou-trio test) dimana ada 3 jenis contoh (dua sama, satu berbeda)
disajikan dan para penelis diminta untuk memilih contoh yang sama dengan
standar.
a) Uji segitiga (traingle test), sama seperti uji duo-trio tetapi tidak ada standar yang
telah ditentukan dan panelis harus memilih satu produk yang berbada.
indah@universitasbumigora.ac.id
UJI DESKRIPTIF
Uji deskripsi mengidentifikasi dan mengukur sifat-sifat sensori dengan memberikan rating
pada atribut mutu, dimana suatu atribut mutu dikategorikan dengan suatu skala (suatu
uraian yang menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu).
indah@universitasbumigora.ac.id
indah@universitasbumigora.ac.id
UJI HEDONIK
indah@universitasbumigora.ac.id
UJI HEDONIK
indah@universitasbumigora.ac.id
UJI SKORING
indah@universitasbumigora.ac.id
TUGAS!
1. Buatlah kuesioner UJI HEDONIK dan UJI SKORING. (Pilih salah satu jenis
produk: es krim, sirup, roti, biskuit, keripik)
indah@universitasbumigora.ac.id
TERIMAKASIH
indah@universitasbumigora.ac.id